RHINITIS

Dr. dr.Indra Zachreini,Sp.THT-KL(K)

RSU Cut Meutia Aceh Utara/
FK Universitas Malikussaleh
 Klassifikasi:
Rinitis Akut
Rinitis kronis

Rinitis Akut
Commond cold
Nama lain: corryza, selesma, influenza
Etiologi:
1. Inflenza virus
2. Adenovirus
3. Parainfluenza virus
4. Respiratory syncytial virus
5. Picorna virus (Coxsackie, Reo, Echo dan
Rhinovirus)
 Faktor predisposisi: fatiq, paparan udara
dingin, gizi kurang, sumbatan dan infeksi
hidung kronis
Penyebaran: droplet dgn MI 1-3 hari.
Gejala dan tanda:
Gejala tidak khas
Bersin, hidung tersumbat, rinorea disertai
demam dan sakit kepala
Pemeriksaan: mukosa oedem dan hiperemis
disertai rinorea dari serous sampai purulen
Bisa disertai infeksi bakteri spt Streptococcus
hemolitikus, Pneumokokkus dan Haemophilus
influenza
 Terapi:
Self limited deseases
Istirahat yg cukup, makanan bergizi
Simptomatik: analgetik antipiretik

Komplikasi:
nasofaringitis dan faringitis, sinusitis,
faringtimpanik salpingitis, otitis media,
mastoiditis, limpadenitis, tonsilitis, infeksi
rongga toraks
 Rinitis kronis
Rinitis kronis atropikan
Rinitis kronis atropikan non foetida (Sicca)
Faktor predisposisi: lingkungan yg panas
dan kering, keadaan berdebu (spt pekerja
pembuat perabot) dan iritasi gas
Gejala khas hidung kering, kadang2
disertai mulut dan mata kering
Pemeriksaan: terdapat krusta yg nyeri dan
bila di angkat timbul perdarahan
Terapi: Nasal toilet, hindari faktor iritasi
 Rinitis kronis atropikan foetida (Ozaena)
Etiologi: Klebsiella ozaena
Gejala dan tanda: hidung berbau busuk,
bila sudah terlalu lama anosmia
Pemeriksaan: dijumpai krusta berwarna
kehijauan, berbau busuk
Terapi:
Nasal toilet
Multivitamin
AB
 Rinitis vasomotor
Etiologi dan patofisiologi:
Neurogenik (disfungsi sistem otonom)
Neuropeptida
Nitrik oksida
Trauma
Faktor predisposisi:
rangsangan non spesifik spt: asap rokok,
bau yg menyengat, makanan pedas,
alkohol, parfum, pendingin dan pemanas
ruangan, perubahan kelembaban, stres dan
emosi.
 Gejala: sneezers
runners
blockers
Diagnosis:
Anamnesis: ekslusi rinitis infeksi, alergi, okupasi,
hormonal dan medikamentosa
Rinoskopi anterior: oedem mukosa hidung, konka
merah gelap, konka hipertropi, sekret mukoid
Lab: eosinofil, Ig. E, test cukit kulit
Penatalaksanaan:
menghindari faktor pencetus
simptomatis
operasi
neurektomi n. vidianus
TERIMA KASIH