Anda di halaman 1dari 18

JOURNAL READING : FACTOR THAT IMPAIR

WOUND HEALING
Kristin Anderson, PT, DPT, Rose L. Hamm, PT, DPT, CWS,
FACCWS

Oleh : Izzatul Yazidah


Pembimbing: Dr. Eko Rustianto Suhardiman, M.Si. Med, Sp. B
PENDAHULUAN
Respon tubuh terhadap jaringan yang cidera di tubuh orang
sehat merupakan suatu proses fisiologi rumit, pada waktu
yang tepat menghasilkan penyembuhan dengan re-
epitalisasi sepenuhnya, drainase dan kembali pada fungsi
jaringan.
Namun pada luka kronik terjadi ketidakmampuan untuk
merekrut sel-sel yang penting, kekurangan material untuk
membangun dan mengisi area luka.
Identifikasi dan pengobatan faktor yang akan datang
merupakan hal penting dalam rencana perawatan luka
Diabetes
Co-Morbidities Obesity

Protein Energy Malnutrition

Factor that Medication NSAID


Impair
Steroids
Wound Healing
Radiation
Oncology Intervention
Chemotherapy

Life Style Habits Smoking


Alkohol Intake
DIABETES

- Protective
Peripheral Neuropathy ulceration
- Foot deformities

8,3% populasi di US adalah penderita Diabetes


Luka diabetes dengan kontrol glukosa darah yang buruk dapat menghambat
seluruh fase penyembuhan luka, selama hemostasis, terjadi penurunan PDGF
sehingga proses inflamasi terhambat
Pada fase proliferatif, sinyal fibroblas terganggu sehingga formasi jaringan
granulasi buruk, migrasi keratinosit terhenti, dan re-epitalisasi terhambat.
OBESITAS
1 dari 3 prevalensi populasi di US adalah obesitas
Yang menjadi perhatian utama pada obesitas adalah
terjadi peningkatan kerja jantung untuk suply oksigen ke
jaringan, bila jantung tidak dapat mencapai ke jaringan
iskemia nekrosis dan penyembuhan luka teranggu.
Hiperventilasi kapasitas vital jaringan disekitar
luka tidak dapat oksigen yg adekuat fibroblast (-)
repair (-)
PROTEIN ENERGY MALNUTRITION
Protein yang masuk ke dalam tubuh akan
dimetabolisme menjadi asam amino dan
peptida yang akan menjadi enzim, hormon,
sitokin, GF, dan komponen antibodi.
Protein intake produksi kolagen,
angiogenesis, proliferasi fibroblas
NSAID
NSAID terbukti menekan proses penyembuhan luka
NSAID inhibisi PGE2 supresi PGE2 meningkatkan
pembentukan scar pada luka tepatnya saat fase proliferasi.
NSAID diberikan untuk mengontrol nyeri pasca operasi
akan tetapi juga mempunyai efek anti proliferasi pada
pembuluh darah dan kulit kontroversi
STEROID
Steroid digunakan untuk mendiagnosa suatu asma,
kanker atau penyakit autoimun.
Meskipun terdapat efek menguntungkan dari
glukokortikoid contohnya pada RA dan bronkospasme,
steroid menyebakan tertundanya penyembuhan luka
Glukokortikoid menghambat kontraksi luka,
menghambat proliferasi fibroblas dan produksi kolagen
STEROID (1)
Studi yang dilakukan oleh Ebrecht dkk pada 24
orang non perokok dengan luka biopsi dengan
menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) dan
General Health Questionnaire (GHQ). Sampel air
liur diambil dan hasilnya terdapat korelasi
signifikan antara tingkat stress dan kortisol yang
meningkat dengan penyembuhan luka yang
terganggu.
RADIATION
Radiasi ion tidak hanya menjadikan jaringan kanker sebagai target, sinar radiasi
juga mempengaruhi jaringan sekitar ataupun sel epitel yang dilewati sinar untuk
dirusak DNA dan mencegah replikasi sel secara aktif
Sehingga sel kulit rusak kekuatan fibroblas menurun penyembuhan luka
terhambat
Jaringan yang rusak dikarenakan radiasi lebih dari 6 bulan mengakibatkan
pembengkakan, deskuamasi lembab/kering dan ulserasi
Efek lebih lanjut mencakup fibrosis, telangiektasia, nekrosis kulit
Studi oleh Jagetia et al yang menggunakan tikus untuk menilai berbagai efek tingkat dan
durasi sinar gamma pada luka eksisi dengan ketebalan penuh yang kemudian diberi
curcumin. Hasilnya tikus yang diberi curcumin mengalami penurunan waktu
penyebuhan luka yag signifikan. Tikus yang diberi curcumin juga terbukti meningkatkan
sintesis kolagen, DNA dan nitrit oksida
CHEMOTHERAPY
Kemoterapi sama hal nya dengan radiasi, mengganggu
pertumbuhan tumor, akan tetapi juga merusak proses
penyembuhan luka.
Obat kemoterapi berefek pada tertundanya fase inflamasi,
penurunan deposisi fibrin, sintesis kolagen dan kontraksi
luka.
Gulcelik et al pemberian Granulocyte-Macrophage Colony-
Stimulating Factor (GM-CSF) pada tikus yang diberi terapi
dengan adriamicyn terbukti dapat memperbaiki penyembuhan
luka
SMOKING
Merokok memberikan pengaruh yang merugikan untuk
penyembuhan luka.
Nikotin, zat beracun yang ada disemua produk tembakau
mengurangi aliran darah kutaneus dengan vasokontriksi
Tembakau, dapat memperlambat produksi kolagen, jaringan
parut yang lemah, dan jaringan beresiko cedera rekuren.
Merokok dapat menyebabkan peningkatan pembekuan
darah, namun fase inflamasi tertunda, serta jumlah neutrofil
meningkat . Cedera endotel vaskular dan migrasi endotel
terganggu
SMOKING (1)
Merokok, mempengaruhi fase proliferatif dan fase
remodeling.
Pada fase proliferatif terjadi penurunan sintesis
kolagen dan kerusakan proses angiogenesis luka
Asap tembakau mengandung CO yang
mengakibatkan terhambatnya pengiriman oksigen
ke jaringan dikarenakan hipoksia
ALKOHOL INTAKE
Mekanisme asupan alkohol yang mengganggu
penyembuhan luka meluputi meningkatnya resistensi
insulin sehigga kadar gula darah
Pelaku alkohol cenderung mempunyai pola makan yang
buruk sehingga lebih beresiko kekurangan asupan
protein. Sehingga pada keracunan alkohol terjadi
penurunan respon inflamasi, penurunan migrasi
fibroblas dan angiogenesis, serta penurunan produksi
kolagen tipe 1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai