Lisa Hidayah 1605115020 Risdha Amaliah 1605115024 Annisa Tanjung 1605115033 Pengembangan Pendidikan Sekolah Dasar secara Horizontal
Pengembangan pendidikan Sekolah
Dasar (SD) secara horizontal bertujuan agar pendidikan mampu menjangkau semua anak berusia SD tanpa kecuali. 4 rumpun bentuk pengembangan pendidikan SD: a. Sekolah dasar biasa Rumpun sekolah dasar b. Sekolah dasar kecil konvensional c. Sekolah dasar pamong
a. Sekolah dasar luar biasa
Rumpun sekolah dasar b. Sekolah luar biasa (SLB) luar biasa c. Sekolah Dasar Terpadu
a. Kelompok belajar (kejar)
Rumpun pendidikan luar paket A sekolah b. Kursus persamaan sekolah dasar
Rumpun sekolah a. Madrasah Ibtidayah
keagamaan b. Pondok Pesantren Pengembangan Pendidikan Sekolah Dasar secara Vertikal
Pengembangan pada dimensi vertikal ini
mengandung arti bahwa penyelenggaraan pendidikan SD selain merupakan perwujudan pendidikan yang adil dan merata juga harus mempertimbangkan keragaman peserta didik baik dalam aspek kemampuan, pola hidup maupun lingkungan sosial budaya, dimana mereka tinggal. 1. Pengembangan Kualitas Pendidikan
Masalah kualitas pendidikan hakikatnya
merujuk 3 hal, yaitu yang berkaitan dengan masukan (input), proses dan produk (output). Input pendidikan mencakup siswa, guru, lingkungan, alat dengan segala karakteristiknya, seperti inteligensia, bakat, minat, kebiasaan siswa. Kualitas ke-4 faktor tersebut menurut penalaran logis diprediksi akan menghasilkan produk yang bermutu. Karakteristik hasil produk pendidikan yang bermutu, yaitu:
a. Peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang
tinggi terhadap tugas-tugas belajar yang harus dikuasai dengan tujuan dan sasaran pendidikan. b. Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga dengan belajar peserta didik bukan hanya mengetahui sesuatu melainkan terampil melakukan sesuatu. c. Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan lingkungan khususnya dunia kerja. 2. Pengembangan Relevansi Pendidikan
Upaya peningkatan relevasi dalam sistem
pendidikan berharap agar hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan, dalam arti dapat memberi dampak bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuhan kerja, kehidupan dimasyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. 3. Pengembangan Efisiensi Pendidikan
Pendidikan disebut efisien apabila hasil
yang dicapai maksimal, dengan biaya yang wajar. Menurut pandangan kontemporer biaya yang menjadi ukuran efisien namun yang lebih utama adalah kualitas hasil. Dalam konteks yang luas efisien berkaitan dengan professional dalam manjemen nasional pendidikan yang dialaminya terkandung, antara lain disiplin keahlian,etos kerja, dan cost effevtiveness.