Gejala lanjutan :
Hipersalivasi Gejala sentral:
Hiperlakrimasi sukar bicara
Kram perut & diare kebingungan
Sesak nafas (bronkospasme) hilangnya reflek
Bradikardi
kejang dan
koma
PENATALAKSANAAN
Etanol, metanol,
propanolol,
butanol
Mekanisme kerja:
TATALAKSANA
Darah rutin
Urin rutin untuk ketahui kristal jengkol
Ureum creatinin
Elektrolit
BGA
Gula darah
KERACUNAN JENGKOL
Penanganan
Nitralisir dengan cairan : minum air putih banyak
Upayakan untuk muntah
Berikan norit 1 2 sendok makan dengan air hangat
Pemberian analgetik
Antidotum : Na Bicarbonat 4x2 tab oral dan parentral bila
ada GGA
Rehidrasi cairan adekuat selama fase oliguri/anuria dan
fase poliuri.
Keracunan CO
1. Imunisasi pasif :
a. Human Rabies Immune Globuline (HRIG) 20 IU / kg BB
2. Imunisasi aktif :
a. Human Diploid Cell Vaccine (HDCV) 1 cc
b. diberikan ID/IM pada hari ke 0, 3, 7, 14 dan hari ke 28 ( 5
dosis )
c. WHO menganjurkan plus hari ke 90 sekali lagi
VAKSIN /AKTIF
IM atau ID
ERIG 1000IU/5ml
PASIF :HRIG 300
IU/2ml
GIGITAN ULAR
Sifat
bisa
ular:
1. Primary survey : ABC
2. Lokasi tubuh yang digigit (tungkai, lengan) ?
3. Sudah berapa lama?
4. Cegah penyebaran toksin :
a. pasang perban elastis / bidai
b. berikan antibisa ular / SABU
4. Penanganan luka : wound toilet
5. Immobilisai
6. Pemberian antitetanus
7. Dirawat di rumah sakit untuk deteksi komplikasi paling
tidak 24 jam