Rumusan Masalah
Tujuan
Metode Kerja
Kesimpulan
Latar Belakang
1. Peternakan sapi di Indonesia terus berkembang seiring meningkatnya pengetahuan dan teknologi di bidang
peternakan.
2. Jenis sapi yang umum dipelihara yaitu jenis sapi bali yang merupakan hewan ruminansia yang mempunyai ciri
khas tersendiri
3. Sebagai hewan yang diunggulkan, sapi bali mempunyai mutu yang tinggi, dan nilai mutu ini ditentukan oleh
faktor fisik dan genetik. Faktor genetik ditentukan oleh keadaan fisiologis sapi itu sendiri, dan keadaan
fisiologis dapat dilihat atau ditentukan dari profil darahnya.
4. Darah merupakan komponen penting yang memenuhi tubuh ternak, namun dilain hal darah juga rentan
sebagai media penyebaran penyakit.
5. Pemeriksaan darah ternak ruminansia biasa disebut dengan istilah hematologi. Yang umum dan biasa
dilakukan yaitu uji PCV.
6. Uji PCV biasa juga disebut dengan penentuan nilai hematocrit, yang artinya perbandingan antara eritrosit dan
plasma darah yang dinyatakan dalam persen volume
Bagaimana cara menetapkan nilai hematocrit
Darah EDTA
Masukkan kedalam
centrifuge dengan posisi
tabung tertutup sebelah
Tabung diangkat dari luar dan yang terbuka
centrifuge, dan siap untuk kearah dalam kemudian
menghitung PCV centrifuge dihidupkan
selama 5 menit pada
kecepatan 15.000 rpm.
HASIL DAN PEMBAHSAN