Muntah Nadi 60x / menit atap Pingsan Pernapasan 28x / menit Kepala nyeri Suhu 36C Kedua tungkai IGD GCS = 15 (E4M6V5) baal Kekuatan motorik kedua Tidak bisa BAK lengan 5 dan kedua DD : Trauma kapitis tungkai 1. & trauma medula Refleks fisiologis BTR Anatomi spinalis ++/++, KPR dan APR -/- Histologi Refleks patologis (-) Klasifikasi Epidemiologi Tatalaksana Etiologi Komplikasi Patofisiologi prognosis Diagnosis Anatomi SSP Terdiri dari otak & medula spinalis. Otak dan medula spinalis di kelilingi oleh 3 lapisan meningens yaitu, duramater, arakhnoid dan piamater. Hemispherium Cerebralis merupakan bagian otak yang paling besar, dibagi menjadi hemispherium cerebralis kiri dan kanan oleh suatu lekukan dalam yang dikenal sebagai fissura longitudinalis. Setiap hemispher cerebri dibagi menjadi 4 lobus yaitu lobus frontal, parietal, temporal, occipital. Anatomi SSP Brain stem atau batang otak menghubungkan cerebrum dengan sumsum tulang belakang. Bagian batang otak sebelah atas adalah midbrain. Daerah di bawahnya dan tampak jelas dari arah bawah otak terdapat pons dan medulla oblongata. Pons menghubungkan midbrain dengan medulla, sementara medulla oblongata menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang melalui suatu pembukaan yang besar di dasar tengkorak (foramen magnum). Cerebellum artinya otak kecil terletak persis di bawah bagian belakang hemisfer cerebralis dan dihubungkan dengan cerebrum, batang otak, serta sumsum tulang belakang oleh pons. Histologi SSP Otak dan medula spinalis dilindungi oleh tulang, jaringan ikat, dan cairan serebrospinalis. Sel struktural dan fungsional jaringan saraf adalah neuron. Setiap neuron terdiri dari soma atau badan sel, banyak dendrit, dan satu akson. Badan sel atau soma mengandung nukleus, nukleolus, berbagai organel, dan sitoplasma atau perikarion. Dari badan sel muncul tonjolan-tonjolan sitoplasma yang disebut dendrit yang membentuk percabangan dendritik. Neuron dikelilingi oleh sel yang lebih kecil dan lebih banyak yaitu neuroglia, yaitu sel penunjang nonneural yang memiliki banyak percabangan di SSP dan mengelilingi neuron, akson, dan dendrit. Histologi SSP Otak dan medula spinalis mengandung substansia grisea dan substansia alba. Substansia grisea terdiri dari neuron-neuron, dendrit-dendritnya, dan neuroglia, sedangkan substansia alba tidak mengandung badan sel neuron dan terutama terdiri dari akson bermielin, sebagian akson tidak bermielin, dan oligodendrosit penunjang Diagnosis Trauma Kapitis & Trauma Medula Spinalis Anamnesis Identitas Keluhan utama + onset Riwayat penyakit sekarang (mekanisme trauma, jenis trauma apakah tembus atau tidak, waktu terjadinya trauma, ada tidaknya nyeri, gangguan fungsi sensorik, gangguan motoric yang dialami, gangguan miksi, defekasi dan fungsi seksual, gangguan pernapasan, mual-muntah) Riwayat penyakit dahulu (riwayat kejang, riwayat terjatuh, operasi) Riwayat penyakit keluarga (hipertensi, stroke, DM) Riwayat pengobatan Riwayat kebiasaan (merokok, minuman beralkohol, narkoba) Diagnosis Trauma Kapitis Pemeriksaan Fisik Status neurologis: PF neurologi dan intepretasi (pada pasien composmentis) Defisit neurologi (global : kesadaran. Fokal : kelemahan tungkai) Kekuatan motorik
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan lab : darah perifer lengkap, urinalisis, gula darah sewaktu, ureum kreatinin, analisis gas darah. Pemeriksaan radiologi; Foto vertebra AP / lateral / odontoid sesuai letak lesi CT scan / MRI