Anda di halaman 1dari 146

Gangguan Eritrosit:

Anemia
oleh :
dr Riswahyuni Widhawati,M.Si (Riris)
Herbal Medik dan Kecantikan , Peneliti, Akupunkturis, Estetika

materi ipd by dr riris,msi 1


Gangguan Eritrosit

Anemia

Polisitemia

materi ipd by dr riris,msi 2


ANEMIA

oleh :
dr Riswahyuni Widhawati,M.Si (Riris)
Herbal Medik dan Kecantikan , Peneliti, Akupunturis, Estetika

materi ipd by dr riris,msi 3


Definisi
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb
dibandingkan dengan kadar normal,
yang menunjukkan kurangnya
jumlah sel darah merah yang
bersirkulasi. Akibatnya jumlah
oksigen yang diangkut ke jaringan
tubuh berkurang

materi ipd by dr riris,msi 4


Klasifikasi menurut etiologi
Kehilangan sel darah merah
Terjadi karena perdarahan yang disebabkan
oleh penyebab-penyebab utama (sal cerna,
uterus, hidung, luka)
Akut
Kronik

materi ipd by dr riris,msi 5


Klasifikasi menurut etiologi
Penurunan produksi sel darah
merah
Rendahnya produksi SDM karena defisiensi
faktor yang berperan dalam eritropoesis
(as. Folat, Vit B 12, zat fesi).
Juga pada depresi sumsum tulang (tumor,
pengobatan, toksin) atau ketidakadekuatan
stimulasi karena kurangnya eritropoetin
pada GGK

materi ipd by dr riris,msi 6


materi ipd by dr riris,msi 7
Klasifikasi menurut etiologi
Peningkatan penghancuran
sel darah merah
Overaktif sistem retikular
endoplasmik/RES (rermasuk
hipersplenisme) atau karena
produksi SDM abnormal yang
dihancurkan oleh RES (spt. Anemia
sickle sel)
Ekstrinsik karena trauma, antibodi
dan agen infeksi/toksin

materi ipd by dr riris,msi 8


Anemia Defisiensi Besi
Gangguan sintesis Heme
2/3 zat besi dlm tubuh berbentuk
Heme pada hemoglobin, 1/3 dalam
bentuk feritin dan hemosiderin
dalam sumsum tulang, limpa,
hepar, dan makrofage
Etiologi: intake tidak adekuat,
malabsorpsi, kehilangan darah dan
hemolisis materi ipd by dr riris,msi 9
Thalasemia
Kelainan genetik autosomal resesif
mengakibatkan produksi
hemoglobin normal tidak adekuat
Terjadi gangguan sintesis Hb karena
diikuti gangguan protein globulin
Heterozigot: thalasemia minor,
Homozigot: thalasemia mayor

materi ipd by dr riris,msi 10


Anemia Megaloblastik
Defisiensi Cobalamin (Vit B 12)
Sel parietal pada mukosa gaster tidak
memproduksi faktor instrinsik sehingga tidak
terjadi penyerapan Vit B 12 (faktor ekstrinsik)
Defisiensi As Folat
As folat diperlukan untuk sintesis DNA dalam
pembuatan dan maturasi sel darah merah

materi ipd by dr riris,msi 11


Anemia Aplastik
Penyakit dimana terjadi penurunan
semua tipe sel darah (RBC, WBC,
platelet) dan hiposelular sumsum
tulang
Etiologi: Kongenital (sindrom
Fanconi), Didapat (agen kimia,
toksin, obat, idiopatik, kehamilan,
radiasi, infeksi virus dan bakteri)
materi ipd by dr riris,msi 12
Pemeriksaan Laboratorium

Perdarahan Saluran Cerna,


menorrhagia, epistaksis, trauma
Retikulosit
Hb/Ht normal pada awal pendarahan,
kemudian
MCV normal pada awal, segera
setelah pendarahan
Kadar Ferritin dan zat Besi
materi ipd by dr riris,msi 13
Pemeriksaan Laboratorium
Hipoploliferasi
Defisiensi Besi Retikulosit , Ferritin ,
Saturasi Besi , MCV ,
TIBC
Defisiensi Vit B 12 Kadar Vit B 12
(megaloblastik) MCV , As. Folat
Penurunan produksi Eritropoetin , MCV dan
eritropoetin (Disfungsi MCHC normal, kreatinin ,
renal) Zat besi , TIBC
Kanker, Inflamasi MCV dan MCHC normal
Eritropoetin Normal/
Ferritin , saturasi besi
materi ipd by dr riris,msi 14
Pemeriksaan Laboratorium
Hemolitik
Ggn eritropoesis (anemia MCV ,
sickle sel, thalasemia, SDM berfragmen
hemoglobinopati lain) Retikulosit
Hipersplenisme (hemolisis) MCV

Anemia karena obat Bervariasi tergantung


obat
Anemia Autoimun Spherosit

Anemia karena katub SDM berfragmen/


buatan pecah
materi ipd by dr riris,msi 15
Penatalaksanaan
Tujuan
Menghilangkan/mengontrol faktor
penyebab
Menghilangkan manifestasi klinis
Mencegah komplikasi

materi ipd by dr riris,msi 16


Penatalaksanaan
Terapi Oksigen
Kompensasi berkurangnya pengangkut oksigen dan
membantu mengurangi kerja jantung

Transfusi Darah
Terutama pada kehilangan darah akut (Hb < 6gr/dl)
atau yang tidak respon terhadap pengobatan lain.
Pemberian jangka panjang berisiko tinggi kelebihan
zat besi (kardiomiopati, perikarditis, aritmia, GJK,
insufisiensi tiroid, malfungsi pankreas dan
endokrin, fibrosis hepar, perubahan warna kulit)

materi ipd by dr riris,msi 17


Penatalaksanaan
Agen penghancur zat besi
Defroksamin dapat mencegah kelebihan zat
besi
Eritropoetin
Injeksi subkutan untuk mengobat penyakit
kronik anemia. Sumsum tulang harus mampu
memproduksi SDM dan harus tersedia
nutrien
Zat besi dan vit B 12
Diet tinggi zat besi
Pada penyakit defisiensi nutrisi atau kehilangan
darah, nutrisi dapat meningkatkan produksi
SDM

materi ipd by dr riris,msi 18


Pengkajian
Gejala Umum
Keletihan, fatigue, kelemahan umum
Kulit dan membran mukosa (sklera, mukosa oral)
pucat
Joundice pada megaloblastik dan hemolitik
Lidah merah dan ada lesi pada defisiensi besi
Ulserasi mulut (angular cheilosis) pada
megaloblastik dan defisiensi besi
Kuku cekung, bergerigi dan memutih pada
defisiensi besi

materi ipd by dr riris,msi 19


Pengkajian
Riwayat penggunaan obat yang mempengaruhi
sumsum tulang dan metabolisme asam folat
Riwayat penggunaan alkohol (jumlah dan lamanya)
Riwayat keluarga
Aktifitas atletik
Nutrisi:
Defisiensi esensial: Zat besi, asam folat, Vit B 12
Sosial ekonomi rendah
Vegetarian ketat tanpa suplemen Vit B 12

materi ipd by dr riris,msi 20


Pengkajian
Pola kesehatan fungsional
Persepsi kesehatan, manajemen
kesehatan
Nutrisi, metabolik
Eliminasi
Aktifitas, latihan
Kognitif, persepsi
Seksualitas, reproduksi

materi ipd by dr riris,msi 21


Pemeriksaan Fisik
Status kardiologi
Kadar Hb yang rendah memacu jantung untuk
memompa lebih cepat dan kuat
Gejala: Takikardi, palpitasi, dispnea, pusing,
orthopnea
Tanda: kardiomegali, hepatomegali, Edema
perifer

materi ipd by dr riris,msi 22


Pemeriksaan Fisik
Sistem pencernaan
Keluhan: Mual/muntah, melena, diare, anoreksia,
glossitis
Pemeriksaan Feses: ditemukan darah
Kaji periode dan jumlah menstruasi pada wanita
Kaji penggunaan suplemen zat besi pada
kehamilan
Sistem neurologi
Parestesia, ataksia, koordinasi buruk, bingung

materi ipd by dr riris,msi 23


Masalah Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan perifer berdasarkan
penurunan komponen seluler pengangkut O2, gangguan
pengikatan oksigen oleh hemoglobin
Intoleransi aktivitas berdasarkan ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan O2
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berdasarkan gangguan pencernaan atau
ketidakmampuan mencerna/menyerap nutrisi yang
penting dalam pembentukan SDM normal

materi ipd by dr riris,msi 24


Masalah keperawatan
Resiko tinggi gangguan integritas kulit
berdasarkan perubahan sirkulasi dan
neurologi, gangguan mobilisasi, defisiensi
nutrisi
Konstipasi / diare yang berdasarkan
penurunan masukan, perubahan proses
pencernaan, efek samping obat
Resiko tinggi infeksi berdasarkan
ketidakadekuatan pertahanan seluler dan
ketidakadekuatan pertahanan primer

materi ipd by dr riris,msi 25


Pendarahan Sal. Cerna, Defisiensi Besi, Vit B 12, Depresi Sumsum tulang, Overaktif RES,
uterus, hidung, Luka As. Folat eritropoetin Prod SDM
Abnormal

Kehilangan SDM Penghancuran


Prod SDM SDM

Penurunan
jumlah eritrosit

Penurunan Kadar Hb

Kompensasi
Jantung Kompensasi Efek GI Hipoksia Serat
Paru saraf

Pe Frekwensi Pe Penebalan Pe frek Gangguan Parestesia, mati


Kontraktilitas dinding nafas Penyerapan rasa, ataksia, Ggn
ventrikel nutrisi koordinasi, bingung
Takikardi Palpitasi
Dyspnea

Kardiomegali Konstipasi,
Diare

materi ipd by dr riris,msi 26


Prioritas Keperawatan
Meningkatkan perfusi jaringan
Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
Mencagah komplikasi
Memberikan informasi mengenai proses
penyakit, prognosis dan pengobatan

materi ipd by dr riris,msi 27


Tujuan Perawatan
ADL terpenuhi secara mandiri atau dibantu
Komplikasi dapat dicegah/dikurangi
Proses penyakit, prognosis dan
pengobatan dipahami

materi ipd by dr riris,msi 28


Diagnosa Keperawatan 1:
gangguan perfusi jaringan

Berdasarkan penurunan komponen


seluler yang penting untuk
pengangkutan oksigen dan nutrisi
ke sel

materi ipd by dr riris,msi 29


Gangguan perfusi jaringan perifer

Intervensi:
Perawatan sirkulasi
Pengaturan hemodinamik
Manajemen cairan dan elektrolit
Manajemen sensasi perifer
Monitoring tanda vital
Terapi oksigen
materi ipd by dr riris,msi 30
Daftar Pustaka
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical
surgical nursing: Clinical management for positive outcome (6th
ed.). Philadelphia: WB Saunders Company.
Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical
surgical nursing: Assessment and management of clinical
problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.
McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophysiology: The
biologic basic for disease in adults & children (4th ed.). Missouri:
Mosby Inc.
Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000). Cardiac
nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

materi ipd by dr riris,msi 31


DECOMPENSASI
CORDIS /
GAGAL JANTUNG

oleh :
dr Riswahyuni Widhawati,M.Si (Riris)
Herbal Medik dan Kecantikan , Peneliti, Akupunturis, Estetika 32
Review Anatomi
Aliran darah melalui jantung

materi ipd by dr riris,msi 33


Review Fisiologi
Sistem Mekanik Jantung
Sistolik
Diastolik
Curah jantung
Kardiak indeks
Preload
Afterload
Kontraktilitas

materi ipd by dr riris,msi 34


GAGAL JANTUNG
Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan
pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004)
Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel,
penurunan toleransi terhadap aktivitas,
penurunan kualitas hidup dan penurunan usia
harapan hidup.
Kegagalan jantung dalam memompakan darah
untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Sindroma klinis kompleks yang di manifestasikan
oleh nafas pendek, kelemahan dan fungsi
jantung abnormal (Woods, dkk, 2000)

materi ipd by dr riris,msi 35


materi ipd by dr riris,msi 36
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG
Kegagalan arah belakang
dan depan
Kegagalan akut dan kronik
Kegagalan sisi kiri dan
kanan
Sindroma curah jantung
rendah dan tinggi
Disfungsi sistolik dan
diastolik
materi ipd by dr riris,msi 37
Kegagalan arah belakang dan depan

Kegagalan arah belakang: merupakan hasil dari


kegagalan ventrikel memompakan isinya, menyebabkan
akumulasi darah dan peningkatan tekanan ventrikel,
atrium dan vena

Kegagalan arah depan: situasi dimana proses patologis


primernya adalah penurunan curah jantung, yang
berujung kepada penurunan perfusi organ vital.

Kedua kegagalan arah belakang dan depan dijumpai pada


hampir semua pasien dengan gagal jantung kronik

materi ipd by dr riris,msi 38


Kegagalan akut dan kronik
Akut: kegagalan jantung terjadi secara cepat
dimana kompensasi SS simpatis tidak efektif,
menghasilkan pembentukan edema pulmoner
dan kolaps sirkulasi secara cepat
Etiologi: Infark Miokard, disfungsi katub akut

Kronik: kegagalan terjadi bertahap dan biasanya


disebabkan oleh ketidakmampuan mekanisme
fisiologis untuk mengkompensasi
Etiologi: penyakit katub, tekanan darah tinggi,
COPD
materi ipd by dr riris,msi 39
Kegagalan sisi kiri dan kanan
Gagal jantung kiri: bila isi sekuncup ventrikel kiri
menurun dan darah terakumulasi di ventrikel
kiri, atrium kiri dan sirkulasi pulmoner.
Etiologi: hipertensi, infark miokard, stenosis
aorta atau mitral

Gagal jantung kanan: ketidakmampuan jantung


kanan mengosongkan isinya, menyebabkan
aliran balik ke sirkulasi sistemik.
Etiologi: gagal ventrikel kiri, hipertensi pulmoner
(kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli
pumoner) stenosis katub trikuspid atau
pulmoner
materi ipd by dr riris,msi 40
Sindroma curah jantung rendah
dan tinggi
Sindroma curah jantung rendah: pada
tekanan darah tinggi dan hipovolemia,
terjadi gangguan vasokonstriksi perifer

Sindroma curah jantung tinggi: pada


kondisi2 yang menyebabkan jantung
bekerja lebih keras.
Spt pada peningkatan kebutuhan
metabolik (hipertiroidisme, demam,
kehamilan), anemia
materi ipd by dr riris,msi 41
Disfungsi sistolik dan diastolik
Disfungsi sistolik: kegagalan fungsi pompa
ventrikel dan penurunan ejection fraction
sehingga terjadi pembesaran ruang jantung.
Ventrikel kiri tidak mampu menghasilkan
kekuatan yang cukup untuk memompakan darah
ke aorta

Disfungsi diastolik: peningkatan tahanan pada


pengisian jantung (ventrikel) selama diastolik
dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan
pengisian.

Gabungan
materi ipd by dr riris,msi 42
Kondisi Penyebab Gagal Jantung
(1)
Abnormalitas volume: inkompetent aorta,
mitral & trikuspid, overtransfusi, shunt,
hipervolemi sekunder
Abnormalitas tekanan: stenosis aorta,
Kardiomiopati, hipertensi primer &
sekunder
Disfungsi miokardium: Kardiomiopati,
miokarditis, infark, arritmia, keracunan

materi ipd by dr riris,msi 43


Kondisi Penyebab Gagal Jantung
(2)
Kerusakan pengisian: stenosis mitral &
trikuspid, cardiac tamponade, perikarditis
restriktif
Peningkatan kebutuhan metabolik:
anemia, thyrotoksikosis, demam, AV
fistula, Pagets disease, beri-beri

materi ipd by dr riris,msi 44


Mekanisme Kompensasi
Respon Sistem Saraf Simpatis
Kompensasi Ginjal
Dilatasi Ventrikel
Hipertropi Miokardium
Peningkatan ekstraksi oksigen jaringan
Respon Neurohormonal

materi ipd by dr riris,msi 45


Respon Sistem Saraf Simpatis
Stimulasi reseptor beta-adrenergik
peningkatan denyut jantung dan kontraktilitas
Tahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigen
miokard

Perifer: peningkatan tonus vaskuler


meningkatkan SVR dan tekan sistemik
meningkatkan venous return, preload dan after
load
Tahap lanjut meningkatkan preload pada kondisi
vntrikel yang sudah overload
materi ipd by dr riris,msi 46
Kompensasi Ginjal
Penurunan perfusi ginjal penurunan
GFR dan aktivasi mekanisme renin
angiotensin aldosteron peningkatan
SVR dan peningkatan absorpsi air dan
sodium

materi ipd by dr riris,msi 47


Dilatasi Ventrikel
Peningkatan preload dilatasi ventrikel
Dapat menurunkan kontraktilitas ventrikel.
Tahap awal dapat meningkatkan CO, tapi bila
melebihi kapasitas elastis, kontraksi menurun

Hipertropi Miokardium
Massa otot jantung meningkat dan
mempengaruhi konfigurasi geometrik jantung
Terjadi seiring dengan dilatasi ventrikel

materi ipd by dr riris,msi 48


Peningkatan ekstraksi oksigen
jaringan
Penurunan curah jantung dan tekanan
perfusi aliran darah perifer ekstraksi
oksigen jaringan

materi ipd by dr riris,msi 49


PATOGENESIS

materi ipd by dr riris,msi 50


Respon Neurohormonal
Aktivasi sitem renin angiotensin
aldosteron
Sekresi ADH di hipofisis
Sekresi Endothelin (vasokonstriktor) dan
Cytokine & interleukin (menekan fungsi
jantung)

materi ipd by dr riris,msi 51


Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kanan
Pembesaran ventrikel kanan
Murmur
Edema perifer, terlokalisis, anasarka
Peningkatan BB
Peningkatan HR
Asites
Distensi vena jugularis
Hepatomegali
Efusi pleura

materi ipd by dr riris,msi 52


Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kiri
Pembesaran ventrikel kiri
Pernafasan Cheyne-Stokes
Pulsus alternans
Peningkatan HR
Hipertropi ventrikel kiri
Pertukaran O2 buruk
Crackles
Bunyi jantung S3 dan S4

materi ipd by dr riris,msi 53


Manifestasi Klinis
Gagal Jantung Kronis
Kelemahan
Dyspnea
Takikardia
Edema
Nokturia
Perubahan kulit
Perubahan memori dan perhatian
Nyeri dada
Perubahan berat badan
materi ipd by dr riris,msi 54
Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung
menurut NYHA:
Kelas I
Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik
Kelas II
Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkan
keletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri angina
Kelas III
Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahat
Kelas IV
Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman.
Tanda insufusiensi jantung dan nyeri angina dirasakan saat
istirahat.

materi ipd by dr riris,msi 55


Komplikasi Gagal jantung (1)

Efusi pleura:karena
peningkatan tekanan kapiler
pleura

Arritmia: pembesaran ruang jantung


menyebabkan gangguan jalur elektrik
normal
materi ipd by dr riris,msi 56
Komplikasi Gagal jantung (2)
Trombus ventrikel kiri: pembesaran
ventrikel kiri dan penurunan curah jantung
meningkatkan kemungkinan pembentukan
trombus
Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan,
kongesti vena merusak sel hepar, terjadi
fibrosis dan sirhosis hepar

materi ipd by dr riris,msi 57


Pemeriksaan Diagnostik
Gagal Jantung (1)
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
Identifikasi faktor penyebab
Analisa gas darah, kimia serum, tes
fungsi hepar
X-ray dada

materi ipd by dr riris,msi 58


Pemeriksaan Diagnostik
Gagal Jantung (2)
Monitoring hemodinamik
EKG
Echokardiogram
Kateterisasi jantung

materi ipd by dr riris,msi 59


Penatalaksanaan Gagal Jantung
Menurunkan volume
intravaskular
Menurunkan venous return
Menurunkan afterload
Meningkatkan pertukaran gas &
oksigenasi
Meningkatkan fungsi jantung
Mengurangi kecemasan

materi ipd by dr riris,msi 60


Penatalaksanaan: Kolaborasi
ACE inhibitor
Diuretik
Obat inotropik
Obat vasodilator
Antiarritmia
Beta adrenergik bloker
Diet: rendah sodium (500
2000 mg)
Restriksi cairan

materi ipd by dr riris,msi 61


Pengkajian Keperawatan
Riwayat kesehatan dahulu dan pengobatan
Pola kesehatan fungsional
Persepsi kesehatan, manajemen kesehatan
Nutrisi, metabolik
Eliminasi
Aktifitas, latihan
Tidur, istirahat
Kognitif, persepsi
Data objektif
Pemeriksaan fisik

materi ipd by dr riris,msi 62


MASALAH KEPERAWATAN
Penurunan curah jantung berdasarkan
gangguan kontraktilitas
miokardium/perubahan inotropik jantung,
gangguan irama, frekwensi dan konduksi
listrik jantung, gangguan preload, gangguan
afterload

materi ipd by dr riris,msi 63


MASALAH KEPERAWATAN
Intoleransi aktivitas berdasarkan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, kelemahan umum,
tirah baring lama/imobilisasi, gaya hidup
santai
Kelebihan volume cairan berdasarkan
penurunan laju filtrasi glomerulus
(penurunan curah jantung)/peningkatan
produksi ADH, retensi sodium dan air

materi ipd by dr riris,msi 64


MASALAH KEPERAWATAN
Resiko tinggi gangguan pertukaran gas
berdasarkan perubahan membran kapiler
alveoli spt penumpukan/perpindahan cairan
ke interstisial/alveoli

Resiko tinggi gangguan integritas kulit


berdasarkan tirah baring lama, edema,
penurunan perfusi jaringan
materi ipd by dr riris,msi 65
MASALAH KEPERAWATAN
Gangguan pola tidur bila dengan
dyspnea nokturnal, kesulitan dalam
memilih posisi tidur, nokturia

Kecemasan bila dengan


dyspnea, ancaman
kematian

materi ipd by dr riris,msi 66


Tugas Individu
Buatlah rencana keperawatan lengkap (3
diagnosa keperawatan) pada pasien
dengan gagal jantung meliputi :
Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala
Kriteria Hasil
Intervensi dan aktivitas

Dengan merujuk pada NANDA, NOC dan NIC

materi ipd by dr riris,msi 67


Daftar Pustaka
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical
surgical nursing: Clinical management for positive
outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders Company.
Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).
Medical surgical nursing: Assessment and management
of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.
McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophysiology:
The biologic basic for disease in adults & children (4th
ed.). Missouri: Mosby Inc.
Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).
Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

materi ipd by dr riris,msi 68


TUMOR PARU

oleh :
dr Riswahyuni Widhawati,M.Si (Riris)
Herbal Medik dan Kecantikan , Peneliti, Akupunturis, Estetika

materi ipd by dr riris,msi 69


Tumor Paru
Terbagi atas :
Tumor Jinak

Tumor Ganas : Kanker paru

materi ipd by dr riris,msi 70


Tumor Ganas Paru

Bronhogenic Carcinoma

Lung Carcinoma

Kanker Paru
1
materi ipd by dr riris,msi 71
Pendahuluan
Kanker paru atau Karsinoma bronkus ,tumor primer
paru yang paling sering ,hampir 95 %

Banyak faktor penyebab ,terutama asap rokok

Kanker paru bersifat fatal,


Penyebab kematian utama pada laki laki
dan
Penyebab kematian nomor tiga pada
perempuan
materi ipd by dr riris,msi 72
Pendahuluan
Diagnosis sering terlambat atau Inoperable Stage , maka
prognosanya jelek dan survival rate rendah.

Keluhan dan gejala hampir sama dengan penyakit paru lain,


sehingga sering tidak terpikirkan.

Meningkatnya ilmu,ketrampilan dokter,alat diagnostik dan


perhatian penderita diagnosis semakin cepat.

Penatalaksanaan baik penderitaan berkurang ,kualitas


hidup meningkat dan ketahanan hidup lebih baik.

Deteksi dini sangat penting dan perlu di usahakan.


materi ipd by dr riris,msi 73
Kanker
Nama umum untuk neoplasma ganas
Carcinoma : Neoplasma ganas sel epithelial
Sarcoma : Neoplasma ganas dari jaringan atau
mesenkhim
Etiologi pasti belum diketahui
Multi faktorial : Eksogen (karsinogen) dan
Endogen (genetik)
Perubahan ditingkat DNA akibat paparan
karsinogen bertahap dan waktu yang
lama neoplasma

materi ipd by dr riris,msi 74


Kanker Paru
Definisi:
Semua keganasan mengenai paru, baik berasal
dari paru sendiri maupun dari tempat lain yang
ber metastasis ke paru

Asal terutama dari epitel bronkus ( 90 95 % )

Karsinoma bronkus

materi ipd by dr riris,msi 75


Penyebaran Kanker Paru
Primer : Berasal dari organ paru sendiri

Metastase : Berasal dari organ di luar paru


seperti :
- Mamma
- Ginjal
- Ovarium
- Testis
- Usus dll

materi ipd by dr riris,msi 76


Epidemiologi
Dikenal sudah lama, sejak abad ke 15

Meningkat sejak hampir satu abad yang lalu

Banyak faktor diperkirakan sebagai penyebab

Bersifat fatal dengan 5` SR kurang dari 15 %

Kejadian Laki laki : Perempuan : 3 : 1 atau 6: 1

Umur sering dikenai di atas 40 tahun

materi ipd by dr riris,msi 77


Insidens dan Mortalitas
Kanker paru meningkat di seluruh dunia:
Tiap tahun terdapat lebih 1,3 juta kasus
dengan angka kematian 1,1 juta.
Menurut National Cancer Institute di USA,
tahun 2008 terdapat 215.000 kasus dan
kematian 161.840.
Di Indonesia, peringkat ke 4 terbanyak
Penyebab utama kematian , masalah klinik
dan sosial masyarakat di masa datang
materi ipd by dr riris,msi 78
5 FAKTA TENTANG KANKER PARU

I. Merupakan penyakit di dunia yang belum bisa


disembuhkan ( WHO )
II. Penyebab kematian utama, karena kanker
III. Penderita datang 80 - 90% sudah stadium
lanjut
IV. Angka tahan hidup 5 th paling rendah
V. Angka tahan hidup 5 tahun stadium I = 70%
materi ipd by dr riris,msi 79
Epidemiologi Kanker Paru
Dunia Dibandingkan Indonesia

Dunia Indonesia

Jenis kelamin Lk > Pr Idem

Staging Late stage >>> Idem

Jenis KPKBSK Idem

Terapi Multimodaliti Idem

Prognosis Buruk Idem

materi ipd by dr riris,msi 80


Epidemiologi kanker paru
Dunia VS Indonesia
Dunia Indonesia

Mortaliti Ranking I ?!

Prevalensi Me ?!

Perokok aktif 85% 92% *

Perokok pasif OR 2,4 - 3,4 OR 2,7

Genetik ? ?

materi ipd by dr riris,msi 81


Etiologi
Tidak jelas, belum diketahui secara pasti
Faktor : Bahan karsinogen ( Enviromental diseases )
Asap rokok 5 10 kali
3,4 Benzpyrene
Polonium 210
Zat kimia 6 10 kali
Asbes Chromium
Arsen Besi
Uranium Nikel
Fibrosis paru : 7 % Ca Jaringan parut
23,2 % Jaringan parut TBC

1
materi ipd by dr riris,msi 82
Resiko Kanker Paru Akibat Rokok

Merokok :

1 10 batang / hari resiko meningkat 15 kali

20 30 batang / hari resiko meningkat 40 - 50 kali

40 50 batang / hari resiko meningkat 70 - 80 kali

1
materi ipd by dr riris,msi 83
Karsinogen Dalam Rokok
Fase Partikulat :
Netral fraksi : Benzpyrene
Dibenzanthracene
Benzofluoranthenes
Basik fraksi : Nitrosamines
Asidik fraksi : Tumor promoting agent
Residual fraksi : Nikel, cadmium,
Polonium 210
Nitrogen oksida
materi ipd by dr riris,msi 84
Karsinogen Dalam Rokok

Fase uap : : Nikel karbonyl


Hydrazin
Vinyl chlorida
Nitrogen oksida

Nitrosodiethylamine

materi ipd by dr riris,msi 85


Patogenesis kanker paru

Kanker adalah penyakit gen

materi ipd by dr riris,msi 86


Onkogen Normal Gen tumor
supresor
k-ras
myc P 53
rb

Proliferasi Apoptosis

Siklus sel Siklus sel


faktor pertumbuhan p53
bcl2
Cancer
87
Multi-Step Karsinogenesis
Kanker Paru
m d m
e i e
n t k t
o a s
p
T a a
p n s
r
m
l
a
l I k
t
a a
a s
i
s S e s
i
l a i r s
a

88
Diagnosis

Anamnesa : - Keluhan
- Kebiasaan
- Pekerjaan
- Riwayat penyakit

1
materi ipd by dr riris,msi 89
Gambaran Klinik

Tidak banyak berbeda dari penyakit paru lain


Terdiri dari keluhan subyektif dan temuan obyektif

Dari anamnesa didapatkan :


Keluhan utama sangat beragam

Sering juga yang pertama terlihat adalah gejala akibat


metastasis dan keluhan akibat perjalanan penyakit

Ada pula gelaja yang tidak khas , seperti :


** Berat badan berkurang ** Demam hilang timbul
serta
** Nafsu makan menurun ** Gejala paraneoplatik

materi ipd by dr riris,msi 90


Gambaran Klinik

1. Pengaruh kanker terhadap saluran nafas :


** Berupa iritasi dan gangguan mekanik,
Batuk-batuk kronis , Hemoptysis

** Infeksi paru / pneumonitis berulang

** Obstruksi saluran nafas Sesak nafas


Atelektasis

materi ipd by dr riris,msi 91


Gambaran Klinik

2. Penekanan sekitar / infiltrasi :

Vena cava superior sindroma


Dispagia ( gangguan menelan )
Kelumpuhan diaphragma
pita suara
N. brachialis
Deviasi Trachea
materi ipd by dr riris,msi 92
Gambaran Klinik
3. Metastasis : Gejala sesuai dimana terjadi metastasis
KGB hilus / mediastinum

Tulang

Otak, Dan lain lain

4. Non metastasis extra pulmonary manifestation of


bronchogenic carcinoma atau sindrom
paraneoplastik
Hypertropic osteoathropaty
Neurophati

materi ipd by dr riris,msi 93


Pemeriksaan

- Keadaan umum : Bervariasi tergantung


keadaan penyakit

- Gejala atau Gambaran Klinik : Sangat bervariasi

- Radiologi : Rontgen foto toraks PA / Lateral

Computerized Tomography ( CT )-Scan toraks

CT Otak, Bone survey ,Bone Scan ,Ultrasonography dll

materi ipd by dr riris,msi 94


Gejala klinik :

Asimetris wajah

Bengkak atau sembab muka dan leher

Suara serak

Sembab lengan dengan rasa nyeri

Pelebaran vena pada leher / dada

Kelainan bentuk torak : Hidrotoraks


Atelektasis
1
materi ipd by dr riris,msi 95
Perubahan sendi kecil kecil

Pembesaran kelenjar leher, axila,


subclavicula, supraclavicula, dll

Kelainan pemeriksaan fisik paru

Kelainan alat-alat lain

materi ipd by dr riris,msi 96


Pemeriksaan Laboratorium

Rutin

Histopatologi , Sitologi dari :

Sputum ,
Bilasan bronkus
Sikatan bronkus
Cairan Pleura
Bahan biopsi aspirasi kelenjar dan tumor

materi ipd by dr riris,msi 97


Pemeriksaan Penunjang
- Bronkoskopi
- Biopsi aspirasi trantorakal
- Punksi dan biopsi pleura
- CT scanning
- Biopsi kelenjar getah bening
- Mediastinoskopi
- Torakotomi explorasi
- Tumor marker

1
materi ipd by dr riris,msi 98
Deteksi / Diagnosa Dini
Deteksi dini sangat di harapkan,terutama pada orang yang
patut dipertimbangkan.

Penatalaksanaan kasus yang masih dini :


** Memberi harapan hidup yang baik
** Mengurangi penderitaan dan
** Meningkatkan kualitas hidup

Untuk itu perlu : Perhatian para dokter untuk mengusahakan


pembuktian sesegera mungkin ada atau tidak adanya kanker
paru pada seseorang yang di curigai

materi ipd by dr riris,msi 99


Diagnosa Dini
Tujuan :
Menemukan kanker paru dini atau masih
Karsinoma insitu

Pertumbuhan sel kanker masih terbatas pada


epitel dan belum menembus membran
basalis.
Merupakan stadium awal dari suatu
karsinoma

1
materi ipd by dr riris,msi 100
Golongan Yang di Curigai
Golongan Resiko Tinggi ( GRT ) adalah :

Laki-laki

Umur 40 tahun

Perokok berat / sedang

Terpapar zat karsinogen

materi ipd by dr riris,msi 101


Golongan Lain yang Perlu di
Waspadai

Perempuan perokok pasif disertai salah satu gejala


atau keluhan respiratorik dan berat badan menurun

Sesorang dengan gejala klinik respiratorik dan


penurunan berat badan tanpa penyakit yang jelas

Seseorang yang mempuyai riwayat ,tentang adanya


keluarga dekat yang menderita kanker paru

materi ipd by dr riris,msi 102


Diagnosa Dini

Tumor 1 cm ( 10 mm) -- 25 - 30 Doubling time


-- 7 - 590 hari
-- 60 -- 70 % umur nya

Ikeda :
Tumor < 20 mm 0,9 % metastase ke KGB
Tumor 20 30 mm 35 % metastase ke KGB

materi ipd by dr riris,msi 103


Alur Deteksi Dini Kanker Paru
Deteksi Dini Kanker Paru
(Skrining)

Golongan Risiko Tinggi Bukan GRT dengan gejala batuk


(GRT) kronik, sesak nafas
batuk darah, berat badan
turun

Foto toraks, sitologi sputum dan


bronkoskopi autoflouresen Diagnostik dan terapi penyakit paru
non kanker

Semua hasil (- ) Ada hasil yang (+) Curiga kanker paru

Re-skrining Teruskan prosedur Teruskan prosedur


4 6 bulan diagnostik kanker paru diagnostik kanker paru

materi ipd by dr riris,msi 104


Pemeriksaaan saringan untuk G.R.T
Sitologi sputum tiap 4-6 bulan

- Curiga +

Foto Curiga TDK TDK Evaluasai


toraks derajat /
diobati
tiap 6
bulan Mungkin ganas
tapi perlu DD
TDK TDK TDK

Tidak Pem saringan TDK TDK


mencurigakan di atas
diteruskan

TDK : Tindakan Diagnostik Khusus


materi ipd by dr riris,msi 105
1
Tindakan Diagnostik Khusus

Foto toraks lateral


Tomografi
Bronkhoskopi
Biopsi transbronkial
Biopsi transtorakal
Mediastinoskopi
Bila perlu torakotomi

1
materi ipd by dr riris,msi 106
Pengobatan Kanker Paru

materi ipd by dr riris,msi 107


Modaliti Pengobatan Utama
Kanker Paru

Operasi atau Pembedahan

Radioterapi

Kemoterapi

materi ipd by dr riris,msi 108


Modaliti Lain Pengobatan
Kanker Paru
Imunoterapi , manfaat belum jelas
Terapi hormon , belum ada hasil penelitian di
Indonesia
Terapi target, belum memuaskan karena :
Masih banyak pertimbangan, respon terbatas
kasus-kasus tertentu, obat masih mahal dan
Respon baik pada perempuan, tidak merokok,
karsinoma jenis adeno dan bangsa Asia

materi ipd by dr riris,msi 109


Pedoman pengobatan
Jenis histologis

Derajat atau Stadium klinis penyakit

Tampilan atau Performace status

Faktor nonmedis : Fasiliti di rumah sakit,


Kondisi ekonomi penderita
( Indonesia )
materi ipd by dr riris,msi 110
Jenis Histologis

Klasifikasi histologis WHO


1. Karsinoma epidermoid atau Karsinoma sel
skuamosa ( Squamous cell ca )

2. Karsinoma sel kecil ( Small cell ca )

3. Adeno karsinoma ( Adeno ca )

4. Karsinoma sel besar ( Large cell ca )


materi ipd by dr riris,msi 111
Pembagian lain

1. Kanker paru jenis karsinoma sel kecil


( K P K S K ) atau Small cell lung cancer
(SCLC)

2. Kanker paru jenis bukan karsinoma sel kecil


(K P B K S K ) atau Non small cell lung
cancer ( N S C L C )

materi ipd by dr riris,msi 112


Stadium Kanker Paru
Jenis Bukan Karsinoma Sel kecil
Derajat nya berdasarkan : T, N, M.

T : Tumor primer

N : Nodul, telibatnya kelenjar getah


bening regional

M : Metastasis ada atau tidak


materi ipd by dr riris,msi 113
Kategori T , N , M Kanker paru
T : Tumor primer

To : Tidak terbukti adanya tumor primer atau Tumor ( - )

Tx : Tumor ( - ), Sitologi ( + )

Tis : Karsinoma insitu

T1 : Tumor < 3 cm, masih dalam bronkus lobus

T2 : Tumor > 3 cm, mengenai bronkus utama lebih jauh 2 cm dari


karina . Mengenai pleura visceral , atelektasis dan pneumonitis
obstruktif yang meluas hanya ke daerah hilus.

materi ipd by dr riris,msi 114


T3 : Sembarang ukuran , mengenai dinding dada,
diafragma, pleura mediastinum atau tumor
dalam bronkus utama kurang dari 2cm
sebelah distal karina, atelektasis dan
pneumonitis seluruh paru

T4 : Sembarang ukuran , mengenai mediastinum,


jantung, pembuluh besar, trakea, esofagus, korpus
vertebra, karina, efusi pleura ganas dan tumor
satelit ipsilateral pada lobus yang sama
,
materi ipd by dr riris,msi 115
N : Kelenjar getah bening ( KGB )
regional
Nx : Kelenjar tidak dapat dinilai
No : Tidak terbukti keterlibatan kelenjar
N1 : Didapatkan keterlibatan KGB peribronkial
dan / atau hilus ipsilateral
N2 : Didapatkan keterlibatan KGB mediastinum ipsi
lateral dan / atau KGB subkarina
N3 : Didapatkan keterlibatan KGB hilus atau
mediastinum kontralateral , skalenus ,
supraklavikula ipsilateral dan kontralateral
materi ipd by dr riris,msi 116
M : Metastasis ( Anak sebar ) jauh

Mx : Tidak dapat dinilai adanya metastasis jauh

Mo : Tidak ditemukan adanya metastasis jauh

M1 : Ditemukan adanya metastasis jauh


Metastatic tumor nodule ( s ) ipsilateral di
luar lobus tumor primer.

materi ipd by dr riris,msi 117


Penderajatan kanker paru
Stage T N M
Occult cancer Tx N0 M0

Derajat 0 Tis N0 M0

Derajat I A T1 N0 M0
Derajat I B T2 N0 M0

Derajat II A T1 N1 M0

Derajat II B T2 N1 M0
T3 N0 M0

materi ipd by dr riris,msi 118


Penderajatan kanker paru
Stage T N M

Derajat III A T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0

Derajat III B Sebarang T N3 M0


T4 Sebarang N M0

Derajat IV Sebarang T Sebarang N M1

materi ipd by dr riris,msi 119


Staging Kanker Paru
Jenis Karsinoma Sel Kecil

Limited / Tingkatan terbatas ;


- Tumor ditemukan dalam satu paru
- Penjalaran ke kelejar getah bening paru
yang sama.

Extensive / Tingkatan luas ;


- Tumor telah menyebar keluar dari satu
paru atau ke organ lain di luar paru

materi ipd by dr riris,msi 120


Tampilan Menurut Skala Karnofsky dan WHO
Nilai Skala Karnofsky Nilai skal Keterangan
WHO
90 -100 0 Aktifiti normal

70 80 1 Ada keluhan,tetapi masih aktif dan dapat


mengurus diri sendiri

50 60 2 Cukup aktif, namun kadang kadang


memerlukan bantuan
30 40 3 Kurang aktif, , perlu rawatan

10 - 20 4 Tidak dapat meninggalkan tempat tidur ,


perlu rawat di rumah sakit

0 - 10 - Tidak sadar

materi ipd by dr riris,msi 121


Pengobatan Kanker Paru
Pengobatan Standar selama ini adalah :
Pembedahan, Radioterapi, Kemoterapi

Terapi tersebut biasanya diberikan secara


bersama atau Multi-modality

Pendekatan pengobatan lain yaitu terapi


pendukung dikenal dengan BSC atau Best
Supportive Care

materi ipd by dr riris,msi 122


Hasil Pengobatan Kanker Paru

Hasil pengobatan umumnya belum memuaskan

Perlu suatu strategi baru dan penelitian

Ilmu telah berkembang dengan pesat

Survival masih belum banyak berobah

5 Year survival rate masih rendah, < 15%

materi ipd by dr riris,msi 123


Hasil Pengobatan Kanker Paru
Masa tengah tahan hidup ( MTTH ) atau
Median survival :
Kanker paru yang tidak bisa diobati lagi
adalah 4 - 5 bulan dan
Angka tahan hidup satu tahun nya rata-
rata 10%

materi ipd by dr riris,msi 124


Hasil Pengobatan Kanker Paru
Kanker paru yang potensial masih dapat
dilakukan terapi bedah belum mencapai
angka 100 %.
Stadium I A : 67 % ,
I B : 57 % ,
II A : 55 %,
II B : 39 % dan
III A : 23 %

materi ipd by dr riris,msi 125


Pengobatan Kanker Paru
Terutama tergantung :
*** Jenis Histopatologik
*** Stadium ( Stage ) atau derajat
penyakit

Jenis sel kecil : Kemoterapi

Jenis bukan sel kecil : Tergantung stadium

7-Dec-17 materi ipd by dr riris,msi 126


PENGOBATAN KANKER PARU
JENIS KARSINOMA BUKAN SEL KECIL

** Stadium I dan II : - Pilihan adalah pembedahan

- Jumlah sedikit 5 - 10 %

- Angka Tahan Hidup ( ATH ),

5 tahun , terutama stadium I


ada yang sampai 70%

materi ipd by dr riris,msi 127


Stadum III A, pilihan adalah terapi :
Neoajuvan, dilanjutkan dengan Operasi ,
kemudian dilanjutkan lagi dengan Ajuvan

Stadium III B dan IV pilihan adalah terapi :


Kemoterapi di kombinasi dengan Radioterapi
Angka tahan hidup 5 tahun hanya 5 10 %
Masa tengah tahan hidup , rata-rata 9 bulan

materi ipd by dr riris,msi 128


Pembedahan
Cara yang terbaik

Kuratif : Tumor terlokalisir / dini , derajat I dan II

Paliatif : Tumor telah lanjut

Konta indikasi pembedahan :

** Metastasis sudah terjadi


** Faal paru jelek
** Penyakit berat / Jantung
** Jenis Oat cell carsinoma

materi ipd by dr riris,msi 129


Prinsip Terapi Pembedahan
Mengangkat tumor secara lengkap
~ Lobektomi / pneumonektomi, termasuk
KGB intrapulmoner
~ Segmentektomi : bila faal paru tidak memadai
~ KGB mediastinum : diseksi sistematik
~ Batas sayatan harus bebas tumor
(potong beku)

materi ipd by dr riris,msi 130


Radioterapi
Pilihan ke II sesudah pembedahan
Efektif pada jenis anaplastik
Kurang efektif pada jenis epidermoid dan adeno
karsinoma
Tujuan paliatif adalah membantu keadaan seperti
:
** Obstruksi vena cava superior
** Metastasis ke tulang / Nyeri
** Massa besar
** Pasca bedah
materi ipd by dr riris,msi 131
Radioterapi
Kuratif :
Untuk keadaan baik atau favourable group dapat :

~ Merupakan bagian kemoterapi neoadjuvan untuk stage IIIA

~ Kadang-kadang menjadi alternatif terhadap modaliti lain

Paliatif :
Untuk keadaan kurang baik atau unfavourable group, yaitu

Tampilan < 70 %

Penurunan BB 2 bulan terakhir > 5%

Faal paru buruk

materi ipd by dr riris,msi 132


Kemoterapi
Bila tumor sudah luas , telah
terdapat metastasis atau tumor
in operabel

Hasil belum memuaskan


Tujuan :
** Melepaskan penderitaan
** Meningkatkan kualitas hidup
materi ipd by dr riris,msi 133
Kemoterapi

Dapat diberikan pada semua kasus


Memberi kemungkinan reduksi tumor
(% response rate) dan perbaikan
prognosis (1 - 2 years survival rate,
median survival time, median time to
progression atau waktu rekurensi )
Kewenangan dokter spesialis paru
materi ipd by dr riris,msi 134
Evaluasi Hasil Pengobatan
Sesudah siklus ke - 2 dengan foto toraks
Bila mungkin setelah siklus ke-4 dengan CT Scan

Respon subyektif : Menilai perobahan keluhan awal


Respon semisubyektif : Menilai perobahan tampilan dan
berat badan
Respon obyektif : Menilai hasil foto toraks / CT Scan
toraks, ukuran tumor, apakah terjadi
lesi baru ?
Efek samping obat, toksisiti

materi ipd by dr riris,msi 135


Respons obyektif
Respon komplit (complete response, CR)
Tumor menghilang 100%, lebih dari 4 minggu

Respon sebagian (partial response, PR)


Pengecilan ukuran tumor terjadi > 50% ,
tetapi < 100%

materi ipd by dr riris,msi 136


Immunoterapi
Meningkatkan daya tahan

Meningkatkan hasil terapi lain


( Post operatif )

Obatnya antara lain : Vaksin BCG


Corine bacterium pavum
Levamisol, 3x 50 mg 2 x /
minggu - 3-6 bulan

materi ipd by dr riris,msi 137


Pencegahan
Mungkinkah kanker paru dapat dicegah ?
Insidens kanker paru:

Pada perokok : 3 / 1000 perokok / tahun

Pada bukan perokok : 7 / 100.000 penduduk

Dengan tidak merokok maka insidens kanker paru :

Dimungkinkan akan dapat di turunkan

materi ipd by dr riris,msi 138


Konsep Pencegahan *
** Primer : Menghentikan Merokok dan

Mencegah menjadi perokok

Strategis Stop merokok

Mudah, murah, menguntungkan dan rasional

** Sekunder : Penemuan kasus dini

Hasilnya tidak positif

materi ipd by dr riris,msi 139


materi ipd by dr riris,msi 140
Fenomena - Berhenti Merokok
Tanpa intervensi apapun : 1%

Sekedar anjuran Dr/ Zr : 5%

Tenagakesehatan di tambah dengan


metode yang baik : 50 - 60%
materi ipd by dr riris,msi 141
Tujuan Kampanye Anti
Rokok
Mencegah remaja / anak menjadi perokok
( Murid SD kelas. V & VI : 12% ; Pemula: 14% )

Mengubah sikap dan perilaku perokok

Melestarikan Budaya Tidak Merokok menjadi Norma Sosial

materi ipd by dr riris,msi 142


Hasil belum memuaskan, karena :
Komitmen pemerintah kurang
Faktor sosial - budaya
Kepedulian tenaga kesehatan
kurang
Faktor ekonomi

materi ipd by dr riris,msi 143


Pencegahan Sekunder

Skrining, yaitu pemeriksaan berkala


Foto Ro toraks x / 4 bulan
Sitologi sputum x / 6 bulan
Gold standard :
Penurunan mortaliti ,efektiviti dan
efisiensi (?)

materi ipd by dr riris,msi 144


Re-definisi golongan risiko tinggi
Pengembangan teknologi pemeriksaan sputum
Peningkatan teknik pemeriksaan endobronkial
Peningkatan teknik pemeriksaan radiologi
Peningkatan terapi endobronkial :
Brakiterapi
Kauterisasi Uni-polar
Terapi laser
Krioterapi

materi ipd by dr riris,msi 145


materi ipd by dr riris,msi 146

Anda mungkin juga menyukai