Anda di halaman 1dari 11

Dibuat Oleh :

1. Muhammad Ridwan / 1452-0007


2. Sobirin Saputra / 1452-0008
Secara umum Limbah cair atau air limbah
adalah air yang tidak terpakai lagi, yang
merupakan hasil dari berbagai kegiatan
manusia atau industri sehari-hari. Dengan
semakin bertambah dan meningkatnya jumlah
penduduk dengan segala kegiatanya, maka
jumlah air limbah juga mengalami
peningkatan. Pada umumnya limbah cair
dibuang ke dalam tanah, sungai danau dan
laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang
melebihi kemampuan alam untuk menerima
atau menampungnya, maka akan terjadi
kerusakan lingkungan.
Air limbah berasal dari dua jenis sumber yaitu :
1. Air limbah rumah tangga adalah didalam limbah
rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya.
2. Limbah industri adalah didalam limbah industri
harus dibedakan antara limbah yang mengandung
zat-zat yang berbahaya dan harus dilakukan
penanganan khusus tahap awal sehingga
kandungannya bisa di minimalisasi terlebih
dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena
zat-zat berbahaya itu bisa mematikan fungsi
mikro organisme yang berfungsi menguraikan
senyawa-senyawa di dalam air limbah.
Sesuai dengan batasan air limbah yang merupakan benda sisa,
maka sudah barang tentu bahwa air limbah merupakan benda
yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi tidak berarti
bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan,
karena apabila limbah tersebut tidak dikelola secara baik akan
dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan
maupun terhadap kehidupan yang ada.
Berikut gangguan yang yang ditimbulkan oleh limbah dalam
berbagai bidang yaitu :
1. Gangguan terhadap kesehatan
2. Gangguan terhadap kehidupan biotik
3. Gangguan terhadap keindahan
4. Gangguan terhadap kerusakan benda
Meliputi sifat sifat fisika, kimia dan biologi. Sifat -sifat tersebut dapat
dipahami dengan mempelajari konsentrasinya dan sejauh mana tingkat
pencemaran yang dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan. Pemahaman
tentang karakteristik dapat diketahui melalui pengambilan sampel, misalnya :
limbah cair mempunyai tingkat keasaman, pH= 6 dan mengandung kadar besi
5 mg/l. Konsentrasi yang dikandung limbah akan menentukan beban limbah
terhadap lingkungan.
1. Karakteristik fisika
2. Karakteristik kimia
3. Karakteristik biologi
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan
bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama
ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah
dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3
metode pengolahan :
1. Pengolahan Secara Fisika
2. Pengolahan Secara Kimia
3. Pengolahan Secara Biologi
A. Proses
Tandanan buah segar dari kebun disterilkan segera seudah sampai di
kilang minyak sawit, biasanya dengan kukus. Buah dipisahkan dari
tandannya. Buah yang sudah dilepas, dimasak ( dipanaskan dan
dihancurkan menjadi bubur minyak ) dan bubur itu dikirim ke bagian
pemerasan. Pemerasan biasanya dilakukan dengan alat tekan hidrolik
jenis ulir atau pemusing. Minyak yang sudah diperas kemudian disaring
dan dijernihkan untuk menghilangkan air dan padatan halus. Minyak
diciduk dari dasar tangki. Lumpur itu diputar dalam pemusing kemudian
disaring dan dihilangkan pasirnya untuk memisahkan minyak dari padatan
lain. Minyak dari tangki penjernih di keringkan kemudian disaring atau
diputar untuk menghilangkan sisa air dari padatan tersuspensi.
Ampas sisa tekan dari bagian pemerasan dikirim ke alat pemisah biji
untuk memisahkan biji dari serat. Biji dikeringkan dengan udara panas
sebelum dipecah untuk mengeluarkan daging -daging dari kulitnya.
Daging-dalam dipisahkan dari kulit kerasnya itu dalam penangas lempung
atau dalam hidrosiklon. Daging-dalam dikeringkan dan disimpan,
biasanya untuk dijual kepada pabrik minyak biji sawit. Pemurnian minyak
sawit biasanya dilakukan di tempat terpisah. Pertama, asam lemak bebas
dalam minyak mentah dinetralkan dengan pelucutan kukus, kemudian
dilanjutkan dengan pemucatan dan penghilangan bau.
B. Sumber Limbah cair.
Tahap sterilsasi (15% jumlah limbah cair) dan penjernian
(75% jumlah limbah cair) adalah sumber utama air limbah .
Hidrolikon yang dipakai untuk memisahkan daging dari
kulit keras (batok) juga merupakan sumber utama air
limbah (10% jumlah limabah cair).

Limbah cair kilang minyak sawit adalah limbah


berkekuatan tinggi dengan ciri-ciri berikut:
BOD 25.000 mg/l
COD 50.000 mg/l
TSS 25.000 mg/l
Minyak dan lemak 7.000 mg/l
Amonia N 30 mg/l
N total 750 mg/l
Pengendalian di Dalam Pabrik.
Pengurangan pengguaan air dapat dilakukan dengan
cara-cara:
1. Pemisahan dan pengumpulan air pendingin,
limpahan dari pengering hampa dan kondensat
dari ketel untuk digunakan kembali dalam
proses atau untuk pencucian.
2. Pengumpulan air bekas cuci untuk dipakai lagi.
3. Sistem kendali penggunaan air, meteran, alat
pengatur waktu dan katup otomatis.
4. Pengumpulan padatan (buah, tandan, dan batok)
dengan tangan daripada penyemprotannya
dengan air.
5. Pemeliharan dan perawatan yang baik.
6. Pengendalian dan pencegahan tumpahan dan
kebocoran.
7. Pengoperasian hidrosikon yang sesuai.
Pengolahan Limbah Cair.
Pengolahan limbah cair kilang minyak sawit meliputi
pengolahan kimia-fisik untuk menghilangkan padatan dan
minyak dan pengolahan biologi untuk mengurangi beban
organic yang sangat besar. Banyak karya dan penelitian
untuk mengembangkan sistem abu yang kaya akan kalium.
Batok (kulit keras kelapa) memang dapat digunakan
sebagai bahan bakar, akan tetapi abu sisa pembakarannya
banyak mengandung silica.
Tabel 3.3.1 Baku Mutu Limbah Cair Industri Minyak kelapa
sawit, Berlaku bagi Industri Baru AtauYang Diperluas Dan
Bagi Semua Industri.

Anda mungkin juga menyukai