Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 3

Andre Ari Wibowo


Andreas Hendrayana
Arwinoto
Type Pompa Bahan Bakar Diesel

Distributor In Line Common Rail


Prinsip Kerja Motor Diesel
Pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan
dikompresikan. Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder
dengan cara setelah udara dikompresikan, bahan bakar
disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar)
sehingga temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus
dikabutkan halus, oleh pompa injeksi pada tekanan (100-250 bar).
Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang
bakar yaitu injeksi langsung dimana injection
nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang bakar
utama(main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi.
Udara tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan
tekanannya naik bahan bakar cepat menguap dan menyala dengan
sendirinya setelah disemprotkan.
Fungsi Sistem Injeksi Bahan Bakar
Diesel

Menyimpan bahan bakar.


Menyaring bahan bakar.
Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar
silinder mesin.
Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui
pengaturan penyaluran bahan bakar.
Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan
bakar.
Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat tertentu
memberikan sejumlah tertentu bahan bakar ke tiap-tiap
silinder mesin diesel.
Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar
harus diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat
kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga
yang maksimum

Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar

Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya


tercampur dengan udara untuk pembakaran sempurna
1.Fuel tank (tangki bahan
bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Water sedimenter dan fuel
filter
4.Priming pump (pompa
priming)
5.Injection pump (pompa
injeksi)
6.Injection pipe (pipa injeksi)
7.Injection nozzle (injektor)
8.Over flow pipe (pipa
pengembali)
Gambar Aliran Bahan Bakar Type Distributor
Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor,
pompa injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan
demikian satu elemen pompa akan melayani empat buah silinder
mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang
digunakan, sedangkan pompa injeksi distributor tipe VE masih
banyak Digunakan Pompa injeksi sebaris pada umumnya digunakan
untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan
penyemrotan langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi
distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga
menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.
Pompa Bahan bakar type in-line

Nama Komponen
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Priming pump (pompa priming)
4.Feed pump
5.Water Sedimenter dan Fuel filter
6.Injection pump (pompa injeksi)
7.Injection pipe (pipa injeksi)
8.Injection nozzle (injektor)
9.Over flow pipe (pipa
pengembali)
Plunger akan bergerak naik dan turun
untuk mensupali bahan bakar. Plunger
bergeraknaik dan turun setiap satu kali
gerakan camshaft. Tingginya pergerakkan
dari plunger selalu tetap (berdasrkan
camlift).

Plunger mengatur pengiriman jumlah


bahan bakar (injection rate) dengan
berputar. Perputaran dari plunger diatur
oleh control rack (model A dan B) atau
control rod (model P).
1. Celah memanjang
2. Barel
3. Plunyer
4. Lubang pemberi
5. Alur pengontrol
Pada barel hanya terdapat satu lubang
yang berfungsi untuk memasukkan solar
kedalam ruang diatas plunyer Lubang ini
berhubungan langsung dengan ruang isap
pada pompa injeksi Sistem ini digunakan
untuk pompa injeksi yang mempunyai
elemen ukuran kecil

Pada barel dilengkapi dengan dua lubang


pemasukan solar.Pemasukan solar dapat
lebih cepat
1. Plunyer pada posisi TMB (titik mati bawah) Solar
masuk dari ruang isap pompa injeksi melalui lubang
pemberi ke ruang barel
2. Langkah awal Plunyer bergerak ke atas, alur bagian
atas plunyer menutup lubang pemberi
3. Langkah penekanan Plunyer menekan solar keatas
sampai katup pengalir membuka
4. Langkah akhir (TMA) Alur pengontrol berhubungan
dengan lubang pemberi. Sisa solar yang bertekanan
tinggi kembali keruang isap pompa injeksi
1. Plunyer pada posisi TMB ( titik mati bawah), bahan bakar masuk melalui lubang pemberi pada
barel ke dalam ruang diatas plunyer
2. Langkah awal, karena poros nok, plunyer akan bergerak ke TMA sampai lubang pemberi
tertutup oleh alur pada bagian atas plunyer
3. Langkah lepas, membuka plunyer bergerak ke atas dari batas langkah awal sampai katup
pengatur Pada langkah ini solar tertekan melawan pegas katup penyalur
4. Langkah produktif, Plunyer bergerak keatas dari batas, katup penyalur terbuka, di dalam ruang
tekan terjadi tekanan tinggi solar mengalir melalui pipa tekanan tinggi ke nosel injeksi.
Langkah ini akan berakhir apabila alur pengontrol berhubungan dengan lubang pemberi.
Sehingga tidak ada lagi penekanan solar ke nosel injeksi.
5. Langkah sisa, plunyerbergerak keatas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini tidak ada
penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan ruang isap B melalui celah
panjang Akibat langkah ini, plunyer bergerak dari TMA ke TMB karena pegas plunyer
6. Langkah total, Langkah total adalah langkah bolak-balik plunyer dari TMB ke TMA.
Langkah INI dapat dinyatakan dengan rumus :
L tot = L1 + L2 + L3 + L4
Komponen Diesel Commonrail
Pemanas Awal Bahan Bakar

Digunakan untuk memastikan bahwa bahan bakar tidak mendapat


gangguan saat musim dingin atau terjadi perbedaan suhu yang sangat
ekstrim mencapai 25oC. Fungsinya memansakan bahan bakar
menggunakan air pendingin motor dan dinding blok motor.
Saringan Bahan Bakar

Fungsinya adalah untuk menyaring


kotoran-kotoran yang terdapat pada bahan
bakar dengan mengalirkan bahan bakar
dari luar saringan menuju saringan bahan
bakar. Bentuk filter bahan bakar terbuat
dari elemen kertas dengan rata-rata lubang
pori-porinya adalah 5m. Dalam filter
bahan bakar terdapat. Saringan bahan
bakar (70), Saluran masuk ke saringan
bahan bakar (70/1), Saluran keluar dari
saringan bahan bakar (70/2).
Pompa Pembagi

Berfungsi untuk menghisap dan mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi.
Pompa pembagi bahan bakar (delivery pump ) mengisap bahan bakar dari tangki
(80) melalui pemanans bahan bakar (60) dan saringan bahan bakar (70) dan masuk
kepompa kemudian terus melewati elektromagnetic katup shutoff (Y75) terus
menuju pompa tekanan tinggi ( 19 ) Tekanan bahan bakar saat motor distater sekitar
0.5 bar. Tekanan bahan bakar saat putaran stationer tercapai sekitar 2.5 0.5 bar
dan ini dicontrol oleh katup (13/12 ) yang terdapat pada pompa pengirimnan bahan
bakar (delivery pump).
Katup penutup elektrik

Berfungsi sebagai penutup dan pembuka saluran bahan bakar pada saat
digunakan. Saat katup shutoff tidak dialiri aliran listrik, bahan bakar masuk ke
pompa tegangan tinggi. Ketika selenoid armature (20/1) dialiri oleh listrik,maka
katup bola (20/4) tertutup. Bahan bakar disuplai oleh pompa pembagi (delivery
pump) melalui katup pembatas tekanan dan kembali ke sisi isap.
Pendingin Bahan Bakar

Bahan bakar yang panas datang dari katup pengatur tekanan


melalui saluran masuk (14/1) terus ke pendingin bahan bakar dan
masuk keruang yang basar, panas diambil oleh permukaan
Honeycomb-shaped. Bahan bakar terus melewati saluran balik
(14/2) dan kembali ketangki melalui pipa. Pada waktu yang
bersarnaan, bahan bakar yang berada di ruang pendingin dipisah
dari bahan bakar. Air pendingin menglir ke saluran masuk (14/4)
melalui pendingin bahan bakar dan keluar lagi melalui saluran
balik (14/4). Sehingga tetap menjamin tersedianya kondisi bahan
bakar yang dingin pada saat melalui pompa tekanan tinggi.
Pompa Tekanan Tinggi
Berfungsi memberikan tekanan
yang cukup tinggi pada rail.
Pompa tekanan tinggi
merupakan pompa piston radial
dengan tiga piston masing-
masing pengaturan sudut 120
membangun tekanan tinggi.
Pompa tekanan tinggi diputar
kira-kira 1,3 kali putaran poros
nok.
Rail

Rail berhubungan dengan semua nozel yang siap memberikan bahan bakar
bertekanan tinggi ke nozzle. Volume pada rail dan pipa-pipanya sekitar 35 cm3.
Dalam rail terjadi peredaman gelombang bahan bakar dimana jumlah bahan bakar
yang tersimpan sebagai peredam gelombang tekanan yang terjadi dari hasil tekanan
bahan bakar melalui pompa tekanan tinggi yang tiba-tiba, ini terjadi selama
penyemprotan bahan bakar pada nozel. Ini merubah atomnisasi bahan bakar pada
nozel di injektor dan keakuratan pengukuran jumlah penyemprotan bahan bakar.
Nozzle

Berfungsi sebagai pengabut bahan bakar, sehingga bahan


bakar mudah bercampur dengan udara dan sehingga
memudahkan terjadinya proses pembakaran. Besarnya jumlah
injeksi bahan bakar tergantung dari lamanya pengendalian
selenoid, lamanya membuka dan menutup jarum nozzle, aliran
bahan bakar pada nozzle, membukanya jarum nozlle dan
tekanan rail.
Pengatur Tekanan Bahan Bakar
Pengaturan tekanan bahan
bakar digunakan untuk
menjaga agar bahan bakar
yang disupply tetap memiliki
tekanan yang cukup,
sehingga system bahan
bakar tetap dapat mensupply
bahan bakar yang dibutuhkan
oleh engine.
Katup Pengatur Tekanan Bahan Bakar

Katup pengontrol tekanan bahan bakar yang terletak dibagian


belakang rai merupakan komponen yang berperan mengontrol
tekanan bahan bakar pada rail dan mempertahankan tekanan
pada rail yang diatur kontrol unit motor (N3/9). Tekanan tinggi
yang berada di dalam rail lebih besar dari tekanan pengisian
(16/1) katup bola duduk diposisinya pada katup pengatur
tekanan (Y74).
Sensor Tekanan
Sensor tekanan rail berperan
untuk memberikan imfomasi
tekanan rail kepada control unit
motor. Tekanan pada sistim
bahan bakar yang tidak tetap
merobah posisi diagram
sebagai hasilnya tahanan
elektrik juga berobah dan
perobahan ini merupakan signal
yang diberikan ke kontrol unit.
Sensor tekanan rail (B4/6)
mengukur tekanan rail dan
memberikan tegangan signal
akurat ke kontrol unit (N3/9).
Katup pengatur tekanan (Y74)
dikendalikan sesuai pengaturan
putaran oleh kontrol unit sampai
tekanan pada rail tercapai.
Sensor Temperatur Air Dingin
Sensor ini memiliki peran untuk
mendeteksi temperatur air pendingin dan
mengirimkannya ke kontrol unit. Sensor
ini memiliki konstruksi rumah plastik
dengan tahanan NTC, konektor 2 pin.
Pin 1 dan 2 disambungkan ke kontrol
unit. NTC maksudnya adalah Negative
Temperature Coefficient, dengan kata
lain jika temperatur air pendingin naik
tahanannya menjadi turun. Konektor
kabel dimasukan ke rumah sensor
kemudian didalamnya terdapat O-ring
sebagai perapat. Bagian ini dilengkapi
pula oleh kawat pengunci. Tahanan NTC
menyatu dengan sensor temperatur air
yang merobah tahanan elektriknya
akibat perubahan temperature air.
Sensor Temperatur Udara Masuk
Bagian ini berperan untuk meraba
temperatur udara masuk dan
mengirimkan informasinya berupa
signal ke kontrol unit. Signal yang
diterima digunakan untuk
mengkakulasi masa udara.
Penghitungan dilakukan untuk
mengatur jurnlah penyemprotan
bahan bakar, membatasi asap,
mengontrol tekanan pada intake
manifold, mengontrol EGR (exhaus
gas recirculation ), dan mematikan
EGR sesuai yang di prograrnkan
pada kontrol unit
Crankshaft Sensor
Putaran poros engkol dan putaran
motor dideteksi berdasarkan hubungan
dengan gigi yang bolong. antara sensor
poros engkol (L5) gigi increment pada
fly wheel di las menjadi satu. Ketika
poros engkol berputar, terjadi
perubahan tegangan yang dibangkitkan
pada sensor poros engkol (L5) oleh gigi
increment. Ketika ini telah dilakukan,
permukaan gigi yang paling depan
membangkitkan pulsa tegangan positip
dan pada permukaan gigi bagian lakang
membangkitkan pulsa tegangan negatif.
Jarak dari positip ke negatif sama
dengan lebarnya gigi increment. Dua
gap gigi yang hilang tidak
membangkitkan puIsa tegangan pada
sensor poros engkol. Hal ini kemudian
dianalisa oleh kontrol unit sebagai TDC
silinder no. 1
Half Effect Camshaft Sensor

Pendeteksian posisi poros nok maksudnya adalah mendeteksi segmen pada poros nok, kontrol
unit (N3/9) mengetahui posisi TDC silinder dari signal yang diberikan oleh sensor Hafl poros
engkol (B6/1). Waktu penyemprotan nozel disinkronkan antara signal dari sensor hall poros nok
(B6/1) dengan signal sensor poros engkol (L5). Sensor hall poros nok (B6/1) telah diberi signal
tegangan 11 - 14 V ("high"). Jika segment (g) Sproket gear poros nok berhadapan dengan sensor
hall poros nok, signal tegangan drop 0 V ( low). Signal 0 V ini digunakan untuk mengetahui TDC
pengapian pada silinder No. 1. Jika tidak ada signal yang diterima dari sensor hall poros engkol (
B6/1) TDC pengapian pada silinder no.1 tergantung penentuannya secara acak oleh kontroI unit
(N3/9). Jarak antara sensor hall poros nok dengan segmen sproket poros nok exhaust tidak dapat
dirubah.
RPM Sensor

Sensor ini berperan untuk membangkitan TNA signal dari


signal sensor poros engkol dan dikirim semua kontrol unit yang
membutuhkannya. Gelombang kotak (square-wave signal)
dengan secara terus menerus on/off ratio, maksimum sekitar
20 mA Motor.
ECU (Electronic Control Unit)

ECU pada sistim injeksi common rail memiliki fungsi sebagai control modul
untuk mengontrol dan mengendalikan sistim injeksi sesuai dengan input signal
berupa Suplai bahan bakar, engontrol jumiah penyernprotan bahan bakar,
mengontrol emisi gas buang, mengontrol tekanan intake manifold,
mengedalikan cruise control ( hanya transmisi otomatis, mematikan compresor
A/C, memonitor signal input dan output, memberi sinyal dan menyimpan
memory kesalahan, membentuk nilai penganti jika salah satu signal hilang
(Emergency Running), mendiagnosa ( memory kesalahan yang tersimpan )
Busi Pijar

Berfungsi memberikan pernanasan


awal pada ruang bakar sehingga
tercapai temperature untuk
membakar campuran bahan bakar
dan udara. Saat kunci kontak
diputar keposisi 2 kontrol unit (N
14/2) dan lampu indikator busi pijar (
A1 e 16) dikendalikan oleh control
unit ( N3/9 ). Lamanya busi pijar
menyala diperhitungkan oleh kontrol
unit dengan perbandingan terhadap
temperatur air. Kontrol unit busi pijar
memberikan arus listrik ke busi pijar
(R9). Jika ada kerusakan komponen
atau kabel pada sisitim busi pijar
maka lampu indikator busi pijar
menyala dan memori kesalahannya
disimpan dalam control unit.

Anda mungkin juga menyukai