Anda di halaman 1dari 30

DEFINISI :

Merupakan ukuran numerik


tentang seberapa sering
peristiwa itu akan terjadi.
Semakin besar nilai
probabilitas menyatakan
bahwa peristiwa itu akan
makin sering terjadi
Contoh :

Ramalan cuaca di sebuah kota


yang ditayangkan di televisi
menyebutkan bahwa hari ini

X
peluang untuk terjadinya hujan
kurang dari 5%. Maka
kebanyakan orang akan
bepergian tanpa membawa
payung.
Ekperimen :

Proses pengumpulan data


dari sebuah fenomena
yang memperlihatkan
variasi pada hasilnya

Contoh :

1. Percobaan melempar koin/uang


2. Percobaan melempar dadu
Ruang Sampel
Kumpulan dari seluruh kemungkinan hasil
yang didapatkan dari suatu eksperimen
Contoh :

Selembar Uang Sebuah Dadu


dilemparkan 1 kali : dilemparkan 1 kali :

S = { Muka, Belakang } S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Peristiwa

Kumpulan hasil-hasil dasar yang digolongkan


oleh suatu ciri tertentu

Contoh :
Peristiwa munculnya angka genap pada percobaan melempar
dadu sebanyak 1 kali

A = { 2, 4, 6 }
Beberapa operasi dimana beberapa peristiwa dapat
dikombinasikan atau diturunkan dari peristiwa-peristiwa
lainnya :

AUB
S
B

A
S
A B

S
B
A
AB

AB=
AB
S

B
A
Ac

A
Aturan Perkalian
Aturan Permutasi
Aturan Kombinasi
Bukit Modern di Bukit
Modern Pantai Modern di Pantai
Pusat Kota Modern di Pusat Kota

Bukit Spanyol di Bukit


Spanyol Pantai Spanyol di Pantai
Pusat Kota Spanyol di Pusat Kota
Bukit Kolonial di Bukit
Kolonial Pantai Kolonial di Pantai
Pusat Kota Kolonial di Pusat Kota
Bukit Trad. di Bukit
Tradisional Pantai Trad. di Pantai
Pusat Kota Trad. di Pusat Kota

4 x 3 = 12
* Permutasi n benda yang berlainan

3 3! = 1 x 2 x 3 = 6
* Permutasi n benda yang berlainan bila diambil r sekaligus

n!
4 4P2 = 12 n Pr
(n r ) !
* Permutasi n benda yang disusun melingkar

10 orang duduk melingkar, maka


banyaknya susunan yang mungkin :
(10 1) ! = 9! = 362880

* Permutasi dari n benda berjenis r1, r2, rk

10 lampu dirangkai paralel. Banyaknya


susunan yang mungkin bila 4 lampu
berwarana merah, 3 hijau dan 3 biru :
10! / ( 4! 3! 3!) = 4200 cara
X X X
X X
X
4 n n!
4C 2 = 6 c Cr
r r !(n r ) !

Latihan Soal 1:
Sebuah koin dilemparkan sebanyak tiga kali dan dicatat hasilnya. Bila
yang muncul adalah muka maka dinotasikan denganM, bila yang
muncul adalah belakang maka dinotasikan dengan B.
a. Tulis anggota ruang sampel S hasil lemparan koin tsb!
b. Tuliskan anggota himpunan bagian dari S yang berkaitan dengan
kejadian dimana lemparan pertama adalah M

Untuk menentukan kondisi optimal pertumbuhan suatu jenis rumput laut


ditetapkan percobaan dengan menggunakan 2 macam waktu daur ulang,
2 macam kecepatan blower dan 2 macam jumlah pengurangan lumpur
dari tempat tumbuhnya, berapa jenis pengaturan yang harus dibuat untuk
melakukan percobaan tersebut? Jika untuk setiap pengaturan dilakukan
perulangan sebanyak dua kali, berapa total run yang harus dilakukan?
Diketahui suatu sekuen DNA sepanjang 12 bp berperan dalam
proses terbentuknya kista di jaringan kulit. Diketahui pula
sekuen tersebut terdiri dari 3 C, 5 G, 2 T dan 2 A. Ada berapa
macam kemungkinan urutan sekuen DNA tersebut?
Terdapat 5 potong kain dengan warna yang berbeda-beda. Jika
ingin dibuat bendera 3 warna, ada berapa macam bendera yang
mungkin dibuat dari kelima kain tersebut ?
Dari 6 orang manager di sebuah perusahaan kilang minyak,
hendak dibentuk sebuah tim yang terdiri dari 4 orang untuk
mengusut kasus manipulasi laporan keuangan. Berapa formasi
yang dapat dibentuk bila :
a. Keempatnya mempunyai kedudukan sama
b. Satu sebagai ketua dan 3 sebagai anggota
c. Satu sebagai ketua, satu wakil ketua, satu sekretaris dan
satu sebagai juru bicara
Notasi yang digunakan untuk menyatakan
probabilitas peristiwa A

Banyak Anggota Peristiwa A n


P (A)
Banyak Anggota Ruang Sampel N
Untuk semua peristiwa : 0 P (A) 1

P (A) P (e )
semua ei
i
S
A

dalamA A1
B1 A2
B2 A3
A4
Contoh :
B A5

P (A) P(A1 ) P(A2 ) P (A3 ) P(A4 ) P(A5 )


P (B) P(B1 ) P(B2 )
Probabilitas Ruang Sampel = 1

P (S) P (e ) 1
semua ei
i
S
B
A

dalam S

Contoh :

P (S) P (A) P (B) P (C) 1


Peluang Suatu Himpunan Kosong adalah nol

P (O) 0
S A
B

P (D) 0
C
Aturan-Aturan dalam Probabilitas

Untuk dua peristiwa sembarang A dan B :

P (A B ) P (A) P (B) P (A B)

Contoh :
Jawab :
Suatu tungku pemanas membutuhkan
listrik dari 2 power supply (A dan B). P (A) = 2/3
Probabilitas power suply A rusak P (B) = 4/9
adalah 2/3, probabilitas power suply B
P (AB) = 1/4
rusak adalah 4/9 dan probabilitas
keduangya rusak adalah 1/4. Berapa P (AUB) = 2/3 + 4/9 1/4
probabilitas paling sedikit satu power = 31/36
supply rusak ?
Aturan-Aturan dalam Probabilitas
S

Untuk dua peristiwa A dan B yang saling A


B
lepas:
P (A B ) P (A) P (B)

Contoh : Jawab :

Suatu kemasan berisi 6 disket A, 4 P (B) = 4/13


disket B dan 3 disket C. P (C) = 3/13
Bilaseseorang mengambial satu disket
P (BC) = 0
secara acak, berapa probabilitas
terambil 1 disket B atau 1 disket C ? P (BUC) = 4/13 + 3/13
= 7/13
Aturan-Aturan dalam Probabilitas
S

Untuk dua peristiwa yang saling Ac

berkomplementer : A

P (A B ) P (A) P (A C ) P(S) 1
P (A) 1 P (A C )

Contoh : Jawab :

Bila peluang seorang teknisi mesin E = peristiwa paling sedikit 5 mobil


akan memperbaiki 3, 4, 5, 6, 7, atau yang diperbaiki
lebih dari 8 mobil pada setiap hari Ec = peristiwa kurang dari 5 mobil
kerja masing-masing 0.12, 0.19, 0.28,
yang diperbaiki
0.24, 0.10, dan 0.07. Berapa peluang
bahwa dia akan memperbaiki paling E = 1 Ec
sedikit 5 mobil pada hari kerja = 1 (0.12 + 0.19) = 0.69
berikutnya ?
Aturan-Aturan dalam Probabilitas
A
A2
Untuk A1, A2,, Ak yang saling lepas: A1
Ak
P (A1 A2 ... Ak ) P (A1 ) P (A2 ) ... P(Ak ) A..

Contoh :
Bila probabilitas peristiwa memilih sebuah warna A, B, C atau D masing-masing adalah
0.09, 0.15, 0.21 dan 0.23, maka berapa peluang salah satu dari keempat warna tersebut
akan terpilih ?

Jawab :
P(A U B U C U D) = P(A) + P(B) + P(C) + P(D)
= 0.09 + 0.15 + 0.21 + 0.23
= 0.68
Aturan-Aturan dalam Probabilitas

Jika A1, A2,, An merupakan sekatan ruang


sampel S, maka :

P (A1 A2 ... An ) P (A1 ) P (A2 ) ... P(An ) 1

A1 A2 .. An
Aturan-Aturan dalam Probabilitas

Untuk tiga peristiwa sembarang A, B dan C, maka :


P (A B C ) P (A) P (B) P(C) P(A B) P(A C) P(B C)
P(A B C)

S P (A) = 17/40
B
P (B) = 18/40
4 5 P (C) = 15/40
A 9
2 7 P (A B) = 6/40
2
P (A C) = 4/40
4 7 P (B C) = 9/40
C P (A B C) = 2/40

P (A U B U C) = 17/40 + 18/40 + 15/40 6/40 4/40 9/40 + 2/40 = 33/40


Mutually Exclusive v.s Independent Event

Mutually Exclusive
Jika peristiwa A terjadi maka peristiwa B tidak mungkin terjadi,
demikian juga sebaliknya. Misal : peristiwa munculnya angka genap
v.s. peristiwa munculnya angka ganjil pada eksperimen pelemparan
sebuah dadu.
P(AB) =

Independent
Hasil dari peristiwa A tidak membawa dampak pada hasil peristiwa
B. Namun A dan B bisa terjadi bersamaan. Misal : peristiwa
munculnya angka ganjil pada dadu dan munculnya gambar pada
mata uang dalam eksperimen pelemparan sebuah dadu dan sebuah
koin secara baersama-sama.

P(AB) = P(A).P(B)
Jika peristiwa A dan B adalah mutually exclusive maka
keduanya tidak mungkin independen.

Sebaliknya,

Jika peristiwa A dan B independen, maka keduanya


tidak mungkin mutually exclusive

Anda mungkin juga menyukai