102011332 Skenario Seorang anak perempuan berusia 2 tahun di bawah ibunya ke puskesmas karena sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan didahului oleh demam naik turun dan batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu. Batuk disertai dahak berwarna kuning. Nafsu makan pasien juga menurun. Pada pemeriksaan fisik didapati kesadaran compos mentis, ank tampak sesak dan rewel, tidak ada sianosis, BB 12 Kg, frekuensi nafas 55x/menit, denyut nadi 110x/menit, suhu 38,5C, pernapasan cuping hidung (+), faring hiperemis, terdapat ronkhi basah halus dan weezing pada kedua lapang paru. Laboratorium: leukosit 20.000/L. Rumusan masalah Seorang anak perempuan berusia 2 tahun mengalami sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan didahului oleh demam naik-turun dan batuk pilek sejak 1 minggu yg lalu. Batuk disertai dahak berwarnakuning. Anamnesis Identitas pasien X, 2 th. KU sesak nafas 2 hr lalu. RPS demam , batuk dahak warna kuning, pilek, nafsu mkn . RPD RPK, pribadi & sosial Riwayat pengobatan Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik kesadaran compos mentis, tampak pernafasan cuping hidung (+), retraksi interkostal (+), faring hiperemis, dan (+) ronkhi basah halus dan wheezing pada kedua lapang paru.
Demam Demam 37-39 0 C ISPA ringan Demam Rewel Diawali dgn gejala Demam +/- Batuk lesu ISNA (3-4 hr) Distress pernapasan Sesak nafas Nafsu mkn Batuk kering, nyeri batuk, mengi, Nyeri dada Batuk dada dispneu, takipneu, malaise Takipneu Bbrp hr batuk jd napas cuping produktif hidung, retraksi, sputum rewel. 5-10 hr sekresi ber-, Sesak nafas batuk hilang. Nafas cuping hidung sianosis Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan interstisial. Gejala ifeksi umum: demam, sakit kepala, gelisah, melaise,penurunan nafsu makan, keluhan gastrointestinal (mual, muntah, diare) Gangguan respiratori: batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea,napas cuping hidung, sianosis. Epidemiologi Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan utama dan menyebabkan >5 juta kematian pertahun pd anak balita di negara berkembang. Insiden pneumonia pd anak usia <5 thn adalah 10-20 kasus/100 anak/tahun di negara berkembang dan 2-4 kasus/anak/tahun di negara maju. Etiologi Penyebab tersering pneumonia bakterial adalah S. Pneumoniae. penyebab virus: respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, parainfluenza virus, dan influenza virus. Pedoman klinis diagnosa pneumonia menurut WHO 1. Bayi berusia <2 bulan Pneumonia berat: napas cepat (>60x/menit) atau retraksi yg berat. Pneumonia sangat berat: tdk mau menetek/minum, kejang, letargis, demam/hipotermia, bradipnea, atau pernapasan ireguler. Pedoman klinis diagnosa pneumonia menurut WHO 2. Anak berusia 2 bulan- 5 tahun pneumonia ringan: napas cepat (>50x/menit pada usia 2 bulan hingga 1 tahun >40x/menit pada usia >1-5 tahun) Pneumonia berat: retraksi Pneumonia sangat berat/ tidak dpt makan/minum, kejang letargis, malnutrisi. Tatalaksana Pneumonia ringan - rawat jalan - kontrimoksasol (4 mg TMP/KgBB/kali- 20 mg sulfametoksazol/KgBB/kali), 2 kali sehari selama 3 hari atau amoksisilin 25 mg/KgBB/kali, 2 kali sehari selama 3 hari. Tatalaksana Pneumonia berat - Amoksisilin 50-100 mg/KgBB IV atau IM setiap 8 jam, dipantau ketat selama 72 jam pertama. - Bila membaik: amoksisilin oral 15 mg/KgBB/kali, 3 hari sekali selama5 hari berikutnya. - Bila memburuk: tambahkan kloramfenikol 25 mg/KgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam. - Antibiotik lini kedua:seftriakson 80-100 mg/KgBB/kali IM atau IV satu kali sehari. Komplikasi Empiema torasis : komplikasi tersering pd pneumonia bakteri. Perikarditis purulenta Infeksi ektrapulmoner, misalnya meningitis purulenta. Miokarditis (pd anak berusia 2-24 bulan). Prognosis Data Survei Kesehatan Nasional (SKN,2001) menunjukan bahwa 27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit respiratori, terutama pneumoni. Kesimpulan Hipotesis diterima: pasien menderita pneumonia