Anda di halaman 1dari 18

OLEH :

SEKAR ARUM L. (141.0 0 9 0 )


S E LV I A N A D W I S . ( 141 . 0 0 9 2 )
S HO FIA K U LS U M (141.0 0 94 )
S IS K A D W I A (141.0 0 9 6 )
S IT I Q O M A R IA (141.0 0 9 8 )
ZA K IYA H S (141.011 2 )
PENGERTIAN
Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular
berbisa. Daya toksin bias ular tergantung pula pada jenis dan
macam ular. Racun binatang adalah merupakan campuran dari
berbagai macam zat yang berbeda yang dapat menimbulkan
beberapa reaksi toksik yang berbeda pada manusia.
Komposisi racun tergantung dari bagaimana binatang
menggunakan toksinnya.
ETIOLOGI
Bisa ular dapat menyebabkan perubahan local, seperti edema dan pendarahan.
Banyak bisa yang menimbulkan perubahan local, tetapi tetap dilokasi pada
anggota badan yang tergigit. Sedangkan beberapa bisa Elapidae tidak terdapat
lagi dilokasi gigitan dalam waktu 8 jam . Daya toksik bisa ular yang telah
diketahui ada 2 macam :
1. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)
2. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)
MANIFESTASI KLINIK
Gejala awal :
1. Rasa terbakar pada area gigitan
2. Nyeri ringan
3. Pembengkakan lokal
Bahaya gigitan ular racun pelarut darah adakalanya timbul setelah satu atau dua
hari, yaitu timbulnya gejala-gejala hemorrhage (pendarahan) pada selaput tipis atau
lender pada rongga mulut, gusi, bibir, pada selaput lendir hidung, tenggorokan atau
dapat juga pada pori-pori kulit seluruh tubuh.

Perdarahan dapat di lihat dari :


1. Air kencing cenderung hematuria
2. Perdarahan saluran pencernaan keluar melalui anus
LANJUTAN...

Gejala hemorraghe :
1. Pusing
2. Mnggigil
3. Banyak keluar keringat
4. Rasa haus berlebih
5. Badan terasa lemah
6. Denyut nadi melemah
7. Pennapasan pendek
WOC Bisa ular
(polipeptida, enzim, protein)

Masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan

Merusak sel sel


endotel di dalam darah

Kerusakan membran
plasma

Komponen peptida
berikata dengan
reseptor


LANJUTAN...

Bereaksi dan menimbulkan


bradikinin, serotonin, dan Nyeri, rasa terbakar
histamin dan gatal


Toksik menyebar melalui
pembuluh darah

Keracunan gigitan ular


KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi :
1. Syok hipovolemik
2. Edema paru
3. Kematian
4. Gagal napas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang pada pasien yang telah tergigit ular :
1. Pemeriksaan laboratorium dasar
2. Pemeriksaan kimia darah
3. Hitung sel darah lengkap
4. Penentuan golongan darah dan uji silang
5. Waktu protombim
6. Waktu tromboplastin parsial
7. Hitung trombosit
8. Urinalis
9. Penentuan kadar gula darah
10. BUN
11. Elektrolit

Pada gigitan yang hebatmaka perlu pemeriksaan fibrinogen, fragilitas sel darah
merah, waktu pembekuan, dan waktu retraksi bekuaan
PENATALAKSAAN
PENATALAKSANAAN
1. Bawa ke RS secepatnya
2.Evaluasi klinis lengkap
3. Derajat envenomasi harus dinilai dan observasi 6 jam
4. Pertahankan posisi ekstremitas setinggi jantung
5. Insisi/non insisi sesuai kondisi klien
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian

gejala muncul pada 15 menit sampai 2 jam setelah gigitan ular, maka setelah gigitan ular

maka kondisi korban setelah di gigit ular

a. Reaksi emosi yang kuat, penglihatan kembar, mengantuk

b. Sakit kepala, pusing, dan pingsan

c. Mual atau muntah dan diare, gigitan biasanya pada tungkai atau kaki

d. Daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar

e. Sukar bernapas dan berkeringat banyak


DIAGNOSA KEEPERAWATAN YG SERING MUNCUL

a.Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan reaksi endotoksin


b.Hipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada
hipotalamus
c.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak
adekuat
INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan reaksi endotoksin

Tujuan: Pertukaran gas kembali efektif


Intervensi :
- Auskultasi bunyi nafas
- Pantau frekuensi pernapasan
- Atur posisi klien dengan nyaman dan atur posisi kepala lebih tinggi
- Motivasi / Bantu klien latihan nafas dalam
- Observasi warna kulit dan adanya sianosis
- Kaji adanya distensi abdomen dan spasme otot
- Batasi pengunjung klien
- Pantau seri GDA
- Bantu pengobatan pernapasan (fisioterapi dada)
- Beri O2 sesuai indikasi (menggunakan ventilator)
b.Hipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus

Tujuan: Hipertermia dapat teratasi


Intervensi :
- Pantau suhu klien, perhatikan menggigil atau diaforesis
- Pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur
- Beri kompres mandi hangat
- Beri antipiretik
- Berikan selimut pendingin
c. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat

Tujuan: Tidak terjadi infeksi


Intervensi :
- Berikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi
- Cuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas terhadap klien
- Ubah posisi klien sesering mungkim minimal 2 jam sekali
-Batasi penggunaan alat atau prosedur infasive jika memungkinkan
- Lakukan insfeksi terhadap luka alat infasif setiap hari
- Lakukan tehnik steril pada waktu penggantian balutan
- Gunakan sarung tangan pada waktu merawat luka yang
terbuaka atau antisipasi dari kontak langsung dengan ekskresi atau sekresi
- Pantau kecenderungan suhu mengigil dan diaforesis
- Inspeksi flak putih atau sariawan pada mulut
- Berikan obat antiinfeksi (antibiotic)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi Keperawatan

Pada tahap ini dilaksanakan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal.
Pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan reaksi yang telah ditetapkan dalam
perencanaan keperawatan.

Evaluasi Keperawatan

Tahap ini merupakan kunci keberhasilan dalam proses keperawatan yang diharapkan
pada keadaan gawat darurat gigitan ular.

Menunjukan GDA dan frekuensi dalam batas normal dengan bunyi nafas vesikuler

Tidak mengalami dispnea atau sianosis

Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal

Tidak mengalami komplikasi yang berhubungan

Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

Anda mungkin juga menyukai