Anda di halaman 1dari 35

HEPATITIS

Dr. Renny H Bagus, SpA


Dr. Abdul Rohim, SpA
Dr. Retno Hernik MA, SpA
Dr.Marito W Logor, SpA

SMF Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Jayapura / FK UNCEN
HEPATITIS A
EPIDEMIOLOGI

Negara maju : HVA hanya 20 25 % merupakan hepatitis akut


yang dirawat di RS, Indonesia : HVA merupakan penyebab yang
terbanyak
RSCM (IKA) 1993 1998 : 93 kasus HVA (usia >> : 5-10 tahun)
Sebagian besar asimptomatik, < 5% terinfeksi dapat dikenal
secara klinis
Angka kejadian paling tinggi : gol usia 5 14 tahun, orang dewasa
umumnya tertular dari anak. Sekitar 1/3 bagian kasus yang
dilaporkan : gol umur < 15 tahun
Prevalensi erat berhubungan dengan keadaan sosial-
ekonomi,sanitasi/higiene perorangan
Akbar (1994) : hub status sosial dan ekonomi rendah terlihat nyata
pada kelompok dgn anti-HAV positif 34,8% dan pada kelompok
dengan anti-HAV negatif 15,1 %
Golongan masyarakat tertentu yang beresiko untuk
tertular HAV :

Pelancong
Homoseksual
Pengguna obat suntikan
Penderita dengan kelainan faktor pembekuan
Penderita penyakit hati kronik
Pengelola jasa boga
Pekerja institusi perawatan anak
Pekerja di institusi kesehatan
Anak sekolah
Pekerja yang berhubungan dengan sampah
Virus Hepatitis A :

Virus RNA, termasuk golongan Picornaviridae,


genus Heparnavirus (Hep-A-RNA virus)
Bersifat sitopatik
Terutama bereplikasi dalam sitoplasma sel hati
dan terdiri dari 30% RNA serta 70% protein
Lebih stabil dibanding picornavirus lain, tahan
panas pada 60oC, selama 1 jam, tahan asam dan
ether
Jalur transmisi Hepatitis Virus A

1. Kontak dengan virus dalam tinja


2. Kontak dengan sumber virus hepatitis A
yang bukan tinja
3. Transmisi perkuta melalui viremia
4. Makanan dan air
5. Paparan yang bukan manusia
PATOGENESIS
HVA yang tahan asam dapat melalui
lambung usus halus (bereplikasi)
hati ( bereplikasi kembali dalam
sitoplasma protein virus memasuki
vesikel hati melalui kanalikulis
biliaris dikeluarkan ke usus
bersama empedu
GAMBARAN KLINIS

Asimptomatik/simptomatik,anikterik,ikterik
Demam ringan
Gejala saluran pernapasan danatau saluran cerna

Hepatitis asimptomatik
Subklinik atau tidak nyata
Subklinik : kelainan fungsi hati ,yaitu peningkatan
aminotransferase serum
Infeksi tak nyata : pemeriksaan serologik
Hepatitis simptomatik

4 stadium : inkubasi, Pra-ikterik, ikterik, dan


fase penyembuhan

Masa inkubasi
Waktu antara terpapar virus dan peningkatan nilai
aminotransferase : 18-50 hari (rata-rata 28 hari)

Masa prodromal (pra-ikterik) dan gambaran klinik

4 hari sampai 1 minggu


Gejala klasik gastrointestinal, traktus respiratorius dan gejala
ekstra hepatik lain
Lesu, lelah, anoreksia, nausea, muntah, rasa tidak nyaman di
daerah kanan atas abdomen, demam (biasanya < 39oC) merasa
dingin, sakit kepala, gejala seperti flu, nasal discharge, sakit
tenggorokan dan batuk.
Pemeriksaan fisik :hepatomegali ringan yang nyeri tekan pada 70%
kasus.Splenomegali : 5 20 % kasus
Masa ikterik dan penyembuhan
Sebelum ikterik timbul : warna urin menjadi gelap sampai seperti
the tua, tinja lebih pucat
Gejala anoreksia, lesu, lelah, nausea dan muntah yang sudah terjadi
pada masa pra-ikterik menjadi lebih berat untuk sementara waktu,
pada saat ikterik terjadi. Dengan bertambah berat ikterus, gejala
menjadi lebih ringan.
Ikterus menghilang secara bertahap dalam 2 minggu 85% sudah
menghilang
ALT dan AST serum meningkat, mulai pada akhir prodromal dan
mencapai puncaknya pada beberapa saat sesudah timbul ikterus
Bilirubin serum meningkat dan mencapai puncak pada 1 8 hari
sesudah nilai puncak aminotransferase serum
Bilirubin serum dan aminotransferase akan menurun pada masa
penyembuhan dan mencapai nilai normal dalam waktu 4 6 minggu
Pemeriksaan fisik :hepatomegali dengan nyeri tekan, splenomegali.
Warna
Penyembuhan sec klinis dan biokimia : 6 bulan
DIAGNOSIS LABORATORIUM
Tes fungsi hati : pemeriksaan bilirubin direk
dan total, alanin aminotransferase
(ALT/SGPT), aspartat aminotransferase
(AST?SGOT) dan alkali fosfatae.
Tes Diagnostik spesifik : mendeteksi
virus/komponen virus (antigen spesifik atau
RNA-HAV) dan mendeteksi respons antibodi
spesifik (peningkatan titer antibodi atau
adanya anti HAV IgM/anti HAV IgA)
Abnormal
liver function HAV-specific
IgG

HAV-specific
IgM
Excretion
of HAVAg
in faeces

1 2 3 4 5 6 7 8 9 weeks
HEPATITIS B
EPIDEMIOLOGI

Merupakan penyakit endemis di seluruh dunia


Menginfeksi lebih dari 350 juta orang di dunia atau 5 %
populasi
Daerah prevalensi tinggi : Asia Tenggara, Cina, dan Afrika
Prevalensi HBsAg di berbagai daerah di Indonesia berkisar
antara 3 20 %, dengan frekwensi terbanyak antara 5 10
%Di Jakarta : HbsAg pada suatu populasi adalah 4,1 %.
Wijaya dkk (Jakarta Timur) : mendapatkan prevalensi
HBsAg 7,8% pada anak remaja usia 5 20 tahun yang
tinggal di daerah kumuh
Global Distribution of Chronic HBV Infection

HBsAg Prevalence (%)

350 million chronic carriers worldwide 8: High


Ninth leading cause of death 2-7: Intermediate
Nearly 75% of HBV chronic carriers are <2: Low
Asian
Transmission of Hepatitis B Infection

Transfusion and Newborns of long-term


transplant recipients carriers

Individuals with
Intravenous
multiple
drug users
sexual partners

Healthcare
workers Prisoners and other
institutionalised people
Beberapa teori yang memungkinkan terjadinya
penularan infeksi HBV dari ibu ke anak

1. Transmisi materno fetal


2. Perpindahan virus melalui plasenta
3. Inokulum yang tertelan janin
4. Kontaminasi abrasi/laserasipada kulit/selaput
lendir
5. Melalui kolostrum
VIRUS HEPATITIS B

Merupakan virus DNA, famili Hepadnaviridae


Tidak besifat sitopatik
Stabil pada suhu -20oC selama lebih dari 20 tahun
dan tahan terhadap pembekuan serta pencairan
berulang-ulang
Tahan pada pemanasan 370C selama 60 menit dan
tetap hidup setelah dikeringkan dan simpan pada
suhu 250C selama paling sedikit 1 minggu
Antigen dan Antibodi
HbsAg adalah protein yang merupakan selubung
luar dari partikel virus Hepatitis B, bila HBsAg
serum positip menunjukan pada saat itu mengidap
infeksi VHB
Anti HBs didapatkan sebagai respon terhadap
paparan antigen permukaan, yang dapat
memberikan imunitas.Dapat dideteksi pada pasca
penyembuhan infeksi VHB, post vaksinasi Hep B
atau kerena pemberian human imunoglobulin Hep
B. Nilai protektif : 10 MIU/ml
HBcAg (hepatitis B core antigen) : nukleokapsid
yang membungkus DNA virus. Tidak beredar
dalam darah tp terdapat dalam sel hepatosit.
Antibodi terhadap HBcAg disebut anti
HBc.Antibodi ini muncul pada semua kasus
dengan infeksi HBV pada saat ini atau infeksi
masa lalu tapi tidak timbul pada pasca imunisasi.
IgM anti HBc pada kasus hepatitis akut
mempertkuat Dx Hep B akut. Sebagai petanda
inf HBV, anti HBc lebih bermakna dibanding anti
HBs
HbeAg merupakan suatu protein non struktural
dari HBV (bukan merupakan Bagia dari HBV)
yang disekresikan ke dalam darah, dan
merupakan produk gen precore dan gen core
Positifnya HBeAG merupakan petunjuk adanya
infektifitas yang tinggi dari seorang karier
ABNORMAL LIVER
FUNCTION TEST
ANTI-HBcAb

HBsAg
ANTI-HBeAb

ANTI-HBsAb

HBcAg
and
HBeAg

1 2 3 4 5 6 7 8 9 MONTHS
Acute Hepatitis B Virus Infection with Recovery
Typical Serologic Course

Symptoms

HBeAg anti-HBe

Total anti-HBc
Titer

HBsAg IgM anti-HBc anti-HBs

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 52 100
Weeks after exposure
Progression to Chronic Hepatitis B Virus
Infection Typical Serologic Course
Acute Chronic
(6 months) (years)
HBeAg anti-HBe
HBsAg
Total anti-HBc
Titer

IgM anti-HBc

0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 52

Weeks after exposure Years


Hepatitis B Diagnostic Tools

Markers of the virus Antibodies to the virus


HBV DNA Anti-HBc
HBeAg Anti-HBe
HBsAg Anti-HBs

Markers of liver damage Severity of liver damage


ALT Bilirubin
AST Albumin
Bilirubin Prothrombin time
Acute Hepatitis B
Full complement of viral Some immune response
markers, all present for to the virus
< 6 months
HBsAg+ Anti-HBc +
HBeAg+ Anti-HBs -
HBV DNA+ Anti-HBe -

Evidence of acute infection


Anti-HBc IgM +
Chronic Hepatitis B: Definition

HBsAg+ for >6 months

Variable clinical course

Morbidity and mortality from chronic


necroinflammatory disease in liver

Disease progression is associated with


persistently high HBV replication
Predictors of Progression in
Chronic Hepatitis B
Bridging necrosis on liver biopsy
Persistence of HBeAg
Persistence of HBV DNA and elevated
ALT after HBeAg seroconversion (pre-
core mutation with HBeAg-negative
CHB)
Chronic Hepatitis B with Evidence
of Viral Replication

Full complement of viral Some immune response


markers, all present for to the virus
>6 months Anti-HBc +
HBsAg + Anti-HBs -
HBeAg + Anti-HBe -
HBV DNA +

No evidence of acute infection


Anti-HBc IgM -
Natural History of Chronic Hepatitis B

Ranges from mild infection (asymptomatic)


to more severe chronic liver disease
Fibrosis and subsequent cirrhosis
Liver failure
Hepatocellular carcinoma
Mortality
Natural History of Chronic HBV Infection

Compensated
Resolution Stabilisation Cirrhosis

Acute Chronic Liver Death


Infection Hepatitis Cirrhosis Cancer

Chronic Progression Decompensated


Carrier Cirrhosis
(Death)
30 - 50
Years
Adapted from Feitelson, Lab Invest 1994
Assessing Severity of Liver
Disease in Hepatitis B

Mild
Raised ALT and/or AST only

More severe
Raised ALT/AST and raised bilirubin

Severe, impending liver failure


Reduced albumin
Prolonged prothrombin time
Management of Chronic Hepatitis B
Goals of patient management
Suppression of viral replication

Improvement in hepatic
necroinflammatory
disease
Reduction in long-term sequelae of
HBV-associated liver disease
(cirrhosis, hepatocellular carcinoma)
How to Monitor?

During therapy: ALT, HBeAg and or


HBV-DNA every 3 months

After therapy: ALT, HBeAg and or


HBV-DNA every 6 months
MANAGEMENT PRINCIPLES
COUNSELLING THE PATIENT
PROGNOSIS
LIKELY ROUTE OF INFECTION
CHANCE OF INFECTING OTHERS
SYMPTOMS THAT MAY BE ANTICIPATED
AVAILABILITY AND TYPES OF TREATMENT
MODIFICATION OF LIFE STYLE

SCREENING FAMILY MEMBERS

TREATMENT

REHABILITATION
TREATMENT OF HEPATITIS

AVOIDANCE OF THE SEVERITY OF THE DISEASE


PRESERVATION OF THE HOMEOSTASIS
OPTIMAL NUTRITIONAL SUPPORT
REJECTION OF ANY HEPATOTOXIC AGENT
FULLY BED REST IS NOT IMPORTANT

SUPPORTIVE TREATMENT (URSODEOXY CHOLIC ACID,


VITAMIN, MINERAL)

ANTI VIRAL DRUGS


IFN
NUCLEOSIDE ANALOGUES (LAMIVUDINE)
PENCEGAHAN

REDUCTION OF EXPOSURE

VIRAL ERADICATION

VACCINATION (ACTIVE, PASSIVE)


PRE-EXPOSURE
POST-EXPOSURE

Anda mungkin juga menyukai