Anda di halaman 1dari 29

ACUTE RESPIRATORY DISTRESS

SYNDROME (ARDS)

Disusun oleh ;
Pembimbing;
GUSMIRA, Amd Kep
Ibu CICIH, S Amd Kep
RAJA .R, AMK
KURNIA .L, AMK ICU DEWASA RSCM
ERDIANSYAH, Amd Kep JAKARTA ANGKATAN 60
ADE NOVITA .D, Amd Kep
DEFINISI

ARDS merupakan ketidakmampuan atau kegagalan system pernafasan yang menyebabkan


pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru-paru tidak adekuat sehingga paru-paru
tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan karbondioksida dalam sel-
sel tubuh. Hal ini menyebabkan tegangan oksigen berkurang dan terjadi peningkatan
karbondioksida.
Anatomi Pernapasan
Fisiologi Pernapasan
PROSES RESPIRASI

VENTILASI
DIFUSI
PERFUSI
TRANSPOR
TASI
ETIOLOGI

DIRECT LUNG INJURY


INDIRECT LUNG INJURY
- Pneumonia
- Sepsis
- Aspirasi Cairan
Lambung - Trauma berat dengan
syock multiple tranfusi
- Kontusio Paru
- Kardiopulmonary bypass
- Emboli Lemak
- Drug Overdosis
- Tenggelam
- Pankreatitis Akut
- Trauma Inhalasi
- Tranfusi bermacam-
- Oedem paru pasca macam produk darah
tranplantasi paru
Gambaran alveolus yang normal dan alveolus yang mengalami
kerusakan akibat ARDS.
ARDS fase exudatif, ditandai dengan hilangnnya epitel alveolus ,
pembentukan hialin & meregangnya membrana basalis.
PATOFISIOLOGI
FASE I
Cedera mengurangi aliran darah normal ke
dalam paru-paru, trombosit mengadakan
agregasi dan melepaskan histamine (H),
serotonin (S), serta bradikinin (B).

FASE II
substansi yang dilepaskan menimbulkan
inflamasi dan kerusakan pada membrane
kapiler alveoli sehingga terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler, kemudian cairan
berpindah ke dalam ruang interstitial.

FASE III
Permeabilitas kapiler meningkat dan terjadi
kebocoran protein serta cairan sehingga
meningkatkan tekanan osmotic interstitial
dan menimbulkan edema paru.
FASE IV
Penurunan aliran darah dan cairan dalam alveoli akan
merusak surfaktan dan merusak kemampuan sel untuk
memproduksi lebih banyak surfaktan lagi, kemudian
kolaps alveoli yang merusak pertukaran gas.

FASE V FASE VI
Oksigenasi akan Edema paru
mengalami semakin
kerusakan, tetapi bertambah
karbondioksida parah dan
dengan mudah inflamasi
melewati
menimbulkan
membrane alveoli
dan dibuang fibrosis.
keluar melalui Pertukaran gas
ekspirasi. Kadar 02 mengalami
dan CO2 darah hambatan lebih
rendah. lanjut.
PATOFLOW ARDS

data presentasi\PATOFLOW ARDS.rtf

PATOFLOW ARDS.rtf
MANIFESTASI KLINIK
1. Peningkatan work of breathing , rektraksi
dinding dada dan sianosis

2. Penurunan kesadaran mental

3. Takikardi dan takipnea

4. Dispnea

5. Hipoksemia

6. adanya suara nafas tambahan (ronkhi


basah,krekels,stridor, atau wheezing) saat
auskultasi paru
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. Rontgen Thorax

2. Pemeriksaan
Laboratorium
3. Pemeriksaan fungsi
ventilasi

4. Perekaman EKG

5. CPIS (Clinical
pulmonary infeksion
score) CPIS.docx
PENATALAKSANAAN MEDIS
ARDS

1. OKSIGENASI
2. DUKUNGAN
VENTILATOR
3. PENATALAKSANA
AN VOLUME
CAIRAN
PENGKAJIAN PASIEN ARDS

1. AIRWAY
2. BREATHING
3. CIRCULATION
4. DISABILITY
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas; sekresi
jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan
nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, dan
adanya benda asing di jalan nafas.

2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi ventilasi


dan perubahan membran kapiler alveolar.

3. Pola napas tidak efektif b.d kecemasan, disfungsi


neuromuskular,obesitas dan injury tulang hiperventilasi, penurunan
energi/kelelahan.

4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan


yang berlebihan.

5. Resiko tinggi infeksi b.d prosedur invasif ,trauma ,malnutrisi


,immunosupresan, penyakit kronik.
INTERVENSI KEPERAWATAN

intervensi.docx
RR normal dan kualitas
normal
Status mental normal
Bunyi nafas normal
Tanda vital dan tekanan
darah normal
AGD dalam batas normal
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas umum
a. nama : Tn .E
b. umur : 29 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki - laki
d. Agama : Nasrani
e. Tanggal masuk :19/11/2016
f. Diagnosa : Susp.Traly, ARDS
g. DPJD : Prof. E . S
Klien post tranplantasi ginjal tgl 15/11/16 klien dari
ruang RR masuk keruang rawat biasa, 3 hari dirawat
diruangan tgl 18/11/16 klien dapat trnfusi darah
PRC 2 kolf, selesai trnfusi kolf ke-2 jam 00.00 wib
(18/11/16 ) 30 menit post tranfusi os mengeluh
sesak dan dada terasa berdebar, diruangan oksigen
nasal dganti SimpleMask 6 lpm, klien masih sesak
dan pasien mengalami desaturasi (60-65%) , code blue
diruangan, diintubasi masuk ICU pada jam 04.00 wib.
Saat msuk ICU k/u klien tampak sakit berat kesadaran
DPO, pupil 2/2 rx +/+, ronchi +/+ di kedua lapang
paru,klien terpasang ETT no 7,5 king king, batas bibir
22 cm, ada proty sputum dari ETT,terpasang CDL
subklavia dext, CVP subclavia sinistra,cimino ditangan
kiri,desiran (+), drain di abdomen kanan, DC no.16 ,
akral dingin, sianosis (-),CRT < 3 dtik, kemudian ETT
klien dhubungkan dengan ventilator saat masuk mode
PCV peep 10, RR 12, Fi02 90%,PS 12, I:E 1:2.
3. ANAMNESIS
a. Airway
Klien terintubasi jalan nafas dengan ETT no.7.5 dan batas bibir 22 cm.
Produksi proty sputum kemerahan banyak, reflek batuk (+) dan suction
kuat.
b. Breathing
Respirasi disupport ventilasi mekanik dengan mode PCV PEEP 10, FIO2 90
% RR 12 PS 12 ronki +/+, wheezing -/-, vasikuler +/+, SaO2 95-96%,
Pergerakan dada simetris.
c. Circulation
Pengisian kapiler < 3 detik, ekstrimitas teraba hangat dengan suhu 37,3 C,
balanc -78 cc/24jam. Tekanan darah berada di kisaran 115/50 155/80
mmHg dengan Map 84 - 98 mmHg tanpa vasopressor. Nadi takikardi
dikisaran 110-115 x/menit.
d. Disability
Kesadaran dalam pengaruh obat (DPO) . Kedua pupil isokor 2/2, reaksi
cahaya +/+, reflek batuk (+) reflek berkedip +, . Pemeriksaan mini muscle
test (MMT ) pada ke empat extermitas 4/4/4/4
pemeriksaan penunjang.docx
analisa data.docx
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
b.d akumulasi penumpukan cairan di paru
paru

2.Gangguan pertukaran gas b.d


ketidakseimbangan perfusi ventilasi dan
perubahan membrane kapiler alveolar

3. Kelebihan volume cairan b.d oedema


pulmonal

4. Resiko tinggi infeksi b.d pemasangan


alat invasive
kasus.docx
Dari uraian yang sudah
dijelaskan didalam makalah
ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa ARDS adalah kondisi
kedaruratan paru yang tiba-
tiba dan bentuk kegagalan
nafas berat, hipoksemia, dan
infiltrat yang menyebar
dikedua belah paru, biasanya
terjadi pada orang yang
sebelumnya sehat yang telah
terpajan pada berbagai
penyebab pulmonal atau non
pulmonal.
FOR ATTENTION,,,,,,,

ERDI
RATNA

MIA
ADE
LAURA

Anda mungkin juga menyukai