Anda di halaman 1dari 45

Ketoasidosis Diabetik

pada Pasien DM Tipe I

LAPORAN KASUS
Oleh: Dina Amalia Pratiwi

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
2016
Laporan Kasus

Nama : Ny. A. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Status : Menikah No. RM : 960098
Alamat : Jakarta Timur Tanggal masuk : 24 Maret 2016
Anamnesis

Keluhan Utama

Lemas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan Tambahan
Demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit dan mual
muntah
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien merupakan pasien DM tipe 1 Demam


terkontrol yang sudah terdiagnosis dan
mendapatkan terapi insulin sejak usia 12
tahun.

Lemas
Badan
pegal
sejak 1 Mual
hari SMRS

Muntah
Riwayat Penyakit Dahulu

Dalam 1 tahun terakhir, pasien 3 kali masuk rumah sakit


dengan keluhan yang sama

Riwayat hipertensi disangkal, riwayat penyakit jantung


disangkal, riwayat penyakit hati disangkal, riwayat penyakit
ginjal disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat DM
Ayah pasien tidak menderita Riwayat hipertensi tidak diketahui.
diabetes; Riwayat penyakit jantung
disangkal, penyakit ginjal
Ibu pasien tidak tahu; disangkal.
Kakek dan Nenek pasien tidak tahu
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
Pasien sejak usia 12 tahun pasien merupakan penderita DM tipe 1 terkontrol
dengan obat yang sedang digunakan yaitu: novorapid/ 16-16 unit dan lantus / 14
unit.

Riwayat Kebiasaan
Pasien menyukai teh manis. Pasien cukup sering mengkonsumsi teh manis.
ANAMNESIS MENURUT SISTEM

Tanggal 28 Maret 2016


Kepala: Pasien mengeluh pusing.
Mata, telinga, hidung, tenggorokan: Tidak ada keluhan.
Leher: Tidak ada keluhan
Dada: Sesak napas.
Abdomen: Mual, muntah, nyeri ulu hati.
Saluran kemih : Frekuensi berkemih meningkat, pasien
mengompol
Genital : Tidak ada keluhan.
Ekstremitas : Badan terasa pegal-pegal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Tanda Vital
Kesan sakit : tampak sakit berat Nadi : 120 x/menit reguler
Kesadaran : compos mentis Pernapasan : 40 x/menit, irama teratur
Status Gizi : cukup Suhu : 37o C
TD : 130/70 mmHg

Status Generalis
Kepala : Normosefali, rambut berwarna hitam Mulut : Sianosis (-) pucat (-), lidah tidak ada
dan tidak mudah dicabut kelainan, gigi geligi lengkap, karies (+),
Mata : Konjungtiva anemis (-), SI (-)/(-), RCL (+)/(+) arcus faring simetris, faring hiperemis (-),
RCTL (+)/(+) T1/T1
Telinga : Normotia, NT (-)/(-), Serumen (+)/(+) Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-),
Hidung : deviasi septum (-)/(-), pernapasan cuping pembesaran Tiroid (-), JVP 5+2 cmH2O,
hidung (-)/(-)
Thorax

Cor : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)


Paru-paru : Simetris, suara napas vesikuler +/menurun, wheezing -/-, ronkhi -/-

Abdomen
Inspeksi : tampak datar, warna kulit sama dengan sekitar, asites (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : timpani, shifting dullnes (-), nyeri (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan regio hipokondrium kanan dan epigastrium (+) massa (-), Hepatomegali (-)
Splenomegali (-) Ballotement (-)/(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG 24 MARET 2016
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin 2
Leukosit (WBC) 5.1 ribu/L 3.6 11
Eritrosit (RBC) 4.4 juta/L 3.8 5.2
24 MARET 2016
Hemoglobin (HGB) 14.2 g/dl 11.7 15.5
JENIS Hematokrit (HCT) 38 % 35 47
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN Trombosit (PLT) 128* ribu/L 154 386
MCV 87.8 fL 80 100
KIMIA KLINIK
MCH 32.5 Pg 26 34
Keton Darah 0.3 < 0.6 MCHC 37.0* g/dL 32 36
GINJAL RDW 11.1 % < 14
KIMIA KLINIK
Ureum 17 mg/dL 13 - 43
METABOLISME KARBOHIDRAT
Kreatinin 0.85 mg/dL < 1.1 Glukosa Darah Sewaktu 178* mg/dL < 110
ELEKTROLIT
Elektrolit Serum
Natrium (Na) 138 mmol/L 135 - 155
Kalium (K) 3.2* mmol/L 3.6 - 5.5
Klorida (Cl) 107 mmol/L 98 - 109
URINALISIS
B-HCG Urine Rapid Negatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

25 MARET 2016 25 MARET 2016


JENIS JENIS
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
KIMIA KLINIK KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam Glukosa Darah Jam
375* mg/dL < 110 293* mg/dL < 110
11.00 16.00
ELEKTROLIT
Elektrolit Serum
Natrium (Na) 136 mmol/L 135 - 155
Kalium (K) 4.1 mmol/L 3.6 - 5.5
Klorida (Cl) 106 mmol/L 98 - 109
PEMERIKSAAN PENUNJANG 26 MARET 2016
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
HEMATOLOGI
26 MARET 2016
Hematologi Rutin 2
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN Leukosit (WBC) 4.3 ribu/L 3.6 11
Eritrosit (RBC) 4.6 juta/L 3.8 5.2
KIMIA KLINIK
Hemoglobin (HGB) 14.2 g/dl 11.7 15.5
METABOLISME KARBOHIDRAT Hematokrit (HCT) 39 % 35 47
Glukosa Darah Jam Trombosit (PLT) 143* ribu/L 154 386
465* mg/dL < 110
06.00 LED 50* mm/jam 0 30
MCV 84.0* fL 80 100
MCH 30.6 Pg 26 34
26 MARET 2016
MCHC 36.4* g/dL 32 36
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
RDW 10.1 % < 14
IMUNOSEROLOGI Hitung Jenis:
VIRUS Basofil 1 % 01

Anti Dengue IgG/IgM Eosinofil 0* % 24


Netrofil Batang 1* % 35
Anti Dengue IgM Negatif Negatif
Netrofil Segmen 45 % 50 70
Anti Dengue IgG Positif* Negatif
Limfosit 44* % 25 40
Monosit 9* % 28
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
27 MARET 2016

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

27 MARET 2016 HEMATOLOGI


JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi Rutin 2
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT Leukosit (WBC) 5.3 ribu/L 3.6 11
Glukosa Darah Jam Eritrosit (RBC) 5.4* juta/L 3.8 5.2
252* mg/dL < 110
01.00
Hemoglobin (HGB) 15.7* g/dl 11.7 15.5
Glukosa Darah Jam
426* mg/dL < 110
06.00 Hematokrit (HCT) 47 % 35 47
Glukosa Darah Jam
294* mg/dL < 110 Trombosit (PLT) 182 ribu/L 154 386
11.00
Glukosa Darah Jam MCV 86.6 fL 80 100
242* mg/dL < 110
16.00 MCH 29.0 Pg 26 34

MCHC 33.5 g/dL 32 36

RDW 10.6 % < 14


PEMERIKSAAN PENUNJANG
27 MARET 2016
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
KIMIA KLINIK
HATI
27 MARET 2016 AST/SGOT 37* mU/dl < 27
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
ALT/SGPT 33 mU/dl < 34
IMUNOSEROLOGI
GINJAL
IMUNOSEROLOGI THYPOID FEVER
Ureum 34 mg/dL 13 - 43
< 2: Negatif, Tidak menunjukan Tifoid aktif
3: Borderline Pengukuran; tidak dapat Kreatinin 0.96 mg/dL < 1.1
disimpulkan, diulang beberapa hari kemudian. ELEKTROLIT
Tubex TF 2
4 5: Positif; Menunjukkan infeksi demam tifoid ELEKTROLIT SERUM
aktif Natrium (Na) 134* mmol/L 135 - 155
>6: Positif; Indikasi kuat demam Tifoid aktif
Kalium (K) 6.7* mmol/L 3.6 - 5.5
Klorida (Cl) 107 mmol/L 98 - 109
IMUNOSEROLOGI
HEPATITIS
HBsAg Kualitatif Non Reaktif Non Reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
28 MARET 2016 JAM 09.37

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

KIMIA KLINIK
28 MARET 2016
JENIS ANALISA GAS DARAH
HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN ph 7.15* 7,35-7,45
KIMIA KLINIK
pCO2 7* mmHg 35-45
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam pO2 191* mmHg 80-100
284* mg/dL < 110
01.00 Bikarbonat (HCO3) 3* mmol/L 21-28

Total CO2 3* mmol/L 23-27

Saturasi O2 99 % 95-100

Kelebihan Basa (BE) -22.8 mEq/L mEq/L -2,5-2,5

Keton Darah 6.2 <0.6


PEMERIKSAAN PENUNJANG

28 MARET 2016 JAM 18.35


JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
KIMIA KLINIK
ANALISA GAS DARAH
pH 7.30* 7,35-7,45
pCO2 16* mmHg 35-45
pO2 143* mmHg 80-100
Bikarbonat (HCO3) 8* mmol/L 21-28
Total CO2 8* mmol/L 23-27
Saturasi O2 99 % 95-100
Kelebihan Basa (BE) -15.4 mEq/L mEq/L -2,5-2,5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
28 MARET 2016
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam 06.00 463* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 10.00 342* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 11.00 291* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 12.00 235* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 13.00 166* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 14.00 160* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 15.00 156* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 16.00 180* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 17.00 196* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 18.00 215* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 19.00 250* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 20.00 262* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 21.00 252* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 22.00 231* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 23.00 240* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 00.00 254* mg/dL < 110
PEMERIKSAAN PENUNJANG
29 MARET 2016
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam 02.00 249* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 03.00 261* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 04.00 254* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 05.00 269* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 06.00 265* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 07.00 259* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 08.00 260* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 09.00 265* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 10.00 251* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 13.00 241* mg/dL < 110
PEMERIKSAAN PENUNJANG
30 MARET 2015
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
KIMIA KLINIK
ANALISA GAS DARAH
pH 7.41 7,35-7,45
pCO2 21* mmHg 35-45
pO2 129* mmHg 80-100
Bikarbonat (HCO3) 13* mmol/L 21-28
Total CO2 14* mmol/L 23-27
Saturasi O2 99 % 95-100
Kelebihan Basa (BE) -8.8 mEq/L mEq/L -2,5-2,5
Keton Darah 1.7* < 0.6
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah Jam 06.00 205* mg/dL < 110
Glukosa Darah Jam 09.00 318* mg/dL < 110
RINGKASAN
Pasien datang pada tanggal 24 maret 2016 dengan keluhan lemas sejak 1 hari yang lalu, pasien juga mengaku
demam sejak 1 hari yang lalu, mual muntah dan badan pegal-pegal. Pasien merupakan pasien DM tipe 1
yang sudah terdiagnosis dan mendapatkan terapi insulin sejak usia 12 tahun.

Dalam 1 tahun terakhir, pasien 3 kali masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama. Riwayat hipertensi
disangkal, riwayat penyakit jantung disangkal, riwayat penyakit hati disangkal, riwayat penyakit ginjal
disangkal. Riwayat penyakit keluarga, riwayat DM (Ayah pasien tidak menderita diabetes; Ibu pasien tidak
tahu; Kakek dan Nenek pasien tidak tahu). Riwayat hipertensi tidak diketahui. Riwayat penyakit jantung
disangkal, penyakit ginjal disangkal.

Riwayat pengobatan, pasien sejak usia 12 tahun pasien merupakan penderita DM tipe 1 terkontrol dengan
obat yang sedang digunakan yaitu: novorapid/ 16-16 unit dan lantus / 14 unit. Riwayat kebiasaan cukup
sering mengkonsumsi teh manis. Pada tanggal 28 maret 2016 didapatkan keluhan pasien sesak napas, nyeri
ulu hati dan frekuensi berkemih meningkat hingga pasien mengompol.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Compos Mentis, Kesan sakit: Sakit berat, terpasang nasal canul.
Tanda vital, tekanan darah 130/70 mmHg, nadi 120x/menit, nafas 40x/menit, suhu 37C. Terdapat nyeri tekan
pada region hipokondrium kanan dan epigastrium. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan GD tgl 28: 284/
463; Keton darah: 6,2 pH/pCO2/pO2/HCO3/BE: 7,15/7/191/3/-22,8.
DAFTAR MASALAH
ANALISIS MASALAH
Demam, Hasil anti IgM (-), IgG (+), kemungkinan IgM (-)
athralgia, didapatkan karena terlalu cepatnya waktu
pemeriksaan, dimana pemeriksaan dilakukan
Probable saat demam hari ke 3. Sedangkan, IgM anti
dengue akan berada di tubuh sekitar hari ke 6
Demam setelah gejala klinis dimulai.

Dengue RENCANA DIAGNOSTIK:


Pemantauan nilai trombosit
Trombosit
128.000
RENCANA TERAPI:
(< 150.000)
Pemberian cairan infus asering/ 8 jam.

KRITERIA DIAGNOSTIK
Probable Demam Dengue ialah: demam disertai 2 atau lebih gejala penyerta seperti sakit
kepala, nyeri dibelakang bola mata, pegal, nyeri sendi (athralgia), rash, dan manifestasi
perdarahan, leukopenia ( leukosit < 5000 /mm3 ), jumlah trombosit < 150.000/mm3 dan
peningkatan hematokrit 5 - 10 % atau pemeriksaan serologis Ig M positif.
Interpretasi hasil adalah apabila garis yang muncul hanya IgM dan
kontrol tanpa garis IgG, maka Positif Infeksi Dengue Primer (DD).
Sedangkan apabila muncul tiga garis pada kontrol, IgM, dan IgG
dinyatakan sebagai Positif Infeksi Sekunder (DBD). Beberapa kasus
dengue sekunder tidak muncul garis IgM, jadi hanya muncul garis
kontrol dan IgG saja. Pemeriksaan dinyatakan negatif apabila hanya
garis kontrol yang terlihat. Ulangi pemeriksaan dalam 2-3 hari lagi
apabila gejala klinis kearah DBD. Pemeriksaan dinyatakan invalid
apabila garis kontrol tidak terlihat dan hanya terlihat garis pada IgM
dan/atau IgG saja.
ANALISIS MASALAH
HIPOKALEMIA
Masalah hipokalemia ditegakkan berdasarkan penemuan laboratorium, yakni kadar
kalium darah sebesar 3,2 yang kemungkinan disebabkan oleh karna gejala mual
muntah pada pasien.

RENCANA DIAGNOSTIK:
Pemantauan kadar kalium (elektrolit)

RENCANA TERAPI:
Pemberian cairan infus yang mengandung kalium, yaitu asering/ 8 jam.
ANALISIS MASALAH

RENCANA DIAGNOSTIK
Pemantauan kadar gula darah
Hiperglikemia

Ketosis 463 Pemantauan analisa gas darah


6,2 Pemantauan kadar keton dalam darah
Pemantauan elektrolit darah
Asidosis RENCANA TERAPI

Medikamentosa: Drip insulin, rehidrasi, Bicnat


Non-medikamentosa: Diet DM, edukasi pasien mengenai
pengaturan diet

KAD
ANALISIS MASALAH
Setelah anamnesis lebih lanjut,
awal mula ibu pasien
memeriksakan anaknya ke Sedangkan gejala khas
Riwayat DM Tipe 1 dokter oleh karena frekuensi DM lainnya seperti
sejak usia 12 tahun berkemih pasien yang sangat polidipsi, polifagi
sering (polyuria) bahkan sering
mengompol hingga usia 12 disangkal.
tahun.

Sejak saat itu pasien


Saat memeriksakan ke dokter mendapatkan terapi
dan di cek kadar gula darah insulin secara teratur.
yaitu sebesar kurang lebih Pasien merupakan pasien
500 mg/dL. diabetes mellitus
terkontrol.
KESIMPULAN
Probable
Demam
Dengue

KAD
Hipokalemia DM Tipe 1
Prognosis

Ad Vitam

Ad bonam
Ad Functionam

Dubia ad bonam

Ad Sanationam

Dubia ad bonam
FOLLOW UP
24 Maret 2016
S Lemas sejak 1 hari yang lalu, mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati, pusing (+), demam (+), intake berkurang

O TD: 120/70 Mata: CA -/- SI -/-


N : 110 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 20 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 37,8C Abdomen: Nyeri tekan region hipokondrium kanan dan epigastrium (+)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
Leukosit: 5.100; Trombosit: 128.000; Ht: 38; GDS: 178; K: 3,2;
B HCG: Negatif; keton darah: 0,3; ur/cr: 17/0,85

A Diabetes Melitus Tipe I


Hipokalemia
Probable Demam Dengue

P Asering/ 8 Jam
Ondancetron 3x8 mg
Paracetamol 3x1
FOLLOW UP
25 Maret 2016
S Mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati, pusing (+), demam (+), intake berkurang

O TD: 120/70 Mata: CA -/- SI -/-


N : 110 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 20 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 37,8C Abdomen: Nyeri tekan region hipokondrium kanan dan epigastrium (+)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GDS: 375/ 293; K: 4,1
A Diabetes Melitus Tipe I
Hipokalemia terkoreksi
Probable Demam Dengue
P Asering/ 8 Jam
Ondancetron 3x8 mg
Paracetamol 3x1
Humalog 2 x 16 unit
Lantus 1 x 14 unit
FOLLOW UP
26 Maret 2016
S Mual (+), muntah (+), nyeri ulu hati, pusing (+), demam (+), intake berkurang

O TD: 100/60 Mata: CA -/- SI -/-


N : 84 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 20 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 36,5C Abdomen: Nyeri tekan region hipokondrium kanan dan epigastrium (+)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GD: 465/ 369; Anti dengue IgM (-), IgG (+); Trombosit: 143.000
A Diabetes Melitus Tipe I
Hipokalemia
Probable Demam Dengue
P Asering/ 8 Jam
Ondancetron 3x8 mg
Paracetamol 3x1
Humalog 2 x 16 unit
Lantus 1 x 14 unit
Levofloxacin 1 x 500 mg
Ranitidine 2 x 1
FOLLOW UP
28 Maret 2016
S Sesak (+), nyeri ulu hati (+), BAK >>
O TD: 130/70 mmHg Mata: CA -/- SI -/-
N : 120 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 40 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
Abdomen: Nyeri tekan region epigastrium (+)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GD tgl 27: 294; Trombosit: 182.000;
Tubex TF (-); K: 6,7; SGOT/PT: 37/33;
ur/cr: 34/0,96; HbSAg: (-)
GD tgl 28: 284/ 463; Keton darah: 6,2
pH/pCO2/pO2/HCO3/BE: 7,15/7/191/3/-22,8
pH/pCO2/pO2/HCO3/BE: 7,30/16/143/8/-15,4
GD: 342/ 291/ 235/ 166/ 160/ 156/180/ 196/ 215/ 250/ 262/ 252/ 231/ 240/ 254
A Ketoasidosis Diabetik
Diabetes Melitus Tipe I
Probable Demam Dengue
Hipokalemia terkoreksi
P NaCl o,9%/ 6 jam
Bicnat 50 mEq selama 15 menit
Drip Insulin 5 iu dilanjutkan drip insulin 0,5 iu/jam
Levofloxacin 1 x 500 mg
Ondancetron 3 x 8 mg
Ranitidine 2 x 1
Paracetamol 3 x 1
Pasang DC
FOLLOW UP
29 Maret 2016
S Sesak (+) tapi berkurang, mual (+), pusing (+)
O TD: 120/70 mmHg Mata: CA -/- SI -/-
N : 100 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 36 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 37,3C Abdomen: Nyeri tekan region epigastrium (+)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GD: 249/261/254/269/265/259/260/265
A Ketoasidosis Diabetik
Diabetes Melitus Tipe I
Probable Demam Dengue
Hipokalemia terkoreksi
P NaCl o,9%/ 6 jam
Drip insulin 1 iu/jam
Levofloxacin 1 x 500 mg (STOP)
Ondancetron 3 x 8 mg
Ranitidine 2 x 1
Paracetamol 3 x 1 (k/p)
FOLLOW UP
30 Maret 2016
S Sesak (-), mual (+), pusing (+), lemas (+)
O TD: 110/60 mmHg Mata: CA -/- SI -/-
N : 120 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 40 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 35,9C Abdomen: Nyeri tekan region epigastrium (-)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
SGOT/SGPT: 37/33;
pH/pCO2/pO2/HCO3/BE; 7,41/21/129/13/-8,8
Keton darah: 1,7 GD: 205/ 318/ 310/ 428/ 302/ 326/ 317/ 299

A Ketoasidosis Diabetik terkoreksi


Diabetes Melitus Tipe I
Probable Demam Dengue
Hipokalemia terkoreksi
P NaCl o,9%/ 8 jam
Drip insulin 1 iu/jam
Ondancetron 3 x 8 mg (k/p)
Ranitidine 2 x 1
Paracetamol 3 x 1 (k/p)
FOLLOW UP
31 Maret 2016
S Lemas (+), keluhan berkurang, klinis perbaikan
O TD: 100/60 mmHg Mata: CA +/+ SI -/-
N : 80 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 20 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 36,4C Abdomen: Nyeri tekan region epigastrium (-)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GD: 211/ 150/ 255/211/241/ 190/ 14/ 94
A Ketoasidosis Diabetik terkoreksi
Diabetes Melitus Tipe I
Probable Demam Dengue
Hipokalemia terkoreksi
P NaCl o,9%/ 8 jam
Drip insulin 2 iu/jam
Lantus 10 iu/ malam
Ondancetron 3 x 8 mg (k/p)
Ranitidine 2 x 1
Paracetamol 3 x 1 (k/p)
FOLLOW UP
01 April 2016
S Lemas (+), keluhan berkurang, klinis perbaikan
O TD: 100/60 mmHg Mata: CA +/+ SI -/-
N : 80 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 20 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 36C Abdomen: Nyeri tekan region epigastrium (-)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GD: 79/ 153/ 180/ 174/ 424/ 491
A Ketoasidosis Diabetik terkoreksi
Diabetes Melitus Tipe I
Probable Demam Dengue
Hipokalemia terkoreksi
P Venflon
Sleeding scale
Drip insulin 2 iu/jam (STOP)
Lantus 10 iu/ malam
Ranitidine 2 x 1
Ondancetron 3 x 8 mg (k/p)
Paracetamol 3 x 1 (k/p)
FOLLOW UP
02 April 2016
S Tidak ada keluhan
O TD: 110/70 mmHg Mata: CA +/+ SI -/-
N : 72 x/menit Jantung: SI/II reg m- g-
RR: 20 x/menit Pulmo: SNV +/+ Rh-/- Wh-/-
S: 36,4C Abdomen: Nyeri tekan region epigastrium (-)
Extremitas: akral hangat, udem (-)
GD: 312/
A Ketoasidosis Diabetik terkoreksi
Diabetes Melitus Tipe I
Probable Demam Dengue
Hipokalemia terkoreksi
P Boleh Pulang
Apidra / 16-16-16
Lantus / 1 x 14 (malam)
DIAGNOSIS

Hiperglikemia Ketosis
KAD

Asidosis
Metabolik
DIAGNOSIS
PATOFISIOLOGI
PROTOKOL PENGELOLAAN KAD
TUJUAN:
Memperbaiki perfusi jaringan dengan resusitasi cairan.
Menghentikan ketogenesis dengan pemberian insulin, sehingga
memperbaiki asidosis dan glukosa dapat digunakan oleh jaringan
perifer untuk metabolisme dan mencegah terjadinya proteolisis dan
lipolisis.
Mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat optimal, berada
di bawah kadar renal threshold (180 mg/dL) namun tidak
menimbulkan hipoglikemia.
Melakukan koreksi elektrolit bila ditemukan.
Mencegah timbulnya komplikasi dan melakukan edukasi agar
penderita tidak jatuh kembali dalam kondisi KAD.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai