Anda di halaman 1dari 17

Chindy Sagita Putri

1543700380
Bapak YZ, 48 tahun, keluhan utamanya adalah adanya nyeri kepala vascular yang
berdenyut yang bersifat unilateral dan kadang kadang nyeri timbul secara mendadak.
Rasa nyeri juga dirasakan di belakang salah satu mata sampai kadang-kadang
mengeluarkan air mata. Nyeri akan meningkat secara episodic setiap beberapa menit
dan tidak terjadi gajela aura. Nyeri terjadi 2 5 kali dalam seminggu dengan pain free
remission period. Kondisi social pasien adalah merokok aktif dan stress
Riwayat penyakit :
Hipertensi yang diatasi dengan kaptopril tetapi penggunaanya tidak teratur. tekanan
darah ; 150/90 mmHg

Pertanyaan :
1. Berikan terapi farmakologi dan non farmakologi untuk gangguan diatas
2. Berikan terapi atau tatalaksana pengobatan yang tepat dan rasional bagi pasien
tersebut
3. Berikan alas an dan Evaluasi terapi terpilih
4. Monitoring dan follow up apa yang harus di perhatikan?
5. Berikan KIE bagi pasien tersebut
Menempelkan es di kepala dan beristirahat atau tidur sejenak,
biasanya di ruangan yang agak gelap tenang, dapat
bermanfaat bagi pasien migren.
Penatalaksanaan pencegahan sebaiknya dimulai dengan
mengidentifikasi dan menghindari faktor yang dapat memicu
serangan migren,seperti mengurangi konsumsi rokok.
Perubahan perilaku atau life style (terapi relaksasi,
biofeedback, terapi kognitif) merupakan tindakan pencegahan
yang dapat dilakukan oleh pasien yang cenderung memilih
terapi tanpa obat atau jika terapi obat tidak efektif atau tidak
dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.
Pasien tidak menunjukan tanda-tanda mual dan muntah,
maka dapat digunakan pemberian melalui oral.
Migrain disebabkan karena dua faktor yaitu merokok dan
stress yang ditimbulkan akibat TK yang tinggi
Pasien tidak meminum obat Captopril secara rutin, mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor
Salah satunya adalah karena ESO tersebut yang menggangu
seperti batuk dan rasa gatal
Maka dapat diberikan opsi, seperti penggantian obat
hipertensi misalnya amlodipin atau propanolol
Untuk menghilangkan nyeri dapat digunakan obat AINS yaitu
paracetamol (1000mg) secara oral digunakan hanya dalam
jangka pendek.
Paracetamol dipilih karena range therapy safety nya yang
lebar
Penggunaan amlodipin 5mg sehari sekali tiap malam hari
lebih praktis dan tidak menimbulkan ESO yang mengganggu
sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam
meminum obat
Butuh dukungan keluarga untuk memantau kepatuhan pasien meminum obat
Cara pakai dan aturan pakai harus diinformasikan secara jelas
Obat AINS dihentikan bila rasa sakit hilang, penggunaan dalam jangka panjang
(lebih dari 3 hari) tidak dianjurkan karena resiko ulcer.
Bila pasien menolak menggunakan amlodipin dan memilih tetap menggunakan
Captopril, berikan informasi dan pemahaman aturan pakai yang sesuai agar
pasien patuh meminum obat.
Contoh : bila pasien sering terlupa meminum dipagi hari karena aktifitas yang
tinggi maka disarankan meminum obat pada malam hari sebelum makan
(dalam keadaan perut kosong) dengan durasi pemakaian sehari sekali (25 mg)
agar pasien mudah mengingat dan menghindari malas meminum obat.
Tapping dose perlu untuk memulai dan menghentikan obat golongan
Antihipertensi
Monitoring gejala keluhan pasien, ESO yang mengganggu
Bila ada segera lakukan penggantian obat bila perlu atau
perubahan aturan pakai
Tekanan darah pasien apakah hipotensi atau hipertensi
setelah pemakaian obat anti hipertensi
Pastikan pasien patuh dalam mengkonsumsi obat, tidak
menggunakan obat lain selain obat yang diresepkan agar
mengurangi ESO
Tapping dose untuk pemakaian obat hipertensi
Mahasiswa MZ berusia 19 tahun, datang untuk memeriksakan diri kedokter dengan keluhan utamanya adalah nyeri
kepala vascular yang berdenyut yang bersifat unilateral. Kadang kadang nyeri bisa timbul mendadak. Gejala lain yang
menyertai adalah mual, muntah, dan akhir akhir ini terjadi gangguan penglihatan seperti adanya kilatan cahaya.
Informasi yang diperoleh pada saat wawancara pasien dengan dokter: bagian kepala yang sering terserang adalah
daerah frontal dan temporal, manifestasi yang sering menyertai mual, muntah, fotofobia dan kepekaan terhadap bunyi
meningkat. Riwayat penyakit lain yang pernah diderita adalah hipertensi dan gangguan lambung (maag)
Tekanan darah : 130/90 mmHg
HR (denyut jantung) : 80/menit
Suhu tubuh: 37 C
Pertanyaan :
1. Berikan terapi farmakologi dan non farmakologi untuk gangguan diatas
2. Berikan terapi atau tatalaksana pengobatan yang tepat dan rasional bagi pasien tersebut
3. Berikan alas an dan Evaluasi terapi terpilih
4. Monitoring dan follow up apa yang harus di perhatikan?
5. Berikan KIE bagi pasien tersebut
Menempelkan es di kepala dan beristirahat atau tidur sejenak,
biasanya di ruangan yang agak gelap tenang, dapat
bermanfaat bagi pasien migren.
Penatalaksanaan pencegahan sebaiknya dimulai dengan
mengidentifikasi dan menghindari faktor yang dapat memicu
serangan migren.
Perubahan perilaku (terapi relaksasi, biofeedback, terapi
kognitif) merupakan tindakan pencegahan yang dapat
dilakukan oleh pasien yang cenderung memilih terapi tanpa
obat atau jika terapi obat tidak efektif atau tidak dapat
ditoleransi dengan baik oleh pasien.
Pada terapi preventif atau profilaksis migrain terutama
bertujuan untuk mengurangi frekwensi, durasi dan beratnya
nyeri kepala
Pada terapi abortif dapat diberikan analgesia nonspesifik yaitu
analgesia yang dapat diberikan pada kasus nyeri lain selain
nyeri kepala, dan atau analgesia spesifik yang hanya bekerja
sebagai analgesia nyeri kepala.
Secara umum dapat dikatakan bahwa terapi memakai
analgesia nonspesifik masih dapat menolong pada migrain
dengan intensitas nyeri ringan sampai sedang.
Terapi profilaksis pada pasien dengan keluhan mual dan
muntah dengan penggunaan obat oral tidak dapat
menghasilkan efek yang baik
Sedangkan intranasal, rektal dan subkutan lebih baik
Maka digunakan obat AINS (Ibuprofen) secara rektal untuk
mengurangi rasa sakit atau nyeri
Bila ada gangguan lambung dan rasa nyeri hilang segera
dihentikan
Selain itu, dapat digunakan pula riboflavin sbg terapi
tambahan.
Pada suatu pilot studi yang dilanjutkan dengan suatu
ramdomized controlled trial memperlihatkan efikasi dari
riboflavin dosis tinggi (400 mg/hari) sebagai profilaksis
migren.
Dengan pertimbangan sedikit efek samping dari riboflavin
dosis tinggi jika dibandingkan dengan agen profilaksis lainnya
seperti metoprolol yang dapat menyebabkan efek samping
pada 39,3% pasien, sehingga riboflavin menjadi alternatif
untuk profilaksis migren.
Tekanan darah pasien yaitu 130/90mmHg menunjukan TD
yang normal
Harus diketahui juga apakah TK pasien tersebut normal
karena penggunaan obat Anti Hipertensi atau tidak
Jika iya, maka penggunaan obat antihipertensi dapat
diteruskan, Namun untuk obat Captopril penggunaan AINS
dapat menurunkan efek farmakoterapinya
Maka, setelah rasa sakit hilang segera hentikan pemakaian
AINS untuk menghindari ulcer maupun penurunan aktifitas
Captopril.
Cara pemakaian dan tempat penyimpanan (2-8o C) supositoria harus
benar, agar efek terapi yang diharapkan dapat tercapai.
Cara penggunaan :
Cuci tangan terlebih dahulu
Buka pembungkus obat (jangan dibuka apabila suppositoria terlalu lunak)
Jika suppositoria terlalu lunak sebaiknya didinginkan dulu dalam kondisi masih
dalam kemasan (masukkan kedalam termos pendingin atau dipegang dibawah
aliran air dingin), kemudian setelah agak keras dikeluarkan dari kemasan.
Berbaringlah miring pada salah satu sisi dan tekuk satu lutut ke arah badan dan
angkat lutut (lihat gambar).
Masukan ke dalam anus secara perlahan dengan bagian yang bulat terlebih
dahulu dilanjutkan dengan bagian belakangnya.
Tetaplah berbaring selama beberapa menit.
Cuci tangan.
Usahakan untuk tidak buang air besar selama 1 jam.
Bila pasien mengkonsumsi Captopril maka kita harus menyarankan
menggunakan obat tersebut sesuai dengan kenyamanan dan gejala
pasien
Contoh : bila pasien sering terlupa meminum dipagi hari karena
aktifitas yang tinggi maka disarankan meminum obat pada malam
hari sebelum makan (dalam keadaan perut kosong).
Penggunaan riboflavin sebaiknya pada malam hari.
Penggunaan AINS (Ibuprofen) hanya untuk menghilangkan nyeri
migrain jangka pendek (2-3 hari), hentikan pemakaian bila rasa
nyeri hilang
Pemakaian jangka panjang akan mengakibatkan ulcer
Monitoring gejala keluhan pasien, ESO yang mengganggu
Bila ada segera lakukan penggantian obat bila perlu atau
perubahan aturan pakai
Kepatuhan minum obat, penggunaan obat terapi profilaksis
dengan vitamin B6 minimum tampak perbaikan sedikitnya dalam 1
sampai 2 bulan.
Tekanan darah pasien apakah hipotensi atau hipertensi setelah
pemakaian obat anti hipertensi
Pastikan pasien patuh dalam mengkonsumsi obat, tidak
menggunakan obat lain selain obat yang diresepkan agar
mengurangi ESO
Tapping dose untuk pemakaian obat hipertensi

Anda mungkin juga menyukai