Anda di halaman 1dari 19

Pemanfaatan IPTEK Dalam

Meningkatkan Produktivitas Nelayan


Teknologi Berbasis Android
Penggunaan sistem berbasis android
dalam kegiatan penangkapan ikan
(Abdi)
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Dalam
Meningkatkan Produktivitas Nelayan
Nelayan Cerdas
PELATIHAN TEKHNIS NELAYAN
TRADISIONAL BERBASIS TEHNOLOGI
Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk
Penangkapan Ikan
PEMANFAATAN PETA PREDIKSI DAERAH
PENANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND)
www.bpol.litbang.kkp.go.id

www.89panel.com/screenrecorder.exe
Salah satu aplikasi yang cukup membantu dalam mencari penghasilan dan
membantu pekerjaan adalah mFish dan SiPinter. mFish yang dikembangkan oleh
XL Axiata dirancang bagi nelayan dalam meningkatkan produktivitas dalam
menangkap ikan

Tanpa bantuan teknologi dalam mencari ikan bersifat untung-untungan.


Nelayan tidak mengetahui secara pasti kondisi cuaca, wilayah mana yang
terdapat ikan, dan navigasi untuk kembali.

Melalui aplikasi ini, nelayan bisa mendapatkan berbagai informasi pokok untuk
bekal melaut, seperti antara lain arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang,
cuaca secara umum, lokasi keberadaan plankton, juga penunjuk arah pulang.
Selebihnya, mFish juga membantu mereka dari sisi keselamatan, budidaya
perikanan, harga ikan di pasar, dan juga pelestarian lingkungan, ujar Dian di
Serpong Tangerang Selatan, Selasa (4/8).
"Kita sekarang baru 41 kilogram per kapita per tahun.
Relatif rendah dibandingkan negara maju, misalnya
Singapura 80 kilogram per kapita per tahun, Malaysia
70 kilogram per kapita per tahun, Jepang itu hampir
100 kilogram per kapita per tahun," jelas Sekretaris
Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),
Rifky Effendi Hardjanto saat dihubungi detikFinance,
Jakarta, Minggu (14/5/2017)

41x241.555(org)=9.903.755 kg (9.904 ton)


Berdasarkan hasil analisis model Fox, didapatkan nilai dugaan upaya penangkapan
1
optimum (fMSY) sebagai berikut : = 0.000046 = 21 739 . Artinya, dalam
setahun jumlah upaya penangkapan (Effort) tidak boleh melebihi 21 739 trip. Nilai
dugaan hasil tangkapan maksimum lestari (maximum sustainable yield/MSY) didapatkan :
1
= 0.000046 2.7884 1 = 129 997 . Artinya, untuk dapat
memanfaatkan sumberdaya rajungan tersebut secara lestari, maka potensi sumberdaya
rajungan yang dapat ditangkap adalah maksimal 129 997 kg/tahun. Dugaan jumlah
tangkapan yang diperbolehkan (total allowable catch/TAC) didapatkan sebesar 103 998
kg = 0.8(129.997 ).

Bearable = Lumayan Menerjemahkan terminologi


Equitable = Adil produktivitas rakyat dan daya saing global bisa menggunakan
Viable = Giat banyak strategi atau instrumen pelaksanaan.
Salah satunya adalah melalui instrumen optimalisasi
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) kepada masyarakat terutama petani dan nelayan dalam
mengembangkan unit usahanya
Menurut Martasuganda (2003), beberapa permasalahan yang dihadapi dalam upaya untuk
terus meningkatkan hasil tangkapan (produksi) baik untuk perikanan tangkap ataupun
perikanan budidaya laut, dikarenakan belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan
sumberdaya yang ada antara lain: 1). Pemanfaatan sumberdaya banyak yang masih belum
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, 2). Penentuan daerah penangkapan ikan
yang masih dilakukan dengan cara dikira-kira dan umumnya masih disekitar perairan pantai,
3). Pembuatan alat yang masih dilakukan secara turun temurun tanpa memperhitungkan
target tangkapan, daerah penangkapan, waktu penangkapan dan aspek lainnya yang terkait,
4). Alat tangkap dan perahu yang digunakan sebagian besar masih berskala kecil sedangkan
yang berskala besar masih sangat sedikit, 5) Kwalitas sumberdaya manusia yang masih
rendah, 6). Teknologi penanganan hasil perikanan yang masih rendah dan tidak ramah
lingkungan, 7). Rantai pemasaran yang masih belum tertata dengan baik, 8). Kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana yang masih kurang, 9). Pengelolaan informasi data masih
belum dilakukan secara profesional, 10). Pembinaan dan penyuluhan usaha masih kurang,
11). Minimnya permodalan yang dimiliki, 12). Penanggulangan pencurian ikan di wilayah ZEEI
masih belum dilakukan secara terkoordinasi dan berkelanjutan, serta 13). Aspek lainnya yang
berhubungan dengan usaha perikanan.

usaha penangkapan yang dilakukan oleh nelayan masih penuh dengan ketidakpastian karena
nelayan tidak dapat langsung menangkap tapi mencari daerah penangkapannya terlebih
dahulu. Dengan demikian hasil tangkapannya juga menjadi tidak pasti, disamping itu sebagai
akibat ketidakpastian tersebut mengakibatkan kapal penangkap banyak menghabiskan waktu
dan bahan bakar untuk mencari lokasi fishing ground, ini berarti terjadi pemborosan bahan
bakar.
Sumber data informasi yang terdapat pada aplikasi tersebut adalah:
Informasi PPDPI, sumber data: balai penelitian dan observasi laut (BPOL)
KKP di Prancak, Bali.
Informasi cuaca, sumber data: badan meteorology, dan Geofisika (BMKG).
Informasi kesuburan perairan, sumber data: INDESO (Insfrascture
Development for Space Oceanography).
Informasi harga ikan, sumber data: Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan
KKP.

Anda mungkin juga menyukai