Anda di halaman 1dari 33

AKUNTANSI PAJAK

mgithatama@gmail.com 1
Tujuan Pembelajaran 1

Memahami & mampu menjelaskan dan


menyimpulkan perbandingan kerangka dasar
akuntansi dan ketentuan pembukuan perpajakan

2
PENGERTIAN PEMBUKUAN
Pasal 1 angka 29 UU KUP

Proses Pencatatan secara teratur untuk


mengumpulkan DATA dan INFORMASI KEUANGAN
MELIPUTI
Harta
Kewajiban
Modal
Penghasilan dan Biaya
Harga Perolehan dan Penyerahan Barang/Jasa
Ditutup dengan menyusun LAPORAN KEUANGAN
(NERACA & LABA RUGI)
Untuk periode Tahun Pajak tersebut
SIAPA WAJIB MENYELENGGARAKAN

PEMBUKUAN ?
KEWAJIBAN PEMBUKUAN TAHUN PAJAK 2009 - DST
Pasal 28 ayat (1) UU KUP Jo. Pasal 14 ayat (1) UU PPh No. 36 Tahun 2008

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YG


MELAKUKAN KEGIATAN USAHA WAJIB PAJAK
ATAU PEKERJAAN BEBAS, BADAN
PEREDARAN BRUTO
Rp 4,8 MILIAR

WAJIB
MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN
KEWAJIBAN PEMBUKUAN TAHUN PAJAK 2009 - DST
Pasal 28 ayat (1) UU KUP Jo. Pasal 14 ayat (1) UU PPh No. 36 Tahun 2008

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YG


MELAKUKAN KEGIATAN USAHA WAJIB PAJAK
ATAU PEKERJAAN BEBAS, BADAN
PEREDARAN BRUTO
Rp 4,8 MILIAR

WAJIB
MENYELENGGARAKAN
PEMBUKUAN
WPOP Usahawan yg memilih tidak menyelenggarakan
pembukuan

wajib memberitahukan mengenai penggunaan Norma


Penghitungan kepada Direktur Jenderal Pajak paling lama
3 (tiga) bulan sejak awal tahun pajak yang bersangkutan
Pasal 14 (2) UU PPh

Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak memberitahukan


kepada Direktur Jenderal Pajak sesuai dengan jangka
waktu tersebut dianggap memilih menyelenggarakan
pembukuan
Pasal 14 (4) UU PPh
KETENTUAN MENGENAI PEMBUKUAN ?
KETENTUAN MENGENAI PEMBUKUAN

3
harus diselenggarakan dengan memperhatikan ITIKAD BAIK dan
mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya;
4 harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa
Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
5 diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau
stelsel kas;
6 Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku, harus
mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak;
7 Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian,
sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang;
8 Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain
Rupiah dapat diselenggarakan oleh Wajib Pajak setelah mendapat izin
Menteri Keuangan
Pasal 28 UU KUP
TAHUN PAJAK & TAHUN BUKU

Tahun Buku Tahun Pajak


1 Januari 31 Desember 2013 2013

1 April 2013 31 Maret 2014 2013

1 Juli 2013 30 Juni 2014 2013

1 Oktober 2013 30 September 2014 2014


STELSEL KAS UNTUK PENGHITUNGAN
PENGHASILAN KENA PAJAK

a. Penjualan meliputi seluruh penjualan (kas maupun kredit)


b. Harga pokok penjualan memperhitungkan seluruh pembelian (kas
maupun kredit)
c. Aset tetap yang dapat disusutkan dan hak-hak yang dapat
diamortisasi, pembebanannya melalui penyusutan dan amortisasi

Penjelasan Pasal 28(5) UU KUP

stelsel campuran
Pembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau
sistem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya
Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan
perundang-undangan perpajakan menentukan lain.

Penjelasan Pasal 28 ayat 7


www.themegallery.com 12
www.themegallery.com 13
APAKAH PEMBUKUAN = AKUNTANSI

?
PEMBUKUAN TRANSAKSI
PERPAJAKAN
SALDO NORMAL AKUN PAJAK
NO JENIS AKUN PAJAK SALDO NORMAL
1 PPh Pasal 21
2 Pasal 22
3 PPh Pasal 23
4 PPh Pasal 24
5 PPh Pasal 25
6 PPh Pasal 26
7 PPh Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan
8 PPh Pasal 28A
9 PPh Pasal 29
10 Pajak Masukan Dapat Dikreditkan
11 Pajak Masukan Tidak Dapat Dikreditkan
12 Pajak Keluaran
13 Bea Meterai
14 Pajak Bumi dan Bangunan
15 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
16 Pajak Hiburan
17 Pajak Restoran
SIKLUS AKUNTANSI

Proses

Input Pengklasifi- Output


Pencatatan Pengikhtisaran
kasian

Siklus akuntansi
Laporan
Bukti Posting Neraca Arus Kas
Transaksi Jurnal Ke Saldo
ledger
Jurnal Neraca
penyesuaian

Kejadian
Mencatat tran- Kumpulan Ner. Saldo Laporan
saksi secara akun2
Setelah Laba-Rugi
kronologis & tempat
menunjuk akun mencatat penyesuaian
mana yang hrs transaksi
didebit/kredit sejenis
Jurnal
penutup

Ke periode akuntansi berikutnya


Konsep pengakuan dan
Pengukuran Elemen LK Aset &
Liabilitas
Pengakuan dan Keuangan
Pengukuran menurut SAK
Penyajian LK Pengukuran awal
SAK & Pajak Pengukuran selanjutnya
Persediaan
Biaya Historis
Laporan posisi Biaya yang diamortisasi
Keuangan Nilai Wajar (fair value)
Laporan Laba-Rugi Penurunan Nilai Investasi pada
Komprehensif Entitas
Asosiasi
Pengukuran menurut Pajak
Laporan Perubahan Pengukuran awal
Ekuitas Pengukuran selanjutnya
Laporan Arus Kas Harga sesungguhnya
Aset Tetap
Harga Seharusnya
Harga pasar
Nilai buku Akuntansi
Nilai Revaluasi
Pajak
Penghasilan
(PSAK 46)
PT ABC
Neraca (Laporan Posisi Keuangan) Per 31-12-09
Aset Debit Kewajiban & Modal Kredit
Aset Lancar Hutang Lancar
Kas/Bank 7.500.000 Hutang Dagang 13.500.000
Piutang dagang 15.000.000 Hutang Biaya 4.500.000
Persediaan 20.000.000 Jumlah kewajiban lancar 18.000.000
Biaya dibayar dimuka 6.000.000 Hutang Bank 90.000.000
Jumlah aset lancar 48.500.000 Modal
Aset Tetap Modal saham 120.000.000
Aktiva Tetap 300.000.000 Laba ditahan 55.000.000
Ak. Penyusutan (40.000.000) Laba Tahun berjalan 25.500.000
Nilai buku 260.000.000 Jumlah modal 200.500.000
Jumlah Aset 308.500.000 Jumlah Kewajiban & Modal 308.500.000
PT ABC
Laporan Laba Rugi Periode Tahun 2009
No Akun Debit Kredit
1 Penjualan 510.000.000
2 Harga Pokok Penjualan 408.000.000
Laba Bruto 102.000.000
3 Beban Operasi
B. Gaji 25.000.000
B. Penjualan 12.000.000
B. Penyusutan 15.000.000
B. Listrik, air,telp 13.000.000
B. Sumbangan 1.000.000
B. Bunga 10.500.000
Jumlah B. Operasional 76.500.000
Laba Bersih 25.500.000
suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
Pengertian mengolah dan menyajikan data, transaksi serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga
Umum dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya
Akuntansi dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan serta tujuan lainnya.

Proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk


mengumpulkan data dan informasi keuangan yg meliputi
Pembukuan harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta
Pasal 1 jml harga perolehan & penyerahan barang atau jasa,
angka 29
yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
UU KUP
neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak
tersebut
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI PAJAK
No Akuntansi Pajak
1. PENGUKURAN DALAM MATA UANG
Alat pengukur dalam Ps 28 ayat (4) KUP mewajibkan agar pembukuan
akuntansi adalah satuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan
mata uang fungsional dengan menggunakan satuan mata uang rupiah

2. ENTITAS USAHA (BUSINESS ENTITY)


Perusahaan dianggap Pasal 9 ayat [ 1 ]KUP menyatakan untuk menentukan
sebagai individu besarnya penghasilan kena Pajak bagi WP DN dan
tersendiri, terpisah dari BUT tidak boleh dikurangkan biaya yang dibebankan
pemiliknya atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi
pemegang saham, sekutu, atau anggota

3. KESINAMBUNGAN (GOING CONCERN)


Perusahaan dianggap Ps 25 ayat [1 ] PPh menyebutkan besarnya angsuran
hidup selamanya, tidak pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar
ada niat sendiri oleh WP untuk setiap bulan adalah sebesar
untuk dibubarkan PPh yang terutang menurut SPT PPh tahun pajak yang
lalu
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI PAJAK
No Akuntansi Pajak
4. NILAI WAJAR (FAIR FALUE) DAN NILAI HISTORIS
Mengenal nilai wajar dan Ps 10 ayat (1) UU PPh:
nilai historis dalam Harga perolehan atau harga penjualan
pengukuran aset & liabilitas dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak
dipengaruhi hubungan istimewa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat
(4) adalah jumlah yang sesungguhnya
dikeluarkan atau diterima, sedangkan
apabila terdapat hubungan istimewa adalah
jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau
diterima
5. PERIODE AKUNTANSI
Periode akuntansi adalah Ps 28 ayat [6] KUP: Tahun pajak adalah
jangka waktu tertentu yang sama dengan tahun kalender kecuali Wajib
digunakan sebagai dasar Pajak menggunakan tahun buku yang tidak
untuk menghitung posisi sama dengan tahun kalender.
keuangan suatu perusahaan.
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI PAJAK
No Akuntansi Pajak
6. KONSERVATISME & REALISASI
penghasilan hanya dapat diakui Pasal 9 ayat [ 1 ] huruf c PPh untuk
apabila proses penghasilan menentukan besarnya penghasilan kena
(earning process) telah selesai. pajak bagi WP DN & BUT tidak boleh
Sebaliknya kerugian sudah dikurangkan pembentukan atau
dapat dicatat meskipun belum pemupukan dana cadangan, kecuali
terjadi bidang usaha tertentu
7. TAAT ASAS
metode akuntansi dari satu Ps 28 ayat [ 5 ] KUP pembukuan
periode ke periode berikutnya diselenggarakan dengan prinsip taat
haruslah sama asas dan dengan stelsel akrual stesel
kas.
8 PENANDINGAN BIAYA DENGAN PENGHASILAN
laba bersih diukur dengan Ps 6 [ 1 ] KUP besarnya penghasilan
perbedaan antara penghasilan kena pajak bagi WP DN & BUT, ditentu-
& beban pada periode yg sama kan berdasarkan penghasilan bruto
dikurangi biaya untuk 3M penghasilan.
Identifikasikan akun yang terpengaruh
Contoh:
CV Brevet,bergerak dalam bidang usaha perdagangan hasil
pertanian, melakukan transaksi sebagai berikut:
1. Membeli 2 ton tepung jagung @ Rp 4 juta yang akan dibayar
2 minggu berikutnya
Akun yang terpengaruh:
1. Persediaan-tepung jagung
2. Hutang usaha
2. Menjual secara kas 3 ton kacang hijau @ 5 juta
Akun yang terpengaruh:
1. Kas
2. Penjualan-kacang hijau
3. Membayar gaji pegawai Rp 10 juta
Akun yang terpengaruh:
1. Beban gaji
2. Kas
Tentukan Akun tersebut bertambah atau
berkurang (Menentukan Debit atau Kredit atas
Akun yang terpengaruh)

Tentukan nilai setiap akun

Mendebet dan mengkredit Akun/perkiraan


Kelompok Saldo
Akun/Perkiraan Normal Bertambah Berkurang
Aset Debet Debet Kredit
Hutang Kredit Kredit Debet
Modal Kredit Kredit Debet
Penghasilan Kredit Kredit Debet
Beban Debet Debet Kredit
1. Membeli 2 ton tepung jagung @ Rp 4 juta yang akan dibayar 2
minggu berikutnya
1. Persediaan-tepung jagung bertambah Rp 8 juta Debet
2. Hutang usaha bertambah Rp 8 juta Kredit
Jurnal:
D: Persediaan-tepung jagung....... Rp 8.000.000
K: Hutang usaha ........................................... Rp 8.000.000
2. Menjual secara kas 3 ton kacang hijau @ 5 juta
1. Kas bertambah Rp 15 juta Debet
2. Penjualan-kacang hijau bertambah Rp 15 juta Kredit
Jurnal:
D: Kas .............................................. Rp 15.000.000
K: Penjualan-kacang hijau............................ Rp 15.000.000
3. Membayar gaji pegawai Rp 10 juta
1. Beban gaji bertambah 10 juta Debet
2. Kas berkurang 10 juta Kredit
Jurnal:
D: Beban Gaji .................................. Rp 10.000.000
K: Kas ............................................................... Rp 10.000.000
Rekonsiliasi Fiskal

Beda Tetap
Komersial Fiskal

Bukan Objek Pajak Beda Waktu


Penghasilan Dikenakan PPh
Final Perbedaan periode
pengakuan penghasilan
Bukan Biaya
dan
Biaya penghasilan
final alokasi pembebanan
Biaya Biaya bukan objek
pajak
Pengeluaran yang
tidak diperkenankan (

Perbedaan akan terpulihkan


dimasa yg akan datang
Perbedaan tidak terpulihkan
dimasa yg akan datang
3 PENDEKATAN MENYUSUN L/K
FISKAL
(OECD MODEL)

Pembukuan berdasarkan L/K


peraturan perpajakan Fiskal
Transaksi
1. Keuangan
Pembukuan berdasarkan L/K
Standar Akuntansi Komersial

2. Transaksi Pembukuan berdasarkan L/K Rekonsiliasi L/K


Keuangan Standar Akuntansi Komersial Fiskal Fiskal

Pembukuan jika Standar Akuntansi L/K


Transaksi
berbeda dg Per. Pajak Fiskal =
Keuangan
3. gunakan per. pajak Komersial
Beda Tetap

2010 2011 2012 Jumlah


Komersial
Penghasilan 800 800 800 2.400
Biaya
- Lain-lain 500 500 500 1.500
- Sumbangan 50 50 50 150
Laba 250 250 250 750
Pajak (25%) 62,5 62,5 62,5 187,5
Fiskal Beda
Penghasilan 800 800 800 2.400
Biaya
- Lain-lain 500 500 500 1.500
- Sumbangan 0 0 0 0
Laba 300 300 300 900
Pajak (25%) 75 75 75 225
Perbedaan 12,5 12,5 12,5 37,5
Beda Temporer/Waktu

2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah


Komersial
Penghasilan 800 800 800 800 800 4.000
Biaya
- Lain-lain 500 500 500 500 500 2.500
- Penyusutan 80 80 80 80 80 400
Laba 220 220 220 220 220 1.100
Pajak 55 55 55 55 55 275 Sama
Fiskal
Penghasilan 800 800 800 800 800 4.000
Biaya
- Lain-lain 500 500 500 500 500 2.500
- Penyusutan 100 100 100 100 0 400
Laba 200 200 200 200 300 1.100
Pajak 50 50 50 50 75 275
Perbedaan 5 5 5 5 20 0
REKONSILIASI FISKAL

Akun Komersial Koreksi positif Koreksi negatif Fiskal


Penjualan 34.964.000.000 34.964.000.000
Harga Pokok Penjualan 30.800.000.000 40.000.000 30.760.000.000
LABA KOTOR 4.164.000.000 4.204.000.000
BEBAN OPERASIONAL
Beban Gaji Pegawai 492.000.000 28.400.000 463.600.000
Beban Transportasi 54.400.000 54.400.000
Beban Kantor 45.280.000 45.280.000
Beban Piutang Tak Tertagih 124.280.000 45.000.000 79.280.000
Beban Pemeliharaan 278.160.000 75.000.000 203.160.000
Beban Penyusutan 151.250.000 25.000.000 176.250.000
Beban Sewa Pembiayaan 28.800.000 50.000.000 78.800.000
Lain-lain 4.400.000 4.400.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 1.178.570.000 1.105.170.000
LABA OPERASIONAL 2.985.430.000 3.098.830.000
PENDAPATAN (BIAYA) DARI
LUAR USAHA
Pendapatan sewa bangunan 15.000.000 15.000.000 -
Pendapatan bunga deposito 8.000.000 8.000.000 -
Total 23.000.000 -
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 3.008.430.000 188.400.000 98.000.000 3.098.830.000
SANKSI BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN
PEMBUKUAN
ADMINISTRASI PIDANA
apabila kewajiban sebagaimana Pasal 39 ayat 1 UU KUP
dimaksud dalam Pasal 28 Setiap orang yang dengan sengaja:
(Pembukuan) atau Pasal 29 f. memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain
(Pemeriksaan) tidak dipenuhi, yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar atau tidak
sehingga tidak dapat diketahui menggambarkan keadaan yg sebenarnya; g. tidak
besarnya pajak yang terutang menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau
berupa kenaikan sebesar :50 % dokumen lainnya; h. tidak menyimpan buku, catatan, atau
dari PPh yang tidak atau kurang dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan
dibayar;100 % dari PPh yang dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan
tidak atau kurang dipotong, yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara
tidak atau kurang dipungut, program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud
tidak atau kurang disetorkan, dalam Pasal 28 ayat (11);
dan dipotong atau dipungut sehingga dapat menimbulkan kerugian pd pendapatan negara
tetapi tidak atau kurang
disetorkan;100 % dari PPN dan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan
PPnBM yang tidak atau kurang dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2
dibayar (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang
Pasal 13 (1d) jo Pasal 13 (3) yang tidak atau kurang dibayar.
UU KUP

Anda mungkin juga menyukai