Anda di halaman 1dari 21

EFEKTIVITAS DOSIS KOMPOS DAUN YANG

DIKAYAKAN Trichoderma sp. UNTUK PENGENDALIAN


PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN
STROBERI (Fragaria sp.) DI PANCASARI KABUPATEN
BULELENG

USULAN PENELITIAN

Oleh:
Sonia Asha Hasari
1405105031
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Indonesia 1980-an

Bali 1983
PENYAKIT LAYU FUSARIUM

jamur Fusarium oxysporum

patogen tular tanah memiliki inang beragam

saprofit di dalam tanah


Jepang sebesar 60%

di Korea pada tahun 1990-an sebesar


81%
Menurut Phillips dan Hossein (2008),
Fusarium oxysporum menyebabkan
penurunan produksi stroberi. di Eropa, Amerika Utara, dan Asia
pada tahun 2010 sebesar 40%

di Australia Barat tahun 2005-2006


sebesar 70%

Penyakit ini
Penyakit layu fusarium
menyebabkan kerugian
merupakan salah satu
dan penurunan hasil
penyakit endemik yang
produksi stroberi
terdapat di Desa Pancasari,
sebesar 90% di
Kecamatan Sukasada,
Pancasari, Kabupaten
Kabupaten Buleleng
Buleleng
GEJALA PENYAKIT

Bagian pucuk tanaman, daun dan batang


berubah warna menjadi coklat kemerahan

Membusuknya perakaran tanaman

Kelayuan tanaman terjadi secara bertahap dari


daun dan berkembang ke seluruh bagian
tanaman
Pestisida kimia
berdampak negatif untuk
organisme non-target,
lingkungan dan manusia.

PESTICIDE
Ramah Lingkungan?

PENGENDALIAN
HAYATI

Kompos Trichoderma sp.


Trichoderma sp.
Kompos
1. Hersanti dkk. (2000) membuktikan bahwa
jamur Trichoderma sp. mampu mengurangi
1. Menurut Nurbailis (1992), kompos dapat
intensitas serangan penyakit layu fusarium
digunakan sebagai media aktivasi pertumbuhan
pada tanaman gandum mencapai 83%, kapas
jamur antagonis sebelum diintroduksi ke dalam
mencapai 80%, tomat mencapai 60%, serta
tanah.
melon mencapai 60%.
2. Kompos yang ditambahkan mikroba antagonis
2. Mekanisme antagonis yang dilakukan
akan menguntungkan petani karena mempunyai
Trichoderma sp. dalam menghambat
manfaat ganda sebagai sumber penyedia bahan
pertumbuhan patogen antara lain kompetisi,
organik dan agen pengendalian hayati.
parasitisme, antibiosis, dan lisis
(Purwantisari dan Rini, 2009).
Rumusan Masalah
1. Apakah kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp. mampu mengendalikan penyakit layu fusarium
pada tanaman stroberi di Pancasari Kabupaten Buleleng?
2. Berapa dosis paling efektiv kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp. dalam mengendalikan penyakit
layu fusarium pada tanaman stroberi di Pancasari Kabupaten Buleleng?

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kemampuan kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp. untuk mengendalikan penyakit layu
fusarium pada tanaman stroberi di Pancasari Kabupaten Buleleng.
2. Mengetahui dosis paling efektiv kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp. dalam mengendalikan
penyakit layu fusarium pada tanaman stroberi di Pancasari Kabupaten Buleleng.

Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan informasi bagi petani dalam melakukan pengendalian penyakit layu fusarium dengan
memanfaatkan kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp.
2. Dapat menambah referensi dalam pengendalian penyakit layu fusarium dengan menggunakan dosis paling
efektiv kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp.

Manfaat Penelitian
1. Kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp. mampu mengendalikan penyakit layu fusarium pada
tanaman stroberi.
2. Dosis terbaik kompos daun yang dikayakan Trichoderma sp. untuk mengendalikan penyakit layu fusarium
pada tanaman stroberi.
METODE
PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian

September 2017 sampai Januari 2018

Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas


Pertanian, Universitas Udayana dan Desa
Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng, Bali
Bahan dan Alat

Bahan : Alat :
Isolat jamur Trichoderma sp., sarung tangan, pisau, gunting, timbangan
sampel tanaman sakit, media Potato digital, sendok, gelas ukur, panci, kompor,
Dextrose Agar (PDA), alkohol 70%, tisu, kapas, cawan petri, tabung reaksi,
aquades, beras, kompos daun, tanah jarum oose, lampu bunsen, erlenmeyer,
dan bibit stroberi. autoclave, laminary flow, aluminum foil,
plastik, polybag, rotary shaker, penggaris,
alat tulis, cangkul, ember, sprayer dan
kamera.
Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6


perlakuan dan 4 kali ulangan. Setiap perlakuan menggunakan 10 unit tanaman.

D0 = tanpa kompos Trichoderma


(kontrol)
D1 = 5 ton kompos Trichoderma/Ha
(49,5 g/lubang tanam)
D2 = 10 ton kompos Trichoderma/Ha
(99 g/lubang tanam)
D3 = 15 ton kompos Trichoderma/Ha
(148,5 g/lubang tanam)
D4 = 20 ton kompos Trichoderma/Ha
(198 g/lubang tanam)
D5 = 25 ton kompos Trichoderma/Ha
(247,5 g/lubang tanam)
Denah Rancangan Penelitian
1. Inkubasi Trichoderma sp. pada Kompos Daun

Pembiakan Ditambahkan
masal jamur Pembuatan jamur Dicampurkan
Trichoderma sp. media beras Trichoderma sp. dengan kompos
daun
2. Persiapan Lahan

Pembuatan Pemberian Pemakaian Irigasi


bedengan pupuk dasar mulsa

Tinggi : 40-50cm Lebar : 60-80 cm


Jarak Tanam : 30cm Jarak antar bedengan : 60cm
3. Aplikasi Pemberian Dosis Kompos Daun yang ditambahkan Trichoderma sp.

Aplikasi pemberian dosis dilakukan sebelum penanaman dan disesuaikan dengan denah rancangan
penelitian. Setelah 1-2 minggu masa tanam, tanaman diinokulasikan dengan patogen penyebab
penyakit.
4. Pemeliharaan Tanaman

Pemangkasan
Penyiraman Penyiangan Penyulaman daun
5. Variabel Pengamatan

Dihitung dengan
Kerapatan metode pengenceran
populasi (pour plate) pada
awal dan akhir
kegiatan penelitian


Presentase Menurut Hersanti (2007), rumus presentase penyakit : P= 100%

penyakit Keterangan
P = Persentase penyakit
a = Jumlah tanaman sakit
b = Jumlah keseluruhan tanaman

Tinggi tanaman mengukur tanaman dari atas permukaan tanah hingga titik tumbuh tertinggi
(cm) tanaman setiap 2 minggu sekali sampai akhir kegiatan penelitian

menimbang akar yang telah dicabut, sedangkan pengamatan berat akar kering
Berat akar (basah dilakukan dengan mengoven akar basah pada suhu 800C sampai berat akar
dan kering) menjadi konstan, kemudian ditimbang kembali.
ANALISA
DATA
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai