Anda di halaman 1dari 17

PENGOLAHAN LIMBAH

INDUSTRI CRUMB RUBBER


(KARET)

INDAH P. PAKPAHAN (161.01.1036)


NADIA SYAFIRA (161.01.1038)
ADAM PUTRA (161.01.10
OKTAVIANUS (151.01.10
FIKRI L FAHMI (161.01.10
latar belakang

Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat
digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak di lingkungan maka akan
berdampak pada pencemaran lingkungan dan masyarakat sekitar. Bahan-bahan
yang termasuk dari limbah memiliki karakteristik diantaranya adalah mudah
meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
bersifat korosif dan lain-lain.
Produksi Bersih (Cleaner Production) merupakan suatu
strategi untuk menghindari timbulnya pencemaran industri
melalui pengurangan timbulan limbah (waste generation) pada
setiap tahap dari proses produksi untuk meminimalkan atau
mengeliminasi limbah sebelum segala jenis potensi pencemaran
terbentuk. Keberhasilan upaya ini akan menghasilkan
pebghematan (saving) yang luar biasa karena penurunan biaya
produksi yang signifikan sehingga pendekatan ini menjadi
sumber pendapatan
PERUSAHAAN CRUMB RUBBER

PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate berada di


Kebun Dolok Merangir, Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu
Nanggar, Sumatera Utara yang bergerak dalam bidang
perkebunan dan pengolahan getah berupa barang setengah jadi
yang disebut Crumb Rubber atau SIR (Standard Indonesian
Rubber).
Limbah Yang Dihasilkan Industri Karet
Limbah cair karet merupakan air sisa produksi dari pengolahan
karet menjadi benang karet dan air dari pembersihan alat/area.
Limbah karet mengandung amoniak dan nitrogen total yang
berbahaya apabila melewati batas standar yang telah ditetapkan
sehingga dapat mencemari air sungai dan lingkungan sekitarnya.
Pengolahan limbah cair tersebut dilakukan dengan menampungnya
pada bak penampungan limbah untuk kemudian diendapkan,
disaring dan sisanya dialirkan ke lingkungan
SKEMA PROSES
Collecting Reservoir

Air buangan yang berasal dari


pengolahan benang karet
dialirkan melalui saluran parit ke
bak collecting reservoir.Didalam
bak collecting reservoir terdapat
3 sekat atau sisi dimana pada
tiap-tiap pintu/sekat tersebut
ada terdapat saringan. Bak ini
berguna sebagai bak pengontrol
sludge atau residu asam asetat
dan karet sehingga diharapkan
waste water yang akan mengalir
keproses selanjutnya terbebas
dari sludge dan karet tersebut.
Equalisation Basin

Air buangan dari collecting


reservoir dialirkan kedalam bak
Equalisation Basin. Proses ini
bertujuan untuk mengurangi atau
mengembalikan variasi variasi
karakteristik air limbah agar
segera tercapai kondisi yang
optimum pada proses pengolahan
selanjutnya. Dengan adanya bak
equalisasi ini diharapkan debit
aliran dan beban pencemaran
yang bervariasi dapat diubah
menjadi konstan atau mendekati
konstan.
Sedimentasi Basin
Air buangan yang berasal dari bak alkalization akan dialirkan
kedalam bak sedimentasi. Proses sedimentasi ini bertujuan untuk
mengendapkan fase lumpur yang terdapat pada air limbah
sebagai hasil dari proses alkalisasi

.
Lifting Pump Station

Air limbah dari bak sedimentasi akan


dialirkan ke Lifhting pump station,
dimana lifhting pump station ini
berfungsi sebagai post sementara untuk
pengumpulan phase cair. Kemudian air
akan dimasukkan kedalam neutralisasi
Basin.
Bak Aerasi Lagon

Air limbah kemudian


dimasukkan ke dalam Bak
Aerasi Lagon. Fungsi dari bak
aerasi lagon ini adalah untuk
menurunkan kadar COD dan
BOD pada air limbah.
Thickering Basin

Selanjutnya Sludge phase limbah


yang berasal dari bak
sedimentasi akan dimasukkan ke
dalam bak thickening.
Diagfragma Pump Station (DPS) dan Filter Press

Phase sludge kemudian akan di tarik ke dalam Diagfragma


Pump Station, selanjutnya akan dimasukkan ke dalam Filter Press.
Filter press berfungsi untuk mengepress kadar air dalam phase
sludge, dan phase sludge dapat dibuang secara langsung ke
lingkungan.

Incenerator
Phase sludge juga dapat dibakar di Incenerator dengan
suhu 800C. Dimana dari 100 kg phase sludge setelah dibakar di
incinerator akan berukuran menjadi 30 kg, dengan kata lain
mengurangi phase sludge sebanyak 70%.
Baku Mutu Limbah Cair Karet
Pada proses pengolahan karet remah / crumb rubber, tergolong
proses basah yang memerlukan air hampir pada setiap proses. Apalagi
jika mengolah bahan baku dari karet rakyat, disebabkan tingginya
kadar kotoran dalam bahan baku, pengolahan low grade ini
memerlukan air yang lebih banyak daripada yang diperlukan untuk
pengolahan high grade.
.
Kesimpulan
Pengolahan limbah dapat dikelompokkan kedalam pengolahan
dari sumbernya yang disebut sebagai proses produksi bersih, dan
pengelolaan saat limbah tersebut keluar dari proses produksi.
Pengolahan limbah pendahuluan bertujuan untuk memisahkan zat atau
unsur padatan kasar yang ada dalam air limbah dengan cara
penyaringan untuk meminimalisasi gangguan dalam proses pengolahan
limbah berikutnya
Teknik pengelolaan air limbah secara efektif dan efisien serta
berkesinambunganharus dilaksanakan dalam melakukan pengkajian
dan inovasi penerapan teknologi produksi bersih, untuk mendukung
terwujudnya undustri karet yang berdaya saing tinggi dan berwawasan
lingkungan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai