Anda di halaman 1dari 17

Referat

NEUROPATI

Oleh :

Perawati (1210070100065)
Mallini Anggraini (1310070100012)

Pembimbing:
dr. Yulson Rasyid, Sp.S
Definisi

Neuropati didefinisikan sebagai nyeri akibat lesi saraf baik


perifer maupun sentral bisa diakibatkan oleh beberapa
penyebab seperti amputasi, toksis (akibat kemoterapi),
metabolik (diabetik neuropati) atau juga infeksi misalnya
herpes zoster. Nyeri pada neuropati bisa muncul spontan
(tanpa stimulus) maupun dengan stimulus atau kombinasi.
Epidemiologi
Kerusakan saraf perifer dialami oleh 2,4% populasi di dunia.
Prevalensi ini akan meningkat 8% seiring bertambahnya usia.
Penyebab polineuropati yang paling sering dijumpai adalah
polineuropati sensorimotor diabetik, dimana 66% penderita DM tipe
1 dan 59% penderita DM tipe 2 mengalami polineuropati.
Sedangkan polineuropati genetik yang paling sering adalah akibat
Charcot-Marie-Tooth type 1a, dimana 30 dari 100.000 populasi
mengalaminya. Mononeuropati terbanyak disebabkan oleh carpal
tunnel syndrome yang prevalensinya 3% - 5% dari populasi orang
dewasa.
Etiologi
1. Metabolik : Diabetes, penyakit ginjal
2. Nutrisional : Defisiensi B1, B6, B12 dan asam folat.
3. Toksik (bahan metal dan obat-obatan) : senyawa emas, timah, arsen,
merkuri, beberapa pelarut industri, nitrous oxide, dan pestisida
organofosfat, obat kanker seperti vincristine dan antibiotik seperti
metronidazol dan isoniazid
4. Keganasan
5. Trauma
6. Infeksi-inflamasi : Lepra, Difteri, neuralgia pasca herpes
7. Autoimun : Rheumatoid arthritis, penyakit lupus, dan sindrom Guillain-
Barre
8. Genetik
9. Idiopatik
Klasifikasi

1. neuropati perifer
2. neuropati kranial
3. neuropati otonom
4. neuropati fokal
Gejala klinis

1. neuropati perifer
Gejala neuropati perifer yang berdampak pada fungsi motorik:
Kram otot dan kedutan.
Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu atau beberapa otot.
Sulit mengangkat kaki, sehingga mengalami kesukaran dalam berjalan.
Otot mengecil.
Gejala neuropati perifer yang berdampak pada fungsi sensorik:
Parestesia, yaitu sensasi kesemutan atau rasa seperti tertusuk-tusuk pada
bagian yang mengalami gangguan.
Rasa perih dan menyengat, biasanya pada bagian kaki dan tungkai.
Baal dan menurunnya kemampuan untuk merasakan rasa sakit.
Pembengkakan kaki yang tidak dirasakan.
Perubahan suhu tubuh, terutama di bagian kaki.
Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Merasakan sakit dari stimulasi yang seharusnya tidak menimbulkan rasa
sakit sama sekali.
2. Neuropati otonom
Gejala neuropati otonom, antara lain:
Terutama pada malam hari akan mengalami konstipasi atau diare.
Tekanan darah rendah atau hipotensi.
Merasa mual, kembung, dan sering bersendawa.
Gangguan pada respons seksual, misalnya disfungsi ereksi.
Detak jantung cepat atau takikardia.
Kesulitan menelan.
Inkontinensia fekal.
Gula darah rendah (hipoglikemia).
Kesulitan buang air kecil.
Berkeringat secara berlebihan.
3. Neuropati kranial
Kondisi di mana terjadi kerusakan pada salah satu dari 12 saraf kranial (saraf di
bagian kepala). Berikut adalah dua jenis neuropati kranial:

Neuropati optik
Kelainan pada saraf kranial yang berfungsi mengirimkan sinyal visual dari retina
ke otak, sehingga mempengaruhi penglihatan.

Neuropati auditori
Kelainan pada saraf kranial yang mengirimkan sinyal suara dari telinga menuju
otak, dan menimbulkan gangguan dalam pendengaran.
4. Neuropati fokal

Salah satu sisi wajah melemah (Bells palsy).


Rasa kebas atau penurunan sensitivitas perabaan pada
jari tangan atau jari tangan.
Rasa sakit, kebas, atau lemah pada kaki atau lengan.
Rasa sakit pada mata, serta pandangan kabur atau tidak
bisa fokus.
Patofisiologi
Nyeri neuropati muncul akibat proses patologi yang berlangsung
berupa perubahan sensitisasi baik perifer maupun sentral yang
berdampak pada fungsi sistem inhibitorik serta ganggungan
interaksi antara somatik dan simpatetik.
Mekanisme yang mendasari munculnya nyeri neuropati adalah
sensitiasi perifer, etopik, discharge, sprouting, sensitiasi sentral dan
inhibisi. Perubahan ekspresi dan distribusi saluran ion natrium dan
kalium terjadi setelah cedera saraf, dan meningkatkan ekstabilitas
membran, sehingga muncul aktifitas ektopik yg bertanggung jawab
terhadap munculnya nyeri neuropatik spontan.
Diagnosis

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik :


Gangguan sensorik meliputi parestesia, nyeri, terbakar,
penurunan rasa raba, vibrasi dan posisi. Hilangnya
sensasi (getar, posisi/proprioseptif, suhu, dan nyeri) pada
bagian distal ekstremitas menunjukkan neuropati perifer.
Gangguan motorik berupa kelemahan otot-otot
Refleks tendon menurun
Fasikulasi
Laboratorium :
Tes darah dapat meliputidarah lengkap, profil metabolik, laju endap darah,
gula darah puasa, vitamin B12, dan kadar TSH.
Pungsi lumbal dan analisis CSF membantu dalam diagnosis Guillain-Barr
syndrome dan chronic inflammatory demyelinating neuropathy.
Elektrodiagnostik, membantu dalam differensial diagnosisjenis neuropati tipe
aksonal, demielinisasi, atau campuran.
Gula darah puasa : didapatkan hiperglikemi
fungsi ginjal
kadar vitamin B1, B6, B12 darah : defisiensi vitamin B1, B6 dan B12
kadar logam berat : kadar arsenik dan merkuri tinggi
fungi hormon tiroid :didapatkan hipotiroidisme
Lumbal pungsi : protein CSF meningkat
Pentalaksanaan

ANTI DEPRESAN
Dari berbagai jenis anti depresan yang paling sering
digunakan untuk terapi nyeri neuropati adalah golongan
trisikli, seperti amitripilin, imipramin,maprotilin, desipramin
ANTI KONVULSAN
KARBAMASEPIN DAN OKSKARBASEPIN
LAMOTRIGIN
GABAPENTIN
Komplikasi neuropati
1. Komplikasi saraf DM dikaki dan tungkai bawah
Neuropati pada tungkai dan kaki akan terasa didaerah tungkai bawah dan kaki bagian
kiri dan kanan, gejalanya mulai dari kesemutan, dan jika parah maka akan terjadi baal atau
banyak disebut dengan mati rasa. Kadang-kadang nya terjadi panas, seperti rasa terkena cabai
pedas. Jika orang merasakan nyeri dengan denyut terus menerus maka dapat mengganggu
tidurnya.

2. Neuropati pada saluran pencernaan


Neuropati pada saluran pencernaan bisa menyebabkan diare dan biasanya akan terjadi
pada waktu malam hari. Namun juga ada sebagian orang yang mengalami gangguan konstipasi
akibat dari neuropati saluran pencernaan ini.

3. Neuropati kandung kemih


Untuk kandung kemih keluhannya adalah kencing yang tidak lancar, jika tidak diobati
dengan baik maka akan timbul infeksi dan rasa sakit pada saluran kandung kemih tersebut.
KESIMPULAN
Nyeri neuropatik yang didefinisikan sebagai nyeri akibat lesi jaringan saraf baik
perifer maupun sentral bisa diakibatkan oleh beberapa penyebab seperti
amputasi, toksis (akibat khemoterapi) metabolik (diabetik neuropati) atau juga
infeksi misalnya herpes zoster pada neuralgia pasca herpes dan lain-lain. Nyeri
pada neuropatik bisa muncul spontan (tanpa stimulus) maupun dengan
stimulus atau juga kombinasi.

Mekanisme yang mendasari munculnya nyeri neuropati adalah: sensitisasi


perifer, ectopic discharge, sprouting, sensitisasi sentral, dan disinhibisi.
Perubahan ekspresi dan distribusi saluran ion natrium dan kalium terjadi
setelah cedera saraf, dan meningkatkan eksitabilitas membran, sehingga
muncul aktivitas ektopik yang bertanggung jawab terhadap munculnya nyeri
neuropatik spontan.
Pengobatan untuk nyeri neuropatik dapat diberikan obat-
obatan ajuvan berupa golongan konvulsan, golongan
antidepresan, serta dapat diberikan pengobatan non
farmakologi berupa terapi rehabilitasi medik.

Anda mungkin juga menyukai