Kebijakan PD3I - Jabar - 121017-Edit Bu Ratna
Kebijakan PD3I - Jabar - 121017-Edit Bu Ratna
Latar Belakang
Situasi Terkini
LANDASAN HUKUM
PMK No.
KMK No.
Dasar 1501
1479/
Pelaksanaan /MENKES/
MENKES/ Surveilans PER/X/
SK/X/2003
2010
Eliminasi Tetanus
Maternal &
Neonatal 2016
STRATEGI
1. Imunisasi
2. Surveilans
3. Laboratorium
Komitmen Global dan Nasional
Goals
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sustainable Development Goal
Target:
3.2.Pada 2030, mengakhiri kematian bayi
dan balita yang dapat dicegah,
dengan seluruh negara berusaha
menurunkan Angka Kematian Neonatal
setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan
Angka Kematian Balita 25 per 1.000 KH
17 Goals 169 target
Kelengkap
an laporan
RPJMN Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat >80%
dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu dari tahun
2015-2019 2013. Target 2019 menurun 40%
Global Target
2014 : SEARO bebas polio liar (Indonesia)
Eradikasi Polio 2020 : DUNIA bebas polio
Eradikasi Polio
Tidak ditemukan virus polio selama 3 tahun
berturut-turut yang dibuktikan dengan surveilans
AFP sesuai standar sertifikasi
Eliminasi Campak
Tidak ditemukan wilayah endemis campak
selama >12 bulan, dengan pelaksanaan surveilans
campak yang adekuat. (Regional consultation on Measles , SEARO, New Delhi,
25 27 August 2009 & WHA, May 2010)
Situasi Terkini
1. ERADIKASI POLIO
(ERAPO)
KLB 2005-2006 Nigeria Arab Saudi Indonesia
Kasus Polio Global Tahun 2017
Januari - 4 Oktober
80
70
cVDPV2
60
50
Jumlah Kasus
Afghanistan
40 Pakistan
Suriah
30 DRC
Total
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Minggu ke-
5%
7% cVPDV2
cVDPV1 16.5 %
WPV1
WPV1
cVDPV2
88%
WPV1 83.5 %
cVPDV2
2016 2017
Kebijakan Operasional Surveilans AFP No silent
area
Menemukan semua kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) Surveilans Aktif (kerjasama LP/LS) No silent
areaLap nihil
Membuktikan kasus AFP tersebut polio/bukan polio dg pengujian virus polio pada tinja Deteksi dini,
Spesimen Adekuat, Kunjungan Ulang, Resume Medis
Mendeteksi adanya kasus polio yang disebabkan oleh VPL maupun berkaitan dengan vaksin (cVDPV
dan VAPP) Penanggulangan KLB, Kewaspadaan , simulasi
Membuktikan tidak ada transmisi VPL dan VDPV surveilans AFP sensitif, Kelengkapan- Ketepatan
laporan, surv lingkungan
Mendeteksi virus polio yang bersirkulasi di lingkungan dengan memperkuat surveilans polio lingkungan 2017
di 5 lokasi : Jakarta, Yogya, Surabaya, Medan, Bandung (BBTKLPP Jkt, yogya, Sby, Medan, dan Litbangkes,
BF)
Tujuan Khusus dari Rencana Strategi :
1.Mendeteksi dan pemutusan sirkulasi
virus polio.
a)Memperkuat surveillance AFP
b)Melaksanakan PIN yang
berkualitas
c)Melaksanakan Surveilans
lingkungan
RUJUKAN d)Menyusun dan simulasi pedoman
TARGET DAN
KLB Polio
STRATEGI
NASIONAL
MENUJU 2.Memperkuat program imunisasi dan
ERADIKASI DAN penarikan vaksin polio oral
ENDGAME 3.Pengamanan virus polio dan
POLIO
sertifikasinya
4.Merencanakan kelanjutan
pemanfaatan struktur yang telah
dibangun (Legacy Planning)
INDONESIA STILL HIGH RISK AREA
for Polio Importation Transmission
7.0
80
6.0
% Adequate Specimens
5.0
60
4.0
TREN NON POLIO AFP RATE MENURUN
40
3.0
2.0
20
1.0
0.0 0
Jun
Jun
Sep
Sep
Feb
Feb
Feb
Feb
May
July
Aug
Nov
Aug
Nov
Nov
Aug
Dec
Dec
Mar
Mar
Mar
Mar
Apr
Apr
Apr
Apr
Jul
Jul
Juli
Mei
Juni
Mei
Mei
Agt
Okt
Sept
Des
Sept
Jan-14
June
Jan-15
Jan-16
Jan-17
Oct
NPAFPOct Target NPAFP (2/100.000 population) Adeq.Spec Target Adeq.Spec (80%) Expon. (NPAFP)
1,24 81,7 %
2017
Non Polio AFP Rate dan Spesimen Adekuat LEBIH RENDAH dibandingkan periode yang sama di tahun
sebelumnya
1,32 87,3%
2016
No case/report NP AFP rate 1-1,99 Published 09 October 2017 No case/report Adeq . Spec 60-79%
NP AFP rate < 1 NP AFP rate >=2 Adeq. Spec >=80%
Adeq. Spec <60%
Non POLIO AFP RATE 2016 (by Province)
(Week 52 2016)
0
1
2
3
4
5
6
Kalimantan Tengah
No case/report
NP AFP rate 2
Jawa Tengah
NP-AFP Rate
Sumatera Selatan
Nusa Tenggara Timur
INDONESIA
Kalimantan Barat
Provinsi
Lampung
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Riau
Target NP-AFP Rate
Aceh
Kalimantan Selatan
Non POLIO AFP RATE 2017 (by Province)
Kalimantan Utara
44% Provinsi memiliki NPAFP Rate dibawah 1,00
Papua
Banten
Bengkulu
Maluku
Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Maluku Utara
Papua Barat
MAP OF SILENT DISTRICTS
IN REGIONAL JAVA
(Periode 2014 2017)
2017:
Rutin di Jakarta, DIY,
2016: Surabaya, dan
-Membuat Juknis Medan
2015: Surveilans Lingkungan
studi oleh dan rencana pemilihan
Litbang di site dan pengambilan
2004: Yogya dan sample di Yogya, Jakarta
Jakarta pertengahan Des
DIY, bagian
dari IPV -Litbang melakukan studi
demo project di Jakarta, Lampung
12/17/2017
Polio Environmental Surveillance in Sewage Samples
2016
Week (2016) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
DKI Jakarta X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
DI Yogyakarta X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Barat X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Week (2016) 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
DKI Jakarta X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
DI Yogyakarta X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Barat X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Week (2017) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
DKI Jakarta X X X X X X X X X X X X X
DI Yogyakarta X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Barat* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Timur X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Week (2017) 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
DKI Jakarta X X X X X X X
DI Yogyakarta X X X X X X X X X X X
Jawa Barat* X X X X X X X X X X X
Jawa Timur X X X X X X X X X X X
STRATEGI:
1. IMUNISASI
2. SURVEILANS
3. LABORATORIUM
KEBIJAKAN NASIONAL
Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubela/CRS
Tahun 2020
STRATEGI
1. Peningkatan sensitifitas penemuan suspek campak
a. Melibatkan seluruh fasyankes termasuk praktek swasta
b. Sosialisasi penemuan kasus dengan melibatkan ikatan profesi dan
masyarakat:
Dengan poster/penyuluhan langsung melalui posyandu
20 0,60
0,40
10
0,20
0 0,00
2012 2013 2014 2015 2016 2017
CBMS (%) 19 25 45 38 67 43
Discarded Campak 0,71 0,64 1,08 1,09 0,98 0,12
90%
2302
80%
1376 2606 2566
70% 1108
60% 2474
2
50% 0 2
906
4
40% 742 1474 1193
188
30% 2
193
20% 2241
747 2541
10% 1194
329
0%
2013 2014 2015 2016 2017
Measles Rubella Mix Negative Pending
Source: Integrated VPD Surveillance report routine data *Dots are randomly placed within provinces
Distribution of Measles Outbreak Reported & Lab Confirmed
Indonesia, 2016-2017
: 1 Measles OB
: 1 Rubella OB
: 1 Mix OB (Measles & Rubella)
: 1 Negative OB (Measles & Rubella)
: 1 OB without sample Data as received on 30 Apr 2017
Indikator:
1. Cakupan Imunisasi
2. Insidence Rate
3. KLB Risiko Tinggi
4. Reporting Rate Risiko Sedang
5. Discarded Rate Risiko Rendah
6. Kelengkapan laporan bulanan
PEMETAAN DAERAH RISIKO CAMPAK, INDONESIA
2015 Penilaian berdasarkan WHO Risk assessment tool
56% provinsi
di Indonesia
adalah Population Immunity Surveillance Performance Program Delivery Threat Assessment
Performance
Daerah Resiko MCV1 MCV 2 Coverage Non-measles non-rubella MCV1 MCV 2 Trend Evidence of recent measles
discarded rate cases among <5 years
Sangat Tinggi
Percent of neighboring % with adequate Drop-out Rate MCV1-MCV2 Evidence of recent measles
districts with MCV1 <95% investigation cases among 5 - 14 years
Legend
Subnational coverage of % adequate blood specimen Drop-out Rate DPT1-MCV1 Evidence of recent measles
INO_2016_Province measles SIA collection cases among >= 15 years
TOTAL % suspected measles cases % with timely availability of Population density
Low Risk unvaccinated laboratory results
Penemuan kasus
Strategi Operasional
Investigasi
Surveilans ETN
Rekomendasi
STRATEGI ETN
Rutin
Imunisasi Tambahan
Penemuan kasus
Surveilans Investigasi
Rekomendasi
Persalinan Nakes
KIA Perawatan tali pusat higienis
Kasus TN Indonesia, 2012-2017
120
119
100
80 84
78
73
60
40
33
20
12
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kasus TN Linear (Kasus TN)
3
Riau
Aceh
Sumatera Utara
Kalimantan Tengah
2 2 2 2
Papua
1
Kalimantan Barat
Sumatera Barat
Kepulauan Riau
Jambi
Bengkulu
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Lampung
Jakarta
Banten
Jawa Barat
TN Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Data sd 15 Mei 2017
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Kasus TN Per Provinsi Tahun 2017
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Maluku Utara
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Papua Barat
4. Pertusis
Kebijakan Surveilans Pertusis
Penemuan kasus : RS dan Puskesmas
1 kasus Pertusis KLB, dilakukan penyelidikan dalam
waktu 1x 24 jam
Manajemen kasus dan kontak erat : AB, isolasi (imun
neg/tdk lengkp)
Pengambilan dan pengiriman laboratorium terhadap kasus dan
kontak
Melakukan kajian faktor resiko untuk penanggulangan dalam
menghentikan penularan analisa dan rekomendasi
Rekomendasi : imunisasi masal/selektif
Pencatatan dan pelaporan pd form W1 dan list kasus pertusis
serta form PD3I terintegrasi
Kejadian Kasus Pertusis Di Indonesia
2015 - 2017
5. Difteri
Kebijakan Surveilans Difteri
Setiap satu kasus dinyatakan sebagai KLB dan dilaporkan 1 x 24 jam
Setiap suspek difteri dilakukan penyelidikan untuk:
konfirmasi kasus secara klinis dan laboratorium
mencari kasus tambahan
pemeriksaan laboratorium terhadap kontak untuk menemukan karier dan
pemberian profilaksis.
Melakukan kajian faktor resiko untuk penanggulangan dalam menghentikan
penularan Imunisasi massal, selektif
Penyediaan ADS kasus dan profilaksis kontak disediakan oleh pemerintah ( pusat
dan Provinsi)
Pemeriksaan spesimen di laboratorium provinsi atau lab rujukan nasional
Pencatatan dan pelaporan kasus pada form W1 dan list kasus difteri serta form PD3I
terintegrasi
1. KASUS KLINIS (PROBABLE):
kasus infeksi saluran pernafasan atas dengan pseudomembran
putih keabu-abuan yg tidak mudah lepas, pada hidung, faring,
laring atau tonsil.
2. KASUS KONFIRMASI:
Kasus probable dengan konfirmasi laboratorium kultur positif
(Corynebaterium diphtheriae toxigenic)
Kasus konfirmasi hubungan epidemiologi: kasus probable yang ada
hubungan epidemiologi dg kasus konfirmasi laboratorium
800
816
700 775 47,6 60
600 50
500 558
529 40
494
400 430 30
300
20
200
100 10
0 0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Year
Diphteria Cases DPT3 Coverage Expon. (Diphteria Cases)
Data as of 9 Oktober 2017
Trend Diphteria Incidence Rate
2011 - 2017
2
1.8
1.6
1.4
1.2
0.8
0.6 0.49
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Incidence Rate
13%
17% 30% 15% 28%
37% 33%
1200 30
23
1000 25
800
19 20 20
18 18
600
14 1192 14
15
400 806 11 10
775
529 558
200 432 393 494 5
0 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017