Anda di halaman 1dari 14

Diagnosa & Diagnosa

Banding
TRAUMA ABDOMEN
TRY ADLY KARUNIA PUTRA
Anamnesis
Anamnesis Pribadi
Keluhan Utama
OLDCART
Keluhan Tambahan
OLDCART
R.Penyakit Terdahulu
R.Penyakit Keluarga
R.Pemakaian Obat/Operasi/Alergi Obat
R.Lingkungan
R.Kebiasaan
Pemeriksaan Fisik

Kasus trauma abdomen ini bisa menimbulkan manifestasi klinis


menurut Sjamsuhidayat (1997), meliputi: nyeri tekan diatas daerah
abdomen, distensi abdomen, demam, anorexia, mual dan muntah,
takikardi, peningkatan suhu tubuh, nyeri spontan.
Neurologis
Pemeriksaan neurologis yang diteliti meliputi pemeriksaan tingkat
kesadaran, ukuran dan reaksi pupil, pemeriksaan motorik dan
sensorik. Peubahan dalam status neurologis dapat dikenal dengan
pemakaian GCS
Vital Sign
Pada trauma non-penetrasi (tumpul) biasanya terdapat adanya:
Jejas atau ruftur dibagian dalam abdomen
Terjadi perdarahan intra abdominal.
Apabila trauma terkena usus, mortilisasi usus terganggu
sehingga fungsi usus tidak normal dan biasanya akan
mengakibatkan peritonitis.
Kemungkinan bukti klinis tidak tampak sampai beberapa jam
setelah trauma.
Cedera serius dapat terjadi walaupun tak terlihat tanda kontusio
pada dinding abdomen.
Pada trauma penetrasi biasanya terdapat:
Terdapat luka robekan pada abdomen.
Luka tusuk sampai menembus abdomen.
Penanganan yang kurang tepat biasanya memperbanyak
perdarahan/memperparah keadaan.
Biasanya organ yang terkena penetrasi bisa keluar dari dalam
andomen.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto Polos Abdomen Untuk melihat adanya trauma pada
abdomen.
2. Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan Hb diperlukan
untuk base-line data bila terjadi perdarahan terus menerus.
Demikian pula dengan pemeriksaan hematokrit.
Pemeriksaan leukosit yang melebihi 20.000/mm tanpa
terdapatnya infeksi menunjukkan adanya perdarahan cukup
banyak kemungkinan ruptura lienalis. Serum amilase yang
meninggi menunjukkan kemungkinan adanya trauma
pankreas atau perforasi usus halus. Kenaikan transaminase
menunjukkan kemungkinan trauma pada hepar.
Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma
abdomen, yaitu :
1. Nyeri
Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri
dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat
ditekan dan nyeri lepas.
2. Darah dan cairan
3. Adanya penumpukan darah atau cairan dirongga peritonium
yang disebabkan oleh iritasi.
4. Cairan atau udara dibawah diafragma
5. Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan
limpa. Tanda ini ada saat pasien dalam posisi rekumben.
6. Mual dan muntah
7. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah) Yang
disebabkan oleh kehilangan darah dan tanda-tanda awal shock
hemoragi.
3. Plain abdomen foto tegak Memperlihatkan
udara bebas dalam rongga peritoneum, udara
bebas retroperineal dekat duodenum, corpus
alineum dan perubahan gambaran usus.
4. Pemeriksaan urine rutin Menunjukkan adanya
trauma pada saluran kemih bila dijumpai
hematuri. Urine yang jernih belum dapat
menyingkirkan adanya trauma pada saluran
urogenital.
5. VP (Intravenous Pyelogram) Karena alasan
biaya biasanya hanya dimintakan bila ada
persangkaan trauma pada ginjal.
6. Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL) Dapat
membantu menemukan adanya darah atau
cairan usus dalam rongga perut. Hasilnya
dapat amat membantu. Tetapi DPL ini hanya
alat diagnostik. Bila ada keraguan, kerjakan
laparatomi (gold standard).
indikasi untuk melakukan DPL adalah sebagai berikut :
1. Nyeri abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya
2. Trauma pada bagian bawah dari dada
3. Hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang jelas
4. Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran
(obat, alkohol, cedera otak)
5. Pasien cedera abdominal dan cedera medula spinalis
(sumsum tulang belakang)
6. Patah tulang pelvis
Kontra indikasi relatif melakukan DPL adalah sebagai
berikut :
1. Hamil
2. Pernah operasi abdominal
3. Operator tidak berpengalaman
4. Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan
7. Ultrasonografi dan CT Scan Sebagai pemeriksaan tambahan
pada penderita yang belum dioperasi dan disangsikan
adanya trauma pada hepar dan retroperitoneum.
Diagnosa Banding
Trauma tumpul abdomen
Ruptur lienalis
Perforasi colonpyeonerfritis acute
Trauma tajam abdomentrauma genitourinari bag. Bawah
Referensi
1. Ajisetiautama,s.Ked.Referattraumaabdomen.Smfbedahrsddr.Soeb
andifakultaskedokteranuniversitasjember2011
2. Trauma abdomen. SUPERVISOR: dr. ASRUL, sp.B kbd.Departemen
ilmu bedah fk usu/rsup ham medan 2012.

Anda mungkin juga menyukai