Anda di halaman 1dari 36

Retardasi Mental

Definisi
Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau
tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya
hendaya ketrampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia
yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
(PPDGJ III).

Gangguan dengan onset pada periode perkembangan


baik fungsi intelektual dan adaptif (konseptual, sosial
dan praktis) (DSM V).
Epidemiologi

Prevalensi retardasi mental kira-kira 1 % dari populasi


Insidensi tertinggi yaitu pada anak usia sekolah dengan
puncak usia 10-14 tahun
Pada lanjut usia prevalensi lebih sedikit

Etiologi
Kondisi genetik (kromosom & bawaan)
Pemaparan pranatal dengan infeksi & toksin
Trauma perinatal (prematuritas)
Kondisi yang didapat (infeksi, trauma kepala)
Faktor sosiokultural
RETARDASI MENTAL

F70 Retardasi Mental Ringan


F71 Retardasi Mental Sedang
F72 Retardasi Mental Berat
F73 Retardasi Mental Sangat Berat
F78 Retardasi Mental Lainnya
F79 Retardasi Mental YTT
F70 Retardasi Mental Ringan
PPDGJ III DSM V
IQ 50-69 Dapat mengembangkan ketrampilan
Pemahaman dan penggunaan sosial dan komunikasi.
bahasa cenderung terlambat. Dalam pemahaman dan penggunaan
Sebagian besar dapat berbicara bahasa cenderung terlambat, dan
untuk keperluan sehari-hari, masalah kemampuan berbicara yang
mandiri penuh dalam merawat mempengaruhi perkembangan
diri sendiri. kemandirian dapat menetap sampai
Kesulitan utama pada bidang dewasa.
akademik (membaca dan Dapat mandiri penuh dan merawat diri
menulis). sendiri dan mencapai ketrampilan praktis
Keadaan lain yang menyertai dan ketrampilan rumah tangga,
(autisme, gangguan tingkah walaupun perkembangannya agak
laku, disabilitas fisik) dapat lambat.
ditemukan.
Etiologi organik dapat
diidentifikasi pada sebagian kecil
penderita.
F71 Retardasi Mental Sedang
PPDGJ III DSM V
IQ 35-49 Dapat berbicara atau belajar untuk
Lambat dalam mengembangkan berkomunikasi; kesadaraan sosial
pemahaman dan penggunaan yang buruk; perkembangan motorik
bahasa, ketrampilan merawat diri yang cukup.
dan ketrampilan motorik. Sebagian Dapat berbicara dalam percakapan
dari mereka memerlukan sederhana, sedangkan yang lain
pengawasan seumur hidup. hanya dapat berkomunikasi seadanya
Tingkat perkembangan bahasa untuk kebutuhan dasar mereka.
bervariasi (ada yang dapat
mengikuti percakapan sederhana,
ada yang hanya dapat
berkomunikasi seadanya untuk
kebutuhan dasar).
Etiologi organik dapat diidentifikasi
pada mayoritas pasien (epilepsi,
disabilitas neurologis dan fisik)
F72 Retardasi Mental Berat
PPDGJ III DSM V
IQ 20-34 IQ 20-35
Umumnya mirip dengan retardasi Kurang mengerti akan bahasa
mental sedang, dalam hal: tulisan, angka, waktu, dan uang.
Gambaran klinis Membutuhkan bantuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari
Adanya etiologi organik seperti makan, memakai baju,
Kondisi yang menyertainya dan mandi.
Pencapaian keterampilan akademis Termasuk retardasi mental yang
terbatas, biasanya sangat sedikit dependen: mampu berbicara
mengerti bahasa tertulis, perlu yang paling sederhana, tetapi
dukungan pengasuh yang sangat membutuhkan pengasuh suportif
besar selama hidupnya. yang intens.
Bahasa bicaranya terbatas pada
Kebanyakan terdapat hendaya kosa kata dan tata bahasa.
motorik serta kerusakan atau
Individu mengerti komunikasi
penyimpangan perkembangan yang yang sederhana dan komunikasi
bermakna secara klinis dari SSP isyarat.
F73 Retardasi Mental Sangat Berat
Pasien sangat terbatas kemampuannya untuk memahami atau
mematuhi permintaan atau instruksi, sebagian besar tidak dapat
bergerak atau sangat terbatas dalam gerakannya, inkontinensia,
dan hanya mampu mengadakan komunikasi nonverbal yang belum
sempurna.
Pasien tidak atau hanya mempunyai sedikit sekali kemampuan
untuk mengurus sendiri kebutuhan dasar mereka dan memerlukan
bantuan serta pengawasan.
F73 Retardasi Mental Sangat Berat
PPDGJ III DSM V
IQ < 20 IQ dibawah 20
Pemahaman dan penggunaan 1% dari seluruh jumlah penderita
bahasa terbatas, hanya dapat retardasi mental
mengerti perintah dasar dan Mereka bergantung secara total
mengajukan permohonan sederhana kepada orang lain dan biasanya
Ketrampilan visuo-spasial yang mempunyai kerusakan neurologis
yang bermakna; tidak dapat
paling dasar dan sederhana tentang berjalan atau berbicara.
memilih dan mencocokkan mungkin
Sangat terbatas dalam
dapat dicapainya. memahami komunikasi bicara
Biasanya ada disabilitas neurologis dan isyarat. Tapi sebagian dari
dan fisik lain yang berat yang mereka dapat mengerti instruksi
mempengaruhi mobilitas seperti atau isyarat yang sederhana.
epilepsi dan hendaya daya lihat dan Sangat tergantung kepada orang
daya dengar. lain pada berbagai aspek dalam
mengurus diri, kesehatan dan
keselamatannya.
Retardasi Mental Lainnya
Kategori ini digunakan bila penilaian dari tingkat
retardasi intelektual dengan memakai prosedur
biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan
karena adanya hendaya sensorik atau fisik seperti
buta, bisu tuli, dan penyandang yang perilakunya
terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.

Retardasi Mental YTT


Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada
informasi yang cukup untuk menggolongkannya
dalam salah satu kategori lainnya.
Tatalaksana
Pencegahan primer
Tindakan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang
menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan
retardasi mental (konseling keluarga dengan riwayat genetik yang
berhubungan dengan retardasi mental, pelayanan medis pranatal &
posnatal yang sesuai untuk pasien dengan sosioekonomi yang
rendah)
Pencegahan sekunder
Mengobati gangguan untuk mempersingkat perjalanan penyakit
Pencegahan tersier
Menekan sekuele atau kecacatan yang terjadi setelahnya
Pencegahan sekunder & tersier (pendidikan untuk anak; terapi
perilaku, kognitif, dan psikodinamika, dan pendidikan keluarga)
Tatalaksana
Intervensi farmakologis
Untuk agresi dan perilaku melukai diri sendiri
Lithium
Naltrexone
Carbamazepine dan asam valproat
Untuk gerakan motorik stereotipik
Haloperidol
Chlorpromazine
Untuk perilaku kemarahan eksplosif
Penghambat- (propanolol, buspirone)
Untuk gangguan defisit atensi/hiperaktivitas
Methylphenidate
F80 Gangguan Perkembangan
Khas Berbicara & Berbahasa
F80. Gangguan perkembangan
khas berbicara dan berbahasa
F80.0 Gangguan artikulasi berbicara khas
F80.1 Gangguan berbahasa ekspresif
F80.2 Gangguan berbahasa reseptif
F80.3 Afasia yg didapat dengan Epilepsi (Sindrom Landau-
Klefner)
F80.8 Gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa
lainnya
F80.9 Gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa
YTT
F80.0 Gangguan artikulasi berbicara khas
Gangguan perkembangan khas dimana penggunaan suara untuk
berbicara dari anak berada di bawah tingkat yang sesuai dengan
usia mentalnya, sedangkan tingkat bahasanya normal.

Perkembangan normal Perkembangan abnormal


Usia 4 tahun biasa Misartikulasi berbahasa
terjadi kesalahan anak
pengungkapan suara Penghilangan, distorsi, atau
bicara substitusi dari suara
Usia 6-7 tahunsebagian berbicara.
besar suara berbahasa Inkonsistensi dalam
akan diperoleh, tidak ada mengeluarkan suara
masalah komunikasi
Usia11-12 tahunsemua
suara untuk berbicara
harus dicapai
Diagnosis
keparahan intelegensia
gangguan artikulasi nonverbal,
di luar batas variasi kemampuan
normal bagi usia berbahasa expresif
anak normal

tidak diakibatkan
langsung oleh
salah-ucap jelas
kelainan sensorik,
abnormal
struktur atau
neurologik
Diagnosis
DSM V
Kesulitan persisten dengan produksi bunyi ujaran yang
mengganggu kejelasan bicara atau mencegah komunikasi verbal
dari pesan.
Gangguan ini menyebabkan keterbatasan dalam komunikasi yang
efektif yang mengganggu partisipasi sosial, prestasi akademik,
kineja kerja, secara individual atau dalam kelompok.
Onset gejala muncul di awal periode perkembangan.
Kesulitan tidak disebabkan kondisi bawaan atau didapat, seperti
cerebral palsy, bibir sumbing, ketulian atau gangguan pendengaran,
cedera kepala, atau kondisi medis lain atau kondisi neurologis.
F80.1 Gangguan Berbahasa Ekspresif

Gangguan perkembangan khas dengan kemampuan


anak dalam mengekspresikan bahasa lisan/ucapan di
bawah rata-rata usia mentalnya, namun pengertian
bahasa dalam batas normal dengan atau tanpa
gangguan artikulasi

Tanda keterlambatan:
- Tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia
2 tahun
- Ketidakmampuan dalam mengerti kata-kata majemuk
sederhana pada usia 3 tahun
F80.2 Gangguan Berbahasa Reseptif

Gangguan perkembangan khas dengan kemampuan


anak untuk mengerti bahasa di bawah rata-rata usia
mentalnya.

Tanda kelambatan:
- kegagalan memberi respons terhadap nama yang
familiar pada ulang tahun yang pertama
- ketidakmampuan dalam identifikasi beberapa objek
sederhana pada usia 18 bulan
- atau kegagalan dalam mengikuti instruksi sederhana
pada usia 2 tahun
Diagnosis
DSM V
Kesulitan yang terjadi terus menerus dalam akuisisi dan
penggunaan bahasa di seluruh modalitas (contohnya: lisan, tulisan,
bahasa isyarat, dll) karena defisit dalam pemahaman atau produksi
kata yang meliputi :
1. Mengurangi kosakata (pengetahuan kata dan penggunaan).
2. Keterbatasan struktur kalimat (kemampuan menempatkan kata-kata
dan akiran secara bersamaan menjadi bentuk kalimat berdasarkan
aturan tata bahasa dan morfologi).
3. Penurunan dalam pembicaraan (kemampuan untuk menggunakan
kosakata dan kalimat penghubung untuk menjelaskan dan
menggambarkan suatu topik atau serangkaian peristiwa atau
memiliki percakapan)
Diagnosis
DSM V
Kemampuan bahasa secara substansial dan di bawah kuantitas
yang diharapkan untuk seusianya, sehingga keterbatasan
fungsional dalam komunikasi yang efektif, partisipasi sosial, prestasi
akademik, kinerja kerja, secara individual, atau dalam kelompok.
Onset gejala muncul di awal periode perkembangan.
Kesulitan tidak disebabkan gangguan pendengaran atau gangguan
sensorik lainnya, disfungsi motorik, atau kondisi medis atau kondisi
neurologis dan tidak lebih baik dijelaskan dengan gangguan
intelektual (gangguan perkembangan intelektual) atau
keterlambatan perkembangan global.
F80.3 Afasia yang Didapat dengan Epilepsi
(Sindrom Landau-Kleffner)
Pedoman Diagnostik
Gangguan perkembangan khas dimana anak
mempunyai riwayat perkembangan bahasa yang normal,
kehilangan kedua kemampuan ekspresif dan reseptif,
tetapi tetap normal dalam intelegensia umum

Onset gangguan disertai dengan kelainan paroksismal


pada EEG (hampir selalu dari lobus temporalis, biasanya
bilateral, namun sering dengan kelainan yang luas), dan
dalam banyak kasus disertai kejang epileptik. Onset
umumnya pada usia 3-7 tahun, tapi dapat juga muncul
lebih awal atau lebih lambat.
Gangguan Perkembangan
Pervasif
F84 Gangguan Perkembangan
Pervasif
F84.0 Autisme masa kanak
F84.1 Autisme tak khas
F84.2 Sindrom Rett
F84.3 Gangguan desintegratif masa kanak lainnya
F84.4 Gangguan aktivitas berlebih yang berhubungan
dengan retardasi mental dan gerakan stereotipik
F84.5 Sindrom Asperger
F84.8 Gangguan Perkembangan pervasif lainnya
F84.9 Gangguan perkembangan pervasif YTT
F84.0 Autisme Masa Kanak
Ditandai oleh adanya abnormalitas atau gangguan perkembangan yang
muncul sebelum usia 3 tahun dengan tiga ciri fungsi yang abnormal:
- Interaksi sosial
- Komunikasi
- Perilaku yang terbatas dan berulang

1. Disfungsi pada interaksi sosial:


- Kurang respons terhadap emosi orang lain
- Lemah dalam berperilaku sosial, emosional, dan komunikatif
2. Disfungsi pada komunikasi
- Kurangnya kemampuan bahasa dalam berinteraksi sosial
- Buruknya fleksibilitas dalam berbahasa yang ekspresif
- Kurangnya respons emosional terhadap ungkapan verbal & non verbal
- Kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau mengartikan komunikasi
lisan
F84.0 Autisme Masa Kanak
3. Perilaku yang terbatas dan berulang:
- Misalnya perilaku sering membuang waktu berjam-jam hanya untuk
memainkan sakelar listrik atau memutar-mutar botol
- Stereotipik tampak pada hampir semua anak autistik seperti melompat naik
turun atau memainkan jari-jari tangannya di depan mata
- Sering menyukai obyek yang berputar, seperti memandang putaran kipas
angin, roda mobil, atau mesin cuci

Sering juga terdapat gejala tak khas: ketakutan/fobia, gangguan tidur dan
makan, mengadat (tempertantrum), agresivitas, mencederai diri sendiri
(terkait dengan retardasi mental, seperti menggigit tangan)
F84.1 Autisme Tak Khas
Onset terjadinya pada usia di atas 3 tahun
Ketiga kriteria diagnostik autisme (disfungsi interaksi sosial, komunikasi,
peilaku yang terbatas, stereotipik dan berulang) tidak terpenuhi
Sering muncul pada individu dengan retardasi mental berat yang sangat
rendah kemampuannya dan pada gangguan bahasa reseptif yang berat
F84.2 Sindrom Rett
Suatu bentuk kelainan progresif yang sejauh ini hanya dilaporkan
terjadi pada anak perempuan
Onset terjadinya pada usia 7-24 bulan
Gejala:
- Sebelumnya terdapat perkembangan yang normal, kemudian terjadi
kemunduran berupa hilangnya kemampuan gerakan tangan yang
bertujuan dan ketrampilan motorik yang telah terlatih
- Kehilangan atau hambatan seluruh atau sebagian kemampuan
berbicara
- Kemunduran/perlambatan pertumbuhan kepala
- Gerakan seperti mencuci tangan yang stereotipik dengan fleksi
lengan di depan dada atau dagu
- Membasahi tangan secara stereotipik dengan saliva
F84.2 Sindrom Rett
- Hambatan dalam fungsi mengunyah makanan
- Sering terjadi episode hiperventilasi, hampir selalu gagal dalam
pengaturan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
- Kehilangan hubungan sosial
- Sering terdapat penonjolan lidah & air liur yang menetes
- Cara berdiri dan berjalan cenderung melebar, otot hipotonik,
koordinasi gerak tubuh memburuk, serta skoliosis atau kifoskoliosis
yang berkembang kemudian
- Spastisitas dan rigiditas terutama ekstremitas bawah
F84.3 Gangguan desintegratif masa kanak
lainnya
Perkembangan normal sampai usia minimal 2 tahun, yang diikuti
kehilangan ketrampilan yang terlatih disertai abnormalitas kualitatif
dari fungsi sosial
Regresi yang jelas atau kehilangan kemampuan berbicara, bermain,
ketrampilan sosial dan perilaku penyesuaian diri
Sering terjadi hilangnya kendali BAB dan BAK serta kemunduran
fungsi motorik
Hilang minat akan lingkungan
Perilaku streotipik dan berulang
Kekurangan interaksi sosial dan komunikasi mirip autisme
F84.4 Gangguan aktivitas berlebih yang
berhubungan dengan retardasi mental dan
gerakan stereotipik
Suatu gangguan tak jelas batasannya dengan validitas
nosologis yang belum pasti
Kombinasi antara perkembangan yang tak serasi dari:
1. Overaktivitas yang berat
2. Streotipik motorik
3. Retardasi mental berat
F84.5 Sindrom Asperger
Gangguan yang sama seperti autisme (gangguan dalam interaksi
sosial, kurangnya perhatian, aktivitas yang berulang dan stereotipik)
serta adanya keterlambatan atau retardasi dalam berbahasa atau
perkembangan kognitif
Kombinasi antara :
1. Hambatan umum yang klinis jelas merupakan keterlambatan
berbahasa atau perkembangan kognitif
2. Disertai gejala seperti autisme yaitu defisiensi kualitatif fungsi
interaksi sosial yang timbal balik dengan pola perilaku perhatian dan
aktivitas terbatas, berulang dan streotipik
F84.9 Gangguan Pervasif YTT
Kategori diagnosis yang digunakan untuk gangguan
yang tidak dapat memenuhi deskripsi umum gangguan
pervasif, tetapi terdapat informasi yang tidak memadai
atau adanya hal yang kontradiktif yang tidak memenuhi
kriteria lainnya.
Tatalaksana
Pendekatan edukatif
Terapi perilaku
Terapi khusus: terapi wicara
Terapi obat:
- Antipsikotik: risperidone, olanzapine, aripiprazole utk
tempertantrum, agresivitas, perilaku membahayakan diri, stereotipik,
hiperaktif
- SSRI: fluoxetine, sertralin, fluvoxamine utk depresi, cemas,
perilaku stereotipik, meningkatkan minat yang terbatas
- Methylphenidate: utk hiperaktivitas & inatensi

Anda mungkin juga menyukai