Kelompok 2
Semester IV
Kelas A
Kelompok 2 :
Ketua : Enggar Puspita Primadini (1506067017)
Sekretaris : Widi Haryati (1506067045)
Anggota :
1. Aldila Fitta Rosa (1506067001)
2. Arman Darmansyah (1506067006)
3. Misi Weya (1506067029)
4. Muhammad Ridwan (1506067030)
5. Nadia Ingrida Ayu KD (1506067031)
6. Saiful Dwi Cahyono (1506067043)
7. Yufita Irawati (1506067046)
Pengertian Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri adalah invasi dan multiplikasi mikroorganisme
(bakteri) dalam jaringan tubuh yang menghasilkan tanda dan gejala
seperti respon imun. Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada
manusia ketika mereka masuk ke dalam tubuh.
3. Gonorrhea 7. Tifus
4. Disentri 8. Pneumonia
1. TBC (Tuberculosis)
Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb
(singkatan dari "Tubercle bacillus") merupakan penyakit
menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat
mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain
mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis
(disingkat "MTb" atau "MTbc").
Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun
juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis
menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB
aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka
melalui udara.
Rifampisin Tablet
a. Golongan obat : Antibiotik (Ansamisin)
b. Mekanisme kerja :
Rifampisin menghambat pertumbuhan bakteri dengan
menghambat sintesis protein, terutama pada tahap transkripsi.
Rifampisin menghalangi pelekatan enzim RNA polimerase berikatan
dengan sisi aktif enzim tersebut. Rifampisin tidak melekat pada
enzim RNA polimerase milik mamalia, sehingga antibiotik ini relatif
tidak toksik terhadap mamalia.
c. Indikasi :
Tuberkulosis, Lepra, tipe lepromatous,
dimorfus dan tipe lain yang resisten atau intoleran
terhadap antileprotik lain.
d. Efek Samping :
1) Reaksi yang timbul bisa berupa reaksi alergi dengan gejala-gejala demam,
gatal-gatal, urtikaria, ruam kulit, eosinofilia, radang mulut dan lidah, hemolisis,
hemoglobinuria, hematuria dan kegagalan ginjal akut.
konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi. Klindamisin menghambat
sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50S yang mengakibatkan
dari bakteri yaitu dengan menghambat sintesa protein. Mekanisme kerja klindamisin meliputi
memotong elongasi rantai peptida, memblok site A pada ribosom, kesalahan membaca pada kode
6) Muskuloskeletal : Poliartritis.
3. Gonorrhea
Gonore atau kencing nanah adalah salah satu
penyakit menular seksual yang umum dan disebabkan
oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau
gonococcus. Pria maupun wanita bisa terjangkit
penyakit ini. Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di
cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.
Ciprofloxacin
a. Golongan obat : Antibiotika (Kinilon/ Fluorokinolon)
b. Mekanisme Kerja:
Merupakan salah satu obat sintetik derivat
quinolone. mekanisme kerjanya adalah menghambat
aktifitas DNA bakteri, bersifat bakterisida dengan
spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram
negatif.
c. Indikasi :
b. Mekanisme kerja :
b. Mekanisme kerja :
1) Efek samping yang umum adalah diare, mual, muntah, disfagia, iritasi
esofagus dan ruam merah pada kulit.
3) Sakit kepala dan gangguan penglihatan juga bisa terjadi. Hal ini adalah
pertanda adanya benign intracranial hypertension. Hentikan pemakaian obat
jika hal ini terjadi.
6. Pertusis
Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada paru-paru
dan saluran. Umumnya, gejala batuk rejan akan muncul antara 7 hari
hingga 21 hari usai bakteri Bordetellba pertussis masuk dalam saluran
pernapasan seseorang.
b. Mekanisme kerja :
Cefixime adalah antibakteri sefalosporin yang ditujukan untuk pengobatan orang dewasa dan
anak usia enam bulan atau lebih yang mengalami infeksi sebagai berikut:
1) Demam Tifoid. Sebagai obat alternatif untuk mengobati penyakit tipes, terutama pada ibu hamil
yang tidak boleh minum obat tipes lainnya.
2) Infeksi Saluran Kemih. ISK tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus
mirabilis.
3) Otitis Media. Otitis Media yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan
Streptococcus pyogenes.
4) Faringitis dan Tonsilitis. Radang tenggorokan dan radang amandel yang disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes.
d. Efek Samping
b. Mekanisme Kerja :
Menghambat atau menginhibisi sintesis protein pada bakteri dengan cara mengganggu fungsi ribosom
sehingga introduksi asam amino pada rantai peptida yang baru terbentuk tidak terjadi.
c. Indikasi :
1) Obat ini adalah antibiotik lini pertama untuk pengobatan Rickettsia, Lyme desease (B. burgdorferi), demam Q
(Coxiella), psittacosis dan limfogranuloma venereum (Chlamydia), Mycoplasma pneumoniae dan nasal
carriage meningococci.
2) Infeksi Kulit dan jaringan lunak : selulitis, furunkulosis, pastular dermatosis, dan acne/jerawat.
3) Infeksi saluran pernapasan : faringitis, sinusitis, tonsilitis, mastoiditas, ototis media, bakterial pneumonia,
bronkitis, dan laringitis.
d. Efek samping :