Penerapan Kebijakan Pemerinta Dan AMDAL
Penerapan Kebijakan Pemerinta Dan AMDAL
LINGKUNGAN
Kelompok 4
1. fisik
2. kimia
3. sosial ekonomi
4. biologi dan sosial budaya
Alasan mengapa diperlukannya AMDAL ialah untuk
diperlukannya suatu studi kelayakan dikarenakan
didalam undang-undang dan juga peraturan
pemerintah dan untuk menjaga lingkungan dari suatu
operasi proyek kegiatan industri atau juga kegiatan-
kegiatan lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan.
BERBAGAI PERMASALAHAN
YANG BERKAITAN DENGAN
AMDAL
1. Permasalahan Lingkungan Akibat adanya
Industri di Gresik
Tidak hanya industri besar, industri kecil juga membuang limbah seenaknya
tanpa kepedulian terhadap masyarakat sekitar, misalnya jarang sekali
ditemukan sumur yang airnya masih bersih. Semua sumur milik warga
tercemar.
Walhi dan LSM Ecoton menyayangkan pengawasan dari Pemkab setempat
terhadap kondisi lingkungan di Gresik. Padahal hampir semua industri
besar di Gresik menggunakan bahan-bahan kimia dan mencemari
lingkungan.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, seharusnya Pemkab Gresik bisa
menggunakan Undang-Undang Normor 23/1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup bahwa bagi pencemar lingkungan bisa dikenakan pidana
hukuman tiga tahun penjara dan denda 100 juta rupiah. Perda No. 32 28
Februari 2001 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengatur
tentang Pengendalian Pencemaran Air, Keputusan Bupati No. 33 26 Maret
2003 tentang Retribusi Ijin pembuangan limbah cair untuk menjerat pelaku
industri yang melakukan pencemaran limbah sewenang-wenang.
Dampak Abiotik
Menurunnya jumlah oksigen
Mengganggu kesuburan tanah
Dampak Biotik
Mematikan binatang-binatang yang ada di
air
Sulitnya tumbuhan air untuk melakukan
proses fotosintesis
Menyebabkan terjadinya ledakan populasi
alga
Dampak sosial
Menyebabkan air dan udara menjadi
tercemar sehingga mengganggu aktifitas
masyarakat sekitar
Lingkungan yang rusak dapat
menimbulkan masalah kesehatan bagi
manusia
Lingkungan yang tercemar merusak
pemandangan dan mengurangi nilai
estetika
Solusi adanya alternatif kebijakan