Pada masa Orde Baru terdapat Di masa pasca Orde Baru, partisipasi beberapa kebijakan pemerintah sosial kalangan etnis Tionghoa sangat yang bersifat diskriminatif, seperti menonjol. Pada umumnya mereka aktif Surat bergerak di bidang pendidikan dan Edaran No.06/Preskab/6/67 yang kesehatan. Banyak sekali orang-orang memuat tentang perubahan nama. Tionghoa yang memilih profesi sebagai Dalam surat itu disebutkan bahwa guru, dosen, profesor, dokter, insinyur, masyarakat keturunan Cina harus pengacara, hakim, jaksa, advokat, mengubah nama Cinanya menjadi bahkan polisi dan tentara. Mereka nama yang berbau Indonesia, mendirikan berbagai sekolah mulai dari misalnya Liem Sioe Liong menjadi TK sampai SMA dan berbagai Sudono Salim. Selain itu, universitas. penggunaan bahasa Cinapun dilarang d. Bidang pendidikan Tujuan Pendidikan pada masa Orde Baru tidak hanya dituangkan dalam bentuk kurikulum pendidikan dan melalui inovasi- inovasi pendidikan yang salah tujuan akhirnya mampu menciptakan anak dan pemda Indonesia sebagai manusia pancasila sejati. INOVASI - INOVASI PENDIDIKAN
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Proyek ini disebut Proyek Perintis, karena bermaksud menjelajahi tahap pertama beberpa inovasi untuk diketahui tingkat efektifitas dan efisiensinnya melalui proses penilaian yang sistematis sebelum disebarluaskan. Proyek sekolah pembangunan bertujuan untuk menghasilkan manusia Indonesia yang cakap, trampil, kreatif, berkesadaran bermasyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar, serta dapat menjadi manusia yang dapat memperkembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan, bakat dan minatmasing-masing, sehingga memiliki kepribadianyang seimbang dan berjiwa makaryaserta bertanggu jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanh air. 3. Pusat Kegiatan Belajar Proyek Pusat Kegiatan Belajar dimulai pada pertengahan tahun 2. Pendidikan Pramuka Transmigrasi 1973. teknik yang digunakan ialah Poyek ini telah dimulai sejak 1970 di Jombang Jawa Timur dan merupakan proyek perintis yang akan pengajaran klasikal dengan mencari balikan (Free Beck) untuk kegiatan yang menggunakan alat-alat audio lebih luas dansistematik dimasa berikutnya. Tujuan visual, ceramah, kerja kelompok, utama dari proyek ini adalah: Memberi lapangan kerjabagi anak-anak putus Bimbingan dan penyuluhan. sekolah. Menjadikan penduduk desa agar menaruh minat terhadap pembangunan dan mengurangi minat penduduk untuk pindah ke kota (urbanisasi). Untuk mendukung pemerintah dalam memecahkan masalah pengangguran dan pemerataan pembangunan. Para pramuka diberikan pelatihan keterampilan di bidang perternakan, pertanian, bercocok tanam hingga mengelola dan menjual hasil pertanian. 5.Kuliah Kerja Nyata(1971-1972) 4. Badan Usaha Tenaga Sukarela Program ini diperuntukan bagi Indonesia (BUTSI) para mahasiswa yang memiliki Proyek yang telah dimulali sejak tujuan: tahun 1969 dengan mengerahkan Memberi pengalaman praktis tenaga sukarelawan untuk tinggal kepada mahasisiwatentang didesa. Tujuannya adalah untuk pembangunan di desa. mengenalkan, memperkuat dan Membiasakan para mahasiswa mempertahankan gotong royong kepada masalah pembangunan. kepada para generasi muda dengan Menyadarkan para mahasiswa cara melibatkannya pada kegiatan- tentang pentinggnya peranan kegiatan pembangunan desa. desa dalam pembangunan. Menimbulkan, menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat dalam rangka pembangunan. KEBIJAKAN PEMERINTAH YG LAIN Mengadakan sekolah staff pemimpin administratif (SESPA) Mengadakan project perintis perencanaan integral pendidikan daerah (PROPIDA) di Sumatra Timur Mengadakan beberapa project yang meliputi project percobaan radio pendidikan, project pengembangan pendidikan guru (P3G), project stm pembangunan, project pendidikan guru dan program pembinaan bakat Penggunaan sistem perencanaan dan program anggaran (PPBS) di pendidikan tinggi Pengembangan sekolah luar biasa untuk anak cacat dan untuk Sekolah Menengah Pertama terbuka Mengadakan program akta mengajar V,wajib belajar(WAJAR), universitas terbuka (UT) KURIKULUM PADA MASA ORBA 1. Kurikulum 1968, yang bersifat politis dan menekankan pendekatan organisasi. 2. Kurikulum 1975, menekankan pada tujuan pendidikan yang lebih efektif dan efisien. 3. Kurikulum 1984, mengusung tema process skillapproach. 4. Kurikulum 1994, merupakan hasil perpaduan kurikulum- kurikulum sebelumnya