Anda di halaman 1dari 14

Mantenance

Maintenance/perawatan adalah: suatu cara atau usaha untuk menjaga


sesuatu mesin, atau material, peralatan, agar fungsinya dapat
bertahan sesuai dengan waktunya.

Maintenance dapat dibagi tiga bagian:

1. Preventive Maintenace

2. Corrective Maintenance

3. Emergency Maintenance
A. Preventive
Proses preventive merupakan proses perawatan
yang dilakukan secara berkala, dimana semua
equipment dan peralatan dirawat dan control
fungsinya secara teratur, baik itu harian,
mingguan, bulanan, maupun per 6 bulanan, ini
dilakukan agar semua fungsi equipment dan
peralatan dapat berfungsi maksimal sesuai
dengan fungsinya life timenya. Sehingga tidak
terjadi kerusakan yang secara tiba2.
B. Corrective
Pemeliharaan korektif adalah pendekatan yang paling umum digunakan , tetapi mudah untuk melihat

keterbatasan. Ketika peralatan gagal, itu sering menyebabkan downtime produksi . Dalam kebanyakan kasus , ini

adalah bisnis yang mahal . Juga, jika peralatan perlu diganti , biaya penggantian sendiri dapat menjadi

substansial . Hal ini juga penting untuk mempertimbangkan kesehatan , keselamatan dan lingkungan ( HSE )

masalah yang berkaitan dengan peralatan rusak Pemeliharaan korektif dapat didefinisikan sebagai pemeliharaan

yang diperlukan bila item telah gagal atau usang, untuk membawanya kembali ke urutan kerja . Pemeliharaan

korektif dilakukan pada semua item mana konsekuensi dari kegagalan atau keausan tidak signifikan dan biaya

pemeliharaan ini jauh lebih besar daripada pemeliharaan preventif . Pemeliharaan korektif adalah program

difokuskan pada tugas rutin yang akan menjaga semua mesin kritis dan sistem dalam kondisi operasi optimal .

Tujuan utama dari program ini adalah untuk

1.Eliminating rincian

2.Eliminating penyimpangan

3.Eliminating perbaikan yang tidak perlu

4.Optimize semua sistem yang direncanakan kritis


C. Emergency
Proses Emergency merupakan prose perbaikan
equipment atau peralatan yang rusak atau tidak
berfungsinya. Proses ini terjadi karena tidak
berjalannya proses preventive yang teratur dan
juga adanya kesalahan prosedur pemakaian
peralatan dan equipment tersebut.
Dalam pengendalian dan pengawasan
perawatan (maintenance) menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan sistem
manajemen sesuai persyaratan dalam ISO
9001:2000, serta secara bertahap
meningkatkan efektifitasnya.
Pengembangan dan penerapan sistem manajemen di dalam proses
Maintenance dapat dilakukan dengan :

Mengenali proses-proses yang dikelola, urutan dan interaksinya, yang dituangkan mapping
proses.

Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan dan
pengendalian proses-proses agar berjalan efektif, yang dituangkan dalam prosedur, rencana
dan dokumen lainnya.

Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan dan pemantauan proses-proses tersebut.

Memantau, mengukur serta menganalisa proses-proses tersebut, yang dilakukan dengan


mengevaluasi pencapaian sasaran, audit internal, dan sebagainya.

Melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan
melakukan peningkatan terus menerus terhadap proses-proses tersebut.
Proses-proses yang dikelola tersebut
memenuhi persyaratan dalam ISO 9001:2000,
termasuk proses yang diserahkan kepada
pihak lain (rekanan). Pengendalian terhadap
proses yang dikerjakan rekanan dituangkan
dalam sistem manajemen.
MAP PROSES

Proses-proses yang dilakukan dalam sistem manajemen


untuk maintenance, mencakup pelaksanaan dan pengadaan
spare part, peralatan; proses-proses pendukung; proses-
proses untuk pengukuran, analisis, dan perbaikan serta SDM;
dan proses-proses manajemen. Urutan dan interaksi antar
proses-proses tersebut dituangkan dalam gambar berikut :
MAPPING PROSES MAINTENANCE
DOCUMENTASI SISTEM MAENTENANCE

Manajemen telah mendokumentasikan sistem manajemen sesuai


persyaratan dalam standar ISO 9001 : 2000 untuk:

a. Menjadi alat komunikasi kebijakan sistem manajemen serta alur


proses di antara unit kerja maupun antar personel.
b.Memberikan kerangka dasar bagi perencanaan, pengendalian,
pencegahan ketidaksesuaian, serta perbaikan yang terus menerus
pada kegiatan yang mempengaruhi proses.
c. Memberikan jaminan akan tersedianya sumber daya dan
informasinya untuk setiap proses kegiatan yang dilakukan.
d. Memberikan bukti objektif kepada pihak eksternal yang terkait
bahwa telah ada sistem manajemen dan diterapkan.
Dokumentasi sistem manajemen dibagi dalam
empat level dokumen yang mencakup :
Level I : Pedoman , berikut kebijakan
dan sasaran
Level II : Prosedur Perusahaan
Level III : Instruksi kerja, Juklak, dan
dokumen pendukung lainnya
Level IV : Rekaman atau catatan
PEDOMAN
Manajemen menetapkan dan memelihara Pedoman yang
memuat:

a. Ruang lingkup penerapan sistem manajemen termasuk


rincian dan alasan pengecualian persyaratan.
b. Prosedur yang didokumentasikan untuk penerapan sistem
manajemen atau referensinya.
c. Penjelasan tentang interaksi dari proses sistem manajemen

Pedoman yang ditetapkan akan ditinjau dan direvisi sesuai


keperluan untuk tujuan perbaikan.
PENGENDALI DOKUMEN
Wakil Manajemen bersama Pengendali Dokumen yang telah ditunjuk
manajemen bertanggung jawab terhadap pengendalian dokumen yang
meliputi :
Pengesahan dokumen sebelum diterbitkan .
Peninjauan dan perbaikan (jika diperlukan) serta pengesahan ulang
Pengidentifikasian perubahan dan status revisi dokumen .
Pendistribusian dokumen kepada pihak yang memerlukan .
Pengidentifikasian dan pendistribusian dokumen eksternal.
Penarikan dan penyimpanan dokumen kadaluarsa (tidak dipakai lagi).
Pengendalian Dokumen bertanggung jawab mengendalikan dan
memelihara dokumen asli (master) termasuk Daftar Induk-nya.
Uraian tentang tata cara pengendalian dokumen dijelaskan dalam
prosedur pengendalian dokumen
PENGENDALI CATATAN
Catatan / arsip dipelihara sebagai bukti penerapan sistem
manajemen. Catatan dapat berupa berbagai jenis media dan
memiliki masa simpan yang ditetapkan waktunya.
Setiap unit kerja / bagian menunjuk personil untuk menyimpan
catatan agar mudah diambil dan terhindar dari kerusakan dan
atau kehilangan.
Pengendali Catatan menyimpan Daftar Induk Catatan sebagai
alat pengendali penerapannya.
Pengendali Catatan bertanggung jawab untuk menarik dan
memusnahkan Catatan / arsip yang tidak diperlukan lagi dengan
persetujuan Kepala Bagiannya masing-masing.
Uraian tentang bagaimana pengendalian catatan / rekaman
dalam prosedur pengendalian rekaman

Anda mungkin juga menyukai