Anggota Kelompok
www.drgpbiology.com
MACAM MACAM
POLINASI
1. Self Pollination (Autogamy)
Sporangium
Stomium
Feng et al,2016
Mikrosporogenesis
Proses
pembentukan
mikrospora, awal
perkembangan
gametofit jantan
Perkembangan
Mikrospora menjadi
gamet jantan atau polen
grain
Proses pembentukan
megaspora, awal
perkembangan
gametofit betina
Proses
pembentukan
megaspora, awal
perkembangan
gametofit betina
1. Adhesi
Menempelnya serbuk sari ke stigma
2. Hidrasi
Pengaturan kadar air pada serbuk pollen
2. Germinasi
Perkecambahan, mulai munculnya pollen tube
Dresselhause, 2013
Ekici, 2015
FERTILISASI
MACAM FERTILISASI
Stevees, 2017
INKOMPABILITAS
SELF-INCOMPATIBILITY (SI)
Self-incompatibility (SI) atau Inkompatibilitas adalah mekanisme pada
tumbuhan berbunga (hermaprodit) untuk mencegah self-pollination atau
kemampuan dari bunga untuk menolak serbuk sarinya sendiri dan serbuk
sari dari kerabat dekatnya
Tujuan
Untuk menghindari terjadinya inbreeding. Untuk mempertahankan
Inbreeding adalah perkawinan sejenis, keanekaragaman genetik pada satu
untuk mencegah munculnya gen-gen spesies
resesif yang bersifat bahaya
Takayama, 2005
Locus S
Pengenalan serbuk sari sendiri pada self-
incompatibility didasarkan pada gen S yang
terletak pada lokus S
Pada suatu populasi tumbuhan tertentu,
terdapat 50 alel yang berbeda pada lokus S
Ketika suatu serbuk sari dan kepala putik
mempunyai alel yang sesuai pada lokus S
maka serbuk sari akan gagal untuk membuahi
Takayama, 2005
SELF-
INCOMPATI
BILITY
Lintong, 2003
TIPE SELF-INCOMPATIBILITY (SI)
Takayama, 2005
Gametophytic self-incompatibility (GSI)
Penghambatan ditentukan oleh genotip individual pollen, jika genotip
dari serbuk polen cocok dengan salah satu alel diploid jaringan stilus,
maka pemanjangan pollen tube terhenti di jaringan stilus.
Takayama, 2005
Mekanisme
Gametophyti
c self-
incompatibili
ty (GSI)
Takayama, 2005
Respon Self-incompatibility pada Solanaceae, Rosaceae,
dan Scrophulariaceae. Lokus S mengandung 2 gen, S-RNase
dan SLF/SFB. S-RNase adalah faktor penentu betina dan
disekresikan dalam jumlah besar menuju matriks ekstraseluler
pada stilus. Pada stilus yang mengalami polinasi, S-RNase
menyatukan dengan pollen tube dan berfungsi sebagai
cytotoxin yang mendegradasi RNA polen. Meskipun S-RNAse
memasuki polen tube dengan mengabaikan S-haplotypes,
degradasi RNA hanya terjadi pada polen tube sendiri.
SLF/SFB adalah faktor penentu jantan dan merupakan
protein, yang berfungsi sebagai komponen kompleks E3-
ubiquitin ligase. Dengan begitu SLF/SFB terlibat dalam
degradasi nonself-S-Rnses oleh protein ubiquitin.
Takayama, 2005
Sporophytic self-incompatibility (SSI)
Penghambatan ditentukan oleh genotip pollen induk,
jika salah satu dari alel pollen induk cocok dengan
diploid jaringan stilus, maka germinasi pollen grain
terhenti di permukaan stigma
Contoh : Brassicaceae
Takayama, 2005
Mekanisme
Sporophytic
self-
incompatibilit
y (SSI)
Takayama, 2005
Respon Self-incompatibility pada Brassicaceae (SSI).
Lokus S mengandung 3 gen yaitu SRK, SP11, dan SLG. SRK reseptor kinase
merupakan penentu betina dan menjangkau membran plasma pada stigma sel
papila. SP11 merupakan penentu jantan dan sebagian besar diekspresikan pada
tapetum anther dan diakumulasikan pada lapisan polen selama pematangan polen.
Ketika polinasi, SP11 penetrasi dinding sel papila dan mengikat SRK secara S-
haplotype-specific. Ikatan tersebut menginduksi autophosphorilasi pada SRK,
memicu signal cascade yang menghasilkan penolakan terhadap polen sendiri. SLG
tidak esensial untuk mengenali self-/nonself namun terletak di dinding sel papila dan
memperbanyak reaksi SI pada beberapa S-haplotypes. Signal cascade menurunkan
SRK yang belum terkarakterisasi, namun terdapat protein esensial yaitu MPLK dan
ARC1. MPLK terletak di dinding sel papila dan membentuk signal kompleks
bersama SRK. ARC1, merupakan E3 ubiquitin ligase, berikatan dengan domain
kinase pada SRK secara phosphorilasi dan mentargetkan substrat yang tidak
dikenal untuk ubiquitination. Degradasi proteasomal pada substrat tersebut dapat
menghasilkan penolakan polen.
THANK YOU
DISKUSI
a. Nissa (063) : terkait b. Frizka (021) : Apa fungsi stomium
inkompatibilitas, apa yang dimaksud pada kepala anther?
jika terjadi polinasi pada satu spesies Jawab : Stomium berfungsi sebagai
tidak bisa terjadi pembentukan polen tempat keluarnya mikrospora yang
tube ? sudah matang dari sporangiun
Jawab : Inkompatibilitas terjadi akibat
polinasi pada satu individu pada
bunga yang hermaprodit, bukan pada
satu spesies, justru syarat terjadinya
pembentukan pollen tube adalah
polinasi yang terjadi pada spesies
yang sama
DISKUSI
c. Ilham (049) : pada d. Nurul (015) : pada
tumbuhan apakah ada tumbuhan gymnospermae
hormon semacam zat kan berlangsung fertilisasi
penelur pada hewan yang tunggal, jadi bijinya tidak
berfungsi mengenali gamet punya endoderm. Darimana
individu yang spesiesnya nutrisi untuk embrio
sama? berasal?
Jawab : pada biji
gymnospermae terdapat
jaringan nutritif yang
berperan menyalurkan
nutrisi