Syok Idk
Syok Idk
HEMODINAMIK
PERDARAHAN (HEMORAGIK)
. Perdarahan Sistemik.
Perdarahan yang disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan pembuluh darah
menjadi rapuh/ penyakit yang menggangu sistem pembuluh darah seperti Hemophilia,
Defisiensi vitamin C dan Thalasemia.
Bentuk Bentuk Perdarahan (Pringgoutomo, 2006)
Dalam Tubuh
Rongga tubuh : hemotoraks,hemoperitoneum,hematoperikardium.
Kulit dan mukosa : petekie, ekimosis, purpura, Hematoma
Testis : hematokele.
Rongga sendi : hemartrosis.
Luar Tubuh
Saluran napas : epistaksis, hemoptysis, hematemesis.
Saluran cerna : hematosezia, melena.
Uterus, vagina, tuba : Hematometrium, Hematokolpos
DAMPAK PERDARAHAN (Pringgoutomo, 2006)
Medula oblongata kematian
Perdarahan otak gangguan mekanik
LOKAL
Hematom subduralpeningkatan TIK
Perdarahan rongga pleura penurunan volume paru
berkurang
Perdarahan rongga perikard tamponade jantung
CAIRAN TUBUH
INTRASEL
EKSTRASEL
40 %
20 %
PLASMA INTERTISIAL
5% 15 %
Jenis dehidrasi
DEHIDRASI Hilangnya cair diikuti elektrolit yang lebih banyak daripada air
Kadar Na < 135 mEq/L .
HIPERTONIK Osmolalitas serum < 270 mosmol/L
Patofisiologi
Mekanisme Homeostasis untuk menjaga
kesimbangan cairan (Sudoyo,2009)
REHIDRASI
Intake oral
parenteral
PENGOBATAN TERGANTUNG
ETIOLOGINYA
Syok
Aliran darah yang melewati ke seluruh tubuh tidak mencukupi yang diakibatkan
penurunan cardiac output, sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan
yang disebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi ke jaringan. Termasuk jaringan
di kardiovaskular seperti otot jantung dinding, pembuluh darah, system
vasomotor mulai terganggu.Sehingga menyebabkan Syok menjadi berat
Pompa Pebuluh
jantung darah
Sistem
Volume
peredaran
darah Aliran darah
darah
adekuat
cardiogenic
shock
Shock
Circulatory
Hypovolemic or
shock distributive
shock
Syok Hipovolemik
MANIFESTASI KLINIS SYOK HIPOVOLEMIK
Penatalaksanaan
Etiologi
1. Faktor Koroner : Infarc Miocard
2. Non Faktor Koroner : Cardiac tamponade, Dysrhythmias,
Cardiomyopathies, Valvular damage
Penatalaksanaan (Brunner, )
Oksigen monitoring saturasi oksigen
Chest Pain Control morphin vasodilatasi menurunkan preload dan
afterload
Obat-obatan :
Dobutamin iv : Inotropik positip, menstimulasi beta reseptor miocardial
Nitroglicerin iv : Low dose Vasodilator & menurunkan preload,
vasodilatasi meningkatkan aliran darah ke miokardium, memperbaiki
penyampaian oksigen ke otot jantung yang melemah (Price et al., 1999).
Dopamin iv : Dopamin dosis rendah (0,5-3 g / kg / menit)
Dopamin dosis sedang (4-8 g / kg / menit) meningkatkan kontraktilitas
(inotropic) dan chronotropik
Vasoaktif lain :epinefrin, norepinefrin, vasopressin
Koreksi asam basa & Elektrolit : Natrium Bicarbonat, KCl, Na, Calsium,
MgSo4
Penatalaksanaan (Brunner, )
Laboratorium : enzim jantung CKMB, Trop T, Analisa gas darah, Elektrolit
Terapi Cairan. Selain obat, cairan yang tepat diperlukan dalam mengobati
syok kardiogenik. Pemberian cairan harus dipantau secara ketat untuk
mendeteksi tanda-tanda kelebihan cairan
Syok kardiogenik coroner : terapi trombolitik, angioplasti, atau CABG.
Syok Kardiogenik non Koroner pasien mungkin memerlukan penggantian
katup atau koreksi disritmia
Posisi trendelenberg
Circulatory Shock
Anaphylactic
Septic shock Neurogenic shock shock
Infeksi yang meluas Kerusakan sistem saraf
Reaksi alergi yang parah
Immunosuppression, simpatis
menghasilkan antibodi
Extremes of age (<1 yr cedera tulang
terhadap zat asing
and >65 yr) belakang,
(antigen).
Malnourishment anestesi spinal,
Alergi obat-obatan
Chronic illness kerusakan sistem
Reaksi tranfusi
Invasive procedures saraf
Penatalaksanaan
Syok sepsis
Syok anafilaktik
Epinephrine diberikan untuk tindakan vasokonstriktor.
Diphenhydramine (Benadryl) iv diberikan untuk membalikkan efek
histamin, sehingga mengurangi permeabilitas kapiler.
Obat nebulisasi, seperti albuterol (Proventil), dapat diberikan untuk
membalikkan bronkospasme yang disebabkan histamin.
Jika henti jantung dan henti pernafasan resusitasi kardiopulmoner
dilakukan. Intubasi endotrakeal atau trakeotomi untuk jalan nafas..
Penatalaksanaan
Syok neuregenik
Pengobatan khusus syok neurogenik bergantung pada penyebabnya.
Jika syok disebabkan oleh hipoglikemia, pemberian glucose diberikan
secara cepat
Jika akibat cedera tulang belakang stabilisasi cedera tulang belakang
Jika henti jantung dan henti pernafasan resusitasi kardiopulmoner
dilakukan. Intubasi endotrakeal atau trakeotomi untuk jalan nafas..
Tahapan Syok dibagi 3 yaitu
Tahap kompensasi
Tahap Progresif
Tahap Irreversible
Tahap Kompensasi :
Vasokonstriksi
HR dan kontraktiltas jantung meningkat
Menstimulasi sistem saraf simpatik ephinefrin dan norephinefrin
Aliran darah diorgan jantung meningkat, sebaliknya aliran darah di organ
lainnya menurun untuk mencukupi aliran balik ke jantung. Hal ini menyebabkan
akral dingin, penurunan urin, bising usus hipoaktif
Tekanan darah dalam batas normal.
Tekanan nadi berhubungan volume stroke, jumlah darah dikeluarkan dari
jantung dengan sistol.. Tekanan nadi yang menurun atau menyempit, indikasi
awal penurunan volume stroke
Tekanan nadi = Sistolik Diastolik
Normal adalah 30 sampai 40 mmHg (Mikhail, 1999)
Tahap Progresif :
Paru :
Dekompensasi meningkatkan ventilasi respirasi cepat dan dangkal
Bunyi crackles,
Penurunan aliran darah ke paru O2 sedikit, CO2 meningkat,
Hipoksemia dan mediator biokimia menyebabkan respons inflamasi yang
intens dan vasokonstriksi paru
Hipoperfusi kapiler paru dan hipoksemia. alveoli hypoperfused berhenti
memproduksi surfaktan dan kolaps, kapiler paru bocor edema paru
gangguan difusi
Efek pada organ
Jantung
Kurangnya suplai darah yang adekuat menyebabkan disritmia dan iskemia.
HR cepat, terkadang melebihi 150 bpm
Mungkin nyeri dada infark miocard
Semakin lama HR dan Kontraktilitas jantung menurun
Serebral
Penurunan perfusi cerebral atau hipoxia perubahan status mental sampai
penurunan kesadaran
Pupil melebar
Efek pada organ
Renal
MAP < 80 mmHg, laju filtrasi glomerulus menurun Acute Renal Failure
Peningkatan ureum dan kreatinin
Perubahan elektrolit dan asam basa
Penurunan urin < 0,5 ml/kgBB/jam.
Hepar
Penurunan aliran darah ke hati mengganggu kemampuan sel hati untuk melakukan
fungsi metabolik dan fagositik. Akibatnya, pasien kurang mampu memetabolisme
obat dan produk limbah metabolik, seperti amonia dan asam laktat. Pasien
menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena hati gagal untuk menyaring bakteri
dari darah. Enzim hati (aspartate aminotransferase [AST], glutamic-oxaloacetic
transaminase (SGOT) sebelumnya, alanine aminotransferase [ALT], glutamate
pyruvate transaminase (DMPT); laktat dehidrogenase terdahulu serum) dan kadar
bilirubin meningkat, dan pasien tampak kuning.
Efek pada organ
Gastrointestinal
Stress Ulcers di lambungresiko perdarahan
.Di usus kecil, mukosa nekrotik dan mengelupas, menyebabkan diare berdarah.
Translokasi toksin bakteri, di mana toxinbakteri masuk ke aliran darah melalui
sistem getah bening. Selain menyebabkan infeksi, toksin bakteri dapat
menyebabkan depresi jantung, vasodilatasi, peningkatan permeabilitas kapiler,
Hematologi
Kombinasi hipotensi, aliran darah yang lamban, asidosis metabolik, dan
hipoksemia umum dapat mengganggu mekanisme hemostatik normal.
Disseminated Intravascular Coagulation(DIC) pembekuan dan perdarahan
terjadi secara bersamaan.
Ekimosis dan pendarahan (petechiae) mungkin muncul di kulit. Waktu koagulasi
(waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial) memanjang.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pringgo, dkk ( 2006 ) Buku Ajar Patologi I ( Umum ) Edisi I. Jakarta : Sagung
Seto
Smeltzer, S.C, Bare, B.G, Hinkle, J.L.(2009). Brunner & Suddarths Textbook
of Medical-Surgical Nursing. Lippincotts William & Wilkins
Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Volume V. Jakarta :
Interna Publishing
Tortora GJ, Derrickson BH. 2009. Prinsiples of Anatomy and Physiology: F;uid,
Electrolyte, and Acid-Base Homeostasis. 12th ed. Asia: John Wiley & Son