Trematod Usus Mhs
Trematod Usus Mhs
1. Fasciolopsis buski
2. ECHINOSTOMATIDAE
3. HETEROPHYIDAE
Fasciolopsis buski
Hospes : Manusia dan babi, juga anjing serta
kelinci.
Penyakit : fasiolopsiasis
Pengobatan
Diklorofen
Niklosamid
Praziquantel
Prognosis , Epidemiologi
Prognosis : infeksi berat , tetapi apabila
diobati sedini mungkin >>> harapan sembuh
Epidemiologi :
Kebiasaan makan tumbuhan air mentah (tdk
dimasak dgn sempurna)
Pembudidayaan ttumbuhan air di daerah yang
tercemar dengan kotoran manusia/ babi
Di Indonesia endemis di desa Sei Papuyu,
Kalsel. Prevalensinya 27 %. Prevalensi tertinggi
ditemukan pd kel. Umur 5-14 th(56,8%), dan pd
anak sekolah 79,1 %.
Gastrodiscoides hominis
Pengobatan : Heksilresorsinol,
tetrakloroetilen, parazikuantel
(sama dgn F. buski)
HETEROPHYIDAE
Heterophyes heterophyes
Metagonimus yokogawai
Haplorchis yokogawai
Haplorchis taechui
Penyakit : Heterophyiasis
Hospes : manusia, kucing, anjing, rubah dan
berbagai jenis burung.
Penyebaran geografis: Mesir, Turki, Jepang,
Korea, RRC, Taiwan, Filipina dan Indonesia.
Morfologi dan daur Hidup
Habitat cacing dewasa bagian tengah usus halus
Bentuk piriformis, warna keabu-abuan.
Permukaan ditutupi duri-duri seperti sisik
Mempunyai 3 batil isap (mulut, perut & kelamin)
Batil isap perut besar terletak 1/3 anterior.
Mempunyai batil isap genital pada tepi posterior kiri
batil isap perut.
Dua testis lonjong tltk di lateral 1/5 posterior badan
Ovarium kecil , uterus berkelok-kelokdiantara dua
sekum.
Telur : berwarna coklat muda, mempunyai operkulum,
ukuran 26,5-30 x 15-17 , berisi mirasidium.
Mirasidium keluar berenang >> Hp. I (Keong air
tawar/payau Pirenella, Cerithidia,Semisulcospira) >>> di
dlm Hp. I berubah mjd sporokista (S) >>> R (R1-R2) >>>
Serkaria >>>> Hp. II (ikan Mugil, Tilapia, Aphanius,
Acanthogobius, Clarias, dll).
Di dlm Hp. II serkaria berubah menjd Metaserkaria
(bentuk infektif) (otot-otot ikan)
Infeksi >>> trjd apabila memakan daging ikan mentah/yg
dimasak kurang matang yg mengandung metaserkaria
Pd ikan jenis Plectoglossus >> metaserkaria tdk msk ke
dlm otot, tetapi hinggap di sisik & sirip.
Patologi & klinik
Biasanya menyebabkan iritasi ringan pada usus
halus.
Pada infeksi berat terjadi diare kronis berlendir
disertai nyeri kolik dan rasa tidak enak pada abdomen
dan nyeri tekan.
Kadang-kadang cacing menembus dinding usus,
sehingga telurnya dapat masuk aliran limfe dan
menyangkut di katup-katup jantung payah jantung.
Hal ini dilaporkan pada infeksi cacing Metagonimus
dan Haplorchis yokogawai.
Telur cacing dewasa dpt bersarang di jaringan otak &
menyebabkan kelainan
Infeksi berat tsb dpt menimbulkan mulas-mulas/kolik,
diare berlendir & nyeri tekan pd perut
Diagnosis : menemukan telur dalam tinja
Pengobatan : Prazikuantel atau tetraklor etilen
Epidemiologi: Yang merupakan sumber infeksi :
Manusia, terutama pedagang ikan dan hewan seperti
kucing, anjing bila menderita infeksi.
Ikan yang diproses kurang sempurna .
ECHINOSTOMATIDAE
Echinostoma ilocanum
E. malayanum
E. revolutum
E. lindoense (di Palu).
E. recurvatum
Penyakit : ekinostomiasis
Hospes : Manusia, tikus, anjing, burung, ikan dan lain-lain.
Penyebaran Geografis : Filipina, Cina, Indonesia dan India.
Morfologi dan Daur Hidup
Habitat : usus halus (cacing dewasa)
Ciri-ciri khas :
Duri-duri leher (collar sines) 37-51 buah letaknya
dua baris berupa tapal kuda melingkari bagian
belakang dan samping batil isap mulut.
Bentuk lonjong dg ukuran 2,5 mm 15 mm x 0,4
3,5 mm.Warna agak merah ke abu-abuan.
Testis agak bulat, berlekuk-lekuk tersusun
tandem di bagian posterior.
Vitelaria sebelah lateral, 2/3 bgn hingga bgn
posterior.
Echinostoma spp.
Telur :
103-137 x 59-75
Mempunyai operkulum
Telur (dlm tinja Manusia, burung, anjing, tikus, & ikan (3
mggu) dlm air menetas >>> mirasidium >>> berenang bebas
>>> Hp.I (keong kecil: Anisus, Gyraulus, Lymnaea) >>>
sporokista >>> Redia (R1, R2) >>>> serkaria >>> Hp. II
(keong besar: Vivipara, Bellamya, Pila, Corbicula) >>>
Metaserkaria (bentuk infektif)
Siklus lengkap dari Telur :T-M-S-R (R1-R2)-SK-MS
Infeksi terjadi apabila manusia memakan Hp. II (keong
besar/sawah) yg tidak matang yg mengandung Metaserkaria
Patologi dan Gejala Klinis
Kerusakan ringan pada mukosa usustidak
menimbulkan gejala
Pada infeksi berat : radang kataral pada dinding
usus, atau ulserasi
Pada anak-anak diare, sakit perut, anemia dan
edema.
Diagnosis: menemukan telur dalam tinja.
Pengobatan :
Tetrakloroetilen
Prazikuantel
Epidemiologi :
Keong sawah merupakan sumber infeksi apabila
tidak dimasak sampai matang.
Metasercaria hidup & tumbuh >>> cacing dewasa.