Anda di halaman 1dari 9

Kejang Demam

Bangkitan kejang karena kenaikan suhu (suhu


pada rektal lebih dari 38 derajat celcius) karena
proses ekstrakranium
Pada usia 3 bulan-5 tahun serta tidak didapatkan
adanya infeksi/kelainan lain yang jelas di
intrakranial
Paling banyak pada bayi umur 17 bulan-23 bulan
Lebih sering pada laki-laki berbanding
perempuan
klasifikasi
Kejang demam sederhana tipe kejang
umum, durasi kurang dari 15 menit, biasanya
berhenti sendiri, tanpa gerakan fokal/berulang
dalam waktu 24 jam

Kejang demam kompleks tipe kejang


umum/fokal, durasi lebih dari 15 menit,
berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam
Patofisiologi
Terjadi peningkatan reaksi kimia dalam tubuh
reaksi oksidasi lebih cepat sehingga
membutuhkan pasokan oksigen yang banyak
hipoksia
Hal ini dapat meningkatkan kepekaan saraf
Terjadi gangguan pusat pengaturan suhu
tubuh
Demam dapat menyebabkan
Penurunan nilai ambang kejang pada sel-sel
yang belum matang/imatur
Timbul dehidrasi sehingga terjadi gangguan
elektrolit yang menyebabkan gangguan
permeabilitas membran sel
Metabolisme basal meningkat peningkatan
timbunan asam laktat dan CO2 merusak
neuron
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
- Mengevaluasi penyebab demam
- Menilai status gizi
Punksi lumbal : pada bayi dibawah 12 bulan
sangat dianjurkan
Foto x-ray kepala, CT SCAN, MRI (tidak rutin dan
atas indikasi)
EEG Tidak dapat memeriksa bangkitan
berulang
Tatalaksana
Diazepam intravena 0.3-0.5 mg/KgBB pelan
dengan kecepatan 1-2 mg/menit dengan dosis
maksimal 10 mg
Diazepam melalui rektal 0.5-0.75 mg/KgBB
- 5 mg bila bb lebih dari 13 kg
- 10 mg bila bb lebih dari sama dengan 13 kg
- 5 mg pada umur kurang dari 3 tahun
- 7,5 mg pada umur lebih dari sama dengan 3
tahun
Bila kejang tidak berhenti fenitoin dengan
dosis awal 10-20 mg/KgBB pelan dengan
kecepatan 1 mg/KgBB dan dilanjutkan dengan
4-8 mg/KgBB
Pemberian antipiretik asetaminofen 10-15
mg/KgBB 4-5 kali sehari
prognosis
Sebagian kecil kelainan neurologis

Anda mungkin juga menyukai