Tugas 6
Laba dan Ekuitas
Deskripsi Tugas
(Laba)
Mahasiswa diminta:
Menjelaskan keterkaitan topik LABA dan EKUITAS dengan topik-
topik sebelumnya.
Menjelaskan tujuan pelaporan laba, dan menjelaskan secara
ringkas konsep laba konvensional, konsep laba dalam tataran
semantik, konsep laba dalam tataran sintaktik, dan konsep laba
dalam tataran prakmatik, serta menjelaskan secara ringkas
makna laba.
Menjelaskan laba dan teori entitas.
Menjelaskan penyajian laba menurut IAI (PSAK) yang disertai
contoh penyajian laba dalam sebuah laporan keuangan
perusahaan dalam industri Agriculture yang terdaftar di BEI.
Keterkaitan topik LABA dan EKUITAS dengan
topik-topik sebelumnya
Laba dan ekuitas merupakan elemen yang sering menjadi pusat perhatian
bagi para pemakai laporan keuangan, laba diharapkan mampu
merepresentasikan kinerja perusahaan secara keseluruhan dibandingkan
elemen laporan keuangan yang lainnya.
Laba merupakan salah satu elemen laporan keuangan dimana dalam
membuat atau melakukan perekayasaan laporan keuangan diperlukan
rerangka konseptual yang didasari dari seperangkat penalaran logis untuk
memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu,
dalam hal ini adalah pengukuran yang dilandasi dengan konsep dasar. Oleh
karena itu, dalam teori akuntansi ini laba dijelaskan dalam tiga pendekatan
melalui pendekatan semantik, sintaktik dan pragmatik.
Teori tentang ekuitas pemegang saham berfokus pada bagaimana informasi
ekuitas pemegang saham beserta perubahannya disajikan dalam statemen
laporan keuangan.
Tujuan Pelaporan Laba
1. Pengukur efisiensi
2. Pengukur kinerja badan usaha & manajemen
3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak
4. Alat pengendali alokasi sumber daya ekonomik
5. Dasar penentuan & penilaian tarif jasa publik
6. Alat pengendali terhadap debitur dalam kontrak utang piutang
7. Dasar kompensasi & pembagian bonus
8. Alat motivasi manajemen
9. Dasar pembagian dividen.
Konsep Laba Konvensional
Laba adalah selisih pendapatan dan biaya yang diukur dan disajikan
sesuai prinsip PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum).
Kelemahan-kelemahan laba akuntansi:
1. Laba akuntansi belum didefinisikan secara semantik
2. Penyajian dan pengukuran laba masih berfokus pada pemegang
saham biasa
3. PABU masih memberi peluang perbedaan antara perusahaan.
4. Berbasis cost historis
5. Investor dan kreditor hanya sebagian memberi masukan kepada
perusahaan.
Konsep Laba dalam Tataran Semantik
Laba adalah kenaikan aset dalam suatu periode akibat kegiatan produktif
yang dapat dibagi atau di distribusikan kepada kreditor, pemerintah,
pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak, dan dividen) tanpa
mempengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham semula.
Karakteristik umum laba:
1. Kenaikan kemakmuran/capital
2. Kenaikan dalam suatu periode
3. Dapat dinikmati, di distribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai
atau mempunyai klaim terhadap kemakmuran/capital asalkan
kemakmuran mula-mula (awal) tetap dijaga keutuhannya.
Laba dan Teori Entitas
Teori entitas berkaitan dengan penentuan siapa yang dianggap paling berkepentingan
dengan suatu kegiatan ekonomik sehingga pihak tersebut berhak menikmati laba.
Teori entitas mempunyai implikasi terhadap pengertian pendapatan, biaya, dan laba.
Teori entitas yang banyak dibahasa dalam literatur teori akuntansi adalah:
1. Entitas usaha bersama (enterprise theory)
2. Entitas usaha atau bisnis (Business Entity Theory)
3. Entitas investor (Investor Theory)
4. Entitas pemilik (Proprietary/ Stockholder Theory)
5. Entitas pemilik residual (Residual Proprietary/ Stockholder Theory)
6. Entitas pengendali (Commander Theory)
7. Entitas dana (Fund Theory)
ENTITAS USAHA BERSAMA (ENTERPRISE THEORY)
Tidak secara langsung berkaitan dengan makna laba, tapi lebih berkaitan dengan
penyajian data akuntansi secara keseluruhan.
Pusat perhatian akuntansi adalah pengendali sumber ekonomik perusahaan
tanpa memperhatikan kepemilikan.
Sudut pandang akuntansi adalah manajemen puncak sebagai pengendali,
buka pemilik.
Statemen laba-rugi dipandang sebagai penjelasan atas kegiatan manajemen
dari sudut pandang manajemen menunjukkan laba untuk tiap kegiatan dan
kinerja kesatuan usaha secara keseluruhan.
Entitas Dana (Fund Theory)
81B. Entitas menyajikan pos-pos berikut, sebagai tambahan atas bagian laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain, sebagai alakasi dari laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain untuk periode berjalan:
a) laba rugi untuk periode yang dapat diatribusikan kepada:
i. kepentingan nonpengendali; dan
ii. pemilik entitas induk.
b) penghasilan kamprehensif untuk periode yang dapat diatribusikan
kepada:
i. kepentingan nonpengendali; dan
ii. pemilik entitas induk.
Jika entitas menyajlkan laba rugi dalam sualu laporan tersendiri, maka
entitas menyajikan (a) dalam laporan tersebut.
Penyajian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain menurut IAI (PSAK 1 Revisi 2015)
Infarmasi yang Disajikan dalam Bagian Laba Rugi atau Laparan Laba Rugi
82. Sebagai tambahan atas pas-pos yang disyaratkan oleh SAK lain, bagian
laba rugi atau laparan laba rugi mencakup pas-pos yang menyajikan
jumlah berikut untuk periode:
a) pendapatan;
b) biaya keuangan;
c) baglan laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang
dlcatat dengan menggunakan metode ekuitas;
d) beban pajak;
e) jumlah tunggal untuk total aperasi yang dihentikan (Iihat PSAK 58:
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan);
Penyajian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain menurut IAI (PSAK 1 Revisi 2015)
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi seluruh
liabilitas.
Equity or net asset is the residual interest in the assets of an entity that
remaine after deducting its liabilities.
Kedua pengertian di atas sejenis karena sama-sama mengartikan ekuitas sebagai aset
bersih yang diterima perusahaan setelah dikurangi liabilitasnya.
(Sintatik artinya ekuitas didefinisi secara mekanik atau proesdural dalam kaitannya dengan
elemen-elemen statemen keuangan yang lain. Suwardjono (2014). hlm 514.)
Komponen Ekuitas Pemegang Saham
Modal Setoran Vs Laba Ditahan
1) Untuk mencapai tujuan penyajian
2) Berbeda sumbernya
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Ekuitas didefinisikan dalam paragraf 4.04 sebagai suatu residual, ekuitas dapat disubklasifikasikan
dalam laporan posisi keuangan. Sebagai contoh, dalam perseroan terbatas, setoran modal oleh
para pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian
pemeliharaan modal yang dapat disajikan secara terpisah. Klasifikasi semacam itu dapat menjadi
relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan ketika terdapat
indikasi pembatasan hukum atau pembatasan lainnya terhadap kemampuan entitas untuk
mendistribusikan atau menggunakan ekuitasnya. Klasifikasi tersebut juga dapat merefleksikan fakta
bahwa pihak-pihak dengan hak kepemilikannya dalam entitas memiliki hak yang berbeda terkait
penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal yang telah disetorkan.
Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan bergantung pada pengukuran aset
dan liabilitas. Dalam kondisi normal, jumlah penggabungan ekuitas secara kebetulan hanya
berkorespondensi dengan nilai pasar gabungan dari saham entitasatau jumlah yang dapat diperoleh
dengan melepaskan aset neto satu per satu atau secara keseluruhan berdasarkan kelangsungan
usaha.
Penyajian Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut IAI (PSAK No. 1 Revisi 2015)
106. Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagaimana disyaratkan oleh paragraf
10. Laporan perubahan ekuitas mencakup informasi sebagai berikut:
a) Total penghasilan komprehensif selama periode berjalan, yang menunjukkan secara
tersendiri jumlah total yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan
kepada kepentingan non pengendali;
b) Untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan retrospektif atau penyajian
kembali secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;
c) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan
akhir periode, secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan yang
timbul dari:
i. Laba rugi
ii. Penghasilan komprehensif lain
iii. Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sehagai pemilik, yang
menunjukkan secara tersendiri kontribusl dari dan distribusi kepada pemilik dan
perubahan hak kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan
hllangnya pengendalian.
Penyajian Laporan Perubahan Ekuitas
Menurut IAI (PSAK No. 1 Revisi 2015)
106A. Untuk setiap komponen ekuitas, entitas menyajikan, baik dalam laporan
perubahan ekuitas atau dalam catatan atas laporan keuangan, analisis
penghasilan komprehensif lain berdasarkan pos.
107. Entitas menyajlkan, baik dalam laporan perubahan ekuitas atau catatan atas
laporan keuangan, jumlah dividen yang diakul sebagai distribusi kepada
pemilik selama periode, dan jumlah dividen per saham terkait.
Berikut Contoh Penyajian Ekuitas dalam
Laporan Keuangan
berdasarkan PSAK No. 1 IAI pada Perusahaan Industri
Pertambangan
PT. Vale Indonesia Tbk
Uraian Penyajian Ekuitas
Penyajiaan ekuitas pada PT Vale Indonesia Tbk telah sesuai dengan PSAK dan
ketentuan IAI.
Penyajian Komponen Ekuitas PT Bukit Asam Tbk. pada Tahun 2016 terdiri dari :
Modal saham (saham preferen dan saham biasa)
Tambahan modal disetor
Saham treasuri dan pencadangannya
Saldo laba (dicadangkan dan belum dicadangkan)
Berikut contoh penyajian Laporan Perubahan
Ekuitas yang disusun berdasarkan PSAK No. 1
IAI pada Perusahaan Industri Pertambangan
PT. Vale Indonesia Tbk
KOMENTAR
Hambatan atau kesulitan yang kami hadapi pada pertemuan ini adalah kami
merasa belum terlalu memahami secara mendalam materi tiap bab. Kami
berharap dapat penjelasan yang lebih mendalam dan mudah kami pahami dari
dosen pengampu serta dalam proses persentasi dan diskusi di kelas.
THANKS!