Anda di halaman 1dari 16

CFT (Complement Fixation Test) Untuk

Mendiagnosa Brucellosis Pada Sapi

LIA APRILIA
SYARIFUDDIN
1414141005
Latar Belakang
Brucelllosis merupakan penyakit menular yang
menjadi problema nasional saat ini.
Penyakit ini bersifat zoonosis.
Menimbulkan kerugian ekonomi.
Rumusan Masalah

Apa itu Brucellosis?

Apa itu CFT (Complment


Fixation Test) ?

Bagaimana Prinsip Kerja CFT


(Complment Fixation Test) ?
Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
brucellosis
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
CFT (Complement Fixation Test)
Untuk mengeahui prinsip kerja CFT
(Complement Fixation Test)
Brucellosis
Brucellosis pada sapi merupakan penyakit hewan
menular yang ditandai oleh abortus (keluron) pada
kebuntingan tua.
Kelainan utama akibat brucellosis adalah kegagalan
reproduksi dan abortus.
Cara penularan brucellosis adalah melalui saluran intra
konjutiva atau melalui kawin suntik.
Brucella yang terdapat pada semen
CFT (Complment Fixation Test)

CFT (Complement Fixation Test) merupakan metode


mikro (micro-warm fixation) menggunaan plate
mikrotiter dan merupakan uji konfirmasi diagnosa
brucellosis.
Complement Fixation Test (CFT) merupakan reaksi
pengikatan komplemen untuk mengukur kadar antibodi
serum ataupun antigen.
Hasil dari uji CFT lebih sensitif dibandingkan dengan
RBT.
Prinsip Kerja CFT (Complment Fixation
Test)
Prinsip reaksi ini adalah adanya kompleks
antigen dan antibodi yang homolog, menarik
komplemen untuk berikatan dengan bagian Fc
dari antibodi sehingga melisiskan sel darah.
Metode Kerja Uji CFT
Memasukkan buffer ke dalam setiap plate sebanyak 25l
Serum sebelumnya di panaskan terlebih dahulu kemudian
dimasukkan kedalam setiap plate sebanyak 50l
Setelah itu dilakukan pengenceran sebanyak 6 kali
Kemudian menambahkan antigen dan komplemen
Kemudian plate di shaker
Setelah di inkubasi selama 30menit
Kemudian menambahkan RBC
Kemudian di shaker kembali
Setelah itu di inkubasi selama 30 menit
Setelah itu dimasukkan kedalam lemari es selama 1 malam
Kemudian dilakukan pemngamatan
GAMBAR KETERANGAN
Hasil uji negatif, karena
hanya sedikit endapan yang
terjadi pada sampel
(serum).

Hasil uji negatif, karena


tidak terjadi endapan pada
sampel (serum)
Cara Pembacaan Hasil UJi
Pembacaan positif dimulai dari pengenceran tertinggi yang
menunjukkan reaksi positif yaitu titer 1:8. Kontrol serum positif
harus selalu digunakan pada setiap uji, misalnya titer 1:16 atau 1:32,
begitu juga koltrol serum negatif harus selalu digunakan pada plat

negatif (-) : terlihat penggumpalan yang halus dan batas pinggir


dancampuran antigen dan serum setiap homogen,
positif (+1) : terlihat penggumpalan yang halus dan batas pinggir
terjadi seperti garus putus-putus,
positif (+2) : terlihat jelas penggumpalan yang halus dengan garis
tepi yang lebar, dan
positif (+3) : terlihat penggumpalan yang kasar/besar dan cairan
menjadi jernih.

Anda mungkin juga menyukai