Anda di halaman 1dari 13

Nurmilawati (1501030)

Andi Ayu Lestari (1501028)


Restu Candra A P (1501097)
Nasution Leo
M. Ishlah

TEKNIK PERMINYAKAN A 2015


ABSTRAK
Pada penelitian ini larutan sabun yang
mengandung senyawa surfaktan natrium alkil benzen
sulfonat (C12H25C6H4SO3-Na+) dan natrium lauril eter
sulfat (C12H25O(CH2CH2O)2SO3-Na+). Kedua senyawa
ini memiliki gugus anionik bersifat hidrofilik yang larut
dalam air dan gugus
hidrofobik berupa rantai alkil yang larut dalam pelarut
non-polar.

Pada penelitian ini tegangan permukaan larutan


surfaktan ditentukan dengan metoda cincin Du Nouy
yang kemudian dibandingkan terhadap larutan
surfaktan yang mengandung berbagai pelarut organik.
Tujuan :
penelitian ini adalah untuk menentukan
pengaruh konsentrasi molekul surfaktan
serta penambahan larutan organik
terhadap tegangan permukaan larutan
surfaktan dengan metoda cincin Du
Nouy.
Tegangan Permukaan
Banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk
memperluas permukaan cairan per satu satuan
luas.

Pengukuran tegangan permukaan


dengan metode cincin Du Nouy didasarkan
atas penentuan gaya yang dibutuhkan untuk
mengangkat cincin dari permukaan cairan.
Metodologi

Alat-alat yang digunakan : dalam pembuatan larutan digunakan


peralatan gelas umum terbuat dari gelas Pyrex.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : larutan


sabun cair (Sunlight) dengan berbagai konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10, 12,
16, dan 20 %

Untuk pelarut organik seperti: metanol, etanol, gliserol, dan aseton,


digunakan pelarut dengan masing-masing konsentrasi 0,1 M dan 0,5
M.
Pengukuran Tegangan Permukaan
Larutan Surfaktan.

1. Pengukuran dilakukan kalibrasi terhadap alat


tensiometer yang akan digunakan.
2. Masing-masing larutan dengan konsentrasi berbeda
sebanyak 30 mL ditempatkan dalam gelas kimia 50
mL.
3. cincin dicelup ke dalam gelas kimia kurang lebih
0,5 cm dari permukaan larutan.
4. Cincin diangkat perlahan-lahan hingga cincin
berada tepat pada permukaan cairan.
ANY QUESTION
Pertanayaan :
Dari gambar 4 Apa pengaruh dari pertambahan zat organik?

Jawab :
Efek dari penambahan zat organik dapat dibagi menjadi 2, yaitu
pada konsentrasi sebelum dan sesudah CMC. Pada dasarnya memiliki
kecenderungan yang sama, kecuali untuk aseton yang lebih berperan
pada daerah konsentrasi setelah CMC. Untuk daerah sebelum CMC
diperoleh urutan nilai tegangan permukaan larutan surfaktan dengan
penambahan senyawa organik dengan konsentrasi 0,1 M adalah etanol
> aseton > metanol > gliserol, sedangkan untuk konsentrasi setelah CMC
adalah aseton > etanol > metanol > gliserol.
Dari data tegangan permukaan diperoleh bahwa larutan
surfaktan setelah CMC terlihat bahwa aseton memiliki tegangan
permukaan yang paling tinggi.
Jadi, Penambahan pelarut organik seperti metanol, etanol,
gliserol, dan aseton menunjukkan penurunan tegangan permukaan
pada konsentrasi di bawah CMC, sedangkan pada konsentrasi diatas
CMC kehadiran pelarut organik meningkatkan tegangan permukaan
secara drastis.

Anda mungkin juga menyukai