Anda di halaman 1dari 19

VISI, MISI, DAN STRATEGI PELAYANAN

PRIMA
Visi dan Misi bermanfaat dalam
keberlangsungan sebuah organisasi
Dengan Visi dan Misi, organisasi dapat
mencapai keadaan ideal yang diinginkan di
masa yang akan datang
Keduanya dapat mempersatukan tujuan
maupun arah pandang anggota organisasi
dalam beraktivitas.
Lanjutan...

Kata visi berasal dari bahasa latin videre yang berarti


melihat
Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan ideal
organisasi yang diinginkan di masa depan.
Bennis dan Nanus (1985) dalam Leaders, The Strategies for
Taking Charge menyatakan bahwa sebuah visi hendaknya :
- memperlihatkan sebuah pandangan masa depan yang
realistik
- mempunyai daya tarik
- dapat dipercaya sebagai pemandu organisasi untuk
mencapai realitasnya.
- suatu keadaan yang lebih baik dalam arti tertentu
daripada keadaan sekarang
VISI
Enam hal yang perlu diperhatikan dalam
memahami visi :
- gambaran mental yang jelas
- pemusatan ke depan
- pemahaman yang akurat
- pemahaman terhadap peran dan citra diri
- kepekaan memahami situasi
- perubahan yang lebih baik
VISI
Visi menggugah semangat juang dan menjadi
acuan dasar bagi arah perkembangan organisasi
Visi sangat berbeda dengan tujuan atau sasaran
Visi lebih bersifat abstrak, metafisik, dan spiritual
Visi selalu sulit diwujudkan secara menyeluruh,
namun memberi keleluasaan kepada kita untuk
merancang sendiri cara-cara dalam
mewujudkannya.
Visi adalah artikulasi dari citra, nilai, arah, dan
tujuan yang akan memandu masa depan
organisasi
VISI
Visi menurut Bennis (1995) hendaknya :
- mencakup segala hal dan berani
- menciptakan kekuatan, semangat, dan
komitmen
- realistik dan dapat dicapai
Visi organisasi memberi kerangka kerja yang
menuntut suatu nilai dan kepercayaan
Pernyataan visi dan misi dari suatu organisasi
amat berperan dalam strategi pengembangan
sistem kualitas
Visi dan misi menggambarkan identitas organisasi
dan pemahaman terhadap arah yang ingin dituju.
VISI
Visi (vision) suatu gambaran ideal yang ingin dicapai di
masa yang akan datang. Hal ini dapat :
- diciptakan melalui konsensus
- bentuk-bentuk image ideal di masa yang akan
datang dan mempengaruhi mental orang-orang
untuk berhasrat mencapainya.
- menggambarkan sesuatu yang mungkin, tidak
perlu harus dapat diperkirakan
- memberikan arah dan fokus
- mempengaruhi orang-orang untuk menuju ke misi
- tidak memiliki batas waktu
Suatu visi organisasi dapat sukses apabila berhasil
memberdayakan orang-orang.
Langkah-langkah Perumusan Visi
Vincent Gaspersz (1997) menyatakan bahwa ada
delapan langkah dalam mendesain pernyataan visi :
- langkah 1 : mengumpulkan input. Visi, agar efektif
harus menggambarkan keadaan ideal dari
organisasi secara keseluruhan.
- langkah 2 : melakukan brainstorming. Dari ide-ide
yang dihasilkan kemudian diolah menjadi sebuah
visi yang menggambarkan keadaan ideal yang ingin
dicapai.
- langkah 3 : menseleksi ide-ide yang terkumpul.
Ide-ide kemudian dikelompokkan untuk
mengetahui ide-ide mana yang relevan dan dapat
memperkaya keadaan ideal di masa depan.
Langkah-langkah Perumusan Visi

- langkah 4 : menggambarkan draft visi berdasarkan


ide-ide yang dipilih, dikembangkan suatu draft
tentang pernyataan yang berkaitan dengan kultur,
orang-orang dan produk.
- langkah 5 : memperbaiki pernyataan visi yang telah
dirumuskan berkaitan dengan kultur, orang-orang
dan produk.
- langkah 6 : menguji kriteria. Menguji visi yang
diajukan terhadap kriteria-kriteria yang merupakan
karakteristik dari pernyataan visi yang baik dan efektif.
- langkah 7 : memperoleh persetujuan organisasi melalui
manajemen puncak
- langkah 8 : mengkomunikasikan dan melakukan
upacara penetapan visi organisasi.
Pengertian Misi
Sesuai dengan tuntutan globalisasi dunia seperti diuraikan
Gabler (1993) dalam Reinventing Government, kita dituntut
untuk mengenali pergeseran dari organisasi yang
berorientasi peraturan ke orientasi misi.

Oleh karena itu, setiap organisasi hendaknya memiliki :


- misi yang jelas sehingga semua pegawai dapat
mengetahuinya.
- misi tersebut hendaknya mudah untuk dicapai
- misi tersebut sedapat miungkin didukung oleh
kebijaksanaan organisasi.

Misi diciptakan sebagai pemandu dalam mencapai tujuan


yang hendak dicapai.
Perumusan Misi

Dalam perumusan suatu misi hendaknya memperhatikan hal-hal


sebagai berikut :
- misi (mission) menyatakan alasan tentang keberadaan
organisasi
- sasaran (goals) yaitu hasil-hasil yang ingin dicapai
menggambarkan keadaan ideal, memberi petunjuk untuk
pembuatan keputusan.
- tujuan (objectives) menunjukkan bagaimna tindakan dan
hasil-hasil yang diinginkan itu tercapai, menggambarkan
aktivitas-aktivitas, mengidentifikasi waktu yang spesifik, serta
kemungkinan mengalami perubahan demi pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan.
Misi suatu organisasi dapat digambarkan sebagai sebuah
pernyataan umum yang dirumuskan tujuan inti atau falsafah dasar
organisasi
Perumusan Misi
Cushway dan Lodge (1993) menyatakan bahwa
kebanyakan penyataan misi mencakup unsur-unsur
- pelanggan - masyarakat
- produk atau jasa - citra umum
- teknologi - falsafah dasar
- pasar - batas-batas
- pegawai - tujuan ekonomi
Keuntungan utama pernyataan misi adalah membantu
memberikan pengertian yang jelas untuk apa
sebenarnya organisasi itu didirikan
Pernyataan misi akan memperjelas objektivitas dari
meningkatkan kesepakatan tanggung jawab dalam
mencapai tujuan tersebut.
Teknik Penyusunan Pernyataan Misi
Menurut Custway dan Lodge (1993), pernyataan misi yang efektif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- harus menyatakan tujuan dasar organisasi yang dapat
menggerakkan orang-orang yang ada di dalamnya.
- harus menggambarkan apa yang diinginkan organisasi tersebut
- batas-batas harus dinyatakan dengan jelas agar fokus bagi
organisasi
- makna pernyataan harus jelas bagi setiap orang
- pernyataan itu harus memberikan petunjuk dalam pembuatan
keputusan strategi dan kegiatan kerja
- pernyataan itu harus mengandung petunjuk nilai-nilai
organisasi yang jelas untuk membimbing perilaku di dalam
organisasi
- pernyataan harus mencerminkan karakter organisasi dan
disajikan dengan cara yang memiliki dampak dan menguasai
imajinasi.
Langkah-langkah Perumusan Misi
Solum dan Sobol (1987) berpendapat bahwa ada 11 langkah yang perlu
diperhatikan dalam perumusan misi :

- langkah 1 : menguraikan maksud sidang perumusan misi


- langkah 2 : menetapkan maksud sidang perumusan misi
- langkah 3 : meminta partisipasi penuh dari peserta sidang yang akan
bertugas merumuskan misi
- langkah 4 : mendiskusikan pentingnya mempunyai pernyataan misi
- langkah 5 : menggali pendapat mengenai unsur pernyataan misi
- langkah 6 : menuliskan naskah pernyataan misi dalam kelompok kecil
- langkah 7 : beralih ke konsensus
- langkah 8 : menegaskan komitmen terhadap pernyataan misi
- langkah 9 : membuat draft kata-kata
- langkah 10 : mensahkan daftar kata-kata
- langkah 11 : ciptakanlah hasil yang siap pakai
Manfaat Visi dan Misi
Bagi organisasi
Visi merupakan pemandu untuk mencapai keadaan
ideal organisasi di masa depan, maka misi merupakan
sesuatu yang harus direalisasikan.

Bagi Pemimpin Organisasi


Visi bagi pimpinan merupakan flow chart dalam
membawa organisasi mencapai idealitasnya.

Bagi Anggota Organisasi


Untuk menyatukan langkah baik antara atasan dengan
bawahan atau antara bawahan dengan pimpinan ke
arah pencapaian tujuan organisasi.
Filosofi Korporat
Filosofi korporat adalah keyakinan akan
sesuatu yang dapat dicapai di masa depan
melalui sumber daya yang ada dan
dibutuhkan, serta nilai-nilai yang
melandasinya, yang merupakan prinsip-prinsip
perilaku dikembangkan guna mencapai tujuan
(Kusnoto, 2001:11)
Filosofi korporat dirumuskan melalui visi, misi,
ukuran kinerja perusahaan, dan budaya
perusahaan
Kepemimpinan visioner
Pemimpin perusahan dituntut untuk mampu
mengembangkan kepemimpinan visioner.

Kepemimpinan visioner membuat perusahaan


mampu bertahan hidup dan berkembang.

Pemimpin visioner merupakan pembentuk tim


yang merangsang bakat-bakat individu untuk
menghasilkan visi bersama yang memberikan
inspirasi pada seluruh anggota tim dan pelanggan
dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan
Pengertaian Strategi
Menurut Steiner dan Miner (1977), strategi adalah
suatu formulasi misi organisasi, tujuan, dan
objektivitas.

Menurut Von Neumann dan Morgenstern (1944),


strategi adalah perencanaan menyeluruh. Perencanaan
secara spesifik merupakan pilihan yang sesuai dengan
setiap situasi.

Menurut Rubbin (1990), strategi dapat didefinisikan


sebagai penentuan tujuan dasar jangka panjang dan
sasaran sebuah perusahaan dan penerimaan
serangkaian tindakan serta alokasi dari sumber-sumber
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan tersebut.
Strategi
Menurut Malcolm (1992), dalam menentukan posisi kompetitif dari segi
strategis terdapat empat arah pokok yang dapat digunakan oleh strategi
kompetitif :
- mengembangkan dan membangun
- memelihara dan memegang
- mempertahankan, dan
- menarik produk
Kompetitif merupakan kondisi yang diperlukan untuk mengalokasikan
sumber yang efisien melalui mekanisme pasar.
Strategi kompetitif dimaksudkan untuk membangun, memelihara, dan
mempertahankan posisi kompetitif.
Terdapat empat posisi pasar perusahaan :
- posisi dominan
- posisi dominasi bersama
- kekuatan yang tumbuh dengan pangsa cukup
- posisi celah (niche) yang tumbuh melibatkan dominasi segmen yang
sempit
Strategi
Azhar Kasim (1995) membagi strategi dasar kedalam
tiga kelompok :

- strategi optimal, bahwa tujuan strategi ini adalah


pemilihan alternatif keputusan yang mempunyai
manfaat atau pay off tertinggi.
- strategi kepuasan, pembuat keputusan dalam
kenyataannya lebih menekankan kepada kepuasan
(satisfying) daripada berusaha untuk
memaksimalkan pencapaian tujuan.
- strategi quasi-satisfyng (quasi-kepuasan), variasi
lain dari straegi kepuasan ini adalah strategi
pengambilan keputusan yang mengandalkan
kepada penggunaan satu kriteria (decision rule).

Anda mungkin juga menyukai