Anda di halaman 1dari 19

TOTAL KARBONDIOKSIDA

(TCO2)

DISUSUN OLEH :
EGA ARONTA P1337434115005
SEPTI DWI ANJANI P1337434115039
ANALISA GAS DARAH

Analisa Gas Darah (AGD) atau sering


disebut Blood Gas Analisa (BGA) merupakan
pemeriksaan penting untuk penderita sakit kritis yang
bertujuan untuk mengetahui atau mengevaluasi
pertukaran Oksigen (O2), Karbondiosida (CO2) dan
status asam-basa dalam darah arteri.
Analisa gas darah (AGD) biasanya dilakukan
untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa
yang disebabkan oleh gangguan pernafasan
dan/atau gangguan metabolik. Komponen dasar
AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2, HCO3 dan
BE (base excesses/kelebihan basa).
Pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga
pemeriksaan ASTRUP yaitu suatu pemeriksaan gas
darah yang dilakukan melalui darah arteri. Gas darah
arteri memungkinkan untuk pengukuran pH (dan juga
keseimbagan asam basa), oksigenasi, kadar
karbondioksida, kadar biokarbonat, saturasi oksigen,
dan kelebihan atau kekurangan basa.
ADAPUN TUJUAN LAIN DARI
DILAKUKANNYA PEMERIKSAAN
ANALISA GAS DARAH,YAITU :
1. Menilai fungsi respirasi (ventilasi)
2. Menilai kapasitas oksigenasi
3. Menilai Keseimbangan asam-basa
4. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel
5. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
6. Untuk mengetahui kadar CO2 dalam tubuh
7. Memperoleh darah arterial untuk analisa gas
darah atau test diagnostik yang lain.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMERIKSAAN BGA
Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika
terdapat udara dalam sampel darah maka ia
cenderung menyamakan tekanan sehingga bila
tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158
mmHg, maka hasilnya akan meningkat.
Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah
dalam tabung. Pemberian heparin yang berlebihan
akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH
tidak terpengaruh karena efek penurunan CO2
terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin.
Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang
hidup. Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan
oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu,
sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah
pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa,
dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa
jam.
Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan
yang menyebabkan tingginya PO2 dan PCO2. Nilai
pH akan mengikuti perubahan PCO2. Nilai pH darah
yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis
sedangkan nilai PCO2 yang abnormal terjadi pada
keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan antara
tekanan dan saturasi oksigen merupakan faktor yang
penting pada nilai oksigenasi darah.
TOTAL KARBONDIOKSIDA (TCO2)

Ginjal dan paru-paru menjaga keseimbangan asam basa


setiap hari. Memahami fisiologi normal ini memungkinkan
kita untuk menghargai kelainan. Kita mengukur
kandungan CO2 total sebagai pengganti bikarbonat.
Bicarbonate dan asam karbonat merupakan pasangan
penyangga utama dalam cairan tubuh. Asam karbonat
terdisosiasi menjadi ion hidrogen dan bikarbonat dengan
konstanta disosiasi 7,95 10-7. Asam karbonat juga
mempertahankan ekuilibrium dengan H2O dan CO2.

Total karbon dioksida (CO2) adalah ukuran yang


mencakup karbon dioksida, bikarbonat (HCO3-), karbonat
(CO32-), dan asam karbonat (H2CO3-).
karbon dioksida hadir sebagai bikarbonat. CO2
dilepaskan oleh sel sebagai produk limbah selama
metabolisme. Ini akan diserap oleh sel darah merah
dan diubah menjadi asam karbonat oleh enzim
karbonat anhidrase. Dalam bentuk ini, karbon
dioksida dibawa ke paru-paru untuk ekskresi. Karbon
dioksida berperan penting sebagai penyangga
dalam bentuk asam karbonat. Ini berarti membantu
menstabilkan darah dari perubahan yang signifikan
dalam keasaman atau kebasaan
Perubahan konsentrasi ion hidrogen (pH) diakibatkan
oleh perubahan bikarbonat atau karbondioksida.
Pengukuran kandungan CO2 total dapat membantu
kita menjelaskan gangguan asam basa (bila pH dan
pCO2 diketahui).
NILAI NORMAL

Nilai normal TCO2


Kandungan total CO2 biasanya sama dengan 23
sampai 30 mEq/L serum

PH darah normal berada pada kirasan antara 7,2 dan


7,6. Jika tingkat di atas atau di bawah kisaran ini,
maka masalah terdapat suatu kelainan dalam tubuh
kita.
Asam dan basa bereaksi bersama untuk membentuk
air, hal ini disebut netralisasi. Asam karbonat ada
dalam ekuilibrium antara karbonat (basa) dan
hidronium (H +, asam). Jika kadar asam dalam darah
meningkat, karbonat menetralisirnya dan jika kadar
base meningkat, hidronium menetralisirnya.
Kandungan CO2 total diukur sebagai pengganti
pengukuran serum bikarbonat. Kandungan CO2 total
termasuk serum bikarbonat serta bentuk karbon
dioksida yang tersedia (yaitu, CO2 dan asam
karbonat terlarut). Umumnya, bikarbonat serum terdiri
dari sekitar 95% dari total kandungan CO2. Dengan
demikian kita dapat menggunakan pengukuran ini
sebagai estimator yang sangat baik dari serum
bikarbonat.
METODE PENGUKURAN
pH plasma diukur dengan elektroda khusus dan
memerlukan penanganan darah (kapiler arterial atau
arteri ) secara anaerobik yang diinginkan diantara
saat pengambilan dan analisa.

Bikarbonat plasma tak dapat ditemukan secara


langsung, karbondioksida total plasma TCO2 terutama
bikarbonat, tetapi meliputi karbon dioksida yang larut,
asam karbonat dan komponen karbamino ( 1 2
mmol/I) yang dapat diperkenankan masuk kalkulasi.
Biasanya diukur dengan mengasamkan secara
anaerobik darah yang dikumpulkan dan menganalisa
karbon dioksida yang dilepaskan secara manometrik
agar sangat akurat.
PERSIAPAN PASIEN

Tes ini memerlukan suatu sampel darah, yang


memakan waktu pengambilan kurang dari 3
menit dan dapat mengalami sedikit rasa sakit
akibat pungsi jarum dan tekanan turniket.
Perawat atau teknisi kesehatan akan
memeriksa riwayat kesehatan untuk melihat
obat apa pun yang dapat mempengaruhi
hasil tes meliputi hormon adrenokortikotropik,
kortison, diuretika thiasid, salisilat, paraldehida,
metilsilin, dimercaprol, amonium klorida, atau
asetolamid.
Uji Darah Karbon Total Dioksida menentukan
tingkat karbon dioksida, bikarbonat, karbonat,
dan asam karbonat dalam darah. Ini
membantu mendiagnosis asidosis metabolik
atau alkalosis metabolik.
INDIKASI KLINIS UNTUK MELAKUKAN
UJI DARAH KARBON TOTAL DIOKSIDA:
1. Pemantauan efek obat diuretik
2. Tekanan darah tidak normal
3. Otot berkedut dan kejang
4. Keletihan otot
5. Mual, muntah, diare
6. Irama jantung yang tidak normal
7. Perubahan besar dalam jumlah urine yang
dihasilkan
8. Trauma dan / atau kehilangan darah yang
signifikan
NILAI RENDAH UNTUK UJI TCO2
DAPAT MENUNJUKKAN:

Alkalosis metabolik
Hipotiroidisme
Defisit Kalium
Empisema
NILAI TINGGI UNTUK UJI TCO2 DAPAT
MENUNJUKKAN:

Asidosis metabolik
Ketoasidosis diabetik
Syok
Gagal ginjal akut
Toksisitas salisilat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai