Anda di halaman 1dari 20

GUNTUR HERLAMBANG

1607101030085

dr. M. Muqsith , Sp.JP -FIHA


LATAR BELAKANG
Infark miokard dengan elevasi segment ST (STEMI) merupakan bagian dari Sindrom Koroner
Akut yang menggambarkan cedera miokard, akibat oklusi total arteri koroner oleh thrombus.

Bila tidak dilakukan revaskularisasi segera, maka akan terjadi nekrosis miokard yang
berhubungan linear dengan waktu. Maka dikenallah paradigma time is muscle, yang berarti
bila tidak dilakukan reperfusi segera, maka otot jantung tidak akan bisa diselamatkan

STEMI

SKA N-STEMI

UAP

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tatalakana Fibrilasi Atrium. 2015.
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No.CM : 1-14-61-38
Alamat : Cot Batee, Bireun
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 13 Oktober 2017
Tanggal Periksa : 15 Oktober 2017
KELUHAN UTAMA

Nyeri dada

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang melalui rujukan dari RS Fauziah Bireun, dengan diagnosa STEMI
anteroseptal. Pasien mengeluhkan nyeri dada sejak 2 hari yang lalu, dada terasa
berat seperti dihimpit dan tembus ke belakang disertai rasa panas. Sesak nafas tidak
ada, mual dan muntah tidak ada, BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan. Pasien
tidak memiliki riwayat demam. Pasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus per
hari. Pasien dirawat disana selama 2 hari, lalu pasien diberikan obat suntik di sekitar
pusat.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, atau stroke sebelumnya.
Riwayat Diabetes Mellitus ada.

Riwayat Penggunaan Obat:


- Aspilet 4x80mg dan Clopidogrel 4x75mg (di RS Fauziah Bireun)
- IVFD RL 20 gtt/I

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal yang sama seperti pasien.

Riwayat Kebiasaan Sosial:


Pasien seorang pegawai negeri sipil. Merokok sudah lebih 10 tahun dengan 1 bungkus per
hari. Olahraga jarang. Sering makan makanan yang berminyak dan berlemak.
Hingga reperfusi di RS Fauziah
Pemeriksaan
Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg
Nadi : 90 x/menit, reguler
Frekuensi Nafas : 24 x/menit
Temperature : 36,7 0C
PEMERIKSAAN FISIK
konjungtiva palpebral inferior pucat
(-/-), ikterik (-/-), pupil bulat isokor
3mm/3mm, refleks cahaya langsung
Normochephali, (+/+), dan refleks cahaya tidak langsung
(+/+)

Simetris, nyeri tekan (-/-)


Serumen (-/-) Vesikuler (+/+), ronkhi
Sekret (-/-) NCH (-) (-/-), wh (-/-), retraksi
intercostal
(-/-)
Mukosa bibir kering
(-), Ulkus (-)
COR
I: Ictus Cordis tidak terlihat
P: Ictus Cordis teraba 2 jari lateral ICS VI
Tidak teraba pembesaran LMC Sinistra
KGB, P:
TVJ= R+ 2 cmH20 atas ICS II LP dextra
kanan ICS IV LP dextra
kiri2 jari lateral ICS VI LMC Sinistra,
Auskultasi: BJ I > BJ II, regular Murmur(-)
Ikterik (-/-), Edema (-/-),
sianosis (-/-)
Distensi (-), pembesaran
organ ( -) nyeri tekan (-)
peristaltik usus (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (13/10/2017)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


Hemoglobin 15,7 g/dl 14,0 - 17,0 g/dl
Leukosit 16,6 x 103/mm3 4,5- 10,5 x 103/mm3
Trombosit 260 x 103/mm3 150- 450 x 103/mm3
Eritrosit 6,8 x 106/mm3 4,7-6,1 x 106/mm3
Hematokrit 48 % 45 - 55 %
MCV 71 80-100 fL
MCH 23 27-31 pg
MCHC 33 32-36%
RDW 16,5 11,5-14,5%
MPV 8,8 7,2-11,1 fL
RDW 9,1 fL
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0% 0-6 %
Basofil 1% 0-2 %
Neutrofil Segmen 61% 50-70 %
Neutrofil Batang 0% 2-6 %
Limfosit 27% 20-40 %
Monosit 11% 2-8 %
Kimia Klinik
Jantung
Troponin I 0,15 <1,5
CK-MB 45 <25
Gula darah sewaktu 302 mg/dl <200mg/dl
Ureum 31 mg/dl 13-43 mg/dl
Creatinin 1,02 mg/dl 0,67 1,17 mg/dl
Elektrolit
Natrium 133 mmol/L 132 - 146 mmol/L
Kalium 4,7 mmol/L 3,7 5,4 mmol/L
Klorida 98 mmol/L 98 - 106 mmol/L
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
IMUNOSEROLOGI
HBsAg Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
Bilirubin total 1,28 0,3-1,2
Bilirubin direct 0,66 <0,52
Bilirubin indirect 0,62
AST/SGOT 264 <35
ALT/SGPT 64 <45
Fosfatase Alkali 76 53-128
Kolesterol total 165 <200
Kolesterol HDL 33 >60
Kolesterol LDL 96 <150
Trigiserida 236 <150

Gula darah puasa 150 60-110


Hb-A1c 7,3 <6,5
Asam Urat 5,9 3,2-7,2
Irama : Sinus
Heart rate : 86 x/menit
Axis : Normoaksis EKG 13/10/2017 di RSUDZA
Gelombang P : 0,2 mV dan 0,08 s
Q patologis : ada
Kompleks QRS : 0,08 s
PR interval : 0,2 s
ST elevasi : II, III, aVF
ST depresi : V1, V2, V3, V4
T inverted : tidak ada
Hipertrofi : tidak ada
Kesimpulan : irama sinus, rate QRS 83x/i, normoaksis, Infark miokard inferior dan iskemik antero-septal
DIAGNOSA KLINIS

STEMI Anteroseptal Late Onset


Terapi

Terapi kardiologi
- Bed rest
- O2 2-4 liter/menit
- IVFD RL 20 gtt / menit
- Clopidogrel 1x75 mg
- Aspilet 1x80 mg
- Atorvastatin 1x40 mg
- Isosorbit Dinitrat 2x5 mg
- Ramipril 1x2,5 mg
- Sc Arixtra 2,5mg /24 jam

Terapi simptomatik
- Laxadine syr 1x C1 (malam)
EKG 3/9/2017 di RSUDZA
3 jam post trombolitik dari RS HB

Irama : Sinus
Heart rate : 79 x/menit
Axis : Normoaksis
Gelombang P : 0,2 mV dan 0,08 s
Q patologis : tidak ada
Kompleks QRS : 0,08 s
PR interval : 0,2 s
ST elevasi : II, III, aVF
ST depresi : V1, V2, V3, V4
T inverted : tidak ada
Hipertrofi : tidak ada
Kesimpulan : irama sinus, rate QRS 79x/i, normoaksis, Infark miokard inferior dan iskemik antero-septal
EKG 4/9/2017 di RSUDZA
8 jam post trombolitik dari RSUDZA

Irama : Sinus
Heart rate : 75 x/menit
Axis : Normoaksis
Gelombang P : 0,2 mV dan 0,08 s
Q patologis : II, III, aVF
Kompleks QRS : 0,08 s
PR interval : 0,2 s
ST elevasi : tidak ada
ST depresi : V1, V2, V3, V4
T inverted : tidak ada
T hiperacut : V2, V3, V4
Hipertrofi : tidak ada
Kesimpulan : irama sinus, rate QRS 75x/i, normoaksis, Infark miokard inferior dengan Q patologis dan early infark antero-
septal
Pada pasien ini juga harus diberikan edukasi berupa:

-Berhenti merokok
-Kontrol tekanan darah , jika ada
-Manajemen lipid
-Olahraga minimal 30 menit/hari, 3-4 kali/minggu
-Managemen berat badan
-Manajemen diabetes, jika ada
-Minum antiplatelet seumur hidup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai