Anda di halaman 1dari 31

OPTIK

By :
Intan Andriani

Powerpoint Templates Page 1


5. Optik

Cahaya
Sumber cahaya
Sifat cahaya
Cermin
Pembias
Lensa
Alat optik

Powerpoint Templates Page 2


1. Cahaya

Teori corpuscles
Teori gelombang
Teori kuantum

Powerpoint Templates Page 3


2. Sumber Cahaya

Sumber cahaya terbesar : matahari


Terjadi karena reaksi fusi nuklir:
penggabungan unsur ringan (H, He)
menjadi molekul
Sumber cahaya pembaraan
Sumber cahaya pemijaran

Powerpoint Templates Page 4


3. Sifat cahaya

Pemantulan (refleksi)
Pembiasan (refraksi)
Interferensi
Difraksi
Polarisasi

Powerpoint Templates Page 5


1. PEMANTULAN CAHAYA

A. Hukum pemantulan cahaya

sinar datang (i), garis normal dan sinar pantul (r)


terletak pada satu bidang datar

sudut datang sama dengan sudut pantul (i = r)

Powerpoint Templates Page 6


B. Cermin
Cermin datar

Sifat bayangan : maya, tegak sama besar.

Powerpoint Templates Page 7


Jumlah bayangan

360
n 1

Keterangan:
n = jumlah bayangan
= sudut antara dua cermin
Powerpoint Templates Page 8
Cermin lengkung Spheris
Cermin cekung :

Cermin cembung :

Powerpoint Templates Page 9


Aturan aturan:
No. R benda + no. R bayangan = 5
No. R benda < no. R bayangan
diperbesar
Bayangan di depan cermin nyata terbalik
Bayangan di belakang cermin maya
tegak

Powerpoint Templates Page 10


Keterangan:
R = jari-jari cermin (cm)
f = jarak fokus (cm)
S = jarak benda (cm)
S= jarak bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm)
h= tinggi bayangan (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
Catatan:
R = 2f
cermin cekung f & R (+)
cermin cembung f & R ()

Powerpoint Templates Page 11


2. PEMBIASAN CAHAYA

A. Hukum Pembiasan
Cahaya
1. sinar datang, garis
normal dan sinar
bias terletak pada
satu bidang datar.
2. perbandingan sinus
sudut datang (i) dan
sinus sudut bias (r)
selalu tetap.

Powerpoint Templates Page 12


Pada pembiasan cahaya Keterangan:
berlaku: n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2
v1 , v2 = cepat rambat cahaya dalam
n1 sin i = n2 sin r
medium 1 dan 2
n1 V1 = n2 V2
f1 , f2 = frekuensi cahaya dalam
n1 . 1 = n2 . 2 medium 1 dan 2
f1 = f2 i = sudut datang
r = sudut bias

Powerpoint Templates Page 13


B. Pembiasan pada lensa
Lensa tebal

n1 n 2 n 2 n1 Keterangan:
n1 , n2 = indek bias medium 1 dan 2
s s' R s = letak benda (cm)
s = letak bayangan (cm)
n1 s '
M R= jari-jari kelengkungan (cm)
n 2 .s M = perbesaran bayangan (kali)
Powerpoint Templates Page 14
Lensa tipis Pada lensa tipis berlaku:

Keterangan:
f = jarak fokus (cm)
S = jarak benda (cm)
S= jarak bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm)
h= tinggi bayangan (cm)
M =perbesaran bayangan (kali)
Powerpoint Templates Page 15
Lensa tipis ada 2 macam:
lensa cembung (lensa lensa cekung (lensa
positif) negatif)

Aturan-aturan pada lensa tipis :


No. R benda + no. R bay = 5
No. R benda < no. R diperbesar
Bayangan didepan lensa maya tegak
Powerpoint Templates Page 16
Persamaan pembentuk lensa Keterangan:
:
f = jarak fokus lensa (cm)
n2 =indeks bias lensa
n1 =indeks bias lingkungan
R = jari-jari kelengkungan (cm)

Kuat lensa : P = kuat lensa (dioptri=D)

Powerpoint Templates Page 17


Pada lensa gabungan berlaku Keterangan:
persamaan: fgab = jarak fokus lensa
gabungan (cm)
f1,2,3 = jarak fokus lensa 1, 2,
3 (cm)
Pgab = kuat lensa gabungan
(dioptri=D)
P1,2,3 = kuat lensa 1, 2, 3
(dioptri=D)

Powerpoint Templates Page 18


C. Pembiasan cahaya pada prisma
sudut deviasi :
= i1 + r2 -
= r1 + i2

Deviasi minimum :
i1 = r2 dan r1 = i2
sangat kecil Dispersi cahaya
( < 150) = u - m
= (nu nm). prisma
m = (n2/n1 1)
di udara, deviasi
minimum dan kecil

Powerpoint Templates Page 19


3. INTERFERENSI CAHAYA

A. Interferensi celah ganda (Young)


P
(pola terang) terang pusat
d sin = S

(k ) (pola gelap)

Keterangan:
Jika <<, maka: = sudut simpang
d = jarak 2 celah
k (pola terang) P = jarak 2 pola pada layar
dp/ l = l = jarak celah ke layar
(k ) (pola gelap) = panjang gelombang
cahaya monokromatik
yang digunakan

Powerpoint Templates Page 20


B. Interferensi pada lapisan tipis C. Interferensi cincin Newton
k (pola min)
2 nd cos r=
(k ) (pola max)
k (pola gelap)
Keterangan: rk2/R =
(k ) (pola terang)
n = indeks bias lapisan
d = tebal lapisan Keterangan:
r = sudut bias r = jari-jari cincin gelap/terang
k = 1, 2, 3, R = jari-jari kelengkungan lensa
= panjang gelombang mengenai k = 1, 2, 3,
lapisan = panjang gelombang cahaya
yang dijatuhkan pada lensa

Powerpoint Templates Page 21


4. DIFRAKSI CAHAYA

A. Difraksi celah tunggal

k (pola gelap)
d sin
(k + ) (pola terang)

Keterangan:
k = 1, 2, 3,
d = lebar celah
= sudut simpang
= panjang gelombang
cahaya

Powerpoint Templates Page 22


B. Difraksi multi celah (difraksi kisi)
k (pola terang)
d sin
(k - ) (pola gelap)
Keterangan:
d = konstanta kisi
= jarak 2 celah berturutan
k = 1, 2, 3,. d

Jika <<, maka d sin = dp/l


p = jarak pola di layar
l = jarak celah ke layar layar
Powerpoint Templates Page 23
5. POLARISASI CAHAYA

A. Polarisasi karena
pemantulan N

Cahaya pantul terpolarisasi, ip ip


jika sinar pantul tegak lurus n1
sinar bias.
n2 r 900
tgip = n2/n1

n2 > n1

ip = sudut polarisasi
= sudut Brewster
Powerpoint Templates Page 24
B. Polarisasi karena
penyerapan selektif
P = polarisator Cahaya kodrati
A = analisator E0

E0 cos

Medan listrik yang diteruskan


analisator : Sumbu
E = E0 cos Polarisator (P) sumbu
Analisator (A)

Intensitas yang diteruskan:


I = I0 cos2
= sudut antara sumbu
polarisator dan analisator
Powerpoint Templates Page 25
6. ALAT-ALAT OPTIK

A. Mata
Benda dapat dilihat jelas jika bayangan jatuh pada
retina
Sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil
Mata normal : Sn = pp = 25 cm
PR = ~

B. Kaca mata
Untuk menolong penglihatan penderita cacat mata.

Powerpoint Templates Page 26


Macam cacat mata :
1. Miop (Rabun jauh)
kurang jelas melihat jauh
ditolong lensa negatif

2. Hipermetrop (rabun dekat)


kurang jelas melihat dekat
ditolong lensa positif

3. Presbiop (mata tua)


kurang jelas melihat jauh/dekat
penyebabnya daya akomodasi melemah
ditolong lensa bifokal
Powerpoint Templates Page 27
C. Lup (Kaca Pembesar)
Sifat bayangan: Maya, tegak, diperbesar.

Perbesaran anguler:

Keterangan:
Sn = titik dekat
(+)
f = jarak fokus lup
x = jarak mata ke bayangan
d = jarak mata ke lup 2F F

tanpa akomodasi x = PR
d
mata normal : PR = ~ M = Sn/f
akomodasi maksimum x = Sn
mata normal, d = 0 M = Sn/f + 1
Powerpoint Templates Page 28
D. Mikroskop Rumus-rumus mikroskop :
1/fob = 1/Sob + 1/Sob
(+) (+) 1/fok = 1/Sok + 1/Sok
d = Sob + Sok
Sob
d d = panjang tabung mikroskop

Perbesaran mikroskop:
2F F
Sob Sok M = Mob . Mok
Mob = Sob/Sob
objektif Okuler Mok = Sn/fok + 1 akomodasi
maksimum
Mok = Sn/fok tanpa akomodasi

Powerpoint Templates Page 29


E. Teropong
Panjang teropong :
d = fob + fok rileks
d = fob + Sok akomodasi pada jarak x
akomodasi maksimum : Sok = - Sn
perbesaran anguler :
M = fob/fok rileks
M = fob/Sok akomodasi pada jarak x
Untuk teropong bumi panjang tabung ditambah 4 fp, (fp =
jarak fokus lensa pembalik)

Powerpoint Templates Page 30


F. Daya urai alat optik Sudut resolusi minimum :
m = 1,22 . /D
dm = 1,22 .
B1
Keterangan:
m = sudut resolusi minimum
dm m m d = panjang gelombang cahaya
(m)
D = bukaan alat optik (m)
Dm = daya urai alat optik (m)
B2 l = jarak obyek ke alat optik (m)

Powerpoint Templates Page 31

Anda mungkin juga menyukai