Detection And Anatomical Exploration of Urogenital Fistulas
Leni Puspita Sari, S.Ked
Pembimbing : dr. Hj. Erni Zainuddin, Sp.Rad
OBJEKTIF Protokol teknis MDCT yang baru: Menggabungkan IV dan intravesical cairan kontras positif dan intravaginal cairan kontras netral, optimal eksplorasi fistula urogenital. Tiga pasien (empat pemeriksaan CT secara keseluruhan) dengan teknik ini dan membuktikan bahwa fistula ureterovaginal yang kecil sudah ada sebelumnya, dalam perawatan masih ada, meski secara klinis tidak terlihat. KESIMPULAN Protokol pemeriksaan MDCT yang diusulkan memberikan informasi penting untuk membantu mendeteksi fistula urogenital yang kecil. Fistula Ureterovaginal dan vesicovaginal kelainan patologis Investigasi yang jarang terjadi anatomi yang tepat lobang fistula ini Disebabkan : sangatdiperlukan Trauma pasca bagi ahli bedah, operasi Secara tradisional, ginekologis, fistula urogenital Pasca terapi dieksplorasi radiasi dengan urografi ekskretoris atau cystography retrograde protokol baru : menggabungkan CT cystography dan cairan kontras netral intra-vagina Dengan evolusi MDCT: MDCT MDCT : teknik pencitraan ganda, yang lebih sensitif fase vena dan ekskretori dan spesifik dibandingkan setelah infusi IV agen dengan radiologi kontras iodinasi konvensional. fistula terlihat cukup jelas hubungan antara ureter atau kandung kemih dan vagina; Namun fistula kecil mungkin tidak terdeteksi Walaupun keberadaannya secara tidak langsung dibuktikan dengan adanya kontras di dalam vagina Materi dan Metode Protokol teknis baru : pemindai 64-MDCT (Sensation 64, Siemens Healthcare), Menggabungkan IV dan positif intravesikal dan cairan kontras netral intravaginal. Secara keseluruhan, tiga pasien diperiksa dengan teknik yang disebutkan di atas. Dalam keempat kasus, indikasi klinis adalah pengecualian dari fistula urogenital. Pada satu pasien, indikasi secara khusus adalah kontrol fistula ureterovaginal dan vesicovaginal diobati dengan ureteral pigtail dan kateter kandung kemih yang cecara klinis asimptomatik Dua pasien lainnya dirujuk untuk pemeriksaan CT karena dilaporkan urinnya menetes dan pemeriksaan klinis negatif. Hasil adanya residual fistula ureterovaginal yang kecil terdapat pada orang yang sedang dirawat dengan kateter ureteral pigtail untuk fistula yang terlihat jelas yang sudah ada sebelumnya. Atas dasar temuan ini, pigtail disimpan di tempat selama 4 minggu lagi. Dalam kontrol CT kedua berikutnya dari pasien yang sama, bentuk asli fistulanya tidak lagi ada, dan pasien dianggap sembuh. pigtail dilepas, dan tetap asimtomatik setelahnya. Pada dua pasien lainnya, CT negatif pada hubungan fistulous- urogenital. Kedua pasien tersebut dievaluasi ulang secara klinis, dan gejala akhirnya dikaitkan dengan inkontinensia yang halus. CT cystography dengan opacifikasi retrograde bladder : axial (A) dan sagittal (B)
isi vaginal dengan zat kontras netral (asterisk, A and B).
wanita berusia 65 dengan fistula ureterovaginal dan vesicovaginal yang
sedang dipasang ureteral pigtail dan secara klinis gejala sudah asymptomatic. C, CT urografi menunjukkan sejumlah kecil cairan kontras positif (panah) di vagina yang nonopacifikasi (hanya diisi dengan zat kontras netral). D, lintasan fistula yang sangat kecil (panah) dapat dideteksi dengan adanya unsur kontras dan gas antara vagina dan ureter. Pembahasan
Gejala klinis utama fistula urogenital pada
umumnya adalah kehilangan urin. ketika jenis inkontinensia urin karena disfungsi sfingter cari asal fistulous dari kehilangan urin Pemeriksaan diagnostik terdiri dari tes kolposkopi, cystoscopy, dan double-dye Dalam kasus klinis negatif radiografi. Secara tradisional, fistula urogenital dieksplorasi : urografi ekskretori, retrograd ureterografi, atau retrograd voiding cystog-raphy. Scintigraphy dengan asamdietilenatriamina pentaacetic 99mTc berguna untuk mendeteksi anatomi fistula namun tidak dapat menggambarkan jaringan lunak periureteral dan perivesikal. Dengan berkembangnya dan pemanfaatan penggunaan MDCT dalam praktik klinis sehari- hari dalam dekade terakhir ditemukan teknik sensitif dan spesifik dalam pendeteksian dan penggambaran anatomis yang tepat dari kelainan patologis langka ini keuntungan utamanya adalah dapat memberikan resolusi spasial dan temporal yang maksimal. Namun belum ada penelitian besar sampai saat ini yang membandingkan MDCT dengan modalitas pencitraan alternatif. Sistografi MDCT adalah teknik yang dikenal dengan penggabungan teknik cystography retrograde dengan resolusi spasial MDCT yang tinggi mendeteksi trauma ruptur kandung kemih. Kami mengusulkan penggunaannya sebagai modalitas pencitraan fungsional untuk konfirmasi atau eksklusi fistula vesicovaginal. Lebih dari itu, peneliti menggabungkan teknik ini dengan urografi MDCT ekskretoris yang akan mengeksplorasi fistula ureterovaginal. mendeteksi fistula urogenital membedakan secara pasti antara fistulous ureterovaginal dan vesicovaginal. (+) cairan kontras netral intravaginal melebarkan lumen vagina yang collaps membantu dalam lokalisasi yang tepat dari jalur fistulous dan bahkan memungkinkan penggunaan vaginal clock untuk melokalisasi asal vaginalnya. Penggunaan gel intravaginal, hubungan anatomis di pelvis menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh ahli radiologi dan ahli bedah. Protokol teknis yang diusulkan, dapat mengkonfirmasi atau menyingkirkan kelainan patologis lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan klinis pada urinari-vagina. Rekonstruksi gambar 2D dan 3D serta proyeksi intensitas maksimum memungkinkan pendeteksian lintasan yang sangat rinci dan sangat akurat. Keamanan intravaginal ultra-sound gel bakteriostatik. Biaya tambahan dari teknik yang diusulkan sebanding dengan keuntungannya. Biaya terdiri dari kateterisasi kandung kemih, dan ultrasound gel. Penggunaan teknik MDCT memberi para ahli bedah : kemampuan untuk menjadwalkan setiap operasi menentukan lokasi lintasan fistulous di ruang kerja dari pada di ruang operasi. Diperlukan Lebih banyak penelitian dengan serangkaian kasus untuk memverifikasi kegunaan klinis teknik MDCT yang baru ini. TERIMA KASIH