OLEH RADIATUL ADAWIAH NUR MUTMAINAH BABY YULIANDANI BUNGA MAWAR NURHAENI Pengertian Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua
beban yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi Biaya semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor- faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut. Biaya Produksi Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu 1. Biaya Eksplisit Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll. 2. Biaya Implisit Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri. Biaya Produksi dalam Jangka Pendek Biaya produksi dalam jangka pendek yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Dengan kata lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya Dengan demikian keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dibedakan atas 2, yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap Analisis mengenai biaya produksi juga memperhatikan tentang biaya produksi rata-rata dan biaya produksi marjinal Biaya Total dan Jenis-Jenis Biaya Total
a. Biaya Total (TC)
Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dinamakan biaya total. Biaya biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC, Total Fixed Costs) dan biaya berubah total (TVC, Total Variable Costs) TC= TFC + TVC Biaya Total dan Jenis-Jenis Biaya Total
b. Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. c. Biaya Berubah Total (TVC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya berubah total. Biaya Rata-Rata dan Marjinal a. Biaya Tetap Rata-Rata (AFC) Apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata AFC = TFC/Q b. Biaya Berubah Rata-Rata (AVC) Apabila biaya berubah total (TVC) untuk memperoduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata- rata. AFC = TVC/Q Biaya Rata-Rata dan Marjinal c. Biaya Total Rata-Rata (AC) Apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata AC = TC/Q AC = AFC + AVC d. Biaya Marjinal (MC) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit dinamakan biaya marjinal. MCn = TCn - TCn-1 MC = TC/Q Bentuk Kurva Biaya Jangka Pendek Gambar 10.1 Kurva Biaya-Biaya Total Grafik yang menggambarkan kurva-kurva tersebut akan dibedakan kepada menjadi dua bagian, yaitu yang menggambarkan (i) kurva-kurva biaya total dan (ii) kurva-kurva biaya rata-rata dan biaya marjinal. Dalam gambar 10.1 dilukiskan tiga jenis kurva yang termaksud dalam golongan (i), yaitu: Kurva TFC, yang menggambarkan biaya tetap total Kurva TVC, yang menggambarkan biaya berubah total Kurva TC, yang menggambarkan biaya total Kurva Biaya Rata-Rata Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk yang demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil biaya tetap rata-rata. Hubungan Kurva MC dengan AVC dan AC
Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata
perlulah disadari dan diingat bahwa kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut. Hal itu dibuat agar tidak menyalahi hukum matematis. 1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun) 2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC di atas AVC maka kurva AVC sedang menaik) Hubungan Kurva MC dengan AVC dan AC Gambar 10.3 Menggambarkan Kurva MC Dengan demikian ada dua tingkat produksi yang berkaitan dengan efek tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi. Sehingga, titik-titik yang menggambarkan biaya merjian harus digambarkan diantara kedua-dua tingkat produksi tersebut. Ini berarti, sebagai contoh, titik yang menggambarkan biaya marjinal naik dari 0 unit menjadi 1 unit harus dibuat ditengah- tengah unit produksi 0 dan 1 titik. Menggambarkan contoh lain, perhatikan cara menentukan titik pada MC pada ketika jumlah produksi bertambah dari 33 unit menjadi 38 unit. Untuk kenaikan produksi ini MC = Rp 10000. Keadaan ini digambarkan oleh titik B. Menggambarkan Kurva MC Gambar 10.4 Biaya Produksi dalam Jangka Panjang Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Cara Meminimumkan Biaya dalam Jangka Panjang Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi. Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda Cara Meminimumkan Biaya dalam Jangka Panjang Gambar 10.5
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimuman
biaya jangka panjang tergantung kepada 2 faktor berikut : 1 Tingkat produksi yang ingin dicapai 2 Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang Uraian yang baru saja dilakukan mengenai caranya seorang produsen menentukan kapasitas produksi yang akan digunakannya akan memberikan petunjuk tentang bentuk kurva biaya total rata-rata jangka panjang atau kurva LRAC (Long Run Average Cost). Kurva LRAC dapat didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya. Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang Gambar 10.6 Skala Ekonomi Skala kegiatan produksi jangka penjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Ada beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi : 1. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi Dalam perusahaan yang kecil ukurannya, para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Dalam perusahaan yang besar perlu adanya dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah keterampilan mereka Skala Ekonomi 2.Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentahdan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah. 3. Memungkinkan Produk Sampingan(by-Products) Diproduksi Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste), yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. 4. Mendorong Perkembangan Usaha Lain Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Skala Tidak Ekonomi Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin tinggi. Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiennya. Beberapa Bentuk Kurva LRAC Gambar 10.7 Beberapa Bentuk Kurva LRAC Dalam grafik (i) kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi ia sangat cepat pula mengalami kenaikan. Ini berarti kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala eko Dalam grafik (ii) juga pada permulaannya skala ekonomi sangat menguntungkan tetapi ia juga tidak berlangsung lama. Akan tetapi ia diikuti oleh kuva LRAC yang datar yang berarti pada tahap permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan perusahaan. Baru pada tingkat produksi yang tinggi skala tidak ekonomi mulai berlakunomi yang sangat menguntungkan Dalam grafik (iii), industri biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar Hanya beberapa perusahaan terdapat dalam sesuatu industri. Industri adalah bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat banyak dan dapat menguasai pasaran.