Struktur Kurikulum
1. Format Baku (Kepdirjen Dikdasmen No. 130/D/KEP/KR/2017)
2. Program Pendidikan 3 dan 4 Tahun
3. Isi Program (Mata Pelajaran)
A. Muatan Nasional (6 Mapel Berlaku untuk Seluruh BK)
B. Muatan Kewilayahan (2 Mapel Berlaku untuk Seluruh BK)
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Kejuruan (Berlaku sama untuk masing-masing BK)
C2. Dasar Keahlian (Berlaku sama untuk masing-masing PK)
C3. Kompetensi Keahlian (Berlaku untuk masing-masing KK)
4. Alokasi Waktu
a. Muatan A dan B : 24-24 17-17 16-16 04-04
b. Muatan C : 22-22 29-29 30-30 42-42
Jumlah 46-46 46-46 46-46 46-46
Struktur dan Muatan KTSP KURIKULUM
2013 SMK/MAK
ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen nomor 130/D/KEP/KR/2017.
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum
yang terdiri dari:
(A) Muatan Nasional;
(B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah;
dan
(C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri dari Dasar Bidang Keahlian,
Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
A. RASIONAL
UU No. 20/ 2003 Tentang Sisdiknas dan PP No. 19/2005 tentang SNP:
MENGAMANATKAN TERSUSUNNYA KURIKULUM PADA TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH, MENGACU KEPADA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN,
STANDAR ISI, STANDAR PROSES, DAN STANDAR PENILAIAN.
masing-masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai
dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK.
Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMK/MAK implementatif.
Pengertian KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur
maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK/MAK untuk
memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan
berdampak besar bagi peserta didik dalam bekerja, melanjutkan
pendidikan atau berwirausaha dan diatur oleh sekolah.
KTSP SMK/MAK K-13 merupakan kurikulum implementatif yang
disusun dan dilaksanakan oleh SMK/MAK.
KTSP SMK/MAK K-13 merupakan program pemberian pengalaman
belajar sebagai dokumen terdiri atas visi, misi, tujuan, strategi
pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender
pendidikan, Silabus, RPP.
Tujuan KTSP
KURIKULUM 2013 SMK/MAK
menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta
didik agar memiliki ketrampilan menjalani kehidupan sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, berahlak mulia, produktif, kreatif,
inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
KTSP SMK/MAK K-13 diharapkan membangun dampak pendidikan
berupa kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat tindakan
cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang pekerjaan tertentu.
Luaran hasil pendidikan di SMK/MAK dinilai oleh sekolah dan
masyarakat pemangku kepentingan.
Lanjutan: Langkah penyusunan RPP
1. Praktik
KD 3.1
KD 4.1
KD 3.3
KD 4.3
Jumlah JP/KD per semester 48
PEMAHAMAN KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar (KD):
adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk
menguasai Kompetensi Inti yang harus dicapai peserta
didik melalui proses pembelajaran
merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan
pembelajaran serta perkembangan belajar berdasarkan
pada Kompetensi Inti yang dikembangkan berdasarkan
taksonomi hasil belajar
memuat tingkatan kompetensi berdasarkan KI dan
materi yang dikembangkan dari lingkup materi pada SI
7
KONSEP
Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan kompetensi dasar
(KD), merupakan obyek dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di
antara peserta didik dan lingkungannya untuk mencapai kemampuan
dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran
Capaian Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1
2
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1
6
CONTOH RUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
(Dengan Komponen A, B, C, D)
P-1 Persepsi,
Imitasi Kesiapan, Meniru
P-2
Manipulasi Membiasakan
P-3
Presisi Mahir
P-4
Artikulasi Alami
P-5
Naturalisasi Orisinal
Dyer Simpson
Dave
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS
KETERKAITAN SKL, KI DAN KD
1. Melakukan linearisasi antara KI dan KD dari pengetahuan (KI-3), dengan cara:
a. Melihat level kognitif pada KD dan KI
b. Melihat hubungan antara level kognitif dan dimensi pengetahuan.
C1=factual, C2=konseptual, C3=procedural, C4,C5,C6=metakognitif
2. Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
a. LOTS (C2, C3) selaras dengan P1, P2.
b. HOTS (C4, C5) selaras dengan P3, P4, P5.
3. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD
dari KI-4; apakah termasuk keterampilan abstrak atau konkret.
4. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang
dilakukan mengacu pada rumusan KD dari sikap spiritual dan sikap social.
DIMENSI PENGETAHUAN
INQUIRY
DISCOVERY
MENGAMATI;
MENANYA; PENDEKATAN
PBL
MENCOBA, SAINTIFIK,
PBJL
MENGANALISIS, REKAYASA DAN
MENGKOMUNIKA TEKNOLOGI
PBT/PBTE SIKAN
TEACHING FACTORY
HUBUNGAN MODEL BELAJAR
DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR
PENCAPAIAN
MODEL CARA MENGAJAR
KOMPETENSI
PEMBELAJARAN DASAR
(TUJUAN)
LINGKUNGAN
BELAJAR
Analisis Pemilihan
Model Pembelajaran
Menganalisis rumusan pernyataan setiap KD;
Mempelajari tujuan setiap model pembelajaran;
Menentukan apakah rumusan KD cenderung pada pembentukan
konsep/ prinsip atau pada pembentukan hasil karya;
Pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 pada kelompok Mapel C1 dan C2 yang
cenderung pada penguasaan konsep/prinsip untuk membentuk
kemampuan eksplanasi, tepat menggunakan Inquiry/Discovery
Learning. Merupakan fondasi mempelajari Mapel kelompok C3.
Pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 pada kelompok Mapel C3 yang
cenderung membentuk kemampuan solusi-solusi teknologi dan
rekayasa atau hasil karya, dapat menggunakan model belajar Problem
Based Learning, Production Based Trainning, Project Based Learning dan
Teaching Factory.
MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
Tujuan pembelajaran model Discovery Learning
1. Meningkatkan kesempatan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran;
2. Peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun
abstrak;
3. Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan;
4. Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif,
saling membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-
ide orang lain;
5. Meningkatkan Keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang
lebih bermakna;
6. Dapat mentransfer keterampilan yang dibentuk dalam situasi belajar
penemuan ke dalam aktivitas situasi belajar yang baru.
SINTAKSIS MODEL
DISCOVERY LEARNING
1. Pemberian rangsangan (Stimulation)
Dapat berupa cerita atau gambar dari suatu kejadian, sehingga
memberikan arahan pada kesiapan menemukan suatu konsep/prinsip atau
formula.
2. Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
Peserta didik diajak mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan masalah dari
kejadian, selanjutnya dikembangkan jawaban sementara atau hipotesis terhadap
konsep/prinsip atau formula.
3. Pengumpulan data (Data Collection)
Dapat berupa observasi terhadap objek atau uji coba sesuai hipotesis.
4. Pembuktian (Verification)
Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan verifikasi data terhadap hipotesis.
5. Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)
Melakukan generalisasi konsep/prinsip atau formulasi yang sudah dibuktikan.
MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY LEARNING
TUJUAN
Menyiapkan peserta didik agar memiliki
kompetensi kerja yang berkaitan dengan
kompetensi teknis serta kemampuan kerja sama
(berkolaborasi) sesuai tuntutan organisasi kerja.
SINTAKSIS PRODUCTION BASED TRAINING (PBT)/
PRODUCTION BASED EDUCATION AND TRAINING (PBET)
1. Merencanakan produk
Membuat rancangan produk; dapat berupa benda hasil produksi, layanan jasa,
rencana pertunjukan. Dapat dilakukan dari mulai menggambar detail, membuat
pamflet (waktu pertunjukan, isi pertunjukan), perhitungan kebutuhan bahan/kostum,
peralatan, teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.
2. Melaksanakan proses produksi
Peserta didik melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana produk benda/
layanan jasa/rencana pertunjukan, alur /koordinasi kerja serta memonitor proses
produksi.
3. Mengevaluasi produk (melakukan kendali mutu),
Peserta didik memeriksa hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan
perencanaan teknis.
4. Mengembangkan rencana pemasaran
Peserta didik mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring)
maupun luar jejaring (luring) berbentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Urgensi
memperkuat karakter siswa melalui
harmonisasi olah hati (etik), olah rasa 2. Menuju Generasi Emas 2045 dengan
(estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga dibekali Keterampilan abad 21 : Kualitas
(kinestetik) dengan dukungan pelibatan Karakter, Literasi Dasar, dan Kompetensi
publik dan kerja sama antara sekolah, 4C (Critical thinking, Creativity,
keluarga, dan masyarakat yang merupakan Communication, and Collaboration).
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi 3. Membekali siswa menghadapi kondisi
Mental (GNRM) degradasi moral, etika, dan budi pekerti.
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter
45
Religius
Jujur
Toleransi
Olah Hati Disiplin
(Etika)
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Demokratis
Olah Olah Rasa Ingin Tahu
Semangat Kebangsaan
Raga Pikir Cinta Tanah Air UTAMA
(Kinestetika) (Literasi) Menghargai Prestasi
Bersahabat/Komunikatif
Cinta Damai
Gemar Membaca
Olah Karsa Peduli Lingkungan
(Estetika)
Peduli Sosial
Tanggung Jawab
(dan lain-lain)
1. Identitas
2. KI
3. KD dan IPK
4. Tujuan Pembelajaran
5. Materi Pembelajaran
6. Metode Pembelajaran
7. Media/Alat/Bahan abad 21 (4 C),
HOTS, literasi, dan
8. Sumber
karakter
9. Kegiatan Pembelajaran
10. Penilaian
11. Lampiran (jika ada)
4. Kolaborasi
(Collaboration)
Keterangan
2
75 68 70
Nilai KD3.1 71
3
Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta
didik adalah KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.
Contoh deskripsi: Memiliki kemampuan mendeskripsikan makna nilai-nilai Kristiani
dengan baik, namun perlu peningkatan pemahaman agar menemukan cara yang
tepat meneladankannya dalam kehidupan sosial
71 65 84 89 83
Nilai Rapor 78
5
Pengolahan Nilai Keterampilan
56
Nilai
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
Akhir
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 79
Nilai RAPOR 83
57
Remedial
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial bertujuan agar
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan .
Berikut tahapan pelaksanaan pembelajaran remedial serta strateginya digambarkan
dalam skema sebagai berikut