Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT

DISENTRI

Pembimbing :
Dr.Persadaan Bukit ,SpA

Disusun oleh :
Monalisa Manurung 0861050114
Definisi Etiologi
Disentri basiler (shigellosis) disebabkan
Peradangan pada oleh kuman genus Shigella, basil non
usus besar motil, gram negatif, famili
Enterobactericeae.

4 spesies Shigella yang menyebabkan


disentri :

a. S. dysentriae (serogroup A)

b. S. flexneri (serogroup B)

c. S. bondii (serogroup C)

d. S. sonnei (serogroup D)
Etiologi
Disentri Amoeba (amoebiasis) disebabkan
oleh parasit protozoa yang dikenal dengan
nama Entamoeba histolytica.
Faktor Predisposisi
a. Makanan, buah dan sayuran yang terkontaminasi.

b. Air yang terkontaminasi.

c. Tinja yang digunakan sebagai pupuk.

d. Berenang di air yang terkontaminasi.

e. Imunitas tubuh yang kurang

f. Tinggal di tempat yang kumuh dan padat penduduk


Epidemiologi

Disentri
Menyerang anak Di masyarakat Penularan:
Sering terjadi dibawah 5 industri, S. Vecal oral, air
saat iklim tahun (Disentri Sonnei adalah yang tercemar
sedang dan basiler) penyebab oleh tinja
selama musim Dan diatas 5 disentri basiler pasien, makanan
hujan tahun (disentri yang paling yang tercemar
amoeba) sering. oleh lalat
Penegakan diagnosis
Anamnesis
Mata : konjungtiva anemia (-/-),
- Disentri basiler : nyeri perut bagian bawah, diare sclera ikterik (-/-)
mengandung darah dan lendir,demam,tenesmus
dan nafsu makan berkurang Mulut : sianosis (-/+)
- Disentri amoeba : timbul penyakit perlahan, perut Hidung : nafas cuping
kembung, dan nyeri perut ringan. Timbul diare hidung (-), secret (-)
ringan 4-5 kali sehari,feses berbau busuk dan
kadang bercampur darah dan lendir.
Thoraks : jantung-paru dbn
Abdomen
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum Inspeksi : (datar/cembung)
Sikap/keadaan umum : tampak Auskultasi: BU (+) meningkat
lemah/gelisah Perkusi : timpani
Derajat kesadaran : compos mentis
Palpasi : nyeri tekan (+)
Tanda vital
Tekanan darah: normal Ekstremitas: akral dingin (+)
Suhu :febris
Respirasi :
normal/meningkat
Nadi: normal/meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan mikroskopik tinja adanya
eritrosit dan leukosit PMN.
GOLD STANDART dilakukan kultur
dan bahan tinja segar atau hapus rectal.
Pemeriksaan sigmoidoskopi dilakukan bila
segera diperlukan kepastian diagnosis
apakah gejala yang terjadi merupakan
disentri atau manifestasi akut kolitis
ulserativa.
Penatalaksanaan
Atasi gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
Diet
Antibiotik
1. Ampisilin 4 kali 500 mg per hari
2. Kotrimoksazol 2 kali 2 tablet per hari
3. Tetrasiklin 4 kali 500 mg per hari selama
5 hari
Pengobatan Simptomatik
Sanitasi Lingkungan

Pembuangan kotoran manusia yang memenuhi syarat.


Menggunakan air minum dari sumber air bersih
Menghindari pemupukan tanaman dengan kotoran manusia
dan hewan. Jika menggunakan pupuk kandang dan kompos,
pastikan bahwa kondisi pupuk kandang atau kompos
tersebut benar-benar kering.
Menutup dengan baik makanan dan minuman dari
kemungkinan kontaminasi serangga (lalat, kecoa), hewan
pengerat (tikus), hewan peliharaan (anjing, kucing) dan debu.
Membuang kotoran, air kotor dan sampah organik secara
baik dengan tidak membuangnya secara sembarangan
kesimpulan
Disentri, penyakit yang disebabkan oleh bakteri
dan amoeba dan memiliki mortalitas tinggi
dibandingkan dengan diare

Pemeriksaan gold standar dari disentri adalah


dengan pemeriksaan kultur tinja

Pengobatan disentri adalah dengan mencegah


dan memperbaiki dehidrasi namun bila kondisi
yang berat dapat diberi antibiotika, serta
perbaikan higienitas dari penderita
CA S E
STATUS PASIEN
Identitas pasien:
Nama : An.T
Umur : 814tahun
Jenis kelamin : Laaki-Laki
Agama : Kristen
Suku : Batak
Pendidikan : SMA
Anamnesis

Keluhan utama :
buang air besar berdarah

Keluhan tambahan :
mules,batuk, pilek, nafsu makan
berkurang.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien anak laki-laki datang dengan keluhan buang air besar
berdarah sejak 1 minggu yang lalu.mencret 6 kali sehari
konsistensi cair, tinja seperti bubur, berlendir,bau busuk , darah
bercampur dengan tinja ,volume 1/2 gelas aqua berat badan turun
3x tetapi nafsu makan pasien baik dan dalam frekuensi yang
sedikit.Awalnya pasien makan diwarung nasi yang disekitar
lingkungannya kurang bersih.keluhan semakin berat jika pasien
beraktivitas , keluhan berkurang jika pasien istirahat.Pasien belum
berobat untuk mengurangi keluhan.Pasien juga mengeluh mules
sejak 1 minggu yang lalu,mules dirasakan terus menerus.Keluhan
lain seperti demam,muntah,sakit kepala disangkal.
Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
Disangkal.

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 1 dari 1 bersaudara.
Riwayat Penyakit dalam keluarga
disangkal

Riwayat persalinan
Pasien lahir ditolong oleh dokter, cukup bulan
sectio sesaria,langsung menangis dengan berat
badan lahir 3700 gram dan panjang lahir 51 cm.
Kelainan bawaan disangkal.
Imunisasi

Vaksin Umur
BCG
DPT
Polio
Campak
Hepatitis B

Kesan : Imunisasi dasar lengkap menurut IDAI


Riwayat makanan
Jenis Makanan :
- Kwantitas : cukup
- Kwalitas : cukup

Kesan : Kualitas dan Kuantitas cukup.


Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi nadi : 69 kali/menit (isi cukup,
kuat angkat regular)
Frekuensi nafas : 18 kali/menit (regular,
adekuat )
Suhu : 36,7oC ( axila )
Pemeriksaan sistematik
Kepala : Normocepali ( bentuk kepala normal )
Mata : mata cekung -/- ,Konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterik.

Hidung : Lapang, sekret -/-, pernafasan cuping hidung -


Telinga : Lapang, sekret -/-.
Bibir : Mukosa bibir kering, sianosis sirkumoral (-),
lidah kotor dengan tepi hiperemis, tonsil T1-T1
hiperemis, faring tidak hiperemis.
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba
membesar.
Paru :
I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela igaS (-).
P :Vokal fremitus kanan = kiri
P : Sonor pada kedua lapangan paru
A : Bunyi nafas dasar vesikuler, Ronki -/-, mengi-/-
BJ I/II normal, bising (-), derap(-).
Perut :
I : perut tampak datar
A : Bising usus (+), 4x/menit.
P : Lemas ,Hepar dan lien tidak teraba membesar.
P : Timpani.
Alat gerak : Akral hangat, sianosis (-),
capillary refill <2 .
Kulit : Petechi spontan (-)
Rumple leede : (-)

Data antropometris
Berat badan : 54kg
Panjang badan : 167 cm
Laboratorium
Darah lengkap :
- LED : 3 mm/jam - Trombosit :. 168.000/ul
- Hb : 14.5 g/dl
- hematoktit : 39 %
- Leukosit : 8200 /ul
-
Pemeriksaan Feses
Kista entamoeba histolitika +
Leukosit 4-6 /LPB
Eritrosit 3-5 /LPB
Darah samar Positif
Diagnosis
DISENTRI

Diagnosis Banding
Infeksi parenteral ,enteral , malabsorsi, intoksikasi,alergi, psikis

Penatalaksanaan :
- Rawat inap
- Diet lunak rendah serat
- CIV : Tridex 20 tetes/menit(makro)
- Mm/ :
- Metronidazole 3x1 tablet
- Liprolac 2x1 tablet
- Zinc care 1x1 tablet
Rencana pemeriksaan :
elektrolit
Prognosis :
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionum : Bonam
Ad sanationum : Bonam
ANALISA KASUS

Seorang anak laki-laki umur 12 tahun, BB: 54 kg, PB:167 cm


dirawat di RSU FK Uki sejak tanggal 28 Juli 2015 dengan diagnosa
disentri
Anamnesa:
Buang air besar berdarah 7 hari, mules, batuk,pilek,nafsu
makan menurun
Dari anamnesa:
Data mengenai buang air besar, masih kurang menegakkan
diagnosa disentri
Masih kurangnya data mengenai:
Riwayat jajan diluar/ sembarangan.
Riwayat lingkungan kurang bersih
Dari pemeriksaan fisik:
Ditemukan tugor kulit menurun

Dari laboratorium:
Pemeriksaan laboratorium cukup untuk mendukung
diagnosa penyakit tersebut
Kista entamoeba histolitika +
Leukosit 4-6 /LPB
Eritrosit 3-5 /LPB
Darah samar Positif
Dari diagnosa kerja:
Pada kasus ini diagnosa kerja disentri karena hasil
laboratorium mendukung

Dari terapi:
Terapi yang diberikan pada pasien: jenis dan dosisnya
sudah sesuai.

Anda mungkin juga menyukai