Instalasi Tegangan Menengah

3. PENGHANTAR
 3.1 FUNGSI PENGHANTAR

utk menghantarkan arus dari suatu bagian instalasi

ke bagian lain instalasi.
sifat penghantar untuk saluran udara a.l.:
konduktivitas/ daya hantar listrik tinggi.
kekuatan tarik tinggi
berat jenis rendah
fleksibelitas tinggi
Tidak rapuh
Harga murah
 3.2 JENIS BAHAN PENGHANTAR

Kawat logam biasa

BCC ( Bare Copper Conductor )
AAC ( All Aluminium Conductor )
Kawat logam campuran ( Alloy )
AAAC ( All aluminium Alloy Conductor )
Kawat logam paduan
Copper Clad Steel ( Kawat baja berlapis tembaga )
Aluminium Clad Steel ( Kawat baja berlapis aluminium )
kawat lilit campuran
kawat yg lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih.
ACSR ( Aluminium Conductor Steel Reinforced )
Tembaga ( sudah jarang dipakai )
Untuk meningkatkan fleksibilitas
lebih dari ukuran tertentu ( A1, 16 mm2 )
disusun dari sejumlah kawat berlilit yg disusun berlapis-lapis.
Kawat terdiri dari n-lapis dgn jumlah kawat berlilit nya: n ( n + 1 )
3.2 JENIS BAHAN PENGHANTAR
 3.3 SPESIFIKASI TEKNIK

Meliputi :
Jenis bahan
Diameter
Banyaknya urat
KHA (kemampuan hantar arus)
Kuat tarik putus
Berat
Tahanan jenis
Tabel 3.1 Perbandingan sifat penghantar
Cu, AAC dan AAAC
Jenis Tahanan Jenis Kekuatan Berat jenis
Penghantar (ohm mm /m) tarik putus
2

( kg/mm2 )
Tembaga 0,0175 40 8,96
Alumunium
AAC
0,0297 20 2,7

Aluminium
Campuran 0,036 35 2,72
AAAC
( Alloy )
 3.3 SPESIFIKASI TEKNIK
Alloy logam campuran yg terdiri Aluminium Magnesium, besi dan silikon
a) tahanan yg sama maka memerlukan penampang:

0,0297
AAC = ------------- = 1,65 x dari tembaga
0,0175

0,036
alloy = -------------- = 2,05 x dari tembaga
0,0175

b) panjang dan penampang yg sama, berat alumunium campuran

2,7
--------- = 0,30 x berat tembaga
8,96
 3.3 SPESIFIKASI TEKNIK
Alloy logam campuran yg terdiri Aluminium Magnesium, besi dan silikon

c) panjang sama dan tahanan sama, beratnya

Utk Alumunium = (0,30x1,65x0,5) x berat tembaga atau
utk Alloy = (0,30x2,05x0,6) x berat tembaga.
d) campuran logam lain
kekuatan tarik aluminium dapat diangkat hampir 2x,
berat tidak berbeda dengan aluminium.
Penghantar aluminium berinti baja
( ACSR = Aluminium Conductor Steel Reinforced),
Terdiri kawat bantu baja digalvanis yg dikelilingi oleh kawat aluminium.
Perbandingan penampang baja 1 : 1,7 n.
Dalam tabel 1,2 dan 3 dpt sbg karakteristik A, C, A2C dan ACSR.
 Tabel-3.2 Konstruksi Penghantar Udara
Alumunium Telanjang ( AAC )
Luas Luas Jumlah Diameter Diameter Berat Kuat listrik
Kawat Penghantar Penghantar Putus
Penampang Penampang kawat
Aluminium Nominal Kira-kira Penghantar
Nominal Sebenarnya
Nominal ( mm ) Kg/km (N)
( mm2 ) ( mm2 )
( mm )
1 2 3 4 5 6 7
16 16,84 7 1,75 5,25 46 3.050
25 27,83 7 2,25 6,75 76 4.800
35 34,36 7 2,3 7,5 94 5.700
50 0 7 3,0 9,0 135 7.950
50 49,48 19 1,75 6,75 126 6.200
70 45,7 19 2,25 11,25 206 12950
25 75,55 19 2,5 12,5 256 15650
120 93,27 19 2,25 13,75 310 18.500
150 112,85 37 2,25 15,25 406 25.250
185 147,11 37 2,5 17,5 501 30.450
240 181,62 61 2,25 20,25 670 39.400
300 242,54 61 2,5 22,5 827 47.550
400 299,43 61 3,0 2,70 1195 65.450
500 431,18 61 3,25 29,25 1402 75.450
630 506,04 91 3,0 33,0 1782 97.650
800 643,24 91 3,25 35,75 2092 112.600
1000 754,91 91 3,75 41,25 2785 146.350
10005,06
 Konstruksi Penghantar Udara
Tabel-3.3
Campuran Alumunium Telanjang (AAAC)
Luas Luas Jumlah Diameter Diameter Berat Kuat tarik
Kawat Penghantar Penghantar Putus
Penampang Penampang kawat
Campuran Nominal Kira-kira Penghantar
Nominal Sebenarnya
Aluminium ( mm ) Kg/km (N)
( mm2 ) ( mm2 )
Nominal
( mm )
1 2 3 4 5 6 7
16 16,84 7 1,75 5,25 46 4,700
50 49,70 7 3,0 9,0 135 13,850
50 45,70 19 1,75 8,75 126 12.700
70 75,55 19 2,25 11,25 206 21.100
95 93,27 19 2,5 12,5 256 26.100
120 112,85 19 2,75 13,75 310 31.550
150 167,11 37 2,75 15,75 406 41.100
185 181,62 37 2,5 17,5 501 50.750
240 242,54 61 2,25 20,23 670 67.750
300 299,43 61 2,5 22,5 827 81.700
400 431,18 61 3,0 27,0 1195 120.550
500 506,24 61 3,25 29,25 1402 141.400
630 643,24 91 3,0 33,0 1782 179.750
800 754,91 91 3,25 35,75 2092 211.000
1000 10005,06 91 3,75 41,25 2785 280,850
 Tabel-3.4 Penghantar Udara Aluminium
Berinti Baja ( ACSR )
Luas Luas Jumlah kawat Perban- Diameter Berat Kuat tarik
Penampang Penampang Diameter dingan Penghant Penghant Putus
Aluminium ( mm2 ) Luas ar ar Penghantar
/Baja Penampan Nominal Kira-kira (N)
( mm2 ) Al Baja g ( mm ) Kg/km
Al/Baja
1 2 3 4 5 6 7 8
16/2,3 14/4/2,24 6/1,75 1/1,75 6 5,25 60 5.500
25/4 23,86/3,97 6/2,25 1/2,25 6 6,75 96 8.400
35/6 35,86/5,94 6/2,75 1/2,75 6 8,25 142 12.950
50/B 49,7/6,3 6/3,25 1/3,25 6 9,75 199 17.100
50/30 47,7/27,8 12/2,25 7/2,25 1,7 11,25 353 41.200
70/12 62,5/12,6 26/1,75 7/1,5 5 11,5 271 26.300
95/15 103,4/16,83 26/2,25 7/1,75 6,1 14,24 419 38.400
95/55 99,5/58,1 12/3,25 7/3,25 1,7 16,25 736 80.600
120/20 127,6/21,9 26/2,5 7/2,0 5,6 17,0 526 46.200
129/70 115,4/67,3 12/3,5 7/3,5 1,7 17,5 857 93.150
150/25 147,3/21,9 30/2,5 7/2,0 6,7 16,0 581 51.650
185/30 193,6/21,9 26/3,0 7/2,25 6,6 16,75 728 63,550
240/40 250,1/41,5 26/3,5 7/2,75 6 22,25 1020 86,150
300/50 326,7/49,5 26/4,0 7/3,0 6,6 25,00 1294 108,550
400/40 398,2/41,5 48/3,25 7/2,75 9,6 27,55 1427 113,200
500/50 530,1/49,5 48/3,75 7/3,0 10,7 31,5 1854 142,100
630/50 638,4/49,5 45/4,25 7/3,0 12,9 34,5 2152 158,350
800/70 795,2/75,5 27/3,75 19/2,23 41,25 41,25 2891 217,150
1000/90 1021,4/93,2 27/4,25 19/2,5 10,9 46,5 3555 269,300
Tabel-3.5 Karakteristik Listrik Hantaran
Tembaga ( CU )
Luas penampang KHA terus menerus
Mm2 A
10 90
16 125
25 160
35 200
50 250
70 310
95 380
120 440
150 510
185 585
240 700
300 800
400 950
500 1.110
Tabel-3.6 Karakteristik Listrik Hantaaran
Aluminium (AAC)
Luas Penampang KHA terus menerus
Mm2 A
16 110
25 145
35 180
50 225
70 270
95 340
120 300
150 455
185 520
240 625
300 710
400 855
500 990
625 1.140
800 1.340
1000 1.540
 Karakteristik Listrik Hantaran
Tabel-3.7
Udara Aluminium Campuran ( AAAC )
Luas penampang KHA terus menerus
nominal A
Mm2
16 108
25 135
35 170
50 ( 7 Kawat ) 210
50 ( 19 Kawat ) 210
70 255
95 320
120 365
150 425
185 490
240 855
300 670
400 810
500 930
625 1.075
800 1.255
1000 1.450
TERIMA KASIH
 Spesifikasi 70 mm2 50 mm2 35 mm2
- Max. Resistivity pada 20O C 0,0283 0,0283 0,0283
(mm2/m)
- Minimum tensile strangth (K/mm2) 180 180 180
- Density at 20O C (kg/dm3) 2,7 2,7 2,7
- Koefisien of resistansi exp./ OC 0,004 0,004 0,004
- Cross section (mm2) 70 70 70
- Diameter of bare conductor 10, 1 8, 47
- Tolerance of conductor diameter (%) 5 5 5
- Number of stranded 19 19 19
- Type of insulation XLPE XLPE XLPE
- Ketebalan dari isolasi (mm) 18 18 18
- Dia. of cond. over installation (mm) 12,9 9,6
- Max. service/s.c. temperature/oC 80/130 80/130 80/130
- Max. arus pada amb. temperatur 205 146 132
- Voltage rating (Volt) 1000/600 1000/600 1000/600
- Berat kg/km 1000 786 550
- DC resistance at 20oC (Ohm/km) 0,443 0,613 0,876
 Wire screened, single core
medium voltage power cable
with copper conductor and XLPE insulation
 Wire screened, single core
medium voltage power cable
with copper conductor and XLPE insulation
 RUMUS

1- DC Resistance 2- AC Resistance
 RUMUS

3- Inductance 4- Capacitance
 RUMUS

5- Reactance 6- Impedance
 RUMUS

7- Short-circiut current 8- Electrical field strength

 RUMUS

9- Charging Current 10- Dielectric loss

 RUMUS

11- Sheath Loss 12- Insulation Resistance

 RUMUS

13- Maximum Pulling Tension