Anda di halaman 1dari 38

Ns.Maylinda,S.Kep.M.

Kep

HIV/AIDS
Apa itu AIDS ?

Acquired Immunodeficiency
Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome
(disingkat AIDS) adalah
sekumpulan gejala dan infeksi
(atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV.
Apa HIV ?

Nama virusnya sendiri, yaitu


HIV, merupakan singkatan dari
Human Immunodeficiency
Virus ('virus defisiensi imun
manusia' atau 'virus penurun
kekebalan manusia').
Bagaimana Penularannya ??
Kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran mukosa) atau aliran darah
Cairan tubuh yang mengandung hiv, seperti
darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu.
hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral)
transfusi darah
jarum suntik yang terkontaminasi
Antara ibu dan bayi selama kehamilan
Bersalin, atau menyusui
Bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut
Anda tidak dapat HIV
dengan
Berjabat tangan
Berpelukan
Minum dari mata air
Menggunakan gelas yang sama
Berteman dengan penderita
Bermain bersama
Belajar bersama atau bersekolah di
tempat yang sama
Gejala dan Komplikasi
Gejala Utama
Penyakit paru-paru utama
Penyakit saluran pencernaan utama
Bagaimana Gejala HIV ?
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala
infeksi sistemik seperti :
Demam
Berkeringat (terutama pada malam hari)
Pembengkakan kelenjar
Kedinginan
Merasa lemah
Serta penurunan berat badan.
Pasien akan merasakan sakit seperti flu
selama 1-2 minggu
Diare
Lesi oral
PERKEMBANGAN
INFEKSI HIV/AIDS
- Tanpa terapi antiretroviral, median
lamanya perkembangan infeksi HIV
menjadi AIDS ialah sembilan sampai
sepuluh tahun,
- dan median waktu hidup setelah
mengalami AIDS hanya sekitar 9,2
bulan. Namun demikian, laju
perkembangan klinis penyakit ini sangat
bervariasi antarorang, dari dua minggu
sampai 20 tahun.
Pencegahan HIV/AIDS
Abstinence or delay of sexual activity, especially for
youth (berpantang atau menunda kegiatan seksual,
terutama bagi remaja),
Being faithful, especially for those in committed
relationships (setia pada pasangan, terutama bagi
orang yang sudah memiliki pasangan)
Say No To Drug (katakan tidak pada narkoba)
Needles, use clean ones (jarum, gunakan jarum yang
bersih terutama di Rumah Sakit).
Tetap waspada akan keadaan sekeliling anda.
Pada bulan Desember tahun 2006, penelitian yang
menggunakan uji acak terkendali mengkonfirmasi
bahwa sunat laki-laki menurunkan risiko infeksi HIV
pada pria heteroseksual
Perawatan dini HIV/AIDS
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu
dilakukan pencegahan (HIV) untuk mencegah
terpajannya (HIV), bisa dilakukan dengan :

Melakukan abstinensi seks / melakukan


hubungan kelamin dengan pasangan yang tidak
terinfeksi.
Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan
setelah hubungan seks terakhir yang tidak
terlindungi.
Menggunakan pelindung jika berhubungan
dengan orang yang tidak jelas status Human
Immunodeficiency Virus (HIV) nya.
Tidak bertukar jarum suntik,jarum tato, dan
sebagainya.
Mencegah infeksi kejanin / bayi baru lahir
Apabila terinfeksi (HIV), maka
terapinya yaitu :
Pengendalian Infeksi Opurtunistik
Terapi AZT (Azidotimidin)
Terapi Antiviral Baru
Vaksin dan Rekonstruksi Virus
Pendidikan untuk menghindari alcohol
dan obat terlarang, makan-makanan
sehat,hindari stress,gizi yang
kurang,alcohol dan obat-obatan yang
mengganggu fungsi imun.
Menghindari infeksi lain, karena infeksi itu
dapat mengaktifkan sel T dan
mempercepat reflikasi Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
Virus HIV
Penderita HIV/AIDS
Penderita hiv/aids
Janin terinfeksi HIV /AIDS
MATA PENDERITA HIV/AIDS
SARKOMA CAPOSI
Virus Hiv yang menyerang
sistem kekebaln tubuh

Anda mungkin juga menyukai