Anda di halaman 1dari 36

OD KERATITIS

ANDI PUTRI SUCI


Supervisor: C111 11 812
dr. Marliyanti N. Akib, Sp.M(K), M.Kes

Residen Pembimbing:
dr. Ulfa Rimayanti
Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2017
Nama : Ny. AI
Umur : 84 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
RM : 110906
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Permata Hijau
Tgl. Pemeriksaan : 30-10-2017
Rumah Sakit : Balai Kesehatan Mata
Masyarakat
Keluhan Utama : Nyeri pada mata kanan
Anamnesis terpimpin :

Nyeri pada mata kanan dialami selama kurang lebih 2


bulan dan memberat 5 hari yang lalu, dirasakan terus
menerus dan makin memberat terutama jika pasien
diruangan berAC. Pasien juga mengeluh sering merasa
silau sehingga pasien sulit membuka mata. Keluhan air
mata berlebih ada pada mata kanan, penurunan
penglihatan ada terutama pada mata kanan.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat penyakit yang sama sebelumnya tidak ada.
Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat Alergi tidak ada.
Riwayat Diabetes Melitus tidak ada.
Riwayat Hipertensi tidak ada.
Riwayat Operasi katarak pada mata kanan tahun 2009 dan
operasi katarak pada mata kiri tahun 2013.

Riwayat Pengobatan
Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada.
Status Umum : Sakit Ringan/Gizi
Cukup/Compos Mentis

Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 98x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,8o C
PEMERIKSAAN FISIS
Oculus Oculus
Dextra Sinistra
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Apparatus Hiperlakrimasi (+) Hiperlakrimasi (-)
lakrimalis
Silia Sekret (-) Sekret (-)
Bola Mata Intake Intake
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-),

Mekanisme
muscular
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Kornea Fluoresence positif di Jernih


parasentral bagian nasal
Bilik mata Kesan normal Kesan normal
depan
Iris Coklat, Krypte (+) Coklat, Krypte (+)

Pupil Bulat, Sentral, Refleks Bulat, Sentral, Refleks


Cahaya (+) Cahaya (+)
Lensa IOL positif , sentral IOL positif , sentral
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Pemeriksaan OD OS

NCT 14 14

Nyeri Tekan (-) (-)

Massa Tumor (-) (-)

Glandula
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Preaurikuler
Tonometri NCT : 14/14 mmHg

VOD : 1/60
Visus
VOS : 20/100

Campus
Tidak dilakukan pemeriksaan
visual

Color sense Tidak dilakukan pemeriksaan

Light sense RCL : OD (+) OS (+)


RCTL : OD (+) OS (+)
PENYINARAN OBLIK
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Edema tidak ada Edema tidak ada
Silia Sekret tidak ada Sekret tidak ada
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis(-)
Fluoresence positif di
Kornea Jernih
parasentral bagian nasal

Bilik Mata
Normal Normal
Depan
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Bulat, sentral,Refleks Bulat, sentral, Refleks
Pupil
Cahaya (+) Cahaya (+)
SLIT LAMP
SLOD
SLOD : Palpebra edema negatif, silia sekret negatif,
konjungtiva hiperemis negatif, kornea fluoresence positif
di parasentral bagian nasal,BMD VH4, iris coklat kripte
positif, pupil bulat sentral, refleks cahaya positif, IOL
positif.

SLOS
SLOS : Palpebra edema negatif, silia sekret negatif,
konjungtiva hiperemis negatif,korneajernih, BMD VH4,
iris coklat kripte positif, pupil bulat sentral, refleks
cahaya positi, IOL positif.
RESUME
Ny. A umur 84 tahun datang ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat
dengan keluhan nyeri pada oculi dextra yang dialami sejak
kurang lebih 2 bulan dan memberat 5 hari yang lalu, nyeri
dirasakan terus menerus dan makin lama makin memberat
terutama jika pasien diruangan yang berAC. Fotofobia ada,
blefarospasme ada, hiperlakrimasi ada. Terdapat penurunan
penglihatan terutama pada mata kanan.Riwayat operasi katarak
pada mata kanan tahun 2009.
Pemeriksaan oftalmologi pada okuli dextra kornea fluoresence
positif parasentral di bagian nasal. NCT OD: 14 mmHg, OS: 14
mmHg. Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD : 1/60 VOS:
20/100
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS
KERJA
DIAGNOSIS
Oculus Dextra Keratitis
BANDING
Konjungtivitis
Ulkus Kornea
Uveitis
PENATALAKSANAAN
Terapi Non-Farmakologis Terapi topikal
Informed consent tentang Repithel EDMD 1 gtt/4 jam/OD
diagnosis pasien Vitamin A 1000IU
Edukasi untuk hindari Aneurin hydrocloride 0.5 mg
paparan debu, tidak Calcium pantothenate 5.0mg
menggosok mata,
mencucitangan setelah Polygran EDMD 1 gtt/4 jam/OD
memegang mata yang sakit. Neomycin sulphate 1.5 mg
Edukasi untuk Polimixin B sulphate 10.000 UI
menggunakan obat secara
teratur, istirahat yang cukup
Tutup verban OD
PROGNOSIS

1.Quo ad vitam : Bonam


2.Quo ad sanationem : Bonam
3. Quo ad visam : Dubia et Bonam
4. Quo ad kosmeticum : Bonam
KERATITIS
DEFINISI
Keratitis adalah infeksi peradangan pada kornea.
Keratitis akan memberikan gejala seperti rasa
nyeri, fotofobia, dan adanya sekret yang purulen.

Penyebab keratitis 90% disebabkan oleh bakteri,


jenis bakteri seperti Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis, Stapylococcus
aeroginosa, dan Moarxella. Penyebab lain bisa
karena virus, jamur, dan mikro organisme lainnya.
ANATOMI
HISTOLOGI
Lapisan Kornea
- Epitel
- Membrana Bowman
- Stroma
- Membrana Descement
- Endotel
FISIOLOGI LENSA

Fungsi utama kornea adalah sebagai membran protektif dan


sebuah jendela yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.

Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 43,25


dioptri dari total 58,6 kekuatan dioptri mata normal manusia,
atau sekitar 74% dari seluruh kekuatan dioptri mata normal. Hal
ini mengakibatkan gangguan pada kornea dapat memberikan
pengaruh yang cukup signifikan dalam fungsi fisus seseorang.
Sarafsaraf kornea masuk dari stroma kornea melalui
membrana bowman dan berakhir secara bebas diantara sel
sel epithelial serta tidak memiliki selebung myelin lagi sekitar
2 3 mm dari limbus ke sentral kornea, sehingga
menyebabkan sensitifitas yang tinggi pada kornea.

Kornea menerima suplai sensoris dari bagian oftalmik nervus


trigeminus.Sensasi taktil yang terkecil pun dapat
menyebabkan refleks penutupan mata.
ETIOLOGI
Keratitis disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, protozoa, dan
parasit.

Faktor risiko umum untuk infeksi keratitis meliputi trauma


okular, memakai lensa kontak, riwayat operasi mata
sebelumnya, mata kering, gangguan sensasional kornea,
penggunaan kronis steroid topikal, dan imunosupresi sistemik.

Penyebab keratitis 90% disebabkan oleh bakteri, jenis bakteri


seperti Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis,
Stapylococcus aeroginosa, dan Moarxella.
KLASIFIKASI KERATITIS
KERATITIS SUPERFISIAL KERATITIS PROFUNDA
Keratitis superfisial sering Keratitis interstitial
disebabkan oleh trauma, merupakan keratitis
yang tidak melebihi jaringan nonsupuratif profunda
membrane Bowmans disertai dengan
- Keratitis superfisial difus neovaskularisasi.Keratitis ini
-Keratitis superfisial juga disebut sebagai
pungtata keratitis parenkimatosa.4
KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI
Keratitis Bakterial
Setiap bakteri seperti Streptococci, Stapylococci,
Pseudomonas,danHaemophilus dapat menyebabkan
infeksi pada kornea.
Pada keratitis bakterial, akan terdapat keluhan
kelopak mata lengket setiap bangun pagi. Mata sakit
silau, merah, berair dan penglihatan yang berkurang.
KERATITIS JAMUR
Disebabkan oleh Fusarium, Filamentous, yeast, Candida dan
Aspergillus.
Keluhan baru timbul setelah 5 hari atau 3 minggu kemudian.
Pasien akan mengeluh sakit mata yang hebat, berair,
penglihatan menurun dan silau. Pada mata akan terlihat
infiltrat kelabu, disertai hipopion, peradangan, ulserasi
superfisial dan satelit bila terletak di dalam stroma.
Keratitis virus
Virus yang menginfeksi kornea termasuk virus
yang menginfeksi saluran nafas seperti
adenovirus dan semua yang menyebabkan
demam. Virus herpes simpleks dapat
menyebabkan keratitis, demikian juga virus
herpes zoster.
Keratitis alergi
Pada keratitis alergi, biasanya sering kambuh
pada waktu-waktu tertentu dalam
setahun.Merupakan penyakit rekuren, dan
terjadi bilateral.
GEJALA KLINIS

iritasi ringan
adanya sensasi benda asing
mata merah
mata berair
penglihatan yang sedikit kabur
silau (fotofobia)
sulit membuka mata (blepharospasme)
Trias keluhan keratitis
Rasa silau (fotofobia)
Lakrimasi
(blefarospasme)
Periksa ketajaman visual dengan lensa kontak atau
kacamata.
Pemeriksaan slit lamp dengan memperhatikan daerah
konjungtiva bulbar dan palpebral untuk mencari setiap
papillae atau folikel, permukaan kornea untuk
menyingkirkan ulkus kornea, dan reaksi pada ruang
anterior mata.
DIAGNOSIS BANDING
Ulkus kornea
Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea.
Konjungtivitis
Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau
radang selaput lendir yang menutupibelakang kelopak
dan bola mata.Konjungtivitis menunjukkan gejala
yaitu hiperemi konjungtiva bulbi, lakrimasi, eksudat
dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari,
pseudoptosis akibat kelopak membengkak dan mata
terasa seperti ada benda asing.
Uveitis
Uveitis adalah peradangan pada jaringan uvea. Yang
membedakan keratitis dan uveitis adalah pada uveitis, sering
terjadi hipopion, yaitu endapan pus akibat keratic precipitate
(KP) dan adanya sinekia anterior atau posterior, yaitu
perlengketan di bilik mata depan atau belakang.
Keratomikosis
Keratomikosis merupakan suatu infeksi kornea oleh jamur.
Untuk mendiagnosis keratomikosis perlu dilakukan
pemerikasaan KOH dimana diharapkan pada kerokan kornea
ditemukan adanya hifa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mengidentifikasi agen patogen dan tes
sensitivitas.
Dilakukan pewarnaan dengan Gram dan
Giemsa pada spesimen yang diambil untuk
mendeteksi bakteri.
Apabila dicurigai suatu infeksi virus, tes
sensitivitas kornea dianjurkan dimana hasil
sensitivitasnya akan berkurang.
PENATALAKSANAAN

Terapi awal yang digunakan pada keratitis


superfisial adalah dengan trifluorothymidine 1%
tetes (Viroptic) 9 kali sehari atau vidarabine 3%
ointment (Vira-A) 5 kali sehari pada mata yang
terinfeksi.
Jika ada fotofobia, bisa ditambahkanagen
cyclopegic (seperti scopolamine 0,25% TID) untuk
mengurangkan spasme iris dan memberikan lebih
kenyamanan kepada pasien.
KOMPLIKASI
Hipopion
Leukoma
Ulkus kornea
Descemetocoele
Perforasi
THANK
YOU
Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Anda mungkin juga menyukai