Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Terpenoid
Terpenoid merupakan senyawa organik yang
berasal dari penggabungan 2 atau lebih unit
isopren secara kepala ekor melalui bosintesa
asam asetat dan asam mevalonat. Strukturnya
terdiri dari unit-unit isoprena, yang memiliki
rumus molekul (C5H8)n, dimana n merupakan
jumlah unit isopren terkait.
Sifat Fisika Terpenoid
2. Monoterpenoid
Monoterpenoid adalah senyawa yang dibangun
dari 2 isoprena dan mempunyai 10 atom karbon.
Merupakan komponen utama pada minyak atsiri.
3. Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa yang
dibangun oleh 3 unit isopren dan mengandung 15
atom karbon. Seperti monoterpenoid, seskuiterpen
terdapat sebagai komponen minyak atsiri yang
tersuling uap (titik didih < 200o) dan berperan
penting dalam memberi aroma pada buah dan
bunga.
4. Diterpeneoid
Diterpeneoid terdiri dari 4 unit isopren dan
mengandung 20 atom karbon. Karena titik didihnya
tinggi, biasanya diterpenoid tidak ditemukan dalam
minyak atsiri tumbuhan meskipun beberapa
diterpenoid yang bertitik didih rendah mungkin ada
dalam minyak atsiri.
5. Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang dibangun dari 6
isoprena dan mempunyai 30 atom karbon yang tersebar
luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan.
Triterpen dapat dibagi menjadi :
1. Triterpen sebenarnya
2. Steroid
3. Saponin
4. Dan glikosida jantung
Kedua golongan yang terakhir ( saponin dan glikosida
jantung) sebenarnya triterpen yang terdapat dalam bentuk
glikosida.
6. Tetraterpen
Tetraterpen adalah senyawa yang dibangun dari 8
isoprena dan mempunyai 40 atom karbon dan merupakan
golongan pigmen yang larut dalam lemak berwarna kuning
sampai merah terdapat pada semua tumbuhan dan dalam
berbagai jenis jaringan.
7. Politerpenoid
Politerpenoid adalah senyawa yang tersusun dari
banyak unit isopren yang ditemukan dalam latek dari
karet. Polyterpenoid merupakan senyawa penghasil karet
(Anonim. 2012).
Biosintesis
Biosintesis
Deteksi dan Karakterisasi Terpenoid
Umumnya terpenoid ini tidak berwarna, berbentuk kristal,
sering bertitik leleh tinggi dan aktif optik, pada umumnya sukar
dicirikan karena tidak ada kereaktifan kimianya. Uji yang banyak
digunakan adalah reaksi Lieberman-Burchard (anhidrida asetat dan
asam sulfat pekat) yang dengan kebanyakan memberikan warna
merah keunguan dan warna hijau-biru pada untuk steroid.
Deteksi dan Karakterisasi Terpenoid
Sampel tanaman
Potong halus
25 ml etanol, panaskan.
Saring, uapkan etanol sampai habis
5 ml Kloroform dan air suling (1:1), kocok
Filtrat
Terpenoid
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA TERPENOID EKSTRAK METANOL AKAR
POHON KAYU BUTA-BUTA (Excoecaria agallocha L.)
Pendahuluan
Getah dari tanaman ini telah digunakan sebagai obat pencahar dan aborsi, serta dalam
pengobatan maag, rematik, lepra dan kelumpuhan.
Sejumlah senyawa terpenoid telah diisolasi dari bagian kulit batang, daun dan getahnya.
Serangkaian diterpenoid, triterpenoid derivatif juga telah diisolasi dari beberapa bagian dari
pohon E. agallocha yang telah terbukti bioaktif terhadap serangga dan parasit.
Bahan Tumbuhan
Sampel akar pohon kayu Buta-buta (E. agallocha) yang diambil dari desa Sungai Mas,
Kecamatan Sebangkau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Tumbuhan Buta-buta dideterminasi di Laboratorium Biologi FMIPA Universitas Tanjungpura.
Sampel akar E. agallocha
Ekstraksi Dan Partisi
Akar kering yang telah dibersihkan, kemudian
dihaluskan
1,1 kg serbuk akar E.
agallocha
- Direndam dengan metanol selama 3x24
jam
- Disaring
Fraksi etil
Fraksi n-heksan
asetat
Skrining Fitokimia Ekstrak