Anda di halaman 1dari 18

ALKOHOL DAN PEMBAGIANNYA

Oleh,
Hanjar Prawoko
Mila Kamila Utami
Sandi Susanto
Vitria Rismandianty

II Farmasi D
Apa itu alkohol ?
Alkohol merupakan suatu
senyawa yang memiliki gugus
fungsional OH yang terikat
pada rantai karbon alifatik.
Dalam molekul alkohol, gugus
fungsi OH berikatan secara
kovalen dengan atom karbon.
CnH2n+1OH (R-OH)
CONTOH SENYAWA ALKOHOL
Ada tiga jenis utama alkohol yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Contoh alkohol primer
a. Etanol (C2H5OH)
b. Metanol (CH3OH)
c. Butanol (CH3-CH2-CH2-CH2)
d. Propanol (CH3-CH2-CH2-OH) Contoh alkohol tersier
a. 2-metil, 2-propanol
Contoh alkohol sekunder
a. 2-propanol

b. 3-etil, 3-pentanol
b. 2-butanol

c. 3-metil, 2-butanol c. 2,3-dimetil, 3-pentanol


SIFAT-SIFAT ALKOHOL
a. Mudah terbakar
b. Mudah tercampur, terlarut dengan air.
c. Alkohol dengan jumlah atom karbon sebanyak 1-4 berupa
gas atau cair, 5-9 berupa cairan kental seperti minyak,
sedangkan 10 atom atau lebih berupa zat padat.
d. Heterepolar.
e. Alkohol dengan suku rendah lebih mudah larut dalam
pelarut-pelarut yang polar.
f. Titik didih alkohol lebih tinggi daripada titik didih alkana.
PEMBUATAN ALKOHOL
a. Reaksi Subtitusi Nukelofilik

Reaksi ini berlangsung antara alkil halida dan ion hidroksida.


Alkil halida primer dipanasi dengan natrium hidroksida dalam air,
terjadi reaksi sehingga alkohol primer dapat diperoleh.
b. Reaksi Grignard

Merupakan cara yang baik untuk membuat alkohol yang


berkerangka karbon rumit. Suatu reaksi :
1. Dengan formaldehida menghasilkan suatu alkohol primer
2. Dengan aldehida lain menghasilkan suatu alkohol sekunder
3. Dengan keton menghasilkan suatu alkohol tersier
Beberapa reaksi grignard lain juga menghasilkan
alkohol, diantaranya
a.Alkohol primer dari etilena oksida

b. Alkohol sekunder dari ester format

c. Alkohol tersier dari ester lain


c. Reduksi senyawa karbonil

Reaksi ini berlangsung dengan atom-atom hidrogen yang


ditambahkan kepada gugus karbonilnya.
d. Hidrasi Alkena
Bila alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan
sebagai katalis, unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ikatan
rangkap dalam suatu reaksi hidrasi maka menghasilkan alkohol.
e. Etanol dari peragian

Etanol yang digunakan dalam minuman berasal dari peragian


karbohidrat dengan katalis enzime (fermentasi gula dan pati).
Peragian berhenti bila kadar alkohol mencapai 14-16%. Jika
diinginkan kadar yang lebih tinggi maka campuran harus disuling.
REAKSI PADA ALKOHOL
a. Oksidasi
Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-beda tergantung
pada jenis alkoholnya dibantu dengan oksidator kuat seperti
NA2Cr2O7 dan H2SO4
b. Penggantian gugus -OH
Gugus OH pada alkohol dapat digantikan oleh atom-atom
halogen apabila direaksikan dengan fosfor halida dan asam halida.
Fosfor halida dapat berupa PX3 dan PX5 sedangkan asam halogen
berupa HX. Laju reaksi alkohol dengan asam halogen adalah alkohol
tersier > alkohol sekunder > alkohol primer.
c. Penggantian Atom H pada Gugus OH oleh Gugus Asam,
Logam Aktif dan Gugus Alkil

Apabila alkohol direaksikan dengan asam-asam anorganik produk


yang diperoleh berupa ester anorganik. Produk yang diperoleh dari
reaksi antara etanol dengan asam sulfat berupa etil hidrogen sulfat
dan air, sedangkan produk yang diperoleh dari reaksi antara etanol
dengan asam nitrit berupa etil nitrit dan air.
Atom H pada gugus OH dapat digantikan oleh logam aktif
seperti Na. Setelah pergantian atom H oleh logam aktif apabila
direaksikan lagi dengan alkil halida akan terjadi pergantian logam
aktif oleh gugus alkil. Logam aktif yang didesak keluar akan
bereaksi dengan halogen dari alkil halida membentuk garam.
ISOMER PADA ALKOHOL

Ada berbagai jenis alkohol. Nama yang tepat untuk alkohol adalah alkanol.
Kelompok fungsional utama alkohol (alkanol) adalah gugus hidroksil atau -OH.
Alkohol berbeda dalam jumlah atom karbon dalam molekul dan dengan
penempatan gugus -OH dalam molekul.
Tata nama alkohol menurut IUPAC mirip dengan tata nama alkana.
Perbedaannya terletak pada penentuan rantai induk yang terpanjang. Pada alkohol,
rantai induk terpanjang harus mencakup gugus hidroksil dengan nomor urut
untuk gugus hidroksil terkecil. Contoh :

(2-pentanol bukan 4-pentanol )


Berdasarkan posisi gugus hidroksil, hampir semua alkohol memiliki isomer,
yang disebut isomer posisi. Isomer ini memengaruhi sifat-sifat fisika alkohol.
Contoh : Isomer Posisi pada Alkohol
Suatu alkohol memiliki rumus molekul C4H10O. Berapa jumlah isomer posisi
yang ada dan gambarkan strukturnya .
Jawab :
Tidak ada rumus yang tepat untuk menentukan jumlah isomer dalam senyawa
karbon, melainkan harus digambarkan semua struktur yang mungkin terbentuk.
Berdasarkan struktur yang dapat digambarkan maka C4H10O
Memiliki 3 buah isomer posisi.
Ketiga senyawa pada contoh memiliki rumus molekul sama, yaitu C4H10O, tetapi
rumus struktur berbeda. Oleh karena rumus struktur berbeda maka ketiga alkohol
tersebut berbeda sifat fisika maupun sifat kimianya.

Anda mungkin juga menyukai