Anda di halaman 1dari 33

KOMUNIKASI DALAM

KONSULTASI
Byrne dan Long (1976) mempelajari 1000 rekaman
konsultasi dan menemukan 6 tahap yang dapat
diidentifikasi:
1.Dokter membangun hubungan dengan pasien.
2. Dokter berusaha untuk mendiskusikan, atau
sebenarnya banyak diskusi, alasan mengapa pasien
datang, sehingga dapat mengetahui alasan yang
harus ditangani.
3.Dokter melakukan pemeriksaan verbal atau fisik,
atau keduanya.
4. Dokter, atau dokter dan pasien, atau pasien
(dalam urutan kemungkinan) mendiskusikan
kondisi pasien.
5. Dokter atau kadang-kadang pasien, membuat
rincian terapi atau pemeriksaan lebih lanjut
6. Dokter membuat penyusunan dalam pelayanan
follow-up dan pelaksanaan konsultasi.
Komunikasi dalam konsultasi kemudian dapat
dilihat terdiri dari 2 bagian:
Wawancara klinis berusaha mencari tahu apa yang
menjadi masalah bagi pasien.
Penjelasan dimana dokter memberitahu diagnosisnya
dan apa yang harus dilakukan secepatnya dan
sebagai follow-up.
Wawancara Klinis
Bagaimana kita dapat melakukannya secara efektif?
Berikut ini adalah poin-poin yang harus diperhatikan:
Mulai wawancara dengan benar
Penting untuk memulai wawancara dengan benar.
Sapa pasien untuk menunjukkan bahwa anda terbuka terhadap
pasien dan berharap dapat meringankan pasien.
Pertanyaan pertama harus bersifat terbuka: Apa yang
membawamu kesini hari ini?. Di rumah sakit, ketika pasien
datang dengan surat dari dokter, pertanyaan pembuka dapat
berupa: Dokter anda telah menuliskan kepada saya, tapi saya
ingin anda memberitahunya sendiri.. Pada suasana pelayanan
rawat jalan, pertanyaan pembuka dapat berupa: Selamat pagi,
Tuan Tan, apa yang membuat anda menemui saya pagi ini?.
Jadikan pasien sebagai pusat
Bynre dan Long menemukan bahwa pada 1000 studi konsultasi di praktek
umum yang berpusat pada pasien, sisanya berpusat pada dokter.
Konsultasi berpusat pada dokter Disini dokter berkonsentrasi
pada pertanyaan tertutup, contohnya apakah anda sulit
tidur? (sebagai lawan tehadap pertanyaan terbuka ceritakan
tentang tidur anda), mengabaikan atau menghilangkan
pertanda-pertanda dari masalah-masalah lain sehingga diagnosis
organik dapat dicapai dan resep dapat diberikan.
Berpusat pada pasien. Disini dokter mendengarkan pasien dan
mengumpulkan pertanda-pertanda dari masalah-masalah non-
organik, dokter mengeksplorasi kekhawatiran pasien, ketakutan,
dan pengharapannya.
Dokter yang berpusat pada dokter mungkin baik dalam
mendiagnosis penyakit yang bersifat organik, tapi akan
melewatkan banyak kesempatan mudah dalam
menyembuhkan ansietas, depresi atau penyebab psikologis
atau konsekuensi penyakit. Apakah hal tersebut penting?
Banyak pasien pertama kali memberikan suatu gejala
yang sebenarnya bukan gejala yang ingin mereka
diskusikan, jadi mereka harus selalu dibujuk untuk
mengatakan apa yang sebenarnya menjadi masalah
dengan pertanyaan Apakah ada hal lain yang ingin
anda katakan?.

Pasien mengalami kekhawatiran dan ketakutan untuk


bertemu dengan dokter. Terdapat kebutuhan dimana
dokter harus waspada mengenai bagaimana perasaan
pasien, dan untuk menunjukkan pemahaman ini serta
mencoba untuk meredakan ketegangan pasien dengan
ekspresi wajah dan secara verbal.
Fasilitasi
Hal ini mungkin bersifat verbal: Ayolah, ceritakan
padaku mengenai hal itu atau non verbal hanya
dengan suara (parabahasa), atau anggukan dan
menunggu.
Keheningan penting dan perlu dipelajari. Dengan
melangkah terlalu cepat ke pertanyaan selanjutnya
maka anda akan kehilangan petunjuk-petunjuk
penting.
Klarifikasi
Hal ini membutuhkan pertanyaan langsung mengenai onset
gejala-gejala, perkembangannya, faktor-faktor pencetus dan
faktor-faktor pereda.
Hindari istilah-istilah teknis.
Jangan bertanya pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang
panjang sekaligus.
Selama diajukannya pertanyaan perhatian harus ditujukan pada
petunjuk-petunjuk adanya emosi yang tidak diharapkan yang
mungkin ditunjukkan oleh pasien.
Toleransi
wawancara tersebut harus tidak dipengaruhi oleh
emosi.
Toleransi terhadap hal-hal yang menganggu secara
emosi yang mungkin diucapkan oleh pasien
diperlukan.
Seorang dokter tidak boleh menghakimi pasiennya
atas apa yang telah diceritakan meskipun hal
tersebut mengejutkannya.
Hindari jargon
Pasien dan dokter mungkin memiliki ide yang sedikit
berbeda dalam arti bahkan dalam istilah medis
sederhana.
Jika terdapat keragu-raguan, carilah klarifikasi atau
penjelasan mengenai kata-kata teknis yang digunakan.
Menyimpulkan
Merupakan hal yang membantu dokter dan pasien
pada akhir wawancara, dokter menyimpulkan apa
yang telah dipelajari, dan:
Dokter menanyakan pasien apakah kesimpulan yang
dibuatnya telah benar atau apakah terdapat hal yang
ingin dikatakan lagi.
Membuat catatan
Meskipun penting, membuat catatan harusnya tidak
diperbolehkan karena membuat wawancara menjadi tidak
berguna.
Seorang dokter yang tidak pernah melihat catatan tidak dapat
mewawancarai dengan baik.
Menulis dapat dilakukan, pada jeda-jeda tertentu, Tunggu
sebentar, saya ingin membuat catatan mengenai hal ini.
Berhadapan dengan waktu yang sedikit
Pendeknya waktu merupakan alasan yang paling
umum terjadinya wawancara yang buruk. Hal ini
tidak seluruhnya benar. Fakta penting mengenai
banyak pasien dengan kelainan-kelainan umum dapat
dipelajari dalam beberapa menit, minoritas yang
mungkin memerlukan wawancara yang lebih lama
dapat juga dideteksi dengan cepat.
Banyak waktu dapat dihemat dengan menghindari
fenomena basa-basi.
Menghindari fenomena basa-basi
Pada studi 1000 konsultasi, Byrne dan Long
menemukan bahwa 79 dari mereka mengatakan
kepada dokter, ngomong-ngomong...
Eksposisi
Eksposisi menjelaskan bagian kedua dari konsultasi,
dimana dokter menjelaskan kesimpulannya dan
memberitahu pasien mengenai hasil-hasil
pemeriksaannya, terapi, atau perubahan gaya hidup
yang harus dilakukan.
1. Menyusun informasi verbal dan memastikan pemahaman
Studi oleh Ley telah menunjukkan bahwa mengingat
kembali apa yang telah diucapkan dapat ditingkatkan
dengan:
mengkategorikan informasi secara eksplisit
beritahu yang paling penting terlebih dahulu
gunakan bahasa yang sederhana
beritahu pasien untuk mengulangi hal-hal yang lebih
penting
2. Dukung pembicaraan dengan informasi yang
tertulis atau terekam
Hal ini membantu pasien untuk ingat.

3. Bujuk pasien untuk menuliskan pertanyaan-


pertanyaan mereka
Pasien harus dibujuk untuk menuliskan
pertanyaan-pertanyaan mereka sebelum mereka
mengunjungi dokter berikutnya.
4.` Hindari informasi yang bertentangan
Hal ini sering terjadi di rumah sakit dimana pasien
mungkin bertanya ke berbagai orang mengenai
penyakitnya.
MENGATASI MASALAH-MASALAH KOMUNIKASI
Keterbatasan Fisik
1. Pasien tuli
Jika mereka menggunakan alat bantu pendengaran pastikan alat
tersebut bekerja.
Jika anda harus berbicara sangat keras hindari suara yang
terdengar seperti marah.
Pastikan pasien mampu melihat anda berbicara sehingga dia dapat
membaca anda.
2. Pasien buta
Orang buta dapat mendengar dengan sangat baik.
Bantu pasien anda pindah dari kursi ke sofa;
berikan komentar sepanjang anda membantunya
sehingga dia mampu mengikuti anda.
3. Pasien stroke
Orang yang tidak dapat berbicara dengan baik dapat
memahami pembicaraan dengan normal.
Orang yang cacat cepat tanggap terhadap indikator
non-verbal adanya kurangnya kepedulian atau
perhatian.
Mengenai Penyakit yang Mematikan
a. Pasien yang memiliki penyakit yang mematikan
kapan memberitahu pasien?
bagaimana memberitahu pasien?
apa yang harus dikatakan dan seberapa banyak?
Terdapat 2 bentuk pemikiran.
Yang pertama adalah pasien harus diberitahu
mengenai penyakit mematikan yang dialaminya
dan dokter akan dituduh menyimpan informasi
dari pasien jika tidak melakukan hal tersebut.
Yang kedua adalah menahan informasi tersebut.
Prinsip-prinsip yang membantu agar tidak
memberitahu banyak kepada pasien adalah:
jika diagnosis belum dikonfirmasi dengan pasti
jika dokter menangkap kesan bahwa pasien tidak siap
menerimanya
jika kerabat diyakinkan bahwa jika diberitahu akan
lebih menyakitkan pasien
b. Pasien yang berpikir bahwa mereka memiliki penyakit yang
mematikan
Lebih mudah berhadapan dengan seseorang yang memang mengalami
penyakit yang mematikan.
Meskipun demikian, kecuali pasien dapat diyakinkan, pasien dapat
mengalami kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu.
Menghabiskan waktu dengan pasien seperti itu untuk
mengetahui persepsi mereka yang keliru dapat membantu.
Menunjukkan laporan-laporan pasien yang berasal dari lab atau
pendapat spesialis untuk mereka baca sendiri membantu untuk
menegaskan pendapat anda.
MEMBERITAHU KABAR BURUK
Apakah Kabar Buruk itu?
Kabar apapun yang secara drastis dan negatif
mengubah pandangan pasien mengenai masa
depannya
Dapat berupa: penyakit stadium akhir, diagnosis
penyakit kronis dan penemuan-penemuan
abnormal.
ABCDE untuk Memberitahu Kabar Buruk

Advance preparation (Persiapan yang matang)


Susun waktu yang cukup, privasi dan tidak ada
interupsi (matikan atau getarkan hp).
Kaji informasi klinik yang relevan.
Siapkan mental, identifikasi kata-kata atau
ungkapan yang harus digunakan atau dihindari.
Siapkan diri anda secara emosi.
Build a therapautic environment/relationship (Membangun
suatu lingkungan/hubungan terapeutik)
Tentukan apa dan seberapa besar keingintahuan pasien.
Memiliki keluarga atau orang-orang yang mendukung saat ini.
Perkenalkan diri ke setiap orang.
Peringatkan pasien bahwa kabar buruk akan datang.
Gunakan sentuhan jika sesuai.
Jadwalkan pertemuan lanjutan.
Communicate well (Berkomunikasilah dengan baik)

Tanyakan apa yang sudah diketahui oleh pasien dan keluarganya.


Jelaskan dengan lugas tapi tetap dengan simpati.
Hindari eufisme dan penggunaan istilah medis.
Biarkan pasien untuk terdiam dan menangis.
Berikan waktu untuk pasien menggambarkan pemahamannya
mengenai apa yang telah dijelaskan; ulangi informasi ini pada
kunjungan berikutnya.
Berikan waktu untuk menjawab pertanyaan, menulis segala
sesuatunya dan memberikan informasi tertulis.
Deal with patient and family reactions (Berhadapan
dengan reaksi pasien dan keluarganya)

Menilai dan merespon reaksi emosional pasien dan


keluarganya; ulangi pada setiap kunjungan.
Timbulkan empati.
Jangan berdebat atau mengkritik kolega.
Encourage and validate emotions (Menyemangati
dan menyatakan emosi)

Gali arti berita terhadap pasien.


Tawarkan harapan yang realistis.
Gunakan pelayanan interdispliner.
Perhatikan kebutuhanmu sendiri berita buruk juga
memiliki dampak negatif terhadap pembawa pesan.

Anda mungkin juga menyukai