Definisi
Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau
tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya
hendaya ketrampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia
yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
(PPDGJ III).
Etiologi
Kondisi genetik (kromosom & bawaan)
Pemaparan pranatal dengan infeksi & toksin
Trauma perinatal (prematuritas)
Kondisi yang didapat (infeksi, trauma kepala)
Faktor sosiokultural
RETARDASI MENTAL
tidak diakibatkan
langsung oleh
salah-ucap jelas
kelainan sensorik,
abnormal
struktur atau
neurologik
Diagnosis
DSM V
Kesulitan persisten dengan produksi bunyi ujaran yang
mengganggu kejelasan bicara atau mencegah komunikasi verbal
dari pesan.
Gangguan ini menyebabkan keterbatasan dalam komunikasi yang
efektif yang mengganggu partisipasi sosial, prestasi akademik,
kineja kerja, secara individual atau dalam kelompok.
Onset gejala muncul di awal periode perkembangan.
Kesulitan tidak disebabkan kondisi bawaan atau didapat, seperti
cerebral palsy, bibir sumbing, ketulian atau gangguan pendengaran,
cedera kepala, atau kondisi medis lain atau kondisi neurologis.
F80.1 Gangguan Berbahasa Ekspresif
Tanda keterlambatan:
- Tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia
2 tahun
- Ketidakmampuan dalam mengerti kata-kata majemuk
sederhana pada usia 3 tahun
F80.2 Gangguan Berbahasa Reseptif
Tanda kelambatan:
- kegagalan memberi respons terhadap nama yang
familiar pada ulang tahun yang pertama
- ketidakmampuan dalam identifikasi beberapa objek
sederhana pada usia 18 bulan
- atau kegagalan dalam mengikuti instruksi sederhana
pada usia 2 tahun
Diagnosis
DSM V
Kesulitan yang terjadi terus menerus dalam akuisisi dan
penggunaan bahasa di seluruh modalitas (contohnya: lisan, tulisan,
bahasa isyarat, dll) karena defisit dalam pemahaman atau produksi
kata yang meliputi :
1. Mengurangi kosakata (pengetahuan kata dan penggunaan).
2. Keterbatasan struktur kalimat (kemampuan menempatkan kata-kata
dan akiran secara bersamaan menjadi bentuk kalimat berdasarkan
aturan tata bahasa dan morfologi).
3. Penurunan dalam pembicaraan (kemampuan untuk menggunakan
kosakata dan kalimat penghubung untuk menjelaskan dan
menggambarkan suatu topik atau serangkaian peristiwa atau
memiliki percakapan)
Diagnosis
DSM V
Kemampuan bahasa secara substansial dan di bawah kuantitas
yang diharapkan untuk seusianya, sehingga keterbatasan
fungsional dalam komunikasi yang efektif, partisipasi sosial, prestasi
akademik, kinerja kerja, secara individual, atau dalam kelompok.
Onset gejala muncul di awal periode perkembangan.
Kesulitan tidak disebabkan gangguan pendengaran atau gangguan
sensorik lainnya, disfungsi motorik, atau kondisi medis atau kondisi
neurologis dan tidak lebih baik dijelaskan dengan gangguan
intelektual (gangguan perkembangan intelektual) atau
keterlambatan perkembangan global.
F80.3 Afasia yang Didapat dengan Epilepsi
(Sindrom Landau-Kleffner)
Pedoman Diagnostik
Gangguan perkembangan khas dimana anak
mempunyai riwayat perkembangan bahasa yang normal,
kehilangan kedua kemampuan ekspresif dan reseptif,
tetapi tetap normal dalam intelegensia umum
Sering juga terdapat gejala tak khas: ketakutan/fobia, gangguan tidur dan
makan, mengadat (tempertantrum), agresivitas, mencederai diri sendiri
(terkait dengan retardasi mental, seperti menggigit tangan)
F84.1 Autisme Tak Khas
Onset terjadinya pada usia di atas 3 tahun
Ketiga kriteria diagnostik autisme (disfungsi interaksi sosial, komunikasi,
peilaku yang terbatas, stereotipik dan berulang) tidak terpenuhi
Sering muncul pada individu dengan retardasi mental berat yang sangat
rendah kemampuannya dan pada gangguan bahasa reseptif yang berat
F84.2 Sindrom Rett
Suatu bentuk kelainan progresif yang sejauh ini hanya dilaporkan
terjadi pada anak perempuan
Onset terjadinya pada usia 7-24 bulan
Gejala:
- Sebelumnya terdapat perkembangan yang normal, kemudian terjadi
kemunduran berupa hilangnya kemampuan gerakan tangan yang
bertujuan dan ketrampilan motorik yang telah terlatih
- Kehilangan atau hambatan seluruh atau sebagian kemampuan
berbicara
- Kemunduran/perlambatan pertumbuhan kepala
- Gerakan seperti mencuci tangan yang stereotipik dengan fleksi
lengan di depan dada atau dagu
- Membasahi tangan secara stereotipik dengan saliva
F84.2 Sindrom Rett
- Hambatan dalam fungsi mengunyah makanan
- Sering terjadi episode hiperventilasi, hampir selalu gagal dalam
pengaturan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
- Kehilangan hubungan sosial
- Sering terdapat penonjolan lidah & air liur yang menetes
- Cara berdiri dan berjalan cenderung melebar, otot hipotonik,
koordinasi gerak tubuh memburuk, serta skoliosis atau kifoskoliosis
yang berkembang kemudian
- Spastisitas dan rigiditas terutama ekstremitas bawah
F84.3 Gangguan desintegratif masa kanak
lainnya
Perkembangan normal sampai usia minimal 2 tahun, yang diikuti
kehilangan ketrampilan yang terlatih disertai abnormalitas kualitatif
dari fungsi sosial
Regresi yang jelas atau kehilangan kemampuan berbicara, bermain,
ketrampilan sosial dan perilaku penyesuaian diri
Sering terjadi hilangnya kendali BAB dan BAK serta kemunduran
fungsi motorik
Hilang minat akan lingkungan
Perilaku streotipik dan berulang
Kekurangan interaksi sosial dan komunikasi mirip autisme
F84.4 Gangguan aktivitas berlebih yang
berhubungan dengan retardasi mental dan
gerakan stereotipik
Suatu gangguan tak jelas batasannya dengan validitas
nosologis yang belum pasti
Kombinasi antara perkembangan yang tak serasi dari:
1. Overaktivitas yang berat
2. Streotipik motorik
3. Retardasi mental berat
F84.5 Sindrom Asperger
Gangguan yang sama seperti autisme (gangguan dalam interaksi
sosial, kurangnya perhatian, aktivitas yang berulang dan stereotipik)
serta adanya keterlambatan atau retardasi dalam berbahasa atau
perkembangan kognitif
Kombinasi antara :
1. Hambatan umum yang klinis jelas merupakan keterlambatan
berbahasa atau perkembangan kognitif
2. Disertai gejala seperti autisme yaitu defisiensi kualitatif fungsi
interaksi sosial yang timbal balik dengan pola perilaku perhatian dan
aktivitas terbatas, berulang dan streotipik
F84.9 Gangguan Pervasif YTT
Kategori diagnosis yang digunakan untuk gangguan
yang tidak dapat memenuhi deskripsi umum gangguan
pervasif, tetapi terdapat informasi yang tidak memadai
atau adanya hal yang kontradiktif yang tidak memenuhi
kriteria lainnya.
Tatalaksana
Pendekatan edukatif
Terapi perilaku
Terapi khusus: terapi wicara
Terapi obat:
- Antipsikotik: risperidone, olanzapine, aripiprazole utk
tempertantrum, agresivitas, perilaku membahayakan diri, stereotipik,
hiperaktif
- SSRI: fluoxetine, sertralin, fluvoxamine utk depresi, cemas,
perilaku stereotipik, meningkatkan minat yang terbatas
- Methylphenidate: utk hiperaktivitas & inatensi