Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN RISIKO

DI TEMPAT KERJA
OLEH: ELOK PERMATASARI

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pentingnya Manajemen Risiko

Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya dari:


bahan, proses, alat atau lingkungan kerja yang sulit
dihilangkan;
Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan
pengendalian risiko yang sesuai dengan sumber daya
yang ada;
Menilai apakah tindakan pengendalian risiko yang
telah ada, sudah efektif.
Konsep Dasar

BAHAYA (HAZARD)
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau
penyakit akibat kerja (PAK)

RISIKO (RISK)
Kesempatan untuk terjadinya cedera / kerugian dari su
atu bahayaatau kombinasi dari kemungkinan / peluang
(probability) & tingkat keparahan (severity) dari akibat
(cosequences) suatu risiko.
Jenis Bahaya
Biologi : micro biologi & macro biologi
Fisika : kebisingan, getaran, radiasi, pencahayaan,
temperatur, tekanan
Kimia : debu, asap, fume, aerosol, bahan B3, gas
Ergonomi : stress fisik, stress mental
Mekanis : permesinan, peralatan (titik jepit, titik operasi,
titik geser)
Listrik : sengatan listrik, kebakaran, hubungan pendek
Psikososial : intimidasi, trauma, gilir kerja, pola promosi,
pengorganisasian kerja
Tingkah laku: ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru,
overconfident
Lingkungan sekitar : kemiringan, permukaan tidak rata,
cuaca tidak ramah, kegelapan
Jenis Risiko berdasarkan Sifatnya
1. Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni) adalah risiko
yang apabila terjadi akan menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa di sengaja, misalnya terjadi kebakaran,
bencana alam, pencurian,pengelapan dan pengacauan.
2. Risiko yang disengaja (Risiko Spekulatif) adalah risiko
yang sengaja ditimbulkan, agar terjadinya ketidakpastian
memberi keuntungan, seperti hutang-piutang, perjudian,
perdagangan
berjangka.
3. Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya
tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang
menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja,
seperti banjir angin topan dan sebagainya
Jenis Risiko berdasarkan Sifatnya
4. Risiko khusus adalah risiko yang bersumber pada
peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui
penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh dan
tabrakan mobil
5. Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena
perkembangan dan kemajuan masyarakat di bidang
ekonomi, tehnologi,seperti risiko ke usangan, risiko diluar
angkasa. Kebalikan risiko statis, seperti hari tua, kematian
Konsep Dasar

PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESMENT)


Penilaian suatu risiko dangen cara membandingkannya
terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan.

MANAJEMEN RISIKO (RISK MANAGEMENT)


Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen,
prosedur dan aktivitas kegiatan identifikasi bahaya, analisa
nya, penilaiannya, penanganannya, dan pemantauannya,
serta review risikonya.
Tahapan Manajemen Risiko
Analisa dan penilaian Komitmen
risiko adalah merupakan
bagian dari Manajemen Persiapan
Risiko
Ident. Bahaya
Kegiatan manajemen risiko Monitoring
sebaiknya dilakukan oleh Analisa Risiko Evaluasi
suatu tim
Kegiatan manajemen risiko Akibat Peluang
harus mendapat dukungan
Penilaian Risiko
dari pihak manajemen
operasi
Penanganan Risiko
Komitmen
Manajemen terlibat dalam pengambilan keputusan;
Terkait dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan;
Terkait dengan alokasi sumber daya (personil, finansial,
sarana, dll.

Persiapan
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko;
Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko;
Standar atau acuan dalam menentukan kriteria risiko;
Prosedur / mekanisme laporan, pemantauan, dan
review;
Dokumentasi yang terkait.
Identifikasi Risiko
Mengidentifikasi apa, mengapa dan
bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.
Identifikasi Bahaya
Bahan/Material Alat/Mesin
Sumber Bahaya? Orang/Pekerja Lingk. Kerja
Cara/Metode

Siapa yang Usia muda/lanjut Pria/Wanita


Terpapar Wanita hamil
Bahaya? Pihak ketiga (tamu, dsb)

Terjatuh Terjepit
Bagaimana Tertimpa Terbakar
Cidera Terjadi? Terbentur Kontak dg B3, dsb.
Identifikasi Bahaya
Aktivitas dalam Identifikasi Bahaya
Konsultasi dengan pekerja
Konsultasi dengan tim K3
Melakukan pertimbangan
Melakukan savety audit
Melakukan pengujian
Evaluasi Teknis dan keilmuan
Analisis rekaman data
Mengumpulkan informasi dari desaigner,
konsumen. Supplier dan organisasi
Pemantauan lingkungan dan kesehatan
Melakukan survey terhadap karyawan
Identifikasi Bahaya

Teknik dalam Identifikasi Bahaya:


Inspeksi
Pemantauan
Audit
Kuesioner
Data statistik
Hazops, fta, event trees, dll
Analisa Risiko
Dilakukan dengan menentukan tingkatan
probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi.
Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada
dengan mengalikan kedua variabel tersebut
(probabilitas X konsekuensi).

Penilaian Risiko
Adalah penilaian suatu risiko dgn cara membandi
ngkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko
yang telah ditetapkan
ANALISA RISIKO dilakukan dengan menggunakan
parameter : PELUANG, AKIBAT & PAPARAN.
PELUANG (PROBABILITY) : adalah kemungkinan terjadinya
suatu kecelakaan/ kerugian ketika terpapar dengan suatu
bahaya

BEBERAPA JENIS PELUANG:


Peluang org jatuh ketika melewati lantai licin;
Peluang pekerja terhisap uap B3;
Peluang terpukul jarinya ketika menggunakan palu;
Peluang tersengat listrik ketika pegang kabel yg
terkelupas isolasinya;
Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil.
AKIBAT (CONSEQUENCES): adalah tingkat keparahan /
kerugian yg mungkin terjadi dari suatu kecelakaan /
loss akibat bahaya yg ada. Hal ini dapat terkait dgn
manusia, properties, lingkungan dll.
Contoh tingkat keparahan / kerugian pada manusia:
Fatality atau kematian;
Cacat;
Perawatan medis;
First aid
PAPARAN (EXPOSURE) : adalah frekuensi atau durasi
seseorang terpapar dgn suatu sumber bahaya.
Parameter paparan ini biasanya dinyatakan dalam jangka
waktu atau periode tertentu, misalnya:
Terus menerus / kontinyu (beberapa kali dalam sehari);
Seringkali (sekali dalam sehari);
Kadang-kadang (sekali seminggu /sekali dalam sebulan)
Jarang (sekali dalam setahun atau beberapa tahun).
PENILAIAN RISIKO dapat dilakukan secara KUALITATI
F, SEMI KUANTITATIF & KUANTITATIF

SECARA KUALITATIF
Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan
cara membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian
dari parameter (peluang dan akibat) yang digunakan.
Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks
risiko dengan 2 parameter, yaitu: PELUANG dan AKIBAT.
Australian Standard 4360:1995, ttg Risk Management.
Tabel-1: Peluang / Kemungkinan
TINGK. KRITERIA PENJELASAN
5 Almost certain / Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua
Hampir pasti kondisi/setiap kegiatan yang dilakukan. Sangat
Sering terjadi (tiap minggu/bulan)
4 Likely / Mungkin Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir
terjadi semua kondisi. Sering terjadi (beberapa kali/thn)
3 Moderate / Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi
Sedang tertentu. Mungkin Terjadi (<2 tahun sekali)
2 Unlikely / Kecil Suatu kejadian mungkin terjadi pada
kemungkinannya beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya. Jarang Terjadi (<5 tahun
sekali)
1 Rare / Jarang Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu
sekali kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun. Sangat Jarang Terjadi (>5 tahun
sekali)
Tabel-2: Akibat
TINGK. KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
Tidak signifikan
2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi
sedang.
3 Moderate / Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan
sedang hilangnya hari kerja / hilangnya fungsi anggota
tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup
besar.
4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi
tubuh secara total, tidak berjalannya proses
produksi, kerugian materi besar.
5 Catastrophe / Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat
Bencana besar.
Tabel-2: Matriks Penilaian Risiko
AKIBAT
PELUANG 1 2 3 4 5

A M S T T T
B M S S T T
C R M S S T
D R M M S S
E R R R M M
Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, & penanganan
dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan
perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil
tindakan penanganan / kondisi bukan darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Penilaian Risiko : Skor PELUANG x Skor AKIBAT
Langkahnya:
- Tetapkan skor peluang pada kolom kiri
- Tetapkan skor akibat pada baris ke arah kanan
- Tetapkan warna bandsnya, berdaskan pertemuannya
AKIBAT
PELUANG 1 2 3 4 5

5 5 10 15 20 25
4 4 8 12 16 20
3 3 6 9 12 15
2 2 4 6 8 10
1 1 2 3 4 5
Penanganan Risiko
Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih dapat diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk).
Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tersebut
d itangani hingga tingkat dimana risikonya paling
minimum / sekecil mungkin ALARP.
Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka organisasi
perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan
terhadap risiko tersebut
RISIKO YANG DITERIMA
Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung
kepada penilaian / pertimbangan dari suatu organisasi
berdasarkan:
Tindakan pengendalian yang telah ada;
Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
Regulasi / standar yang berlaku;
Rencana keadaan darurat;
Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima
akan tetapi harus tetap selalu dipantau / dimonitor.
RISIKO YANG TIDAK DITERIMA
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan
upaya penanganan risiko agar tidak menim-bulkan kecelakaan
/ kerugian. Bentuk tindakan penga-manan risiko dapat
dilakukan sebagai berikut:
Hindari risiko;
Kurangi / Minimalkan risiko;
Transfer risiko;
Terima resiko.
Hirarki Pengendalian Risiko
Hirarki Pengendalian Risiko
Hirarki Pengendalian Risiko
ELIMINASI : (menghilangkan suatu bahan / tahapan proses
berbahaya.

SUBSTITUSI:
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta;
Proses menyapu diganti dengan proses vakum;
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen;
Proses pengecatan spray diganti dgn pencelupan.

PETRANCANGAN/REKAYASA TEKNIK:
Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding);
Pemasangan ventilasi umum dan lokal;
Pemasangan alat sensor otomatis.
Hirarki Pengendalian Risiko
PENGENDALIAN ADMINISTRASI:
Pemisahan lokasi;
Pergantian shift kerja;
Pemberlakuan sistem ijin kerja;
Pelatihan karyawan.

ALAT PELINDUNG DIRI:


Safety helmet;
Safety shoes;
Ear plug / muff;
Safety goggles;
Safety harness.
Dll.
Monitoring & Evaluasi
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukama
ka selanjutnya perlu dipantau pelaksanaannya dan kemu
dian ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah baik
& efektif atau belum.
Bentuk pemantauan antara lain:
Inspeksi;
Pemantauan lingkungan;
Audit.

Anda mungkin juga menyukai