Anda di halaman 1dari 9

Analisis Masalah

Anamnesis Laki-laki, Pemeriksaan fisik


25 tahun

Jatuh dari Tensi 90/70


Muntah Nadi 60x / menit
atap
Pingsan Pernapasan 28x / menit
Kepala nyeri Suhu 36C
Kedua tungkai IGD GCS = 15 (E4M6V5)
baal Kekuatan motorik kedua
Tidak bisa BAK lengan 5 dan kedua
DD : Trauma kapitis tungkai 1.
& trauma medula Refleks fisiologis BTR
Anatomi spinalis ++/++, KPR dan APR -/-
Histologi Refleks patologis (-)
Klasifikasi
Epidemiologi Tatalaksana
Etiologi Komplikasi
Patofisiologi prognosis
Diagnosis
Anatomi SSP
Terdiri dari otak & medula spinalis.
Otak dan medula spinalis di kelilingi oleh 3
lapisan meningens yaitu, duramater, arakhnoid
dan piamater.
Hemispherium Cerebralis merupakan bagian otak
yang paling besar, dibagi menjadi hemispherium
cerebralis kiri dan kanan oleh suatu lekukan
dalam yang dikenal sebagai fissura longitudinalis.
Setiap hemispher cerebri dibagi menjadi 4 lobus
yaitu lobus frontal, parietal, temporal, occipital.
Anatomi SSP
Brain stem atau batang otak menghubungkan
cerebrum dengan sumsum tulang belakang. Bagian
batang otak sebelah atas adalah midbrain. Daerah di
bawahnya dan tampak jelas dari arah bawah otak
terdapat pons dan medulla oblongata. Pons
menghubungkan midbrain dengan medulla, sementara
medulla oblongata menghubungkan otak dengan
sumsum tulang belakang melalui suatu pembukaan
yang besar di dasar tengkorak (foramen magnum).
Cerebellum artinya otak kecil terletak persis di bawah
bagian belakang hemisfer cerebralis dan dihubungkan
dengan cerebrum, batang otak, serta sumsum tulang
belakang oleh pons.
Histologi SSP
Otak dan medula spinalis dilindungi oleh tulang,
jaringan ikat, dan cairan serebrospinalis.
Sel struktural dan fungsional jaringan saraf adalah
neuron. Setiap neuron terdiri dari soma atau badan sel,
banyak dendrit, dan satu akson. Badan sel atau soma
mengandung nukleus, nukleolus, berbagai organel, dan
sitoplasma atau perikarion. Dari badan sel muncul
tonjolan-tonjolan sitoplasma yang disebut dendrit yang
membentuk percabangan dendritik. Neuron dikelilingi
oleh sel yang lebih kecil dan lebih banyak yaitu
neuroglia, yaitu sel penunjang nonneural yang memiliki
banyak percabangan di SSP dan mengelilingi neuron,
akson, dan dendrit.
Histologi SSP
Otak dan medula spinalis mengandung
substansia grisea dan substansia alba.
Substansia grisea terdiri dari neuron-neuron,
dendrit-dendritnya, dan neuroglia, sedangkan
substansia alba tidak mengandung badan sel
neuron dan terutama terdiri dari akson
bermielin, sebagian akson tidak bermielin, dan
oligodendrosit penunjang
Diagnosis Trauma Kapitis & Trauma
Medula Spinalis
Anamnesis
Identitas
Keluhan utama + onset
Riwayat penyakit sekarang (mekanisme trauma, jenis trauma
apakah tembus atau tidak, waktu terjadinya trauma, ada tidaknya
nyeri, gangguan fungsi sensorik, gangguan motoric yang dialami,
gangguan miksi, defekasi dan fungsi seksual, gangguan pernapasan,
mual-muntah)
Riwayat penyakit dahulu (riwayat kejang, riwayat terjatuh, operasi)
Riwayat penyakit keluarga (hipertensi, stroke, DM)
Riwayat pengobatan
Riwayat kebiasaan (merokok, minuman beralkohol, narkoba)
Diagnosis Trauma Kapitis
Pemeriksaan Fisik
Status neurologis:
PF neurologi dan intepretasi (pada pasien composmentis)
Defisit neurologi (global : kesadaran. Fokal : kelemahan tungkai)
Kekuatan motorik

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab : darah perifer lengkap, urinalisis, gula darah
sewaktu, ureum kreatinin, analisis gas darah.
Pemeriksaan radiologi; Foto vertebra AP / lateral / odontoid sesuai
letak lesi
CT scan / MRI

Anda mungkin juga menyukai